PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Jutaan orang memiliki lukisan yang menghiasi dinding rumah mereka. Jika Anda seorang pelukis, Anda mungkin berhasrat untuk memperlihatkan karya seni Anda ke dunia. Salah satu cara terbaik untuk melakukan hal ini adalah dengan menjualnya sendiri! Memasarkan karya seni Anda sendiri membutuhkan banyak usaha, tetapi akan sangat membuahkan hasil. Menyelesaikan lukisan Anda dan menciptakan koleksi karya merupakan awal yang bagus, tetapi Anda harus melanjutkannya dengan menciptakan brand pribadi dan mendekati pembeli sebagaimana mereka melakukan melakukan pendekatan kepada Anda. Dengan tetap bersikap profesional dan meningkatkan keberadaan, Anda dapat menjual lukisan Anda secara daring, dan bahkan di sejumlah galeri.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menciptakan Brand Secara Daring

PDF download Unduh PDF
  1. Anda mungkin sudah punya setidaknya satu akun media sosial. Terlebih lagi, Anda sudah punya pemahaman dasar cara kerjanya. Media sosial dapat digunakan untuk menjalin koneksi dengan orang lain dan menampilkan hal-hal yang menurut Anda indah. Kualitas ini juga membuat media sosial sebagai cara yang sangat bagus untuk memulai karier Anda. Berikut berbagai situs web yang dapat Anda pertimbangkan untuk digunakan—masing-masing memiliki cara kerja yang sedikit berbeda, jadi cobalah lebih dari satu.
    • Facebook adalah cara yang bagus agar tetap terhubung dengan demografi penggemar yang luas. Buatlah laman penggemar (yang terpisah dari akun pribadi Anda) dan gunakan untuk membicarakan acara-acara yang akan datang dan karya-karya baru. [1]
    • Instagram dipenuhi oleh demografi yang lebih muda. Karena sangat memfokuskan pada gambar, Instagram merupakan wadah yang sangat bagus untuk menampilkan sketsa-sketsa, karya yang sedang dalam pengerjaan, dan hasil jasa komisi yang sudah jadi. [2]
    • Twitter mengharuskan bahasa yang ringkas, tetapi ternyata sangat berguna. Manfaatkan cuitan berjumlah 140 karakter untuk mempromosikan acara dan terhubung dengan para seniman lainnya. [3]
    • Tumblr memungkinkan Anda untuk mengunduh karya secara utuh, dan juga merupakan cara yang sangat bagus untuk membangun hubungan dengan seniman lainnya (karena Tumblr yang bagus terdiri dari gabungan antara konten asli dan karya seni yang menurut Anda indah). [4]
  2. Banyak seniman memulai penjualan daring mereka bukan melalui laman pribadi, tetapi melalui situs web ternama yang menampilkan banyak seniman baru. Terdapat beberapa keuntungan dari hal ini: Anda tidak perlu tahu mengenai pengkodean untuk memulai, dan banyak pembeli baru merasa lebih nyaman berbelanja melalui situs web yang memberikan perlindungan pelanggan. Berikut beberapa vendor seni daring yang terkenal. [5]
    • Artsy telah ada sejak lama dan mencakup berbagai macam gaya.
    • Jika Anda memiliki estetika yang sederhana atau manis pada karya Anda, Etsy adalah pilihan yang bagus.
    • Spreesy adalah situs yang lebih baru yang sangat pas dengan keberadaan Instagram.
  3. Menentukan harga untuk karya Anda dapat sangat sulit dilakukan: banyak seniman baru akhirnya menaruh harga terlalu rendah, yang tidak akan membuat mereka bertahan. Jangan rendah diri—pilihlah skema harga untuk karya Anda, dan berpegang pada hal itu. Kuncinya adalah konsistensi! (Dan jika Anda khawatir Anda menaruh harga sedikit terlalu tinggi pada karya yang Anda jual, seringkali itu tandanya Anda menghargainya dengan tepat.) [6]
    • Anda bisa mulai dengan menghargai per jam—misalnya, jika melukis memakan waktu 10 jam hingga selesai, Anda dapat menilai waktu Anda di Rp200.000/jam dan hargai Rp2.000.000 untuk karya Anda.
    • Anda juga dapat menghargai berdasarkan ukuran inci linier; misalnya, jika suatu lukisan berukuran 20 kali 30 inci, dan Anda menghargai Rp7.000 per inci linier, total harganya berarti Rp4.200.000.
    • Jangan lupa untuk memperhitungkan biaya bahan! Termasuk sentuhan akhir seperti bingkai di dalam penghitungan ini.
  4. Jika Anda telah lama membangun keberadaan daring dan menampilkan visi artistik yang konsisten kepada para penggemar Anda, cepat atau lambat seseorang mungkin akan meminta Anda untuk membuatkan karya sesuai keinginannya. Ini sangatlah mengasyikkan! Jangan berlebihan dalam mengerjakan karya dengan visi orang lain, tetapi ajukan banyak pertanyaan dan selalu beri kabar kepada orang tersebut.
    • Pastikan Anda mengirim portofolio Anda kepada orang-orang yang bertanya tentang jasa komisi—mereka biasanya merasa gaya Anda cocok dengan selera mereka jika kalian akan bekerja bersama. [7]
    • Untuk menjaga konsistensi, hargai jasa komisi serupa dengan lukisan lainnya yang berukuran sama, serta pertimbangkan bahan-bahan dan komitmen waktu.
    • Mintalah deposit kira-kira 25% sebelum mulai membuat karya. Ini akan memberi Anda perlindungan seandainya pembeli tidak menyukai hasil jadinya. Jika pembeli ternyata menolak lukisan tersebut, Anda dapat menyimpannya dan menjualnya kepada orang lain di kemudian hari. [8]
  5. Setelah berhasil menjual secara daring, Anda pastinya perlu mengirim karya Anda. Membungkus lukisan dalam sejumlah lapisan yang padat dan lembut akan membuatnya aman dalam perjalanan, sehingga lukisan akan sampai di tangan pembeli sebagus ketika lukisan dikirimkan. [9]
    • Mulailah dengan membungkus lukisan di dalam pembungkus palet (perlengkapan seni yang terlihat seperti bungkus plastik). Mulailah dengan membungkus bagian belakang, lalu tarik hingga ke depan, lalu kembali ke belakang.
    • Sejajarkan pinggiran lukisan yang panjang dengan bagian karton yang besar, lalu tandai sisi pendeknya. Kemudian, balikkan lukisan mengikuti pinggiran panjangnya, agar lukisan berada di bagian tengah karton. Potong di sepanjang pinggiran yang panjang sehingga menghasilkan karton persegi panjang yang besar. Bungkus mengelilingi lukisan, dan amankan dengan lakban pembungkus.
    • Bungkus lukisan yang sudah dikemas dalam karton dengan satu atau dua lapis bungkus gelembung. Amankan bungkus gelembung dengan lakban pembungkus.
    • Tempatkan lukisan yang sudah ditutup bungkus gelembung ke dalam kotak besar yang bagus, lalu isi ruang yang kosong dengan bungkus gelembung atau busa.
    • Selesaikan dengan menuliskan keterangan pada kotak dan menempelkan beberapa stiker “Fragile”.
  6. Jika Anda sudah cukup lama berkecimpung di dunia daring, mungkin waktunya untuk memindahkan penjualan ke situs web Anda sendiri. Ini merupakan langkah yang besar, dan mungkin paling baik dilakukan jika Anda sudah memiliki basis pelanggan yang kuat, tetapi menempatkan penjualan dan portofolio terkumpul di dalam satu nama domain adalah hal yang profesional dan elegan. [10]
    • Anda dapat memanfaatkan ilmu pengkodean dasar untuk membuat situs web sendiri.
    • Menggunakan layanan template , seperti Squarespace atau Weebly, juga bisa jika Anda tidak mengerti pengkodean.
    • Pertimbangkan menambahkan blog pada situs web Anda. Hal ini memungkinkan Anda menempatkan hasil pemikiran yang lebih panjang dibandingkan media sosial, dan juga dapat digunakan untuk menarik perhatian terhadap acara-acara yang akan datang. [11]
    • Jangan lupa untuk memberikan tautan ke media sosial dan vendor Anda.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Menjual Lukisan di Pameran dan Konvensi

PDF download Unduh PDF
  1. Pameran dan konvensi dapat menjadi cara yang bagus untuk membangun koneksi dengan orang-orang baru dan menjual karya seni Anda, tetapi biayanya bisa saja mahal. Terdapat biaya sendiri untuk stan, serta biaya perjalanan dan akan mengambil waktu bekerja Anda (jika Anda bekerja). Cobalah untuk menjual lukisan di acara-acara yang lokasinya dekat dengan rumah Anda, sampai Anda memperoleh pemahaman yang cukup akan apa yang dibutuhkan agar sukses di sebuah konvensi.
  2. Banyak konvensi mulai membuka pendaftaran untuk stan hampir satu tahun sebelum hari H; Anda pasti ingin bersiap jauh sebelum tenggat untuk acara-acara pilihan Anda, dan mendaftar sedini mungkin. Sebagian besar konvensi memiliki pendaftaran tetap, termasuk portofolio dan penyataan seniman—ini akan membantu penyelenggara acara untuk menentukan apakah Anda orang yang tepat dalam hal genre dan gaya. [12] Namun, mengetahui apakah sebuah konvensi tepat untuk diri Anda juga sama pentingnya. Sebelum mendaftar, cari tahu jawaban dari sejumlah pertanyaan penting berikut.
    • Seberapa banyak ruang yang diberikan pada setiap stan?
    • Apakah kursi termasuk?
    • Apakah akan ada toko di sekitarnya?
    • Apakah ruangnya mudah dijangkau (terutama jika Anda memiliki pertimbangan mobilitas)?
  3. Ketika datang ke sebuah pameran atau konvensi, jangan hanya bersosialisasi: Anda di sana untuk mempromosikan karya seni dan brand Anda. Bersikaplah ramah kepada setiap orang, dari para tamu hingga sesama seniman dan staf, jangan biarkan karya seni Anda mengambil bagian meja orang lain, dan rapikan kembali setelah Anda selesai.
    • Bungkus karya seni yang Anda bawa dengan berhati-hati, dan pastikan untuk membawa perlengkapan tambahan untuk pembungkus.
    • Bawa kartu nama Anda juga—dengan begini, bahkan jika seseorang tidak bisa membeli lukisan di hari itu, dia tetap dapat menghubungi Anda nantinya. [13]
    • Bayarlah stan atau meja di konvensi tepat waktu; kalau tidak, tempat Anda dapat dialihkan ke orang lain. [14]
  4. Lukisan Anda harus menjadi hal yang paling menarik perhatian orang, tetapi Anda perlu menarik minat mereka terlebih dahulu. hias stan dengan dekorasi yang sesuai dengan estetika Anda dan berhubungan dengan lukisan Anda untuk menarik perhatian calon pembeli.
    • Pertimbangkan memajang benda-benca kecil yang berhubungan dengan subjek Anda (misalnya, kerang, jika Anda menyukai lukisan pemandangan laut.)
    • Bawalah taplak meja berwarna polos untuk menciptakan ruang kerja yang terlihat mulus dan profesional. [15]
    • Spanduk berdiri ( standing banner ) lengkap dengan nama Anda, sampel karya seni, dan informasi kontak dapat diletakkan di mana pun, dan akan menarik perhatian tanpa terlihat mengganggu. [16]
  5. Setelah selesai bersiap-siap, bersikaplah ramah kepada orang-orang yang mendatangi meja Anda. Beri senyum dan sapa orang yang melihat-lihat, dan kuasai keahlian untuk membangun percakapan tanpa terkesan terlalu memaksa. Anda bahkan dapat mempertimbangkan untuk membuka jasa komisi, seperti lukisan sketsa atau cat air, bagi pembeli yang berminat. [17]
    • Jika Anda merasa bingung harus berkata apa ketika seseorang melihat-lihat karya Anda, tersenyum dan menyapa "Hai!" atau "Halo!" akan sangat bermanfaat.
    • Membangun percakapan dengan calon pembeli menggunakan pujian ("Sepatu Anda bagus!") juga hal yang mudah.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Memamerkan Lukisan di Toko dan Galeri

PDF download Unduh PDF
  1. Jaringan profesional Anda mungkin lebih besar dari yang Anda kira, dan banyak hubungan bisnis yang menghasilkan merupakan buah dari pertemanan pribadi dan koneksi. Jika Anda berkeinginan untuk menjual karya seni di toko fisik atau galeri, hubungi para kenalan Anda yang mungkin bisa membantu. Perkenalkan diri Anda, berikan sampel karya terbaru Anda, dan katakan apa yang Anda butuhkan. [18]
    • Anda dapat membangun jaringan dengan bertemu secara langsung, melalui telepon, atau pun email. Yang penting bersikaplah sopan! [19] Jika Anda ingin menghubungi teman lama ibu Anda semasa sekolah, katakan "Hai Tante Judy, ibu saya sering menceritakan kepada saya tentang masa-masa kalian menghabiskan waktu saat kuliah. Saya menghubungi karena ibu saya pernah menceritakan tentang galeri Anda, dan saya rasa karya saya cocok untuk dimasukkan ke sana. Berikut portofolio dan situs web saya. Terima kasih atas waktunya."
    • Cari tahu juga guru dan dosen lama—mereka seringkali memiliki sumber daya yang dapat membantu. Katakan "Saya sedang berusaha untuk meningkatkan karier ke tahap yang lebih profesional, dan saya rasa memamerkan karya di galeri dapat menjadi langkah selanjutnya. Apakah Anda tahu tempat sekitar yang memfokuskan pada seniman muda atau baru?"
  2. Jika biayanya tersedia, ulasan portofolio dapat membantu Anda untuk memfokuskan diri pada karya seni Anda, sehingga terjual secara lebih baik. Secara umum, hal ini melibatkan pembayaran biaya tertentu kepada juri dan semua anggota juri yang akan bertemu dengan Anda dan membahas keterkaitan karya seni Anda dengan pemasarannya. Hal ini patut dipertimbangkan jika Anda benar-benar ingin membawa usaha lukisan Anda ke tingkat berikutnya. [20]
    • Bersikaplah sopan kepada orang-orang yang memberikan masukan! Dunia seni itu kecil, dan tidak ada yang tahu kapan Anda akan bertemu lagi dengan mereka.
    • Jangan terlalu murung jika ada kritik. Tidak semua seniman memperoleh pujian secara universal, jadi fokuskan saja memperbaiki diri dengan cara menerapkan kritik membangun terhadap karya Anda.
  3. Carilah toko atau butik di sekitar Anda yang mungkin mau menerima karya-karya Anda, dan hubungi mereka untuk menanyakan apakah mereka menerapkan sistem konsinyasi (penyalur): dengan begini, Anda akan membayar toko tersebut bagian dari keuntungan jika ada karya yang terjual. Sistem konsinyasi adalah pilihan yang sangat bagus karen tiga alasan: Anda akan mendapatkan publisitas, Anda tidak perlu membayar uang muka, dan Anda tidak perlu membayar biaya sewa bangunan tempat karya Anda dijual. [21]
  4. Cara terakhir untuk menjual lukisan Anda, bisa dibilang adalah cara yang paling memiliki daya tarik profesional: melalui galeri. Sebuah galeri hampir seperti museum, karena isinya sudah melalui kurasi secara hati-hati dan memiliki staf profesional yang merupakan ahli seni, hanya saja karya seni yang dipajang di dindingnya tersedia untuk dijual. Mendaftarlah secara luas—seperti ketika Anda melamar pekerjaan, Anda mungkin tidak akan mendapatkan jawaban dari setiap tempat, tetapi setiap kontak tetap berharga.
    • Saat menyerahkan lukisan ke galeri, berpeganglah pada proses penyerahan yang dijalani. Anda dapat menemukan informasi ini pada situs web galeri, tetapi Anda akan sering dimintai sampel dan pernyataan (terutama jika galeri tersebut memiliki tema tertentu). [22]
    • Serahkan sekumpulan karya seni yang saling berkaitan satu sama lain. Misalnya, Anda dapat menyerahkan satu rangkaian, atau beberapa lukisan yang Anda kerjakan di saat yang berbeda-beda, yang kesemuanya merujuk ke mitologi Aztek. [23]
    Iklan

Tips

  • Kecuali Anda hanya bisa mengerjakan satu jenis subjek dengan baik, seperti lanskap, sebaiknya buat lukisan dalam berbagai macam genre yang luas, seperti lukisan tokoh dan benda mati ( still life ). Setiap klien pencinta seni memiliki genre kesukaan masing-masing.
  • Bahkan jika seorang pelanggan tidak membeli lukisan, berikan informasi kontak Anda. Siapa tahu, mereka mungkin akhirnya memutuskan untuk membeli lukisan yang menarik pandangan mereka di hari itu.
Iklan

Peringatan

  • Jangan bertemu di rumah pembeli, kecuali Anda mengenal mereka secara pribadi. Itu adalah hal yang berisiko.
  • Demi keamanan, jangan menjual lukisan kepada siapa pun sampai Anda mendapatkan uangnya di tangan. Atau Anda berisiko kehilangan karya seni Anda tanpa imbalan sepeser pun, dengan tidak mengetahui pasti apakah mereka akan membayar Anda.
  • Jangan abaikan media sosial Anda! Bahkan ketika Anda sedang mengadakan pameran di galeri, Anda dapat terus membangun basis pelanggan dengan keberadaan daring Anda.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 20.213 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan