Unduh PDF Unduh PDF

Persepsi mengacu ke cara kita memahami dan menginterpretasikan informasi yang diterima oleh panca indera. Kerap kali ia juga mengacu pada hal-hal yang kita rasakan namun tak dapat dijelaskan. Belajarlah untuk menjadi lebih perseptif atau peka dengan membaca bahasa tubuh orang, meyakini insting, menjadi pendengar yang peka, dan dengan mempraktikkan meditasi.

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Membaca Bahasa Tubuh

Unduh PDF
  1. Sembilan puluh persen komunikasi manusia dilakukan secara non-verbal. Bahasa tubuh seseorang dapat terpancar baik disadari maupun tidak, dan ini berlaku secara genetis dan dipelajari. Bahasa tubuh merupakan indikator kuat yang menunjukkan kondisi perasaan seseorang, namun konkretnya bervariasi dari satu budaya ke budaya lain. Yang dibahas dalam artikel ini adalah indikator-indikator bahasa tubuh dalam budaya Barat. [1]
  2. Para psikolog menggolongkan enam ekspresi wajah yang tidak disadari atau tidak dapat ditahan, yang mereka anggap bersifat universal di semua budaya, yaitu ekspresi kebahagiaan, kesedihan, keterkejutan, ketakutan, jijik dan marah. Masing-masing memiliki sinyal atau petunjuk sendiri-sendiri, dan mengungkap perasaan seseorang. Namun harap diingat bahwa ekspresi-ekspresi ini cenderung berlangsung sekilas, dan ada beberapa orang yang mampu menyamarkannya dengan baik. [2] [3]
    • Kebahagiaan ditunjukkan dengan menaikkan atau menurunkan kedua pojok mulut.
    • Kesedihan ditunjukkan dengan menurunkan kedua pojok mulut dan mengangkat bagian dalam atau tengah alis mata.
    • Keterkejutan dapat terlihat manakala alis mata melengkung, mata membelalak memperlihatkan lebih banyak bagian putih, dan rahang sedikit membuka.
    • Ketakutan ditunjukkan lewat gerakan mengangkat alis mata, ketika mata membuka setelah terpejam atau terpicing, dan ketika mulut sedikit membuka.
    • Jijik ditampilkan manakala bibir bagian atas terangkat, jembatan hidung mengerut dan pipi meninggi.
    • Marah ditampilkan ketika alis mata menurun, kedua bibir menutup rapat, dan mata membelalak. [4]
  3. Banyak yang percaya bahwa mata adalah jendela jiwa. Kepercayaan ini mendorong banyak psikolog dan peneliti kognitif untuk menyelidiki apakah gerakan mata yang tak disadari memang menyimpan makna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mata kita selalu membuat gerakan yang dapat diprediksi manakala seseorang sedang memproses pikiran atau pertanyaan. Sayangnya, terkait hal ini, anggapan yang menyatakan bahwa Anda dapat menunjuk seseorang berbohong hanya dari gerakan mata, hanyalah mitos. Berikut ini fakta-fakta yang kita tahu secara pasti: [5]
    • Pergerakan mata ke arah mana pun akan meningkat saat seseorang berusaha mengingat informasi.
    • Gerakan mata berhenti ketika ada sesuatu yang menarik perhatian kita. Kita juga cenderung menutup dan/atau mengalihkan pandangan saat memikirkan sesuatu, seperti misalnya memikirkan jawaban sebuah pertanyaan. Mata akan berhenti bergerak saat kita mencoba menepikan gangguan dan berkonsentrasi atau fokus pada sesuatu.
    • Mata bergerak dari kiri ke kanan (atau sebaliknya) dan lebih cepat saat kita berusaha memecahkan masalah atau mengingat informasi. Makin berat masalah/soal/pertanyaan, makin aktif pula mata kita bergerak. [6] [7]
    • Mata berkedip dengan kecepatan normal 6-8 kali per menit. Saat seseorang stres, angka itu naik secara dramatis.
    • Alis yang terangkat tidak hanya menunjukkan ketakutan tetapi juga minat yang tulus terhadap topik tertentu. Alis yang berkerut menandakan kebingungan. [8]
  4. Para ahli mengatakan bahwa pergerakan mulut mengungkap banyak hal tentang perasaan seseorang. Mengerutkan bibir, misalnya, adalah tanda marah. [9] Kebahagiaan, sebagaimana telah disinggung, ditunjukkan saat kedua pojok mulut melengkung ke atas. Namun, para ahli juga menemukan bahwa setiap senyum memiliki makna berbeda.
    • Senyum yang alami dan spontan muncul secara bertahap, berlangsung cepat dan ditunjukkan berulang kali.
    • Rasa senang yang asli diekspresikan dengan rangkaian senyum pendek “cepat” dan kerutan di kedua sudut mata.
    • Senyum palsu lebarnya 10 kali lipat senyum yang asli dan spontan. Senyum macam ini juga tampil mendadak, awet lebih lama ketimbang senyum asli, lalu menghilang tiba-tiba. [10]
  5. Seseorang akan menelengkan kepala saat aktif menyimak sebuah topik yang menarik perhatiannya. Menganggukkan kepala menandakan minat Anda pada sebuah topik dan ingin agar lawan bicara terus berbicara. Tangan yang bergerak mengelus kening atau lubang telinga menandakan seseorang merasa tidak nyaman, gugup atau rentan dalam percakapan tertentu. [11] [12]
  6. Orang cenderung lebih banyak menggerakkan tangan dan lengan saat berbicara atau menjawab pertanyaan. [13] Orang juga menyentuh tangan dan lengan sendiri, juga orang lain, saat menjawab pertanyaan intim atau ketika mereka merasa dekat secara fisik dengan lawan bicara. [14]
    • Menyembunyikan tangan, seperti dimasukkan ke dalam saku atau di balik punggung, mengindikasikan ketidakjujuran.
    • Menyilangkan lengan tidak selalu berarti marah. Dapat juga bermakna postur defensif, atau bahwa Anda tidak merasa nyaman terhadap orang lain. [15]
  7. Tubuh yang condong ke arah orang lain menandakan minat serta sikap rileks. Ada keramahan yang terpancar. Tetapi kalau mencondongkan tubuhnya terlalu dekat, dapat dianggap sebagai sinyal mendominasi dan kekerasan. Saling berhadapan saat berdiri menandakan adanya rasa hormat terhadap satu sama lain. [16]
    • Mengadopsi postur tubuh meniru orang lain cenderung meningkatkan kedekatan kelompok atau antar pribadi. Bahasa tubuh ini menyatakan bahwa Anda terbuka menerima pikiran mereka. [17]
    • Berdiri dengan kedua kaki terbuka lebar menandakan kuda-kuda klasik orang yang berada di posisi berkuasa atau dominan. [18]
    • Postur yang membungkuk lemas mengindikasikan kebosanan, terasing atau perasaan malu.
    • Postur tubuh yang tegap menyiratkan kepercayaan diri, tetapi juga memerikan kekerasan atau kejujuran. [19]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Melatih Kepekaan Mendengar

Unduh PDF
  1. Kajian menunjukkan bahwa kegiatan berbicara meningkatkan tekanan darah seseorang, dan sebaliknya yang terjadi saat kita mendengarkan. Mendengarkan membuat kita rileks, sehingga memungkinkan kita menaruh perhatian ke sekeliling (dan semua yang berada di sekeliling). [20] Mendengar dengan kepekaan adalah tindakan yang lebih dari sekadar mendengar, karena terdiri atas fokus mendengarkan orang lain bicara, memikirkan apa yang dikatakan, dan kemudian memberi pendapat Anda.
    • Kegiatan ini juga menuntut Anda untuk memikirkan apa yang dipikirkan orang lain dan bagaimana orang tersebut bersikap saat bicara. [21]
    • Ini jelas menuntut fokus dan perhatian penuh serta kehadiran mental dalam percakapan yang tengah berlangsung, dengan mewaspadai semua petunjuk lawan bicara, untuk kemudian memberi masukan relevan dalam diskusi.
  2. Kebutuhan untuk menginterpretasikan informasi membatasi kemampuan orang memahami makna pesan. Interpretasi ini kerap didikte oleh pengalaman hidup seseorang, dan karenanya, dibatasi pula oleh pengalaman-pengalaman tersebut.
    • Ini memberi banyak ruang untuk memahami apa sebenarnya yang dimaksud lawan bicara. [22]
  3. Kegiatan mendengar bukanlah kegiatan yang bersifat tidak disadari atau respons secara otomatis mendengar ucapan orang lain. Kegiatan ini melibatkan usaha yang disadari oleh diri Anda sendiri dan harus dilatih. Yang paling utama adalah seberapa hormat Anda terhadap si pembicara sebagai seorang manusia yang memang pantas didengar. Seorang pendengar yang efektif akan menegaskan dan memperkuat orang lain. Ini meningkatkan hubungan dan kerap mengarah ke diskusi selanjutnya di masa depan yang bersifat langsung dan mendetil. Berikut ini beberapa kiat untuk menjadi pendengar yang lebih efektif.
    • Fokuskan perhatian Anda, singkirkan segala pengalihan dan simaklah baik-baik apa yang dikatakan lawan bicara. Anda tak bisa mengukur logika pernyataan atau niat asli lawan bicara jika tidak fokus. [23]
    • Berilah respons pada apa yang dikatakan agar lawan bicara merasa didengar dan percaya bahwa Anda sungguh paham apa yang disampaikan. Timbal-balik ini juga memungkinkan Anda menyingkirkan ketidakpahaman dalam proses memahami percakapan.
    • Jangan menyela saat ingin memberi timbal-balik. Tunggu sampai ada jeda yang wajar dalam percakapan dan sinyal dari lawan bicara, seperti misalnya jika ia berkata, “Masuk akalkah itu?”
    • Ajukan pertanyaan di saat yang tepat untuk memancing apa yang tidak akan dikatakan lawan bicara jika tidak dipancing. [24]
    • Perhatikan perilaku dan nada lawan bicara, dan apa kiranya yang dimaksud. Pertimbangkan konteks yang ada dalam pesan dan awasi apa yang tersirat. Makna tidak selalu terekspresikan secara terbuka. [25]
    • Jangan mengisi kesunyian hanya karena ingin menghindari kesunyian saja. Beri waktu pada lawan bicara untuk memikirkan apa yang hendak disampaikan.
    • Terbukalah menerima pesan yang tidak Anda setujui (misalnya komentar berbau tuduhan dan pandangan yang berseberangan). Izinkan lawan bicara untuk sepenuhnya menjelaskan diri.
    • Berusahalah memahami dan menginterpretasikan makna pesan lewat semua tanda yang Anda tangkap sepanjang observasi dan berdasarkan pengalaman Anda sendiri.
    • Buatlah usaha yang sadar dan aktif untuk mengingat apa yang telah disampaikan. Menyimpan informasi sangat penting dalam menakar keterkaitannya dengan aspek-aspek lain dalam percakapan – pada saat tersebut. Ini juga diperlukan saat memproses informasi di waktu yang lain, yang bila berdiri sendiri dapat mengubah persepsi dan penanganan Anda terhadap situasi terkait. [26]
  4. Cobalah untuk tidak mengajukan pertanyaan “kenapa” karena akan membuat orang jadi defensif. Hindari menasihati orang tentang apa yang menurut Anda harus dilakukan, kecuali memang diminta. Jangan cepat memberi keyakinan palsu, seperti, “Jangan cemaskan hal itu.” Ini dapat mengesankan Anda tidak benar-benar menyimak atau menganggap serius percakapan. [27]
  5. Dengarkan suara-suara di sekeliling Anda amati apa akibatnya pada perasaan Anda. Catat kapan Anda tak lagi mendengarkan, lalu berhentilah, pejamkan mata, rileks dan fokuskan pikiran. Makin keras Anda lakukan ini, makin waspada Anda terhadap dunia sekeliling. Ini juga akan membantu mendeteksi suara-suara yang aneh, yang tidak lazim, juga yang menyenangkan, serta menjadi lebih perseptif atau peka mengenali maknanya, di samping kepekaan terhadap situasi yang menyertai suara-suara tersebut. [28]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Meyakini Intuisi Anda

Unduh PDF
  1. Pada suatu titik dalam hidup, sebagian besar orang pasti pernah mengalami yang namanya “gerak hati”. Perasaan yang seolah muncul tidak dari mana-mana, tetapi sangat jelas. Gerak hati membuat orang menggunakan indera dengan berbagai cara, termasuk membuat seseorang meraba dan mengetahui hal-hal tertentu begitu saja, tanpa penjelasan logis. Dan terkadang, perasaan ini mendorong orang untuk melakukan hal-hal yang biasanya tidak akan dilakukan. [29]
    • Pakar psikoterapi terkemuka, Carl Jung, mengatakan bahwa semua orang mendayagunakan intuisinya sebagai salah satu dari empat cara kita berfungsi dalam hidup. Ketiga fungsi yang lain itu adalah merasakan, berpikir dan menggunakan indera. Ini membuat intuisi menjadi begitu jelas dan tidak ditentukan oleh orang lain. [30]
    • Meski banyak orang menepiskan intuisi sebagai hal muskil atau semata-mata keberuntungan, para ilmuwan kini mengatakan bahwa intuisi adalah sebuah kemampuan nyata yang telah dapat dibuktikan kebenarannya di laboratorium dan berdasarkan pemindaian otak. [31]
  2. Para ahli mengatakan bahwa semua orang terlahir memiliki intuisi, namun tidak semua orang terbuka memercayai hal ini atau bersedia mendengar intuisi tersebut. Beberapa orang terlahir lebih intuitif dibanding yang lain. Mungkin karena mereka lahir dengan kesadaran tinggi. Mungkin juga karena kenyang menyaksikan sendiri intuisi bekerja dalam hidup mereka. Dan mungkin juga karena—sepanjang perjalanan hidup, mereka belajar mencatat dan menangkap petunjuk-petunjuk halus dari orang lain dan lingkungan.
    • Kerap kali orang-orang yang sangat intuitif adalah juga orang-orang yang berfokus pada manusia. Mereka lebih mudah menangkap perasaan orang.
    • Orang-orang macam ini, secara orientasi biasanya lebih emosional ketimbang analitis.
    • Mereka sering mengambil keputusan dengan cepat dan efisien. Mereka mampu melakukan ini karena menggunakan pengalaman dan emosi masa lalu sebagai pembimbing.
    • Wanita sering kali lebih intuitif dibanding laki-laki. Ini mungkin akibat proses evolusi yang membuat mereka jadi lebih menyadari respons antar manusia dan rangsangan-rangsangan sosial.
    • Ada pula sejumlah bukti bahwa beberapa orang mampu melangkah melebihi manusia normal dalam hal ini. Ada dokumentasi tentang orang-orang yang mampu mengetahui peristiwa yang terjadi jauh sekali, meski mereka sendiri tidak tahu apa-apa soal peristiwa tersebut dan tidak bisa menjelaskan bagaimana mereka bisa tahu. [32]
  3. Kajian ilmiah menunjukkan bahwa orang-orang berintuisi tinggi mengalami perubahan di detak jantung dan telapak tangannya berkeringat saat menghadapi ketidakjujuran. Mereka percaya bahwa ini merupakan respons dari stres di alam bawah sadar yang tahu atau curiga bahwa mereka sedang ditipu. Hal ini mengindikasikan bahwa pada saat insting kita bekerja akan menyebabkan sensasi fisik. Pikiran kita memang turut menangkap, tetapi kalah cepat. [33]
  4. Meski insting bervariasi, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menjadi lebih intuitif jika mau berlatih dan berpikiran terbuka. Cara yang paling dasar adalah dengan menenangkan pikiran agar mampu untuk a) mendengar suara batin, dan b) belajar untuk lebih waspada terhadap lingkungan sekitar dan manusia di dalamnya.
    • Perhatikan sensasi yang muncul tiba-tiba dan tidak bisa dijelaskan secara logis. Amygdala di otak kita, yang mengeluarkan insting “bertarung atau kabur”, mampu mengaktifkan, memproses dan merespons berbagai tanda serta informasi sebelum kita sepenuhnya sadar bahwa semua itu benar-benar ada. Amygdala juga dapat memproses gambar (dan menginisiasi respons kita terhadap gambar tersebut) yang lewat di depan mata begitu cepat sampai kita tak mampu melihatnya.
    • Para ahli percaya bahwa kemampuan ini berakar dari kebutuhan nenek moyang kita untuk dapat dengan cepat mengumpulkan dan memproses informasi dalam upaya bertahan hidup.
    • Perbanyak tidur nyenyak atau REM. Selama REM (Rapid Eye Movement – tidur begitu nyenyak sampai mata bergerak cepat di balik kelopak mata terpejam), otak kita memecahkan masalah, menghubungkan potongan-potongan informasi dan berkoneksi dengan emosi.
    • Sebelum Anda tidur, tuliskan masalah atau kecemasan Anda. Pikirkan sejenak, lalu biarkan otak Anda muncul dengan solusi intuitif pemecahannya selama tidur nyenyak atau REM.
    • Alihkan pikiran sadar Anda agar pikiran intuitif punya kesempatan untuk bekerja. Penelitian menunjukkan bahwa pikiran intuitif kita tetap memproses informasi, bahkan saat kita tidak secara sadar memerhatikan informasi tersebut.
    • Bahkan, banyak keputusan yang dibuat seseorang saat perhatiannya teralih, tercatat memberi hasil akurat. Jika Anda punya masalah, pikirkan pilihan yang ada. Lalu berhenti dan berkonsentrasilah mengerjakan hal lain. Lakukan solusi pertama yang muncul di benak Anda. [34]
  5. Makin banyak bukti ilmiah yang mendukung kebijaksanaan banyak keputusan berbasis intuisi. Isu-isu seperti stres tingkat ekstrem dapat mendistorsi proses dan pikiran intuitif, yang akhirnya mengarah ke pengambilan keputusan yang buruk. Reaksi berbasis insting memang tidak selalu benar. Pendekatan yang cerdas adalah mendengarkan intuisi sambil dievaluasi terhadap bukti-bukti yang ada.
    • Perhitungkan pula emosi Anda. Apakah begitu kuatnya saat intuisi itu datang? [35]
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Mempraktikkan Meditasi

Unduh PDF
  1. Penganut agama Budha telah lama mempraktikkan meditasi selama lebih dari 2500 tahun. Kini, sekitar 10% warga Amerika juga melakukan meditasi. Sejumlah kajian menunjukkan bahwa meditasi dapat meningkatkan persepsi secara signifikan. Para peserta di sebuah kajian ilmiah mampu mendeteksi variasi visual kecil, dan daya tahan atensi mereka juga sangat panjang, di luar batas normal. [36] Peserta lainnya menunjukkan bahwa bagian otak yang berkaitan dengan a) kepekaan menangkap sinyal dari badan, dan b) memproses indera, telah meningkat materi kelabunya, jika seseorang bermeditasi secara teratur. [37]
    • Materi kelabu adalah sejenis jaringan di Pusat Sistem Saraf yang memproses informasi serta memicu respons indera terhadap informasi tersebut. [38]
    • Diyakini bahwa kegiatan bermeditasi dapat menciptakan lebih banyak koneksi saraf di bagian depan kulit otak atau korteks prefrontal. Bagian ini memproses informasi yang ditangkap oleh panca indera, membuat keputusan rasional dan mengatur amygdala .
    • Ajari diri Anda untuk rileks, mengeluarkan hal-hal buruk, dan menjadi lebih reseptif – ketimbang reaktif – sampai pada titik yang mengembangkan kemampuan menerima segala petunjuk di sekeliling Anda. [39]
  2. Meditasi adalah istilah payung terhadap berbagai cara yang dapat Anda lakukan untuk mencapai kondisi rileks. Masing-masing tipe meditasi memiliki proses meditatifnya sendiri. Berikut ini beberapa jenis meditasi yang paling umum dipraktikkan.
    • Meditasi Terarah dipimpin oleh seorang guru, terapis atau pembimbing yang secara verbal menuntun Anda lewat visualisasi gambaran orang-orang, tempat, hal dan pengalaman yang membuat Anda rileks.
    • Meditasi Mantera melibatkan pengucapan berulang kata, pikiran atau frasa tertentu yang menenangkan batin dan mencegah pengalihan pikiran.
    • Meditasi Kesadaran menuntut Anda untuk fokus pada saat yang sedang dijalani, dan pernapasan. Awasi pikiran dan emosi Anda tanpa menilai dengan keras.
    • Qi gong mengombinasikan antara meditasi, gerakan fisik, latihan pernapasan dan relaksasi untuk mengembalikan keseimbangan berpikir.
    • Tai chi adalah salah satu bentuk seni bela diri Cina, namun dengan gerakan dan postur yang lamban. Anda diminta untuk berfokus pada pernapasan dalam.
    • Meditasi Transenden meliputi pengulangan mantera pribadi tanpa suara – baik berupa sebuah kata, suara atau frasa – agar tubuh mencapai kondisi relaksasi mendalam. Di sini pikiran Anda berusaha mencapai kedamaian batin.
    • Yoga adalah praktik di mana Anda melakukan serangkaian postur dan latihan pernapasan untuk menciptakan tubuh yang lebih fleksibel dan pikiran yang tenang. Dari satu pose ke pose lainnya menuntut konsentrasi dan keseimbangan. Karenanya, ditekankan untuk memusatkan pikiran hanya pada waktu yang sedang dijalani saat itu—bukan masa lalu dan/atau masa depan. [40]
  3. Anda dapat berlatih meditasi sendiri kapan saja dalam satu hari. Tidak perlu kelas formal. Panjangnya waktu meditasi tidak penting, yang utama adalah dilakukan secara teratur, dan sampai badan mencapai titik relaksasi.
    • Bernapaslah yang dalam dan perlahan lewat hidung. Konsentrasi pada perasaan dan dengarkan suara napas saat dihirup dan dibuang. Jika pikiran melayang ke mana-mana, fokus kembali ke pernapasan.
    • Pindai sekujur tubuh dan sadari setiap sensasi yang Anda rasakan. Fokuskan perhatian ke berbagai bagian tubuh. Kombinasikan ini dengan latihan pernapasan untuk membuat rileks setiap bagian tubuh.
    • Ciptakan mantera Anda sendiri dan ulangi pengucapannya sepanjang hari.
    • Berjalan perlahan, ke mana saja, dan fokuskan semata-mata pada pergerakan tungkai dan telapak kaki. Ulangi kata-kata tindakan di pikiran Anda, seperti “mengangkat” atau “bergerak," seiring kaki melangkah setapak demi setapak.
    • Berdoalah secara verbal atau tertulis dengan kata-kata Anda sendiri atau yang dituliskan oleh orang lain.
    • Baca puisi atau buku yang Anda anggap suci, lalu cenungkan makna dari apa yang Anda baca. Bisa juga mendengarkan musik atau ucapan tertentu yang memberi inspirasi atau membuat rileks. Setelahnya, tuliskan renungan Anda atau diskusikan dengan orang lain, kalau mau.
    • Pusatkan perhatian pada sebuah objek atau makhluk keramat dan munculkan pikiran bernuansa cinta, kasih sayang dan rasa syukur. Anda juga dapat memejamkan mata dan membayangkan objek atau makhluk tersebut. [41]
    Iklan
  1. http://www.womenshealthmag.com/life/meaning-of-a-smile
  2. http://www.cnn.com/2011/LIVING/01/06/rs.body.language/
  3. https://www.psychologytoday.com/blog/spycatcher/200912/the-body-language-the-eyes
  4. http://www.cnn.com/2011/LIVING/01/06/rs.body.language/
  5. http://business.uni.edu/buscomm/nonverbal/body%20language.htm
  6. http://www.cnn.com/2011/LIVING/01/06/rs.body.language/
  7. http://www.cnn.com/2011/LIVING/01/06/rs.body.language/
  8. http://business.uni.edu/buscomm/nonverbal/body%20language.htm
  9. http://www.cnn.com/2011/LIVING/01/06/rs.body.language/
  10. http://business.uni.edu/buscomm/nonverbal/body%20language.htm
  11. http://www.academia.edu/603612/What_is_listening
  12. http://www.ducttapemarketing.com/blog/2012/01/11/5-exercises-in-perceptive-listening/
  13. http://www.academia.edu/603612/What_is_listening
  14. http://psychcentral.com/lib/become-a-better-listener-active-listening/0001299
  15. http://psychcentral.com/lib/become-a-better-listener-active-listening/0001299
  16. http://www.academia.edu/603612/What_is_listening
  17. http://www.academia.edu/603612/What_is_listening
  18. http://psychcentral.com/lib/become-a-better-listener-active-listening/0001299
  19. http://www.academia.edu/603612/What_is_listening
  20. http://www.theage.com.au/news/relationships/sixth-sense-and-sensibility/2007/11/06/1194329229727.html
  21. http://usatoday30.usatoday.com/news/nation/2003-02-26-mind-intuition_x.htm
  22. http://www.oprah.com/spirit/Scientific-Facts-About-Intuition-Developing-Intuition
  23. http://www.theage.com.au/news/relationships/sixth-sense-and-sensibility/2007/11/06/1194329229727.html
  24. http://www.oprah.com/spirit/Scientific-Facts-About-Intuition-Developing-Intuition#ixzz3TwwJpaes
  25. http://www.oprah.com/spirit/Scientific-Facts-About-Intuition-Developing-Intuition#ixzz3TwwJpaes
  26. http://usatoday30.usatoday.com/news/nation/2003-02-26-mind-intuition_x.htm
  27. http://news.ucdavis.edu/search/printable_news.lasso?id=9487&table=news
  28. http://www.oprah.com/spirit/Scientific-Facts-About-Intuition-Developing-Intuition#ixzz3TwwJpaes
  29. http://www.news-medical.net/health/What-is-Grey-Matter.aspx
  30. https://www.psychologytoday.com/blog/compassion-matters/201303/benefits-mindfulness
  31. http://www.mayoclinic.org/tests-procedures/meditation/in-depth/meditation/art-20045858?pg=2
  32. http://www.mayoclinic.org/tests-procedures/meditation/in-depth/meditation/art-20045858?pg=2

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 101.395 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan