Unduh PDF Unduh PDF

Masa Prapaskah adalah saat persiapan menyambut Paskah, yaitu hari raya orang Kristen untuk merayakan kebangkitan Yesus Kristus. Banyak orang Kristen menganggap masa Prapaskah selama empat puluh hari itu sebagai kesempatan untuk mengubah hidup mereka sehari-hari dan menjadi lebih dekat dengan Tuhan. Namun, menjelaskan konsep ini kepada anak-anak adalah hal yang menantang. Anak-anak mungkin tidak mengerti tentang wafat Kristus, bingung atas adanya perubahan rutinitas sehari-hari, dan menolak gagasan untuk berkorban selama masa Prapaskah. Mendiskusikan hal-hal detail serta tradisi masa Prapaskah dengan bahasa anak-anak akan membantu mereka untuk paham, terutama jika Anda ingin menjalani masa Prapaskah bersama anak Anda.

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Membahas Wafat dan Kebangkitan Yesus

Unduh PDF
  1. Kalau Anda ingin anak Anda menerima iman Kristen dan tradisi-tradisi pentingnya, Anda perlu berbicara tentang Yesus secara rutin, tidak hanya selama hari raya tersebut. Bacakan kisah tentang kehidupan Yesus dari Alkitab, dan carilah buku bertema masa Prapaskah atau Paskah di toko buku daring ( online ) atau toko buku kesayangan Anda.
    • Dalam konteks masa Prapaskah, tekankan bahwa Yesus lahir dan hidup di dunia untuk satu tujuan, yaitu menunjukkan kepada semua orang cara mendapatkan keselamatan dan hidup kekal. Tegaskan bahwa Ia menerima dan menjalankan panggilan ini, walaupun harus menderita, demi kemuliaan abadi yang akan tersedia bagi kita semua.
  2. Jangan terus berkutat pada detail penyaliban yang kejam, yang bisa membuat anak-anak bingung dan takut, tetapi yang penting Anda memperkenalkan wafat Yesus. Tekankan alasan pengorbanan Yesus, yaitu bahwa Ia melepaskan kehidupan duniawi-Nya supaya orang-orang yang percaya kepada-Nya memperoleh keselamatan abadi. [1]
    • Untuk anak usia prasekolah, katakan bahwa Yesus wafat dan bangkit dari mati demi kita.
    • Untuk anak sekolah yang usianya masih kecil, tambahkan beberapa detail tentang kematian dan kebangkitan-Nya. Perhatikan bahwa hal itu menunjukkan bahwa kematian bukan akhir, tetapi justru awal kehidupan kekal.
    • Anak praremaja dan usia di atasnya bisa memahami detail penyaliban dan memahami simbol kematian dan kelahiran kembali itu berkaitan dengan keselamatan manusia.
  3. Ajari anak Anda bahwa Paskah adalah hari raya yang paling penting bagi umat Kristen——ya, lebih penting daripada Natal——dan lebih dari sekadar kelinci, telur, dan cokelat. Minggu Paskah merayakan kedatangan Yesus kembali dari wafat. Konsep kebangkitan dan kehidupan setelah kematian adalah hal mendasar bagi iman Kristen maka perkenalkan hal itu dari awal.
    • Sampaikan kepada anak yang lebih kecil bahwa semua perayaan seputar Paskah mengingatkan kita untuk bersukacita karena Yesus sangat mengasihi kita, dan Ia menunjukkan jalan menuju kehidupan abadi.
    • Oleh karena itu, masa Prapaskah merupakan saat untuk berefleksi dan fokus sehingga umat beriman bisa benar-benar siap memahami kuasa dan kemuliaan Minggu Paskah.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Menceritakan Hari-Hari Penting Selama Masa Prapaskah

Unduh PDF
  1. Masa Prapaskah dimulai dengan Rabu Abu, yang bagi banyak orang percaya, meliputi menerakan tanda salib dengan abu di dahi. Abu ini untuk mengingatkan semua orang pada kematian manusia (yaitu, "dari abu menjadi abu, dari debu menjadi debu"), tetapi tidak usah terlalu memaksakan ide ini kepada anak kecil. Jelaskan terutama tentang tradisinya. [2]
    • Kalau membantu, tidak usah terlalu menjelaskan kematian tetapi tekankan bahwa simbol salib tersebut dimaksudkan untuk mengingatkan kita pada fokus utama masa Prapaskah, yaitu Yesus.
  2. Katakan pada anak Anda bahwa Prapaskah berlangsung selama empat puluh hari karena selama itulah Yesus berada di padang gurun, berpuasa, dan Ia bertahan dari godaan setan. Jelaskan bahwa anak Anda memiliki kesempatan, selama empat puluh hari masa Prapaskah itu, untuk meneladani Yesus. Mereka juga bisa bertahan dari godaan dan menggunakan masa ini untuk menjadi lebih dekat dengan Tuhan.
    • Masa Prapaskah bukan sekadar “hitung mundur” atau sesuatu yang “harus dilewati”—ini adalah suatu kesempatan untuk mengesampingkan gangguan dan memfokuskan relasi kita dengan Tuhan.
  3. Anak Anda perlu paham bahwa minggu terakhir sebelum Paskah sangat penting. Pastikan anak Anda tahu bahwa bagian terakhir masa Prapaskah ini mengarah pada perayaan Paskah.
    • Tekankan bahwa Minggu Palma memperingati masuknya Yesus ke Yerusalem untuk membuat banyak orang gembira, tetapi dalam hitungan hari orang-orang yang sama itu berbalik melawan Dia. Jelaskan bahwa hal ini menunjukkan betapa cepatnya orang takluk pada godaan setan dan berpaling dari Allah.
    • Manfaatkan Kamis Putih untuk menceritakan kisah malam sebelum Yesus wafat, dan bagaimana Ia memilih melewatkan Perjamuan Terakhir-Nya bersama para rasul yang telah menjadi “keluarga-Nya”. Anda bisa juga mengadakan acara makan keluarga untuk mengaitkan hal itu.
  4. Hari ketika Yesus wafat adalah hari yang menyedihkan bagi umat Kristen, tetapi Anda dapat membuatnya menarik bagi anak-anak. Diskusikan hal-hal detail mengenai penyaliban dengan bahasa yang sesuai umur anak, dan fokus pada penyaliban yang Yesus lakukan bagi semua orang serta kemuliaan yang Ia tahu akan terjadi sesudahnya. [3]
    • Lukis telur bersama-sama, tetapi tekankan bahwa Anda tidak sekadar membuat sesuatu untuk Kelinci Paskah. Telur melambangkan janji hidup baru, dan orang-orang beriman bisa fokus pada kedatangan Yesus kembali bahkan setelah Ia wafat.
  5. Jelaskan kepada anak Anda bahwa pada hari Sabtu, biasanya tidak ada liturgi (kecuali ibadah malam Paskah pada beberapa tradisi), sehingga umat beriman bisa benar-benar fokus pada Paskah. Ceritakan tentang Paskah dengan sukacita dan antusias, dan jelaskan tentang simbol telur hias serta mukjizat kebangkitan, keselamatan, dan hidup bersama Allah setelah kematian.
    • Di beberapa tradisi, Sabtu Suci adalah hari untuk berpuasa, dan keranjang berisi makanan untuk hari berikutnya diberkati oleh pastor.
    • Sambutlah Minggu Paskah dengan sukacita yang meluap-luap. Berdoa. Bernyanyi. Rayakan. Pergi ke gereja. Habiskan hari bersama orang-orang terkasih.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Mengajarkan Praktik Masa Prapaskah

Unduh PDF
  1. Selama Prapaskah, umat Kristen “berpuasa” dengan berbagai cara untuk meneladani dan menghormati Yesus, yang telah berpuasa selama empat puluh hari di padang gurun. Tekankan bahwa selama masa Prapaskah, “berpuasa” tidak selalu berkaitan dengan makanan. Ada cara lain untuk latihan berkorban dan berusaha menjalin kedekatan dengan Allah. [4]
    • Anda tidak perlu berharap anak Anda melakukan pengorbanan besar dan simbolis selama empat puluh hari. Namun, ajari konsep dan dorong anak Anda mencobanya, mungkin dengan berpantang permen atau gim video.
    • Periode puasa ini juga saat yang baik untuk menunjukkan solidaritas pada orang yang kekurangan makanan. Ajak anak Anda memberi sumbangan ke dapur umum atau membagikan makanan ke tempat pengungsian.
    • Dalam gereja Katolik Roma, aturan wajib puasa (sebelum 18 tahun) dan pantang daging (sebelum 14 tahun) biasanya tidak berlaku untuk anak-anak; [5] aturan lebih ketat (dan bisa bervariasi) untuk gereja Katolik Timur [6] dan tradisi gereja Ortodoks Timur [7] .
  2. Ajari anak Anda bahwa mengaku dosa akan mendekatkan relasi kita dengan Allah. Mereka mungkin belum paham pentingnya memohon ampun lebih dahulu. Namun, dengan mendorong anak Anda mengaku dan memohon ampun atas kesalahan mereka (berkelahi dengan anak lain, berkata kotor, mengambil permen diam-diam), Anda menolong mereka tumbuh menjadi pribadi yang lebih dewasa.
    • Jelaskan bahwa kita akan merasa lebih baik “datang dalam keadaan bersih” setelah menahan diri untuk jujur atau berbohong untuk menutupi kebohongan lain. Rasa lega yang sama dan keterkaitan ini dapat terjadi ketika Anda mengakui kegagalan di hadapan Allah dan meminta ampun.
  3. Air sangat penting dalam hidup manusia, tetapi air juga melambangkan baptisan serta penghapusan dosa. Taruh satu simbol, misalnya botol air, di rumah Anda, dan dorong anak Anda untuk merenung serta membahas tentang pentingnya air. [8]
    • Tunjukkan bahwa sama seperti air yang bisa membersihkan tubuh, Yesus adalah “air hidup” yang dapat membersihkan jiwa.
  4. Kehidupan kekal umat Kristen tergantung pada apa yang mereka percayai dan lakukan saat ini. Tuhan mendorong manusia untuk beriman, dan mengharapkan mereka bersikap baik terhadap diri sendiri dan orang lain. Kita dengan mudah melupakan hal itu, tetapi masa Prapaskah bisa menjadi kesempatan untuk mengingatnya.
    • Dorong anak Anda untuk menjadikan masa Prapaskah sebagai jalan untuk lebih dekat dengan Allah. Tunjukkan bahwa Yesus memakai waktu selama empat puluh hari untuk menjauhkan diri dari gangguan dan berkomunikasi dengan Allah. Mereka juga mendapatkan manfaat dari masa Prapaskah dengan menjauhkan diri dari beberapa godaan duniawi.
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Menjalani Masa Prapaskah Bersama

Unduh PDF
  1. Anda tidak perlu menguliahi anak Anda tentang hal itu, tetapi sampaikan dengan jelas dan wajar, bahwa kita telah memperoleh hal-hal istimewa yang tidak diperoleh orang lain. Ingatkan anak Anda bahwa kita tidak seharusnya menganggap sepele hal-hal istimewa itu.
    • Anda sekeluarga bisa berderma selama masa Prapaskah karena Anda semua telah mendapat begitu banyak berkat dari Allah—dan Anda dapat menghormati Allah dengan memberi sedekah kepada mereka yang membutuhkan. [9]
  2. Anda sendiri perlu menghargai makna masa Prapaskah dan jadilah teladan yang baik bagi anak Anda. Lakukan ritual yang Anda dukung tersebut dan coba jadikan Prapaskah sebagai masa untuk menjalin kedekatan dan berefleksi bersama seluruh keluarga. [10]
    • Lakukan apa yang Anda sampaikan. Jika Anda berharap anak Anda mengorbankan sesuatu yang bermakna baginya, Anda pun harus melakukan hal serupa. Misalnya, jika ia mau memberikan mainannya, Anda bisa juga berpuasa dari media sosial dan gim komputer.
  3. Bacalah Alkitab, berdoa, dan bahas kekristenan bersama anak Anda. Cari buku tentang Yesus, Prapaskah, dan Paskah yang ditulis untuk anak-anak, dan buat konsep itu menarik bagi anak Anda. Anda bisa, misalnya, memeragakan peristiwa-peristiwa penting seperti Perjamuan Terakhir atau kubur yang kosong.
    • Dorong anak Anda untuk membuat sesuatu. Bersama keluarga, buatlah prakarya berupa salib, mahkota duri, dan benda-benda simbolis lain. Lukis dan hias telur bersama. Untuk inspirasi, Anda bisa mencarinya di internet. [11]
  4. Puasa tidak berarti makan makanan yang hambar dan tidak enak. Siapkan sesuatu yang disukai anak Anda untuk mendorongnya menerima simbol dan ritual masa Prapaskah. Akan lebih baik jika mereka bisa membantu Anda menyiapkan makanan atau membantu memasak.
    • Cari resep di internet—pilihannya bisa bervariasi mulai dari kaserol tuna [12] sampai perkedel salmon [13] , atau burger sayur. [14]
    • Jangan lupa hidangkan makanan yang menyimbolkan Prapaskah seperti kue pretzel lembut dan roti hot cross bun !
  5. Biarkan anak Anda memutuskan akan melakukan kebaikan apa dan siapa yang akan mereka bantu. Memberikan peranan aktif kepada anak Anda akan meningkatkan antusiasme mereka dan dampak tindakan terhadap mereka.
    • Misalnya, mungkin Anda punya tetangga yang sudah tua dan suka mengurung diri. Anak yang masih kecil bisa membuat kartu ucapan, menghias telur, dan membantu Anda menyiapkan makanan bertema Paskah yang akan dibawa untuk berkunjung. Anak yang sudah besar bisa membantu membersihkan halaman tetangga tersebut dan menanam bunga warna-warni.
    • Sampaikan kepada mereka bahwa memberi kepada orang lain itu lebih menyerupai Kristus daripada bermati raga. [15]
  6. Jangan buat Prapaskah sebagai masa penderitaan, pengorbanan, dan menyakitkan; tekankan bahwa ini adalah saat untuk berefleksi dan kebersamaan keluarga. Ajari pentingnya menikmati hidup dan mukjizat kebangkitan serta hidup setelah kematian.
    • Jangan menampilkan Prapaskah demikian: “Selama satu setengah bulan ini mari kita berduka karena Yesus wafat; supaya kita bisa merayakan kebangkitan-Nya.”
    • Sebaiknya: “Jadikan masa Prapaskah ini untuk merenung dan fokus pada pengorbanan Yesus bagi kita semua, dan mensyukuri kemuliaan kekal yang tersedia bagi kita.”
  7. Ajari diri Anda sendiri dan anak-anak bahwa Prapaskah adalah kesempatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Nilai-nilai ini mestinya tetap berlanjut setelah ritual Prapaskah selesai. [16]
    • Menyumbangkan makanan untuk para tunawisma. Tetap batasi waktu yang Anda habiskan dengan ponsel Anda. Tetap membahas, membaca, dan merenungkan Yesus. Tetap miliki waktu berkualitas bersama.
    Iklan

Tips

  • Anda bisa melakukan pendekatan mengenai “puasa” lewat cara pandang yang lebih lebar. Anak Anda bisa berpuasa dengan menyumbangkan barang kesukaannya, menahan diri untuk bertengkar dengan adik atau kakaknya, atau berusaha untuk tidak mengadu pada orang tua.
  • Pertimbangkan umur anak Anda dan tingkat kedewasaannya. Jangan menakut-nakuti anak yang masih kecil dengan pembahasan yang mengusik pikiran dan terlalu detail tentang penyaliban atau berusaha menakut-nakuti mereka supaya patuh atau menyesali dosa.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 10.588 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan