PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Dalam bidang pemerintahan dan korporasi, istilah “buku putih” tidak lagi asing. Secara khusus, buku putih merujuk kepada dokumen sepanjang satu sampai lima halaman yang disusun untuk mendeskripsikan masalah dan menawarkan solusi atas masalah tersebut. Umumnya, buku putih diisi oleh berbagai cara yang perlu dilakukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pemasaran klien. Dalam banyak kasus, buku putih juga disusun untuk merekomendasikan penggunaan produk atau proses teknis tertentu kepada audiens, dan/atau mengidentifikasi langkah untuk mengatasi masalah yang berlangsung di tataran kota. Untuk menghasilkan buku putih yang efektif, Anda harus terlebih dahulu mengetahui profil audiens yang disasar, mampu menjelaskan masalah yang terjadi dengan lugas, dan mampu memberikan solusi yang meyakinkan.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Memahami Profil Audiens dan Memerangkap Ketertarikan Mereka

PDF download Unduh PDF
  1. Biasanya, penulis buku putih tidak akan mengenal pembacanya secara personal. Namun, sebagai penulis, Anda harus mengidentifikasi sebanyak mungkin faktor untuk menyasar pembaca yang tepat, seperti kebutuhan profesional pembaca, latar belakang pendidikan pembaca, dan posisi mereka di tempat kerja. Seluruh aspek tersebutlah yang akan menentukan cara penyusunan argumentasi Anda. Selain itu, Anda pun akan terbantu untuk mengajukan proposal yang mampu mengakomodasi faktor-faktor tersebut. [1]
    • Misalnya, jika topik yang Anda angkat adalah pembangunan taman kota, sasar pembaca yang kemungkinan besar, tertarik untuk mempelajari dampak kegiatan berkebun dan mengonsumsi hasil panen lokal terhadap nilai properti, kesehatan anak-anak, dan pendidikan anak-anak di wilayah tersebut. Beberapa contoh audiens yang bisa disasar adalah pemilik properti, orang tua, dan pembuat kebijakan di dalam komunitas.
  2. Sejatinya, tingkat keahlian audiens yang disasar sangatlah menentukan kerumitan isi buku putih. Jika tingkat keahlian pembaca tidak jauh berbeda dengan Anda, silakan mencantumkan berbagai jargon atau istilah yang bersifat teknis. Namun, jika sasaran audiens Anda lebih umum, sebaiknya jangan mencantumkan jargon yang terlalu sulit untuk dimengerti. Jika benar-benar harus mencantumkan terminologi yang spesifik, jangan terlalu sering menggunakannya. Misalnya: [2]
    • Jika sasaran pembaca buku putih adalah teknisi, silakan mencantumkan berbagai istilah teknis dan mendeskripsikannya secara mendetail.
    • Jika sasaran pembaca buku putih adalah pegawai pemerintahan, berfokuslah pada implikasi yang berhubungan dengan kebijakan.
    • Jika sasaran pembaca buku putih adalah pegawai perusahaan, berfokuslah pada efektivitas biaya dan potensi pertumbuhan perusahaan.
  3. Pilih judul yang mampu menarik perhatian pembaca, mampu merepresentasikan masalah yang Anda angkat di dalam buku putih, tetapi tidak terdengar berlebihan. Beberapa judul mencantumkan frasa “buku putih”, meski Anda tidak wajib melakukannya. Secara khusus, pastikan bahasa yang digunakan sesuai dengan audiens umum yang Anda sasar. Contoh judul buku putih yang menarik:
    • Membungkam Kriminalisasi Siswa dengan Kesenian
    • Membangun Taman Kota untuk Menciptakan Lingkungan Hidup yang Lebih Aman: Sebuah Buku Putih
  4. Asumsikan pembaca buku putih adalah orang-orang dengan tingkat kesibukan yang luar biasa tinggi. Untuk memastikan solusi Anda dibaca oleh mereka, jangan memberikan penjelasan yang bertele-tele atau terlalu panjang, dan pastikan beberapa kalimat pertama dibuat semenarik mungkin untuk memerangkap perhatian mereka.
  5. Akui profil audiens dan tunjukkan manfaat buku putih yang Anda buat untuk mereka. Rangkum situasi yang menjadi fokus utama petisi secara kronologis, dan jelaskan mengapa situasi tersebut dianggap bermasalah. Kemudian, diskusikan berbagai solusi atau argumentasi yang pernah ada, dan jelaskan mengapa Anda menawarkan solusi yang berbeda. Misalnya, jika situasi yang menjadi fokus utama petisi Anda adalah utang mahasiswa, cobalah menulis: [3]
    • Utang mahasiswa telah berkembang secara eksponensial dalam satu dekade terakhir. Jika dipadukan dengan minimnya lapangan pekerjaan bagi lulusan baru, utang tersebut dikhawatirkan akan membuat gelembung ekonomi meletus. Sejumlah kreditur dan ahli ekonomi berpendapat bahwa A, B, dan C. Sayangnya, argumentasi mereka tidak mampu menyelesaikan masalah X, Y, dan Z.
  6. Pada tahap ini, perkenalkan metodologi analisis yang akan Anda gunakan secara singkat. Sampaikan pula seluruh solusi yang telah Anda tolak berikut alasan penolakannya, dan jelaskan mengapa pembaca harus menerima solusi baru yang Anda tawarkan. Misalnya, rangkuman solusi terkait permasalahan utang mahasiswa adalah:
    • Setelah [mewawancarai ahli, menganalisis statistik, dsb.], saya meyakini bahwa [dua hingga tiga solusi] tidak mampu bekerja secara efektif untuk mengatasi masalah yang terjadi. Itulah mengapa, buku putih ini ada untuk menjelaskan bahwa [menyampaikan solusi yang Anda tawarkan] karena [cantumkan alasan yang objektif].
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Mendiskusikan Masalah

PDF download Unduh PDF
  1. Pada tahap ini, Anda sudah harus mengetahui kebutuhan pembaca. Kemudian, berfokuslah kepada isu atau masalah yang perlu Anda selesaikan. Seharusnya, masalah tersebut bisa Anda identifikasi hanya dalam beberapa kata. [4]
    • Beberapa contoh masalah yang mungkin timbul adalah “penurunan persentase penjualan,” “perlambatan kecepatan jaringan,” atau “konflik antara pihak manajemen dan karyawan."
  2. Menganalisis masalah adalah proses mendeskripsikan masalah yang ditemukan secara lebih mendalam agar argumentasi Anda bisa terdengar lebih meyakinkan di benak pembaca. Secara khusus, jelaskan isu yang dianggap bermasalah secara mendetail, lugas, dan jelas dalam kalimat yang tidak melebihi satu paragraf.
  3. Jika memungkinkan, diskusikan pula momen ketika masalah tersebut pernah menjadi solusi pada suatu masa, dan jangan lupa mencantumkan figur, tanggal, dan nama yang spesifik untuk menjelaskan perkembangan situasi tersebut.
    • Misalnya, jika buku putih Anda mendiskusikan masalah perubahan iklim, cobalah menjelaskan bahwa hydrofluorocarbon (HFC) pernah diyakini sebagai pengganti chlorofluorocarbon (CFC) yang aman. Pada masa itu, chlorofluorocarbon diketahui merupakan senyawa organik yang terbukti mampu melubangi lapisan ozon. Padahal, berdasarkan penelitian terkini, hydrofluorocarbon pun terbukti merupakan gas rumah kaca yang berbahaya bagi iklim.
  4. Cantumkan tabel, grafik, dan/atau diagram sebagai data tambahan untuk mendukung argumentasi dalam buku putih Anda, sekaligus untuk meraih perhatian pembaca. Beberapa buku putih mengintegrasikan alat bantu visual dengan teks, tetapi ada pula yang mencantumkannya dalam bentuk apendiks atau lampiran di akhir teks. Untuk mengetahui metode yang paling sesuai, cobalah menanyakannya kepada organisasi yang mempekerjakan Anda.
  5. Analisis data dan figur yang dihadirkan dalam buku putih untuk menjelaskan proses yang perlu Anda lalui demi mencapai kesimpulan tersebut. Secara khusus, pastikan seluruh data telah dianalisis agar tidak ada celah dalam penemuan Anda. Dengan kata lain, seluruh penemuan tersebut harus bisa direproduksi melalui proses analisis yang Anda lakukan. [5]
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menyampaikan Solusi

PDF download Unduh PDF
  1. Cantumkan setiap langkah yang perlu ditempuh untuk mengimplementasikan solusi tersebut dengan cara yang mudah untuk dipahami oleh pembaca, seperti dalam bentuk bullet point atau beberapa paragraf yang masing-masingnya diawali dengan tajuk tersendiri. Dengan melakukannya, niscaya pembaca akan terbantu untuk memahami seluruh argumentasi Anda dengan lebih baik.
    • Jika buku putih ditulis untuk keperluan korporasi, jangan menyebutkan produk perusahaan yang bersangkutan pada tahap perumusan solusi. Alih-alih, berfokuslah pada harapan yang ingin dicapai oleh perusahaan.
  2. Cantumkan bukti pendukung yang valid, seperti jurnal perdagangan, publikasi pemerintah, serta informasi terkait data dan figur yang Anda jadikan acuan, untuk menjelaskan mengapa aksi tersebut adalah solusi yang terbaik. Kemudian, bandingkan pula solusi yang Anda tawarkan dengan opsi alternatif yang lain. Ketika membandingkan solusi, akui kelebihan opsi yang lain sambil terus menekankan kekurangan opsi tersebut untuk menyelesaikan masalah yang terjadi. [6]
  3. Di akhir buku, ulas masalah yang terjadi secara singkat, lalu sampaikan kembali solusi yang Anda tawarkan sambil terus menekankan harapan yang ingin dicapai. Jika ingin menyelipkan materi promosi terkait produk atau perusahaan tertentu, pastikan cara yang Anda gunakan relevan dan tidak terlalu eksplisit. Selalu ingat pula bahwa fokus Anda adalah untuk menyelesaikan masalah pihak lain, bukan mempromosikan sebuah produk atau layanan untuk kepentingan pribadi.
    Iklan

Tips

  • Sebagian besar buku putih tidak mencantumkan catatan kaki ( footnote ) atau catatan akhir ( endnote ). Namun, tetaplah belajar untuk mencantumkan bibliografi lengkap di akhir buku. Jangan lupa mengonsultasikan metode pengutipan yang digunakan oleh organisasi Anda, seperti Chicago Manual , MLA , atau APA . [7]
  • Jika sebelumnya Anda tidak pernah menyusun buku putih, cobalah mencari contohnya di laman internet. Seharusnya, berbagai situs pemerintahan dan perkantoran, serta pangkalan data akademik di berbagai universitas, akan menyediakan berbagai contoh buku putih yang bisa diunduh oleh masyarakat luas. Sebagian besar dokumen tersebut bahkan bisa diakses secara gratis! [8]
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 9.882 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan