Unduh PDF
Unduh PDF
Walaupun tidak mungkin “mengubah” watt menjadi ampere, Anda masih bisa menghitung ampere menggunakan hubungan antara ampere, Watt, dan volt. Hubungan ini berbeda-beda tergantung sistemnya (misalnya daya AC atau DC), tetapi akan selalu sama dalam jenis rangkaian tertentu. Jika Anda menggunakan rangkaian dengan voltase tetap, biasanya bagan yang menghubungkan watt dengan ampere lazim dibuat untuk referensi kilat.
Langkah
-
Temukan tabel Watt terhadap Ampere. Untuk penerapan khusus, misalnya pemasangan kabel rumah atau kendaraan, terdapat nilai voltase khusus. Oleh karena nilai-nilai ini selalu sama, Anda bisa membuat bagan yang menghubungkan nilai Watt terhadap Ampere. Bagan ini dibuat berdasarkan persamaan yang menghubungkan Watt, Ampere, dan voltase dalam semua rangkaian. Jika Anda ingin menggunakan tabel ini, silakan mencarinya di internet. Pastikan saja Anda menggunakan tabel yang nilai voltase tetapnya benar. [1] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, sebuah rumah biasanya menggunakan 120V AC (di AS) dan sebuah mobil biasanya menggunakan 12V DC.
- Anda bisa menggunakan kalkulator ampere untuk mempermudah pengubahan.
-
Cari nilai daya (dalam Watt) yang ingin diubah. Jika Anda sudah memiliki bagannya, lihatlah untuk menemukan nilai yang dicari. Bagan ini biasanya memiliki beberapa baris dan kolom. Akan ada kolom yang dilabeli “Daya” ( Power ) atau “Watt”. Mulailah dari sana dan cari nilai persis dari daya pada rangkaian yang ingin diukur. [2] X Teliti sumber
-
Temukan besarnya arus listrik (dalam ampere) yang cocok dengan daya yang dicari. Ketika Anda menemukan ukuran Watt dalam kolom Daya, ikuti baris yang sama di kolom “Arus” ( Current ) atau “Amp”. Tabel mungkin terdiri dari beberapa kolom. Jadi, pastikan Anda membaca label kolom dan memperoleh nilai yang benar. Setelah menemukan kolom amp, periksa kembali nilainya untuk memastikannya berada di baris nilai Watt Anda. [3] X Teliti sumberIklan
-
Cari tahu daya rangkaian. Carilah label pada rangkaian yang sedang Anda kerjakan. Daya diukur dalam satuan Watt. Nilai ini mengukur jumlah energi yang digunakan atau dibuat dalam kurun waktu tertentu. Sebagai contoh, 1 Watt = 1 Joule/1 detik. Nilai ini diperlukan untuk menghitung arus yang diukur dalam satuan ampere (atau amp). [4] X Teliti sumber
-
Cari tahu voltase. Voltase adalah potensi listrik dari rangkaian dan seharusnya juga tercantum dalam tabel bersama dengan daya. Voltase tercipta karena salah satu sisi rangkaian kaya akan elektron, sementara sisi sebaliknya miskin elektron. Hal ini menyebabkan medan listrik (voltase) tercipta di antara dua titik. Voltase menyebabkan arus listrik mengalir dalam upaya melepaskan voltase (menyamakan muatan listrik dari satu sisi ke sisi lain). Anda perlu mengetahui besarnya voltase untuk menghitung arus, atau ampere. [5] X Teliti sumber
-
Siapkan persamaan. Untuk rangkaian DC, persamaannya sangat sederhana. Watt sama dengan ampere dikali volt. Dengan demikian, Anda bisa menemukan ampere dengan membagi Watt dengan volt. [6] X Teliti sumber
- Ampere = Watt/Volt
-
Temukan arus. Setelah Anda menyiapkan persamaan, Anda bisa menghitung ampere. Lakukan pembagian untuk menemukan besarnya ampere. Periksa satuannya untuk memastikan hasilnya dalam coulomb per detik. 1 Amp = 1 Coulomb / 1 detik. [7] X Teliti sumber
- Coulomb adalah satuan SI (Standar Internasional) untuk muatan listrik dan didefinisikan sebagai jumlah muatan listrik yang bergerak dalam satu detik oleh arus konstan sebesar 1 Amp.
Iklan
-
Ketahui faktor daya. Faktor daya di dalam rangkaian adalah rasio daya asli terhadap daya semu yang disalurkan ke sistem. Daya semu selalu lebih besar atau sama dengan daya asli. Oleh karena itu, faktor daya akan memiliki nilai antara 0 sampai 1. Carilah faktor daya yang dicantumkan pada label rangkaian. [8] X Teliti sumber
-
Gunakan persamaan fase tunggal. Persamaan daya AC fase tunggal yang berhubungan dengan volt, ampere, dan watt mirip dengan persamaan untuk daya DC. Perbedaannya ada pada penggunaan faktor daya. [9] X Teliti sumber
- Amp = Watt / (PF X Volt) dan faktor daya ( power factor atau PF) adalah nilai tanpa satuan.
-
Temukan nilai arus. Jika Anda sudah memasukkan nilai untuk watt, volt, dan faktor daya, Anda bisa menemukan nilai ampere. Sebaiknya Anda menemukan nilai untuk satuan Coulomb per detik. Jika tidak, persamaannya salah dan perhitungan Anda harus diulangi kembali. [10] X Teliti sumber
- Untuk menyelesaikan daya AC 3 fase memiliki variabel lebih banyak dari fase tunggal. Anda harus menentukan apakah akan menggunakan voltase line to line atau line to neutral untuk menghitung ampere dengan 3 fase.
Iklan
Tips
- Gunakan kalkulator.
- Pahami bahwa Anda menghitung ampere dari nilai Watt dan voltase. Anda tidak bisa “mengubah” Watt ke ampere karena kedua satuan tersebut mengukur dua hal yang sama sekali berbeda.
Iklan
Peringatan
- Jika Anda berencana mengerjakan rangkaian listrik, jangan lupa ambil langkah-langkah pencegahan demi keamanan Anda.
Iklan
Hal yang Anda Butuhkan
- Kalkulator
Referensi
- ↑ http://www.powerstream.com/Amps-Watts.htm
- ↑ http://www.powerstream.com/Amps-Watts.htm
- ↑ http://www.powerstream.com/Amps-Watts.htm
- ↑ http://amasci.com/elect/vwatt1.html
- ↑ http://amasci.com/elect/vwatt1.html
- ↑ http://www.rapidtables.com/calc/electric/Watt_to_Amp_Calculator.htm
- ↑ http://whatis.techtarget.com/definition/coulomb
- ↑ http://www.rapidtables.com/electric/Power_Factor.htm
- ↑ http://www.rapidtables.com/calc/electric/Watt_to_Amp_Calculator.htm
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 42.764 kali.
Iklan