PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Tidak semua hubungan pertemanan bisa bertahan hingga ajal menjemput. Meski pahit, situasi tersebut nyata adanya. Jika saat ini Anda merasa terjebak dalam pertemanan yang tidak sehat, seperti yang diisi oleh orang-orang dominan, menyebalkan, atau berisiko membahayakan kesehatan Anda, tidak ada salahnya mempertimbangkan kemungkinan untuk meninggalkan mereka. Pada dasarnya, proses perpisahan tersebut bisa dilakukan secara tiba-tiba atau bertahap. Yang terpenting, pastikan Anda memiliki keberanian untuk menyampaikan alasan di baliknya dengan jujur! Jika memungkinkan, sebelum memutuskan untuk mengakhiri pertemanan dengan orang-orang tertentu, cobalah mempertimbangkan kemungkinan untuk memperbaiki hubungan. Caranya? Anda bisa mengonfrontasi mereka untuk mendiskusikan masalah yang terjadi atau mencoba mengurangi waktu yang Anda dan mereka habiskan bersama, alih-alih meninggalkan mereka selamanya.

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Menentukan Metode untuk Meninggalkan Kelompok Pertemanan Tertentu

PDF download Unduh PDF
  1. [1] Cara paling lugas untuk meninggalkan sebuah kelompok pertemanan adalah dengan menyampaikan keinginan tersebut secara langsung. Pada dasarnya, penyampaian tersebut bisa dilakukan kepada semua orang sekaligus, atau kepada beberapa orang terlebih dahulu. Namun, metode ini rentan meninggalkan kecanggungan yang sangat kental karena kemungkinan besar, teman-teman Anda pasti akan menyimpan berbagai pertanyaan setelah mendengarnya.
    • Jika Anda memiliki kedekatan yang seimbang dengan semua orang di dalam kelompok, silakan langsung menyampaikan keinginan tersebut kepada seluruh pihak pada saat yang bersamaan.
    • Jika Anda memiliki relasi yang lebih dekat dengan beberapa orang di dalam kelompok, cobalah menyampaikan keinginan tersebut kepada mereka terlebih dahulu. Setelahnya, Anda baru bisa menyampaikan informasi yang sama kepada teman-teman yang lain.
    • Siapkan segala sesuatunya dengan penuh kehati-hatian. Jika perlu, tuliskan alasan di balik keinginan Anda di atas secarik kertas untuk memastikan tidak ada hal yang lupa disampaikan.
  2. [2] Alih-alih menyatakan keinginan Anda untuk meninggalkan mereka secara langsung, sebaiknya mundurlah secara teratur dari kelompok pertemanan tersebut. Umumnya, seseorang tidak perlu mengambil langkah ekstrem untuk meninggalkan seluruh temannya dalam satu kesempatan, kecuali jika mereka terlibat dalam aktivitas yang ilegal atau berbahaya. Jika tidak ingin menyakiti perasaan teman-teman Anda, cobalah meminimalkan waktu yang dihabiskan bersama mereka secara bertahap, hingga momen kebersamaan tersebut benar-benar lenyap dari keseharian Anda.
    • Berhentilah membagi cerita hidup yang intim atau privat dalam hidup Anda kepada mereka.
    • Investasikan waktu yang biasanya Anda luangkan untuk mereka pada kelompok pertemanan atau hobi yang baru.
    • Jangan langsung menjawab pesan teks atau telepon mereka.
    • Seiring berjalannya waktu, keintiman hubungan Anda dan mereka akan berubah ke arah yang lebih kasual. Jika ingin, Anda bahkan bisa memutuskan kontak secara permanen dengan mereka.
    • Pahamilah bahwa teman-teman Anda pasti menyimpan beragam pertanyaan. Misalnya, mereka mungkin akan mempertanyakan jarak yang sepertinya Anda bangun, masalah yang terjadi, kondisi Anda saat ini, dsb. Apa pun itu, bersiaplah untuk menjawabnya dengan jujur dan terbuka!
  3. [3] Metode ini mungkin terdengar kejam dan minim empati, tetapi sejatinya layak dilakukan untuk menghindar dari kelompok pertemanan yang berbahaya atau gemar melakukan tindak kekerasan. Namun, jangan pernah melakukannya hanya karena Anda ingin menghindari kecanggungan saat harus menyampaikan menjawab pertanyaan teman-teman Anda dengan jujur, ya! Pada dasarnya, berpisah dengan cara yang penuh empati dan kejujuran jauh lebih baik daripada membakar tali silaturahmi secara diam-diam. Lagi pula, menghindar dari tanggung jawab untuk berkata jujur hanya akan membuat hidup Anda tidak tenang karena merasa harus selamanya menghindari beberapa orang dalam lingkaran pertemanan tersebut.
    • Jangan memberikan penjelasan atau menanggapi telepon, pesan teks, maupun surel mereka.
    • Blokir mereka dari laman media sosial Anda.
  4. Jika Anda harus meninggalkan mereka untuk alasan pekerjaan atau pendidikan, kemungkinan besar perpisahan Anda dan mereka seharusnya berakhir dengan baik, terutama karena mereka adalah teman-teman yang memedulikan Anda dan oleh karenanya, Anda sayangi. Jika situasinya demikian, silakan mengadakan pesta perpisahan sederhana dengan mereka. [4] Lakukan hal-hal yang Anda dan mereka sukai, seperti pergi ke taman air atau bersantap di restoran favorit Anda. Manfaatkan pesta tersebut untuk merayakan persahabatan Anda dan mereka, serta mengenang kembali masa-masa menyenangkan yang pernah Anda dan mereka lalui bersama.
    • Gunakan media sosial, pesan teks, dan pesan surel untuk menjaga kelangsungan komunikasi dengan teman-teman yang benar-benar Anda pedulikan.
    • Kapan pun Anda memiliki waktu luang, selalu sisihkan waktu untuk mengunjungi mereka.
    • Tulis surat kepada setiap anggota kelompok untuk mengungkapkan betapa besarnya rasa sayang Anda kepada mereka. Berterimakasihlah untuk persahabatan yang telah terjalin dan singgung satu peristiwa spesifik yang dengan jelas menunjukkan kebaikan mereka sebagai teman.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Menunjukkan Sikap dan Perilaku yang Benar

PDF download Unduh PDF
  1. [5] Jika teman Anda terus-menerus meminta penjelasan, cobalah memberikan jawaban yang paling jujur. Misalnya, jangan mengaku harus pindah rumah ke kota lain hanya untuk menghindari mereka atau meninggalkan sebuah kelompok pertemanan. Alih-alih, sampaikan alasan di balik keinginan atau kebutuhan Anda untuk keluar dari lingkaran pertemanan tersebut dengan jujur.
    • Jika Anda merasa lebih mudah untuk mengekspresikan diri melalui tulisan, silakan menjelaskan masalah yang Anda alami kepada semua orang di dalam kelompok, atau kepada orang yang dianggap sebagai “pemimpin” kelompok, melalui surel. [6]
  2. Terkadang, kejujuran memang menyakitkan. Itulah mengapa, Anda harus selalu mencari cara untuk berkata jujur tanpa mengabaikan kesopanan. Misalnya, jika Anda ingin meninggalkan sebuah kelompok pertemanan karena tidak lagi merasa memiliki minat yang sama dengan orang-orang di dalamnya, atau jika hubungan dengan mereka terasa makin membosankan, cobalah memberikan penjelasan yang diplomatis, seperti, “Aku merasa kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan pembicaraan kalian.” Jangan menegaskan keinginan Anda untuk meninggalkan mereka secara langsung dan terang-terangan.
    • Berikan penekanan pada perasaan dan sudut pandang Anda, serta hindari ujaran “kamu” yang bernada menuduh, seperti, “Kamu membosankan sekali.”
    • Satu kebohongan akan berujung pada kebohongan lainnya. Oleh karena itu, menyampaikan alasan yang paling jujur selalu menjadi opsi yang terbaik.
    • Terkadang, jawaban yang ambigu adalah opsi yang paling efektif, terutama karena jawaban tersebut mengandung kejujuran tanpa mengabaikan kesopanan. Misalnya, jawaban seperti “Maaf, aku sibuk,” atau “Aku baru saja liburan ke luar kota,” mungkin sudah cukup menjelaskan alasan di balik berkurangnya waktu yang Anda habiskan dengan mereka. [7]
  3. [8] Kemungkinan besar, teman-teman Anda, terutama yang sudah cukup lama hadir di hidup Anda, akan terus-menerus berusaha menarik Anda kembali. Jika situasinya demikian, berusahalah untuk tetap teguh pada pendirian Anda untuk meninggalkan kelompok pertemanan tersebut, dan jangan menyerah pada tekanan kelompok atau bahkan upaya perundungan.
    • Misalnya, jika seseorang memaksa Anda untuk tetap bertahan di dalam kelompok, cobalah berkata, “Maaf, tapi aku sibuk banget nih , sekarang,” atau “Selama ini pertemanan kita memang mengasyikkan, tapi untuk sekarang, aku merasa perlu menjauh sebentar dari kalian.”
    • Tetaplah tenang dan sopan ketika menolak ajakan bepergian dari teman-teman yang ingin, atau telah, Anda tinggalkan.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Mengeksplorasi Alternatif yang Anda Miliki

PDF download Unduh PDF
  1. [9] Cobalah menyampaikan berbagai perilaku mereka yang sejatinya sulit untuk Anda toleransi. Misalnya, jika mereka terus-menerus mengabaikan Anda, cobalah berbicara secara privat kepada setidaknya satu orang di dalam kelompok. Kemungkinan, mereka tidak dengan sengaja mengasingkan Anda dan oleh karenanya, bersedia memperbaiki perilaku tersebut dengan lebih melibatkan Anda di dalam berbagai bentuk perencanaan setelahnya.
  2. [10] Terkadang, Anda perlu memisahkan diri sejenak dari beberapa orang teman untuk mengenali emosi yang muncul setelahnya. Apakah Anda benar-benar merasa bahagia ketika tidak harus bertemu lagi dengan mereka? Luangkan momen perpisahan tersebut untuk mengenali perasaan Anda tanpa keberadaan mereka. Pada saat yang bersamaan, cobalah mencari teman baru, mengeksplorasi hobi baru, dan menghabiskan lebih banyak waktu dengan kerabat terdekat.
    • Jika perpisahan tersebut membuat Anda merasa makin bahagia, silakan meninggalkan kelompok pertemanan Anda secara permanen.
    • Jika Anda justru merindukan mereka, luangkan momen perpisahan temporer tersebut untuk merefleksikan segala bentuk kebaikan dan kepositifan yang dimiliki oleh teman-teman Anda, dan kembalillah bergabung dalam kelompok pertemanan tersebut ketika waktunya tepat. Sampaikan pula bahwa Anda merasa rindu dan ingin kembali bertemu dengan mereka secepatnya.
  3. [11] Meninggalkan teman-teman yang membawa pengaruh negatif memang baik, tetapi sebelum melakukannya, tidak ada salahnya mengambil langkah proaktif guna menyadarkan mereka akan perilaku negatif tersebut dan mendorong mereka untuk berubah.
    • Jika teman-teman Anda mengalami kecanduan akan alkohol dan/atau obat-obatan terlarang, dorong mereka untuk bergabung dalam komunitas Alcoholics Anonymous (AA) atau Narcotics Anonymous (NA) setempat guna melakukan konseling.
    • Jika mereka mengajak Anda untuk melakukan pencurian atau perusakan properti, berusahalah memengaruhi mereka untuk tidak melakukannya. Sampaikan konsekuensi yang harus ditanggung jika mereka tertangkap dan tawarkan alternatif aktivitas yang lebih positif, seperti menonton film bersama di bioskop.
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Mengenali Saat yang Tepat untuk Meninggalkan Sebuah Kelompok Pertemanan

PDF download Unduh PDF
  1. [12] Jika teman Anda terus-menerus “mengurung” Anda dalam sebuah kelompok pertemanan dan/atau membatasi kehidupan sosial Anda, jangan ragu meninggalkannya. Kemungkinan besar, mereka juga akan menjelek-jelekkan teman Anda yang lain, kerabat Anda, atau bahkan pasangan Anda hanya untuk membuat Anda enggan menghabiskan waktu dengan mereka. Jika saat ini Anda masih berteman dengan orang-orang semacam itu, segeralah meninggalkan mereka!
  2. [13] Manusia adalah makhluk yang sejatinya sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan di sekitarnya. Itulah mengapa, kelompok pertemanan adalah salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam membentuk kehidupan Anda. Oleh karena itu, jika teman-teman Anda memiliki perilaku yang negatif, jangan ragu meninggalkan mereka sebelum Anda tertimpa masalah. Secara khusus, tinggalkan orang-orang yang:
    • Mencuri barang dari toko
    • Mengalami kecanduan alkohol dan obat-obatan
    • Merusak properti privat atau publik
    • Terlibat dalam aktivitas yang ilegal atau amoral
  3. [14] Jika teman-teman Anda selalu mengabaikan eksistensi dan/atau pendapat Anda ketika merencanakan sebuah aktivitas bersama, pertimbangkan untuk meninggalkan mereka. Sejatinya, ini mungkin merupakan perundungan tidak langsung dalam bentuk pengabaian. Lagi pula, orang-orang yang tidak menghargai keberadaan Anda tidak pantas untuk disebut sebagai teman, bukan?
  4. [15] Jika ada orang-orang yang hanya mau menghabiskan waktu dengan Anda ketika sedang memerlukan sesuatu, artinya mereka adalah sosok teman yang buruk. Jika selama ini Anda terus-menerus menyediakan uang, makanan, atau tempat tinggal untuk mereka dan tidak mendapatkan timbal balik yang serupa, artinya mereka hanya sedang memanfaatkan kebaikan hati dan kemapanan Anda. Segeralah meninggalkan kelompok pertemanan tersebut! [21]
  5. [17] Jika ada teman yang selalu berfokus untuk melawan Anda, jangan ragu meninggalkannya. Secara khusus, hindari orang-orang yang selalu mencoba untuk menekan potensi dan membatasi pencapaian Anda. Percayalah, orang-orang semacam itu tidak layak untuk dijadikan teman!
    • Misalnya, Anda mendapatkan nilai akademis yang sangat bagus dan menceritakannya kepada seorang teman. Alih-alih mengucapkan selamat, dia justru merendahkan nilai Anda karena merasa mendapatkan nilai yang lebih baik. Jangan mempertahankan teman semacam itu!
    • Contoh lainnya, jika Anda mengeluhkan suasana hati yang kurang baik kepada seorang teman, tetapi dia bersikeras mengatakan bahwa harinya jauh lebih buruk daripada Anda, cobalah mempertimbangkan untuk meninggalkan pertemanan tersebut.
  6. [18] [19] Idealnya, Anda seharusnya merasa segar, berenergi, dan bersemangat setelah menghabiskan waktu dengan orang-orang terdekat, bukan?
    • Jika selama ini Anda terus-menerus mencari alasan untuk meninggalkan sebuah kelompok pertemanan, artinya kemungkinan besar, pengaruh yang mereka bawa memang kurang baik untuk kesehatan mental Anda.
    • Tinggalkan pula teman-teman yang terus-menerus mengeluh, menciptakan drama, atau memberikan kritik yang tidak membangun.
    Iklan

Tips

  • Meski tidak lagi beraktivitas bersama teman-teman Anda, tetaplah memperlakukan mereka dengan baik dan sopan, kecuali mereka melakukan sesuatu yang menyakiti atau membahayakan Anda. Lagi pula, oleh karena kemungkinan untuk kembali berteman akan selalu ada, mengapa harus membakar jembatan yang menghubungkan Anda dengan mereka?
  • Jika memungkinkan, ajak sahabat terdekat Anda untuk meninggalkan hubungan yang sama. Dengan demikian, Anda tetap akan memiliki orang untuk diajak bicara setelahnya.
  • Silakan mengajak orang lain untuk meninggalkan hubungan pertemanan yang sama ketika waktunya tepat, tetapi jangan pernah memaksa mereka untuk melakukannya.
  • Jika ada yang menyebarkan rumor, membicarakan Anda di belakang, atau melakukan hal negatif lain, selalu ingat bahwa dengan melakukannya, mereka sejatinya telah meluangkan waktu untuk memikirkan Anda!
  • Jangan memberikan celah kepada orang lain untuk berpikir bahwa Andalah yang aneh karena telah memilih untuk meninggalkan kelompok pertemanan tersebut. Jika perlu, libatkan pihak ketiga, seperti konselor, yang dapat membantu Anda untuk melihat situasi hubungan secara lebih meluas. Adakalanya kesalahan terletak di tangan Anda, tetapi adakalanya merekalah yang bersalah. Jangan biarkan orang lain beranggapan bahwa Anda merupakan satu-satunya pihak yang bersalah dalam hubungan tersebut.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 1.520 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan