Unduh PDF
Unduh PDF
Kecanduan belanja, yang terkadang disebut " shopaholism ", bisa menimbulkan konsekuensi negatif yang besar terhadap kehidupan pribadi, karier, dan keuangan Anda. Menyadari apakah Anda sudah melewati batas bisa terasa sulit karena belanja sangat berkaitan erat dengan budaya kapitalis global. [1] X Sumber Tepercaya American Psychological Association Kunjungi sumber Langkah-langkah berikut akan menunjukkan kepada Anda cara mengenali tanda-tanda kecanduan belanja, mengubah kebiasaan membeli Anda dengan segera, dan mencari pertolongan profesional, jika perlu.
Langkah
-
1Kenali masalah. Seperti sebagian besar kecanduan yang ada, mengenali perilaku Anda dan benar-benar melihatnya sebagai suatu hambatan dalam kehidupan sehari-hari dan hubungan sosial Anda sudah merupakan setengah jalan perjuangan. Cari tahulah tentang gejala-gejalanya pada daftar berikut, lalu gunakan untuk mengukur tingkat keparahan dari kecanduan belanja yang Anda miliki. Ini merupakan cara yang penting untuk memutuskan secara pasti seberapa besar Anda perlu mengurangi belanja; apakah Anda bisa dipercaya untuk sekadar belanja secukupnya atau apakah mungkin lebih baik untuk berhenti berbelanja sama sekali. [2] X Teliti sumber
- Berbelanja atau menghamburkan uang saat Anda merasa kesal, marah, kesepian, ataupun cemas.
- Berargumen dengan orang lain mengenai kegiatan berbelanja yang merasionalkan perilaku Anda.
- Merasa tersesat atau kesepian tanpa kartu kredit Anda.
- Membeli barang terus-menerus dengan kartu kredit dibandingkan uang.
- Merasakan aliran euforia atau perasaan gembira yang hebat saat melakukan pembelian.
- Merasa bersalah, hina, atau malu karena pengeluaran yang berlebihan.
- Berbohong mengenai kebiasaan belanja Anda atau mengenai harga barang tertentu.
- Memiliki pikiran yang obsesif dalam hal uang.
- Menghabiskan banyak waktu mencoba mengatur uang dan tagihan untuk disesuaikan dengan kebiasaan belanja Anda.
-
2Lihatlah kebiasaan belanja Anda secara jujur. Catatlah apa yang Anda beli dalam dua minggu hingga satu bulan. Buatlah juga catatan mengenai cara Anda membayar barang-barang yang dibeli. Ajukan pertanyaan berikut pada diri Anda untuk lebih memahami kapan dan bagaimana Anda melakukan pembelian. Melacak jumlah pasti uang yang dihabiskan sampai jangka waktu ini juga akan membantu membuka mata Anda akan seberapa parahnya kebiasaan berbelanja Anda sesungguhnya.
-
3Kenali jenis kecanduan belanja Anda. Menurut Shopaholics Anonymous, berbelanja secara kompulsif dapat memiliki banyak bentuk. Mengetahui bentuk-bentuk ini akan membantu Anda memahami secara lebih baik mengenai kecanduan yang dialami agar bisa lebih memahami cara menolong diri Anda sendiri. Anda mungkin bisa mengenali diri Anda pada daftar berikut, atau gunakan catatan pembelian Anda untuk melihat jenis mana yang pas dengan diri Anda. [3] X Teliti sumber
- Pembeli yang terdorong untuk berbelanja karena tekanan emosional.
- Trophy shopaholic yang terus-menerus memburu barang yang sempurna.
- Pembeli yang menikmati barang-barang mewah dan senang merasa seperti pembeli besar.
- Pencari penawaran bagus yang membeli barang-barang hanya karena sedang diobral.
- Pembeli "bulimia" yang terjebak dalam siklus membeli barang secara terus-menerus, kemudian mengembalikannya dan mulai membeli barang baru lagi.
- Kolektor yang mencari kepuasan dari pembelian masing-masing bagian dari sebuah set atau barang yang sama dalam setiap variasi yang ada (warna, gaya, dsb).
-
4Pelajari dampak jangka panjang dari kecanduan belanja. Walaupun dampak jangka pendek dari kecanduan belanja mungkin bersifat positif, seperti merasa bahagia setelah pergi berbelanja, banyak dampak jangka panjang yang sebenarnya sangat negatif. [4] X Teliti sumber Memahami sejumlah dampak ini merupakan cara yang bagus untuk menghadapi kenyataan dari kebiasaan belanja berlebihan.
- Menghabiskan uang lebih dari anggaran dan masalah keuangan yang berat.
- Pembelian kompulsif lebih dari yang dibutuhkan (mis. akan membeli satu buah sweter namun nyatanya membeli sepuluh buah sweter).
- Kerahasiaan dan menyembunyikan masalah guna menghindari kritik.
- Merasa tidak berdaya karena siklus pembelian yang terus berjalan dengan timbulnya rasa bersalah yang menyebabkan pengembalian, lalu menyebabkan lebih banyak lagi pembelian.
- Hubungan sosial yang terganggu karena kerahasiaan, berbohong tentang utang, dan pengucilan secara fisik karena rasa kesenangan berbelanja meningkat.
-
5Kenali bahwa pengeluaran uang secara berlebihan memiliki sebab-sebab emosional. Bagi banyak orang, berbelanja merupakan cara untuk menahan dan lari dari emosi negatif. Seperti sebagian besar kecanduan yang memberikan solusi singkat terhadap masalah dengan akar psikologis yang dalam, berbelanja bisa membantu Anda merasa lengkap dan dapat mempertahankan citra bahagia yang palsu dan rasa aman. [5] X Teliti sumber Dorong diri Anda untuk memikirkan apakah berbelanja merupakan upaya untuk mengisi kekosongan dalam hidup yang sebenarnya dapat diatasi dengan gaya hidup yang lebih sehat dan berkelanjutan.Iklan
-
1Pelajari pemicu untuk kecanduan Anda. Pemicu merupakan apa pun yang menyebabkan Anda ingin berbelanja. Bawalah jurnal bersama Anda selama setidaknya satu minggu, dan kapan pun dorongan untuk berbelanja terasa, tulislah apa pun yang menurut Anda memunculkan ide tersebut ke dalam pikiran. Ini mungkin berupa lingkungan tertentu, seorang teman, iklan, atau suatu perasaan (seperti amarah, rasa malu, kebosanan). Mengetahui pemicunya sangatlah membantu karena Anda bisa menghindari hal-hal yang menjadikan Anda ingin berbelanja, mengingat Anda sedang belajar mengurangi kebiasaan.
- Misalnya, mungkin Anda akan langsung tergila-gila berbelanja kapan pun terdapat acara formal untuk dihadiri. Mungkin Anda akan tergoda membeli berbagai macam pakaian, kosmetik desainer, atau produk-produk lainnya yang akan meningkatkan kepercayaan diri dan membuat diri Anda merasa siap untuk acara tersebut.
- Dengan mengetahui hal ini, Anda bisa saja membuat rencana khusus untuk mengurus undangan ke acara-acara besar. Anda dapat benar-benar menghilangkan kegiatan belanja untuk sebuah acara dan meluangkan waktu yang diperlukan selama satu jam guna mencari pakaian yang pas dari koleksi baju yang sudah Anda miliki sendiri di lemari Anda.
-
2Kurangi berbelanja. Cara terbaik untuk membatasi kegiatan berbelanja Anda tanpa benar-benar berhenti adalah dengan menjadi lebih sadar akan seberapa banyak anggaran yang dapat Anda habiskan secara realistis di atas keperluan-keperluan dasar. Perhatikan keuangan Anda, dan pergilah berbelanja hanya saat anggaran bulan (atau bahkan minggu) tersebut memungkinkan untuk itu. Dengan begini, Anda dapat tetap berbelanja sekali-sekali, namun usahakan untuk menghindari sebagian masalah keuangan yang lebih besar, yang dapat muncul dengan kebiasaan tersebut.
- Saat berbelanja, bawalah sebanyak uang yang dapat Anda gunakan untuk membeli barang-barang. Tinggalkan kartu kredit di rumah guna menghindari godaan pembelian melebihi limit kartu Anda.
- Anda juga bisa mencoba membuat catatan persediaan berisi barang-barang yang Anda miliki dan daftar keinginan berupa barang-barang tambahan yang diinginkan. Melihat daftar akan membantu Anda untuk tetap menahan diri dan mampu menyadari di saat Anda akan membeli sesuatu yang sudah dimiliki dalam jumlah banyak atau sesuatu yang tidak benar-benar diinginkan sebesar keinginan terhadap barang lainnya yang pasti membuat Anda tergoda untuk membelinya.
- Tunggulah setidaknya 20 menit sebelum melakukan pembelian. Jangan merasa yakin Anda harus membeli sesuatu; sebaliknya, luangkan waktu untuk memikirkan kenapa Anda harus membelinya atau kenapa sebaiknya tidak. [6] X Teliti sumber
- Jika Anda tahu terdapat toko-toko tertentu yang cenderung membuat Anda berbelanja terlalu banyak, pergilah menuju toko-toko tersebut hanya pada acara khusus atau bersama teman-teman yang bisa mengawasi pembelian Anda. Jika toko berupa sebuah situs web, pastikan itu tidak berada dalam daftar halaman yang diberi markah buku ( bookmark ).
-
Hentikan langsung berbelanja sesuka Anda. Sebagai pilihan lain, jika kecanduan belanja Anda merupakan hal yang serius, batasi diri Anda dengan hanya membeli barang-barang yang palling mendasar. Sangat berhati-hatilah saat Anda harus berbelanja, dan buatlah daftar belanja yang dapat Anda jadikan pegangan. Hindari godaan obral dan barang murah di toko-toko diskon, dan alokasikan hanya jumlah uang tunai tertentu untuk dibelanjakan jika Anda memang mengunjungi toko tersebut. Semakin spesifik aturan Anda, semakin bagus. Misalnya, daripada memutuskan hanya berbelanja bahan makanan dan keperluan perawatan diri, buatlah daftar lengkap keperluan perawatan diri (seperti pasta gigi, deodoran, dsb.) dan jangan membeli apa pun selain yang sudah Anda tulis.
- Ubahlah metode pembayaran Anda, dan hancurkan serta batalkan semua kartu kredit. Jika Anda merasa harus memiliki satu kartu hanya untuk keadaan darurat, mintalah orang tercinta menjaganya untuk Anda. Ini merupakan hal penting karena orang-orang cenderung berbelanja dua kali lebih banyak saat melakukan pembelian menggunakan kartu kredit dibandingkan uang tunai. [7] X Teliti sumber
- Lakukan penelitian pasar sebelum keluar dari rumah. Karena menjadi terbawa saat melihat-lihat toko sering kali menyebabkan pembelian yang tidak diperlukan, ketahui secara pasti merek dan jenis dari setiap barang yang perlu Anda beli pada daftar. Ini akan menghilangkan rasa menyenangkan dengan mengurangi keperluan untuk menelusuri toko.
- Singkirkan kartu keanggotaan yang tidak digunakan untuk keperluan dasar yang sering kali muncul dalam daftar belanja Anda.
-
4Hindari berbelanja seorang diri. Sebagian besar pembeli kompulsif melakukan pembelian seorang diri, dan jika Anda bersama orang lain, jauh lebih mungkin bagi Anda untuk tidak berbelanja berlebihan. [8] X Teliti sumber Ini adalah manfaat dari tekanan pertemanan ( peer pressure ); biarkan diri Anda belajar dari kebiasaan belanja seimbang dari orang-orang yang penilaiannya Anda percayai.
- Bahkan mungkin Anda perlu menjadikan seseorang yang Anda percayai untuk memegang kendali sepenuhnya atas keuangan Anda.
-
5Libatkan diri dalam kegiatan-kegiatan lain. Temukan cara-cara yang lebih bermakna untuk menghabiskan waktu. Saat berusaha mengubah perilaku kompulsif, penting bagi Anda untuk mengganti perilaku tersebut dengan perilaku lain berupa meluangkan waktu yang memenuhi keinginan dan memuaskan (namun kali ini dengan cara yang berkelanjutan). [9] X Teliti sumber
- Banyak orang menemukan kesenangan dalam kegiatan yang menjadikan mereka begitu tenggelam sehingga benar-benar lupa waktu. Pelajari keahlian baru, selesaikan proyek yang pernah Anda kesampingkan untuk waktu yang lama, atau kembangkan diri Anda dalam suatu cara lain. Baik membaca, berjoging, memasak, atau bermain alat musik, itu tidak masalah selama Anda berfokus melakukannya. [10] X Teliti sumber
- Walaupun berolahraga dan berjalan kaki dapat memberikan sumber kebahagiaan yang terus-menerus, kegiatan ini khususnya merupakan alternatif yang berguna untuk dilakukan saat sedang merasakan dorongan untuk berbelanja.
-
Lacak perkembangan Anda. Ingatlah untuk memberi diri Anda banyak pengakuan dan dorongan di dalam proses untuk mengubah kebiasaan berbelanja Anda. Mendapatkan pengakuan atas kemajuan Anda merupakan hal yang penting, karena membuang kecanduan sangatlah sulit. Pandangan yang objektif terhadap sejauh mana yang sudah Anda capai akan menghentikan Anda dari menyalahkan diri di saat-saat sulit dan ketika terjadi keraguan diri, yang tidak akan dapat dihindari.
- Cobalah awasi jumlah uang yang Anda keluarkan pada tabel. Lihatlah jumlah perjalanan yang Anda lakukan menuju toko (atau situs web belanja kesukaan Anda) dengan membuat tanda centang pada kalender.
-
7Buatlah daftar lingkungan yang perlu dihindari. Ciptakan "zona terlarang": tempat-tempat yang Anda tahu akan memicu diri Anda untuk berbelanja. Kemungkinannya, itu merupakan tempat-tempat seperti pusat perbelanjaan, toko-toko tertentu, atau daerah belanja terbuka. Aturan Anda harus jelas dan tepat agar terhindar dari kemampuan Anda meyakinkan diri bahwa Anda bisa pergi dan sekadar melihat-lihat sedikit. Buatlah daftar tempat-tempat ini dan jauhilah sama sekali selama yang bisa Anda tahan, hingga dorongan untuk membeli berlebihan menghilang secara signifikan. Periksalah daftar pemicu belanja untuk memastikan Anda menghindari tempat dan situasi yang tepat saat Anda sedang merasa sensitif dalam "penyembuhan" kecanduan belanja Anda. [11] X Teliti sumber
- Mungkin Anda tidak perlu menghindari semua lingkungan ini secara jangka panjang, dan ini memang dapat menjadi hal yang sulit dilakukan karena adanya iklan dan kesempatan membeli. [12]
X
Sumber Tepercaya
American Psychological Association
Kunjungi sumber
- Terutama jika Anda hanya mencoba mengurangi dan bukan berhenti berbelanja sama sekali, Anda mungkin cukup sekadar membatasi keberadaan Anda di lingkungan-lingkungan ini. Buatlah jadwal kapan Anda membolehkan diri mengunjungi toko-toko kesukaan Anda dan ikutilah jadwal tersebut.
- Mungkin Anda tidak perlu menghindari semua lingkungan ini secara jangka panjang, dan ini memang dapat menjadi hal yang sulit dilakukan karena adanya iklan dan kesempatan membeli. [12]
X
Sumber Tepercaya
American Psychological Association
Kunjungi sumber
-
8Tetaplah berada di daerah Anda. Setidaknya saat Anda mulai mengurangi berbelanja, ambillah jeda untuk tidak bepergian. Ini bisa membantu Anda menghindari godaan membeli barang yang dapat timbul karena faktor tempat baru atau asing. Banyak orang cenderung membeli lebih banyak saat berbelanja di luar lingkungan masyarakat mereka. [13] X Teliti sumber
- Pertimbangkan bahwa "pembelian jarak jauh" melalui acara saluran belanja dan sumber-sumber daring dapat menimbulkan perasaan lingkungan baru yang sama sehingga menyebabkan godaan lain yang perlu ditahan.
-
9Atur pengiriman surat Anda. Pastikan surat fisik dan surel Anda diatur dengan baik. Berhentilah berlangganan surel dan katalog promosi yang sering dikirim oleh toko-toko kesukaan Anda.
- Jika Anda tinggal di Amerika Serikat, hindari kesempatan menerima tawaran yang tidak diinginkan dari kartu kredit baru dengan mendaftar di Opt-Out Prescreen. Setelah mengisi informasi Anda di sini, Anda tidak akan dikirimi iklan-iklan dengan cara ini. [14] X Teliti sumber
-
10Pasanglah kendali orang tua. Karena kini internet merupakan salah satu cara paling populer untuk berbelanja, ingatlah bahwa lingkungan komputer Anda harus "sesehat" dunia Anda di luar. Hindari situs-situs e-commerce dengan mengatur pemblokiran pada situs-situs belanja daring kesukaan Anda. [15] X Teliti sumber
- Unduh program pemblokir iklan yang bagus yang akan mencegah munculnya iklan-iklan yang sesuai untuk diri Anda di peramban.
- One-click shopping
(sistem belanja dengan satu kali klik) khususnya merupakan hal yang sangat berbahaya. Jadikan hal semakin menyulitkan bagi diri Anda untuk berbelanja daring dengan menghapus nomor kartu kredit Anda dari situs-situs yang terhubung dengan rekening kartu kredit Anda. Lakukan ini bahkan jika Anda juga sudah memblokir situs-situs tersebut. [16]
X
Teliti sumber
- Ini akan menciptakan perlindungan tambahan; jika Anda menemukan cara untuk merasionalkan keberadaan Anda di situs tersebut, Anda akan tetap memiliki cukup waktu dalam memikirkan kembali keputusan untuk melakukan pembelian satuan.
Iklan
-
1Mintalah dukungan dari teman-teman dan keluarga. Kerahasiaan merupakan salah satu unsur utama kecanduan belanja (dan sebagian besar kecanduan, dalam hal ini). [17] X Teliti sumber Sharma, Varun, et al. "Shopaholism (Compulsive buying)-A new entity." Delhi Psychiatry Journal 12.1 (2009): 110-113. Jadi jangan takut untuk bersikap terbuka tentang masalah belanja Anda. Beritahu teman-teman dan keluarga Anda apa yang sedang terjadi, dan Anda bisa meminta bantuan mereka untuk pergi berbelanja atau membelikan barang-barang keperluan; setidaknya pada tahap awal pengurangan belanja ketika godaan masih sangat tinggi.
- Pastikan Anda hanya terbuka pada orang-orang tercinta dan tepercaya yang dapat mendukung Anda dalam keinginan untuk mengurangi berbelanja.
-
Kunjungi ahli terapi. Ahli terapi dapat membantu Anda memahami sejumlah masalah memungkinkan yang menjadi akar dari kecanduan belanja, seperti depresi. Walaupun tidak ada penanganan standar untuk kecanduan belanja, mungkin Anda akan diresepkan obat antidepresi, seperti SSRI.
- Satu metode yang umum digunakan untuk menangani kecanduan adalah metode yang dinamakan terapi perilaku kognitif atau cognitive behavioral therapy (CBT). Jenis terapi ini akan membantu Anda mengenali dan menantang pikiran-pikiran yang terkait dengan belanja. [18] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber
- Terapi juga akan membantu Anda menempatkan lebih sedikit nilai pada faktor motivasi dari luar, seperti keinginan untuk terlihat sukses dan berada, serta memberi nilai lebih pada motivasi dari dalam, seperti merasa nyaman menjadi diri sendiri dan mempertahankan hubungan yang terpelihara dengan orang-orang tercinta. [19] X Teliti sumber
-
3Temukan pertemuan untuk penderita kecanduan belanja. Terapi kelompok untuk kecanduan belanja merupakan sumber yang kaya dan tidak ternilai. Kesempatan berbagi kiat menghadapi kecanduan dan perasaan dengan orang lain yang memiliki masalah serupa terkadang dapat menimbulkan perubahan antara kesembuhan dan kembali kepada kebiasaan berbelanja lama Anda yang tidak sehat. [20] X Teliti sumber
- Carilah pelaksanaan program Debtors Anonymous atau Spenders Anonymous di daerah Anda. Ini merupakan program 12 langkah yang dapat membantu Anda mengatur kecanduan belanja secara berkelanjutan.
- Gunakan tautan ini untuk menemukan pertemuan Debtors Anonymous.
-
4Temui penasihat kredit. Jika kecanduan belanja telah menempatkan diri Anda pada masalah keuangan yang serius sehingga tidak dapat Anda atur sendiri, mungkin Anda perlu mempertimbangkan menemui penasihat kredit. Penasihat kredit bisa membantu Anda menghadapi utang berjumlah besar yang timbul sebagai akibat kecanduan belanja.
- Menghadapi kejatuhan kondisi keuangan karena kecanduan belanja dapat terasa stres di samping masalah emosional yang muncul dalam mengatasi kebiasaan Anda. Karena stres merupakan pemicu umum dari kembalinya kebiasaan lama, penasihat kredit dapat menjadi sumber yang penting.
Iklan
Artikel Terkait
Referensi
- ↑ http://www.apa.org/monitor/2008/07-08/consumerism.aspx
- ↑ http://www.healthline.com/health/addiction/shopping# Symptoms2
- ↑ http://www.psychguides.com/guides/shopping-addiction-symptoms-causes-and-effects/
- ↑ http://www.psychguides.com/guides/shopping-addiction-symptoms-causes-and-effects/
- ↑ http://www.theguardian.com/sustainable-business/how-to-cure-shopping-addiction
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/the-why-behind-the-buy/201411/12-ways-become-more-rational-shopper
- ↑ http://www.theatlantic.com/business/archive/2011/04/this-is-your-brain-on-credit-cards/73342/
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/the-why-behind-the-buy/201411/12-ways-become-more-rational-shopper
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/the-why-behind-the-buy/201411/12-ways-become-more-rational-shopper
- ↑ https://www.psychologytoday.com/articles/200401/consumerism-one-choice-too-many
- ↑ http://www.cbsnews.com/news/5-ways-to-beat-your-shopping-addiction/
- ↑ http://www.apa.org/monitor/2008/07-08/consumerism.aspx
- ↑ http://www.indiana.edu/~engs/hints/shop.html
- ↑ http://www.investopedia.com/articles/pf/08/emotional-spending.asp
- ↑ http://economictimes.indiatimes.com/wealth/et-wealth/how-to-curb-addiction-to-online-shopping/articleshow/47049136.cms
- ↑ http://money.usnews.com/money/blogs/my-money/2014/09/30/5-strategies-for-defeating-a-shopping-addiction
- ↑ Sharma, Varun, et al. "Shopaholism (Compulsive buying)-A new entity." Delhi Psychiatry Journal 12.1 (2009): 110-113.
- ↑ http://www.mayoclinic.org/tests-procedures/cognitive-behavioral-therapy/basics/definition/prc-20013594
- ↑ http://www.addiction.com/addiction-a-to-z/shopping-addiction/shopping-addiction-treatment/
- ↑ http://www.shopaholicsanonymous.org/
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 6.915 kali.
Iklan