Unduh PDF Unduh PDF

Mengadakan diskusi kelompok adalah cara yang baik untuk menyelesaikan pekerjaan. Kamu bisa membahas topik, membuat rencana, atau mencari solusi. [1] Untuk menjadi mahir dalam diskusi kelompok, kamu harus berkontribusi dan juga membantu mengarahkan kelompok ke hal-hal yang bersifat positif. Apabila memimpin diskusi kelompok, kamu harus memfasilitasi diskusi dan memastikan kelompok tetap membahas topik yang sama.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Berkontribusi ke Diskusi

Unduh PDF
  1. Sebaiknya Anda membaca dan mempelajari materi yang telah dibagikan sebelum mengikuti diskusi kelompok. Apabila Anda memiliki ide untuk topik yang akan dibahas di diskusi kelompok, luangkan waktu yang cukup untuk mempelajari topik tersebut.
    • Sebaiknya Anda membawa catatan ketika mengikuti diskusi kelompok. Dengan demikian, Anda bisa memiliki rujukan ketika berdiskusi, terutama jika Anda memiliki bukti yang ingin didiskusikan.
  2. Terkadang orang-orang tidak bisa mengungkapkan pikirannya dengan baik atau Anda tidak bisa memahami seluruh ucapannya. Meminta klarifikasi adalah hal yang wajar dilakukan, terutama jika Anda ingin menyampaikan argumen balasan.
  3. Salah satu keuntungan mengikuti diskusi kelompok adalah Anda bisa berinteraksi dengan orang-orang yang mungkin tidak pernah Anda temui sebelumnya. Artinya, Anda memiliki kesempatan untuk mempelajari hal baru dan memperluas wawasan. Akan tetapi, apabila tidak ingin mendengarkan pendapat orang lain, Anda tidak bisa mempelajari hal baru. [2]
    • Ketika seseorang menyampaikan ide yang mengejutkan Anda, tenangkan diri Anda untuk sejenak dan berpikirlah sebelum membalas argumennya. Cobalah untuk membayangkan diri Anda di posisi orang tersebut. Hal ini dilakukan untuk memahami jalan pikirannya.
    • Apabila Anda tidak memahami sesuatu, ajukan pertanyaan lanjutan. Lawan bicara mungkin akan menghargai ketertarikan Anda terhadap argumennya.
  4. Diskusi kelompok melibatkan seluruh anggota yang menghadiri diskusi, termasuk diri Anda. Apabila Anda memiliki pendapat atau argumen yang relevan mengenai topik yang dibahas, sampaikan isi pikiran Anda. [3]
    • Apabila Anda malu, cobalah menarik perhatian pemimpin diskusi agar Anda memiliki kesempatan untuk berbicara.
    • Anda juga bisa mengajukan pertanyaan untuk mengajak para anggota berdiskusi.
  5. Ketika membahas sebuah isu, terutama di lingkungan sekolah atau kerja, Anda harus memiliki bukti atau penelitian yang mendukung argumen Anda. Anda bisa menggunakan pengalaman sebagai bukti. Akan tetapi, Anda harus bisa menjelaskan dengan baik alasan yang membuat pengalaman Anda relevan dengan topik yang dibahas. [4]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Menciptakan Suasana Diskusi yang Nyaman

Unduh PDF
  1. Membicarakan hal lain yang tidak berhubungan dengan topik adalah hal yang menyenangkan dan bisa menjadi godaan tersendiri. Akan tetapi, sebaiknya Anda berusaha untuk tetap memfokuskan perhatian pada isu yang tengah dibahas. Dengan demikian, Anda dan para anggota bisa memaksimalkan manfaat yang diperoleh dari diskusi. [5]
  2. Ketika mengikuti diskusi kelompok, Anda tidak hanya mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan pikiran Anda, tetapi juga mendengar argumen orang lain. Mendengarkan pendapat orang lain sama pentingnya dengan menyampaikan argumen Anda. [6]
    • Untuk menjadi pendengar yang baik, sebaiknya Anda tidak hanya memikirkan argumen yang ingin disampaikan, tetapi juga mendengar pendapat orang lain.
    • Catatlah argumen orang lain agar Anda memiliki rujukan ketika mencoba membalas argumennya.
    • Apabila Anda memiliki ide yang baik, simpan ide tersebut hingga Anda memiliki waktu yang tepat untuk membagikannya. Jangan memotong ucapan orang lain ketika dia tengah membagikan idenya. Membuat catatan bisa membantu mengingatkan Anda untuk membagikan ide ketika mendapatkan giliran untuk berbicara.
  3. Ketika diskusi mulai memanas, Anda mungkin tergoda untuk mulai menyerang orang lain. Akan tetapi, Anda harus tetap memfokuskan perhatian pada ide yang tengah didiskusikan untuk menjaga diskusi tetap tenang dan sopan. [7]
    • Sebagai contoh, Anda mungkin tergoda untuk mengucapkan "Kamu bodoh banget kalau cara pikir kamu kayak gitu." Akan tetapi, hal ini hanya membuat suasana semakin memburuk dan diskusi tidak bisa berjalan lancar.
    • Cobalah untuk mengucapkan "Maaf, bisa enggak kamu jelasin kenapa kamu mikir kayak gitu? Aku enggak setuju sama pendapat kamu, tapi aku mau tahu perspektif kamu." Kalimat ini bisa membantu diskusi terus berlanjut dan lawan bicara mungkin bisa memberikan pendapat yang bisa meyakinkan Anda.
  4. Ketika menyampaikan argumen, cobalah menyapa semua orang yang hadir. Jangan menggunakan bahasa yang kasar dan mengandung seksisme dan rasialisme karena bisa membuat orang lain merasa terabaikan dan menyinggung perasaannya. [8]
    • Sebagai contoh, gunakan "Ketua" alih-alih "Bapak Ketua."
    • Ucapkan "Bisakah saya meminta perhatian hadirin sekalian?" alih-alih "Bisakah saya meminta perhatian bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian?"
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Memimpin Diskusi Kelompok

Unduh PDF
  1. Kelompok mungkin mengalami kesulitan untuk mulai membahas topik-topik tertentu. Anda bisa memulai diskusi dengan mengajukan pertanyaan terbuka untuk mengajak orang-orang membicarakan topik. Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang mendorong orang-orang untuk memberikan penjelasan yang mendalam, bukan hanya sekadar mengucapkan "iya" atau "tidak" saja. [9]
    • Anda bisa mengajukan pertanyaan yang mengajak para anggota untuk berpikir dalam-dalam untuk memulai diskusi, seperti "Menurut pendapat kalian apa yang dimaksud dengan "kebebasan dalam berpendapat"?"
    • Pertanyaan yang menguji wawasan para anggota bisa memulai diskusi, seperti "Asumsi apa yang ingin disampaikan oleh penulis? Apakah asumsinya sesuai dengan fakta?"
    • Anda juga bisa mengajukan pertanyaan yang membahas hubungan antara sebuah subjek dengan subjek lain, seperti "Apa kemiripan antara kedua ide ini? Apa perbedaannya?" Pertanyaan yang mengajak para anggota untuk meneliti unsur-unsur topik juga bisa membantu, seperti "Menurut pendapat kalian motif apa yang ingin disampaikan oleh penulis pada adegan ini?"
  2. Sebagai pemimpin, tugas Anda adalah membantu seluruh anggota untuk menyampaikan pendapat. Apabila beberapa anggota adalah orang yang pemalu, Anda harus memberikan kesempatan kepada mereka untuk berbicara. Sebagai contoh, Anda bisa berjalan mengelilingi kelompok dan meminta setiap anggota untuk menyampaikan pendapat mereka. Dengan demikian, semua orang memiliki kesempatan untuk berbicara. [10]
  3. Untuk menjadi pemimpin yang efektif, Anda harus memperhatikan reaksi setiap anggota ketika mendengar argumen dari anggota lain. Apabila mengabaikan perasaan anggota, Anda bisa membuat beberapa anggota merasa diasingkan. Anda juga harus memperhatikan reaksi nonverbal mereka. Anda bisa mengetahui perasaan mereka dengan memperhatikan bahasa tubuhnya. [11]
    • Segera tangani masalah yang muncul ketika Anda melihatnya.
    • Sebagai contoh, apabila seseorang sering disela oleh anggota lain ketika berbicara, dia mungkin akan menyilangkan tangannya di dada dan memelototi orang yang menyelanya. Cobalah untuk menangani masalah yang timbul dengan menanyakan apa yang orang tersebut pikirkan. Selain itu, sebaiknya Anda meminta para anggota untuk membiarkan anggota lain menyelesaikan ucapannya sebelum mulai berbicara.
  4. Walaupun diskusi yang intens adalah hal yang biasa, pastikan semua orang memfokuskan perhatiannya pada topik. Mereka seharusnya membahas ide, bukan menyerang orang lain secara personal, tidak peduli apakah orang yang diserang merupakan anggota kelompok atau bukan. [12]
  5. Sebaiknya Anda membuat catatan di tempat yang bisa dilihat oleh semua orang, seperti di papan tulis atau layar proyektor. Dengan demikian, catatan tersebut bisa membantu para anggota untuk tetap fokus pada topik diskusi dan digunakan sebagai rujukan. Selain itu, Anda juga bisa mencatat hal-hal yang dibicarakan di kelompok. [13]
    • Anda bisa meminta sukarelawan dari anggota kelompok untuk mencatat.
  6. Apabila para anggota mampu melanjutkan diskusi tanpa bantuan Anda, jangan mengganggu alur diskusi. Apabila para anggota memfokuskan pembicaraan pada topik yang ditentukan dan diskusi berjalan dengan baik, jangan mengganggu alur diskusi dengan menyela pembicaraan. [14]
    Iklan

Tips

  • Jangan memihak ketika memimpin diskusi.
  • Jangan menyela. Tunggu hingga anggota lain selesai berbicara.
  • Apabila diskusi mengalami kebuntuan, Anda bisa menjaga diskusi tetap berlanjut dengan mengajukan pertanyaan atau mengubah cara pembahasan topik.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 14.697 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan