PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Siapa pun sepakat bahwa luka bakar, apalagi yang timbul di wajah, akan menimbulkan sensasi yang sangat menyakitkan dan terkadang bahkan memerlukan penanganan medis darurat jika intensitasnya cukup parah. Jika ditangani dengan cepat dan benar, sebagian besar luka bakar dapat pulih dalam waktu beberapa minggu. Sementara itu, luka bakar yang berukuran lebih besar atau memiliki derajat lebih parah harus segera menerima penanganan darurat dari petugas medis profesional. Sekalipun intensitasnya terlihat minor, tetaplah memeriksakannya ke dokter, terutama karena wajah adalah area yang tergolong sensitif, meski dalam banyak kasus, luka bakar bisa diobati di rumah dengan bantuan air, sabun, salep, dan perban medis.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Melakukan Penanganan Segera

PDF download Unduh PDF
  1. Jika luka bakar terlihat berwarna putih atau bahkan gosong dan mengeluarkan cairan bening, kemungkinan besar derajat luka yang Anda alami sudah sangat parah. Gejala lain luka bakar yang tergolong parah adalah kemunculan lepuh dan tubuh yang terus-menerus berkeringat. [1]
    • Segala bentuk luka bakar kimiawi dan listrik harus segera diperiksa dan ditangani oleh dokter, seringan apa pun kondisi yang terlihat.
    • Jika Anda atau orang lain yang terkena luka bakar memiliki sistem kekebalan tubuh yang buruk atau penyakit seperti diabetes, segeralah menghubungi dokter. Lakukan hal serupa jika Anda atau orang yang terkena luka bakar telah berusia di atas 60 tahun atau di bawah 5 tahun.
  2. Selagi menunggu bantuan medis datang, berusahalah mengurangi tingkat keparahan luka dengan mengalirinya menggunakan air dari pancuran atau keran wastafel. Atau, Anda juga bisa mengisi gelas dengan air dan menuangkannya ke seluruh permukaan luka. Jaga agar suhu luka tetap sejuk selama 20 menit untuk mencegah kondisinya memburuk. [2]
    • Jangan mendinginkan luka menggunakan air dingin, es batu, atau bahan lain yang bersuhu dingin agar jaringan kulit tidak semakin rusak! Jangan pula mengoleskan mentega, minyak, atau losion ke kulit yang baru saja terbakar karena efek negatifnya tidak jauh berbeda.
  3. Alih-alih membebat luka kuat-kuat, Anda hanya perlu menutup permukaannya dengan selembar plastik untuk melindungi luka dari paparan debu dan kotoran hingga petugas medis datang. Bahan yang terbuat dari plastik juga tidak akan membuat lapisan kulit terkelupas saat plastic wrap atau cling wrap dilepaskan oleh dokter. [3]
  4. Meski tubuh mungkin akan terasa lebih nyaman ketika dibaringkan, sejatinya Anda lebih baik duduk selagi menunggu bantuan datang, terutama jika kelopak mata Anda juga terbakar. [4]
  5. Beberapa gejala renjatan adalah berkeringat, kulit yang terasa dingin dan lembap, napas yang mencepat atau memendek, tubuh yang terasa lemah, dan pusing. Jika mengalami salah satu atau beberapa di antaranya, segeralah membungkus tubuh dengan sweter atau selimut selagi menunggu pertolongan datang. [5]
  6. Sebagaimana yang telah disebutkan, debriding adalah proses mengangkat jaringan kulit yang rusak atau mati akibat terbakar, dan bisa dilakukan untuk membantu meningkatkan efektivitas proses pemulihan kulit setelahnya. Biasanya, dokter akan menggunakan semprotan jet air untuk mengangkat lapisan kulit yang terbakar di wajah. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin perlu memotong jaringan kulit yang rusak untuk membersihkan luka. [6]
    • Debriding adalah prosedur yang berpotensi terasa menyakitkan sehingga Anda perlu mengonsumsi obat pereda nyeri untuk mengontrol intensitas nyeri yang muncul.
  7. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan merekomendasikan prosedur operatif untuk meminimalkan potensi luka berbekas, atau untuk mencangkok jaringan kulit baru ke area kulit yang terluka dan mempercepat proses pemulihannya. Selain itu, setiap area wajah (seperti pipi, dahi, hidung, dan dagu) mungkin perlu dioperasi pada waktu yang berbeda. Diskusikan rencana operasi yang terbaik dengan dokter, ya. [7]
    • Dalam prosedur pencangkokan kulit, dokter akan mengambil jaringan kulit yang sehat dari salah satu bagian tubuh Anda, lalu menanamnya di atas jaringan kulit yang rusak akibat terkena luka bakar. Setelah itu, jaringan kulit yang baru akan tumbuh di atas luka dan membantu proses pemulihan Anda.
    • Pasien perlu dibius sebelum melakukan operasi. Sementara itu, waktu pemulihan pascaoperasi sangat bervariasi karena bergantung kepada tingkat keparahan luka dan jenis operasi yang dilakukan. Secara khusus, sebagian besar pasien membutuhkan waktu sekitar 12-24 bulan untuk benar-benar pulih.
  8. Dalam beberapa kasus luka bakar yang sangat parah atau yang menutupi sebagian besar area kulit wajah, dokter mungkin akan meminta pasiennya untuk mengenakan masker wajah selama 18-20 jam per hari, dalam waktu 8 bulan hingga 2 tahun. Masker wajah tersebut dapat membantu menjaga kulit wajah tidak berkerut selagi proses pemulihan berlangsung. Alhasil, kondisi kulit pun bisa pulih dengan meninggalkan bekas luka seminimal mungkin. [8]
    • Kemungkinan, Anda perlu melakukan rawat inap di rumah sakit untuk memaksimalkan proses pemulihan selagi mengenakan masker.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mengobati Luka Bakar Derajat Ringan

PDF download Unduh PDF
  1. Temui dokter untuk mengevaluasi derajat luka bakar Anda Jika kondisi Anda tidak memerlukan penanganan darurat, segeralah membuat janji temu dengan dokter. Umumnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk menentukan derajat luka bakar Anda. Dalam kasus yang sangat parah, dokter umum mungkin akan merujuk Anda ke dokter spesialis kulit yang lebih berpengalaman dalam menangani gangguan luka bakar. [9]
    • Luka bakar derajat pertama memiliki intensitas yang paling ringan sehingga bisa diobati sendiri di rumah. Biasanya, luka bakar derajat pertama berwarna merah muda atau sedikit kemerahan. Meski rasa nyeri tetap akan ada, umumnya Anda tidak akan merasakannya lagi setelah beberapa hari.
    • Luka bakar derajat kedua mungkin akan bercorak putih atau kemerahan dan mungkin akan melepuh. Umumnya, luka bakar derajat kedua berdiameter kurang dari 7 cm dan bisa diobati dengan cara yang sama seperti luka bakar derajat pertama. Namun, jika diameter luka ternyata lebih besar dari 7 cm, kemungkinan besar dokter akan menggolongkannya ke dalam luka bakar dengan tingkat keparahan yang lebih serius. Biasanya, dokter akan merekomendasikan obat pereda nyeri dan salep antibakteri untuk Anda gunakan setiap hari.
    • Luka bakar derajat ketiga memiliki intensitas yang paling parah. Pada kondisi semacam itu, luka umumnya akan berwarna putih atau keabuan, tetapi seiring berjalannya waktu akan berubah menjadi kecokelatan atau kehitaman. Selain itu, luka mungkin akan terasa sangat nyeri atau bahkan baal. Jika mengalami kondisi semacam itu, kemungkinan besar Anda perlu menempuh prosedur operatif.
  2. Secara khusus, jelaskan kronologi terbentuknya luka dan perkembangan kondisi luka hingga saat ini. Pastikan Anda juga memberi tahu dokter jika: [10]
    • Rasa nyeri yang timbul semakin memburuk seiring berjalannya waktu.
    • Warna luka bakar Anda berubah.
    • Anda menyadari adanya nanah atau lepuh yang terbentuk pada luka.
    • Timbul demam sejak Anda mengalami luka bakar.
    • Anda mengalami kesulitan untuk menggerakkan sebagian wajah.
  3. Ingat, luka bakar sangat rentan mengalami infeksi tetanus! Oleh karena itu, jika Anda belum melakukan suntik tetanus dalam 5 tahun terakhir, segeralah meminta bantuan dokter untuk memberikannya kembali. [11]
  4. Secara khusus, salep antibiotik mampu mencegah luka terinfeksi selagi proses penyembuhan berlangsung. Kemungkinan besar, dokter akan meresepkan salep yang mengandung chlorhexidine , silver nitrate , silver sulfadiazine , bacitracin , atau mafenide . Jangan lupa mengikuti instruksi dokter terkait dosis dan frekuensi pemakaian salep untuk memaksimalkan hasilnya. [12]
    • Jika derajat luka bakar tergolong ringan atau minor, dokter mungkin akan merekomendasikan antibiotik yang bisa dibeli tanpa resep di apotek, seperti Neosporin .
    • Dokter mungkin juga akan meresepkan antibiotik oral untuk Anda minum di rumah.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Melakukan Perawatan di Rumah

PDF download Unduh PDF
  1. Pertama-tama, basahi kain bersih dengan air, lalu tepukkan kain perlahan ke area kulit yang terluka untuk membersihkan kotoran dan bakteri yang melekat di sana. Setelah itu, basuh wajah dengan air dingin dari pancuran, keran wastafel, atau gelas air minum. Tepuk kembali kulit dengan handuk yang bersih dan kering untuk mengeringkannya. [13]
  2. Secara khusus, hilangkan seluruh rambut halus yang berjarak sekitar 2,5 cm dari luka menggunakan pencukur wajah khusus. Jika kesulitan melakukannya, tidak ada salahnya meminta bantuan kepada dokter. [14]
  3. Jika dokter sudah meresepkan antibiotik topikal, jangan lupa menggunakannya sesuai dengan petunjuk dokter. Jika ingin, Anda juga bisa mengaplikasikan produk gel petroleum seperti produk bermerek Vaseline dan Aquaphor , atau mengoleskan gel lidah buaya ke permukaan luka. Umumnya, obat topikal perlu diaplikasikan setiap dua jam atau sesuai dengan petunjuk pada kemasan di kulit yang bersih dan kering. [15]
    • Jangan mengaplikasikan krim, losion, minyak, atau mentega ke kulit agar luka tidak semakin teriritasi.
    • Jika ingin mengaplikasikan vaselin atau gel lidah buaya ke kulit yang terkena luka bakar, jangan lupa mengenakan sarung tangan atau mengambil gel dengan spatula agar sisa produk di dalam wadah tidak terkontaminasi oleh bakteri.
    • Hindari penggunaan vaselin pada bayi.
  4. Pertama-tama, konsultasikan jenis perban antilengket yang paling baik untuk digunakan kepada dokter. Setelah mengetahuinya, beli perban yang direkomendasikan lalu potong perban dengan ukuran yang sedikit lebih besar daripada ukuran luka. Kemudian, gunakan perekat medis untuk menempelkan perban ke kulit, dan pastikan perekat tersebut tidak bersentuhan langsung dengan luka bakar Anda. Ganti perban setidaknya satu kali sehari. [16]
    • Melakukannya ampuh mencegah luka bergesekan dengan permukaan yang kasar, seperti sarung bantal atau syal. Jika Anda terbiasa menyentuh wajah, perban tersebut juga bermanfaat untuk melindungi luka dari sentuhan tangan Anda.
  5. Secara khusus, Anda bisa mengonsumsi asetaminofen ( Tylenol ), ibuprofen ( Advil , Motrin ), naproxen ( Aleve ), atau aspirin. Jangan lupa membaca aturan pemakaian berikut anjuran dosis yang tertera di balik kemasan obat, ya! [17]
  6. Kemungkinan besar, bekas luka bakar akan melepuh, mengelupas, atau terasa gatal selagi berproses untuk pulih. Jika situasi tersebut terjadi, berusahalah menahan godaan untuk memencet lepuh atau mengelupas keropeng agar kondisi kulit tidak semakin rusak dan oleh karenanya, risiko infeksi pun berpotensi meningkat. [18]
    • Jika bekas luka mulai terasa gatal, cobalah mengalihkan keinginan untuk menggaruk luka dengan menduduki tangan Anda, meremas stress ball (bola lunak untuk mengurangi stres), atau menggenggam bola yang terbuat dari tanah liat kuat-kuat.
  7. Pantau kondisi luka dan segeralah menghubungi dokter jika muncul gejala yang patut diwaspadai, seperti infeksi, demam, atau peningkatan intensitas nyeri. [19]
    Iklan

Tips

  • Jika luka bakar meninggalkan bekas, cobalah menyamarkannya dengan bantuan lembaran silikon. Secara khusus, silikon dapat membantu menenangkan dan menghidrasi kulit, sekaligus menyamarkan bekas luka yang terbentuk di permukaannya.
  • Terapi laser mampu produksi kolagen sehingga dapat membantu menyamarkan bekas luka bakar di kulit Anda. Jika tertarik melakukannya, jangan lupa terlebih dahulu mengonsultasikannya kepada dokter, ya!
  • Konsultasikan penggunaan suntikan saline untuk meningkatkan produksi kolagen pada kulit dan menyamarkan bekas luka bakar yang terbentuk.
Iklan

Peringatan

  • Jangan coba-coba mengobati bekas luka bakar di wajah tanpa pengawasan dokter. Dengan kata lain, selalu konsultasikan metode pengobatan yang ingin Anda lakukan kepada dokter!
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 1.095 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan