Unduh PDF
Unduh PDF
Mengencani atau menjalani hubungan romantis dengan orang lain adalah situasi sosial yang kompleks. Sebelum bersedia melakukannya, tentu saja Anda harus mengeksplorasi keinginan dan kebutuhan pribadi, sekaligus berupaya menyelami dan menghargai perasaan orang-orang di sekitar Anda. Lantas bagaimana jika seseorang yang tidak Anda sukai menyatakan cintanya? Jika situasinya demikian, berusahalah semampu Anda untuk memberikan penolakan dengan sopan dan bersahabat.
Langkah
-
Dengarkan pengakuannya. Jangan menyela kata-katanya, terutama jika dia sedang mengumpulkan keberanian untuk mengajak Anda berkencan atau melanjutkan hubungan ke arah yang lebih serius.
- Meski situasinya sudah bisa Anda baca dan Anda pun sudah menyiapkan diri untuk menolaknya, tetaplah memberikannya kesempatan untuk berbicara. Jangan menyela kata-katanya agar Anda tidak terlihat terlalu kasar atau agresif!
- Jaga jarak yang layak dan sunggingkan sedikit senyuman. Jangan bergerak lebih dekat ke arahnya atau menunjukkan bahasa tubuh yang rentan disalahpahaminya.
-
Cukup katakan “tidak”. Jangan memberikan harapan palsu atau jawaban yang terdengar ambigu. Meski jawaban yang lugas tidak akan bisa dia terima dengan mudah, yakinlah bahwa dampak jangka panjangnya akan jauh lebih baik bagi seluruh pihak. [1] X Teliti sumber
- Jangan mengarang alasan. Ingat, Anda tidak perlu berbohong! Dengan kata lain, jangan mengaku sudah memiliki pacar kecuali situasinya memang benar demikian. Jangan pula memberikan penolakan dengan berkata, “Aku baru saja putus dan belum siap pacaran.” Meski benar adanya, pernyataan semacam itu hanya akan memberikan harapan palsu yang tidak layak dia terima.
- Sampaikan penolakan Anda dengan tegas dan sopan. Misalnya, Anda bisa berkata, “Kamu kelihatan seperti orang yang baik, tapi aku nggak menyimpan ketertarikan romantis buat kamu. Terima kasih ya, aku menghargai keberanian dan usahamu.” Kalimat tersebut mampu merepresentasikan posisi Anda dengan jelas, tetapi tidak terdengar terlalu dingin atau kaku.
- Sampaikan penolakan dengan singkat. Jangan memberikan penolakan yang terlalu panjang dan berbelit-belit demi menjaga perasaannya!
-
Sampaikan keinginan Anda untuk tetap berteman dengannya. Jika Anda benar-benar ingin menjaga pertemanan dengannya, jangan takut mengakuinya. Lagi pula, penolakan Anda akan terdengar lebih “sopan” setelahnya, terutama karena dia akan menyadari bahwa Anda tetap menghargai keberadaannya, meski tidak menyimpan perasaan romantis untuknya.
- Jika keinginan tersebut tidak sedikit pun tebersit di benak Anda, jangan berpura-pura ingin berteman dengannya. Alih-alih, cukup katakan bahwa Anda tidak tertarik kepadanya, mengucapkan salam perpisahan dengan sopan, lalu segera meninggalkannya.
- Jika Anda mengaku ingin tetap berteman dengannya, pastikan dia tahu bahwa sampai kapan pun, Anda tetap tidak akan memiliki perasaan romantis untuknya. Jangan memberikan harapan palsu untuknya, dan cobalah berkata, “Maaf ya, aku memang nggak menyimpan ketertarikan romantis buat kamu, tapi aku tahu suatu hari nanti kamu akan menemukan orang lain yang lebih baik. Karena hubungan kita selama ini sebetulnya sangat baik, aku kepingin tetap berteman denganmu setelah ini.”
-
Pastikan nada bicara Anda tetap terdengar sopan. [2] X Teliti sumber Ketika memberikan penolakan, sejatinya cara Anda berucap juga tak kalah pentingnya bagi orang yang bersangkutan. Secara khusus, cara bicara Anda akan sangat memengaruhi reaksinya setelah mendengarnya.
- Jangan terdengar defensif. Ingat, Anda memiliki hak sepenuhnya untuk memilih pasangan. Oleh karena itu, tidak perlu bersikap defensif saat menyampaikan penolakan agar Anda tidak terdengar terlalu agresif atau jijik.
- Alih-alih, berbicaralah sebagaimana Anda sedang meminta maaf. Dengan kata lain, pastikan suara Anda terdengar terbuka dan bersalah, tetapi tetap tegas. Selain itu, cobalah sesekali melakukan kontak mata dengannya selagi Anda berdua mengobrol.
Iklan
-
Tanggapi ajakannya sesegera mungkin. [3] X Teliti sumber Jika seseorang yang tidak Anda sukai menyampaikan ajakan kencan melalui pesan teks, surel, atau obrolan daring, kemungkinan besar Anda akan tergoda untuk menunda tanggapan selama mungkin. Jangan melakukannya!
- Jangan pula mendiamkannya dan berharap dia dapat menangkap maksud Anda tanpa diberi tahu. Ingat, cara yang baik dan sopan untuk menanggapi situasi tersebut adalah dengan memberikan jawaban yang jujur dan lugas kepadanya.
- Meski ingin menanggapi ajakannya secepat mungkin, tetaplah meluangkan waktu untuk mempertimbangkan keputusan Anda baik-baik.
-
Gunakan ujaran “Aku”. [4] X Teliti sumber Ketika menolak seseorang, cobalah menggunakan ujaran “aku” agar penolakan tersebut lebih berfokus kepada perasaan Anda. Dengan melakukannya, niscaya orang yang Anda tolak tidak akan merasa tersinggung atau diremehkan.
- Misalnya, alih-alih, “Maaf, kamu bukan tipeku,” cobalah berkata, “Maaf banget ya, tapi aku nggak pernah menyimpan ketertarikan romantis buat kamu.”
- Atau, Anda juga bisa berkata, “Senang sekali bisa mengenalmu, tapi aku nggak kepikiran untuk membawa hubungan ini lebih jauh ke arah yang kamu mau.”
-
Gunakan etika berkirim pesan yang benar. [5] X Teliti sumber Hati-hati, kalimat penolakan yang terlalu informal dapat disalahpahami sebagai sikap yang kurang ajar atau tidak sopan. Meski selama ini Anda terbiasa berkirim pesan dengan cara demikian, cobalah untuk bersikap lebih formal ketika menyampaikan penolakan.
- Gunakan kalimat yang lengkap. Alih-alih menulis, “G ah, ak nggak prnah menganggap km begitu,” tuliskan, “Terima kasih ya untuk ajakanmu, tapi aku nggak pernah menganggapmu lebih dari teman.”
- Akhiri penolakan dengan kalimat yang sopan. Lakukan ini untuk mengakhiri percakapan dengan positif dan mencegah situasi semakin memburuk. Misalnya, Anda bisa menulis, “Maaf, ya. Semoga kamu selalu sukses!”
-
Jaga kejujuran Anda. Sering kali, kebohongan akan lebih mudah diutarakan melalui pesan teks alih-alih komunikasi langsung. Itulah mengapa, Anda mungkin akan merasakan dorongan untuk mengarang alasan demi menjaga perasaannya atau menjaga citra diri di matanya. Namun, pahamilah bahwa berkata jujur tetap merupakan opsi yang terbaik jika Anda mempertimbangkan dampak jangka panjangnya. [6] X Teliti sumber
- Jangan berikan jawaban yang ambigu. Dengan kata lain, berikan jawaban yang bersifat final dan pasti agar dia tahu bahwa sampai kapan pun, Anda tidak akan menyimpan ketertarikan romantis untuknya. Lantas bagaimana jika Anda tetap ingin berteman dengannya? Cobalah berkata, “Aku memang benar-benar nggak menyimpan ketertarikan romantis untukmu, tapi aku nggak keberatan lho , kalau setelah ini kita tetap berteman!” alih-alih “Kamu keberatan nggak , kalau sekarang kita berteman dulu?”
- Meski ingin memberikan jawaban yang tegas dan bersifat final, tetaplah menyampaikan maksud Anda dalam kalimat yang positif, seperti, “Aku menghargai pengakuanmu, terutama karena aku juga nyaman sih , ngobrol sama kamu. Tapi sayangnya aku nggak menyimpan perasaan romantis apa pun ke kamu.”
Iklan
-
Sampaikan penolakan dengan tegas tetapi tetap bersahabat. [7] X Teliti sumber Akuilah, menolak ajakan kencan seseorang yang sudah pernah Anda temui tentu saja akan terasa lebih sulit, bukan? Sayangnya, terkadang memang perlu bepergian satu kali dengan seseorang untuk mendeteksi ketidakcocokan di antara Anda berdua.
- Cobalah berkata, “Maaf, tapi sepertinya kita kurang cocok, deh . Semoga nanti kamu bisa menemukan orang yang lebih baik, ya!”
- Jika Anda tidak menyimpan ketertarikan romantis tetapi tetap ingin berteman dengannya, cobalah berkata, “Senang sekali bisa bepergian sama kamu, tapi kayaknya kita lebih cocok bersahabat daripada pacaran, deh . Gimana kalau kita berteman baik saja?” Pertanyaan tersebut mengindikasikan dengan lugas bahwa Anda tidak ingin mengencaninya, tetapi tetap menghargai interaksi dan pertemanan yang terjalin dengannya.
-
Segera sampaikan penolakan Anda. Setelah menyadari tidak adanya ketertarikan romantis yang spesifik, segeralah memberitahukannya kepada orang yang bersangkutan. Semakin lama penolakan tersebut Anda tunda, semakin menyulitkan pula situasinya untuk Anda berdua di kemudian hari.
- Jika Anda berdua baru bepergian satu atau dua kali, tidak ada salahnya menyampaikan penolakan Anda melalui pesan teks. [8] X Teliti sumber Dengan cara tersebut, Anda berkesempatan untuk merancang pesan teks yang terdengar bijaksana, dan tidak perlu takut merasa malu di hadapannya.
- Namun, jika ketidakcocokan sudah muncul sejak pertemuan pertama, segeralah menyampaikannya di akhir pertemuan. Sebelum berpisah, cobalah berkata, “Eh, maaf banget , nih . Sepertinya kamu harus tahu kalau aku benar-benar nggak merasakan ketertarikan romantis apa pun. Tapi aku senang, kok, karena kita punya kesempatan buat pergi bareng barusan.” Dengan demikian, Anda tidak akan tergoda untuk terus-menerus menunda pengakuan tersebut.
-
Cobalah menjaga jarak darinya. Setelah menyampaikan penolakan Anda, jangan menjaga tali komunikasi dengannya! Meski Anda tidak ingin kehilangan teman, sebaiknya tetaplah menjaga jarak darinya untuk sementara waktu.
- Jika dia terus-menerus mengirimkan pesan teks setelah ditolak, jangan takut mengabaikannya.
- Jika Anda berdua benar-benar harus berkomunikasi, berhati-hatilah agar sikap Anda tidak disalahpahami olehnya.
Iklan
Referensi
- ↑ http://www.glamour.com/story/guy-approved-ways-to-turn-down
- ↑ http://www.eharmony.com/dating-advice/dating/how-do-i-tell-someone-nicely-that-im-not-interested/#.V0Sm9GM_a7Y
- ↑ http://www.nicknotas.com/blog/how-to-reject-men-safely-and-respectfully/
- ↑ http://lifehacker.com/how-to-turn-down-a-date-gracefully-1708236305
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/dana-holmes/text-etiquette-guide_b_2474980.html
- ↑ http://verilymag.com/2016/05/how-to-reject-someone-kindly-let-a-guy-down-easy-casual-dating
- ↑ http://www.marieclaire.com/sex-love/a3374/bad-first-date-rules/
- ↑ http://blog.garageclothing.com/2015/06/the-dos-and-donts-of-rejecting-a-guy/
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 5.173 kali.
Iklan