Unduh PDF Unduh PDF

Rima dapat membentuk elemen musikal pada puisi sehingga memberikan karakter berkesan yang menarik dan mengasyikkan. Meskipun tidak semua puisi membutuhkan rima, puisi yang berima cenderung lebih menawan karena menghadirkan komposisi yang kompleks. Jika Anda ingin mencoba membuat puisi berima, pelajari dasar-dasarnya terlebih dahulu, dapatkan inspirasi, dan tulis puisi Anda!

Bagian 1
Bagian 1 dari 4:

Mencari Ide untuk Puisi

Unduh PDF
  1. Penting bagi Anda untuk sering menulis agar ide-ide kreatif tetap mengalir dan memastikan Anda tidak sampai melupakan ide-ide untuk puisi! Setelah memiliki atau mendapatkan ide, catat ide tersebut agar Anda tidak sampai melupakannya. [1]
    • Anda tidak harus menuliskan ide-ide dalam bentuk bait. Anda bisa menuliskannya dalam bentuk prosa atau membuat daftar kata dan ide yang Anda bisa gunakan untuk puisi nanti.
    • Ada baiknya Anda menentukan konsep atau topik puisi sejak awal. Apa topik atau tema puisi yang akan ditulis? Setelah menemukan jawabannya, bentuk atau cari kata-kata yang berkaitan dengan topik atau tema tersebut.

    Tip: Bawa buku catatan atau jurnal kecil setiap saat agar Anda bisa menulis dan menyimpan ide-ide yang muncul dengan mudah saat bepergian.

  2. Jika Anda tidak mengetahui apa yang harus dibahas dalam puisi, pilih objek, hewan, seseorang, atau tempat sebagai fokus dalam puisi. Anda tidak perlu menulis tentang sesuatu yang tidak biasa. Cukup pilih hal yang Anda rasa menarik. [2]
    • Sebagai contoh, Anda bisa menulis puisi berima mengenai lampu meja, pemandangan dari jendela kamar, anjing, ibu, atau restoran kesayangan.
  3. Setelah mendapatkan ide puisi, mulailah menulis! Curahkan semua ide puisi dalam selembar kertas, tanpa memikirkan struktur atau skema rimanya terlebih dahulu. Anda bisa membaginya ke dalam baris-baris atau mengemasnya dalam prosa sebagai draf pertama. [3]
    • Sebagai contoh, jika Anda menulis puisi mengenai anjing peliharaan, buat paragraf tentang penampilan dan tingkah lakunya, serta perasaan Anda terhadapnya.

    Tip : Jika Anda menemukan kesempatan untuk membuat rima dalam draf, cantumkan kata-kata berima yang Anda dapatkan. Namun, Anda juga bisa menambahkannya nanti sehingga jangan khawatir jika Anda belum bisa langsung menemukan atau membentuk rima dalam puisi.

  4. Cara lain yang Anda bisa ikuti untuk mencari ide adalah membuat daftar kata-kata berima yang berkaitan dengan subjek dalam puisi. Anda bisa membuat daftar yang panjang atau pendek, tergantung pada topik yang dibahas. Coba tulis kata-kata yang bisa mendeskripsikan subjek, kemudian cari pasangan rima untuk setiap kata.
    • Sebagai contoh, jika Anda menulis puisi mengenai bunga kesayangan, awali dengan menulis kata-kata yang berima dengan “bunga” seperti “kenanga”, “mewarna”, “pesona”, “merona”, dan semacamnya.
    • Setelah itu, pilih bagian bunga (mis. kelopak) dan buat daftar kata lain yang berima dengan “kelopak”, seperti “tampak”, “rampak”, “kepak”, “rempak”, dan lain-lain.
    • Lanjutkan pembuatan daftar hingga Anda tidak menemukan kata-kata lain.
    • Gunakan kamus rima jika Anda kesulitan mencari rima kata.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 4:

Menentukan Pola Rima

Unduh PDF
  1. Pola ini merupakan salah satu pola yang paling umum digunakan untuk mengemas puisi. Untuk menggunakannya, tempatkan pasangan-pasangan rima di akhir setiap baris secara berselang. [4]
    • Sebagai contoh, kata-kata yang berima harus mengikuti pola ABAB, CDCD, EFEF, dan seterusnya.
  2. Jika Anda ingin menerapkan kompleksitas pada pola rima berselang, coba susun puisi Anda dalam bentuk balada. Bentuk ini menampilkan dua set yang terdiri dari empat rima berselang dan dibagi oleh satu baris tambahan yang berima dengan baris kedua. Setelah itu, tambahkan set ketiga yang terdiri atas empat rima berselang yang sama dengan rima pada set kedua. [5]
    • Sebagai contoh, pola rima tersebut akan tampak seperti ini: ABABBCBC, kemudian disusul dengan BCBC.
  3. Dalam pola ini, Anda menggunakan bunyi rima yang sama dalam puisi secara keseluruhan. Namun, pola ini dapat menjadi pilihan yang rumit jika tidak ada banyak kata atau suku kata yang berima dengan kata pertama. Oleh karena itu, pilih pola ini secara hati-hati. [6]
    • Sebagai contoh, kata terakhir dalam setiap baris puisi harus berima dengan kata terakhir pertama yang Anda gunakan sehingga pola rima puisi akan tampak seperti AAAAA.
  4. Sajak dua baris atau bait adalah dua baris yang diakhiri dengan rima yang sama. Anda bisa mengemas seluruh puisi dalam bait-bait, atau menyisipkan beberapa bait sebagai variasi. [7]
    • Puisi berbait memiliki pola yang tampak seperti ini: AA BB CC DD dan seterusnya.
    • Anda juga bisa menambahkan variasi pada bait dengan menulis triplet, seperti AAA BBB CCC dan seterusnya.

    Sebagai contoh , Anda bisa menulis bait sederhana seperti, "Di bawah langit berbintang, terdengar genderang perang."

  5. Jika Anda ingin membuat penanda awal dan akhir stanza, buka dan akhiri setiap stanza dengan rima yang sama. Anda bisa menambahkan bait atau skema rima lainnya di tengah stanza, atau tidak menggunakan rima apa pun kecuali di awal dan akhir puisi. [8]
    • Sebagai contoh, Anda bisa menggunakan pola rima seperti ABBA CDDC EFFE, atau mencoba pola seperti ABCA DEFD GHIG.
  6. Limerick adalah puisi lima baris yang menceritakan kisah lucu atau konyol sehingga dapat menjadi opsi yang tepat jika Anda ingin menulis puisi berima yang jenaka. Strukturnya mencakup dua bait, diikuti satu baris di akhir dengan rima yang sama seperti rima pada bait pertama.
    • Sebagai contoh, struktur puisi Anda akan tampak seperti ini: AABBA.
  7. Anda juga bisa menempatkan kata-kata yang berima dalam baris yang sama untuk membangun rima dengan cepat. Pola ini dikenal sebagai pola rima internal. Pilih dua kata yang berima atau memiliki suku kata akhir yang berima, dan tempatkan di baris yang sama dalam puisi. [9]
    • Sebagai contoh, Anda bisa menulis baris seperti “ Langkah gontai di tepi pantai” atau “Yang anggara di tengah belantara.”
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 4:

Merevisi Puisi Berima yang Sudah Dibuat

Unduh PDF
  1. Seperti halnya pada jenis tulisan lainnya, revisi adalah langkah yang paling penting. Setelah mencurahkan ide dalam selembar kertas, baca kembali draf dan perbaiki kesalahan tata bahasa, selaraskan bahasa yang digunakan, tambahkan atau hapus kata dan frasa tertentu, dan tulis ulang bagian puisi seperlunya. [10]
    • Pastikan Anda membaca puisi dengan lantang agar bisa mendengarkannya. Dengan demikian, Anda bisa mengetahui kesalahan-kesalahan kecil. Selain itu, puisi pun memang seharusnya dinikmati seperti ini (dibaca dengan lantang dan didengarkan). [11]
    • Jika Anda perlu mengirimkan puisi sebagai tugas kelas, pastikan Anda meluangkan banyak waktu untuk merivisi puisi hingga puas dengan hasil akhirnya. Ingatlah bahwa pesyair-pesyair ternama pun harus merevisi karya-karyanya beberapa kali.
  2. Mintalah teman, teman sekelas, atau guru untuk membaca puisi Anda dan memberikan komentar. Umpan balik yang diberikan bisa membantu Anda merevisi puisi karena Anda mungkin mendapatkan saran terkait kata-kata berima tambahan, konten puisi, atau cara memperbaiki struktur puisi.
    • Jika Anda perlu mengirimkan puisi sebagai tugas kelas, pastikan Anda meminta umpan balik setidaknya beberapa hari sebelum tanggal pengumpulan.

    Tip : Perlu diingat bahwa merevisi bukan sekadar memperbaiki kesalahan kecil seperti salah eja, saltik, atau masalah pemformatan. Revisi merupakan kesempatan untuk membentuk dan memperbaiki konten puisi menjadi sebaik mungkin. [12]

  3. Meskipun Anda bisa langsung merevisi puisi, beberapa orang mengatakan bahwa proses revisi menjadi lebih mudah saat mereka “menyisihkan” puisi tersebut selama beberapa jam atau bahkan hari. Dengan demikian, Anda bisa kembali merevisi atau menyunting puisi dengan mata dan pikiran yang lebih segar, dan mendeteksi masalah yang Anda sebelumnya tidak temukan. [13]
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 4:

Mencoba Beragam Jenis Rima

Unduh PDF
  1. Jenis rima yang paling umum dalam puisi adalah saat kata atau suku kata terakhir pada sebuah baris berima dengan kata atau suku kata terakhir pada baris setelahnya. [14] Pola ini dikenal sebagai rima maskulin. [15]
    • Sebagai contoh, jika baris pertama diakhiri dengan kata “layang”, baris berikutnya bisa diakhiri dengan kata “pandang”.
    • Anda juga bisa memadukan silabel-silabel terakhir pada dua kata, seperti “seri” dan “berseri”.
  2. Saat Anda memiliki dua kata yang terdengar mirip, tetapi tidak sama untuk membentuk rima sempurna, Anda bisa membentuk pola rima mirip ( slant rhyme ). Kata-kata tersebut mungkin memiliki bunyi vokal berima yang kuat, tetapi terdapat satu bunyi konsonan atau vokal yang “menyimpang” sehingga tidak membentuk rima sempurna. [16]
    • Sebagai contoh, kata “letih” dan “perih” dapat membentuk rima mirip karena terdapat bunyi “ih” pada setiap kata. “Dentang” dan “denting” juga bisa membentuk rima mirip karena keduanya memiliki bunyi konsonan “ng” di akhir.
    • Rima mirip juga terkadang disebut sebagai rima feminin. [17]
  3. Rima kaya ( rich rhyme ) memiliki nama tersebut karena kata-kata yang berima terdengar sama, tetapi memiliki makna yang sangat berbeda. Pola seperti ini bisa menjadi pilihan tepat untuk memadukan kata-kata berima dan menambahkan kompleksitas pada puisi Anda. [18]
    • Sebagai contoh, Anda bisa menyertakan kata “genting” (penutup atap) dan “genting” (kondisi darurat).
    • Jenis rima kaya lain bisa dicontohkan melalui pengulangan kata “bulan”, dengna makna yang lain pada penggunaan yang berbeda. “Bulan” dapat bermakna satelit bumi, atau satuan waktu (30 hari).
  4. Beberapa kata memiliki ejaan yang sama sehingga membuat pembaca menduga bahwa kata-kata tersebut berima saat dilihat. Namun, kata-kata tersebut terdengar berbeda saat dilafalkan. Pasangan dua kata yang terlihat sama, tetapi berbunyi berbeda disebut sebagai rima mata ( eye rhyme ). Dengan menyisipkan rima seperti ini, puisi Anda akan tampak lebih kompleks. [19]
    • Sebagai contoh, kata “merah” (dengan vokal “e” seperti pada kata “beda”) dan “merah” (dengan vokal “e” seperti pada kata “mengapa”) memiliki ejaan yang sama sehingga tampak seperti berima. Namun, keduanya terdengar berbeda saat dilafalkan.
  5. Pengulangan kata merupakan langkah kreatif untuk menyertakan kata-kata berima dalam puisi. Anda bisa merimakan sebuah kata dengan kata tersebut dengan mengulanginya pada posisi yang sama di baris berikutnya. [20]
    • Sebagai contoh, Anda bisa mengulangi kata “rumah” dalam dua baris seperti ini: “Kamar ini adalah neraka kecilku / Kamar tempatku diterungku“.

    Tip : Jangan terlalu sering mengulangi kata yang sama dalam puisi. Terapkan pengulangan satu atau dua kali untuk menekankan suatu kata, tanpa menciptakan kesan repetitif.

    Iklan

Tips

  • Jika Anda perlu menulis puisi berima sebagai tugas sekolah/perkuliahan, mulai tulis puisi Anda sejak awal. Puisi bukanlah sesuatu yang Anda bisa tulis dalam menit-menit terakhir.
  • Gunakan kamus rima seperti RimaKata atau AZRhymes untuk mencari rima yang tak terpikirkan sebelumnya.
  • Anda perlu membaca puisi untuk mengetahui cara menulis puisi. Pilih antologi puisi dan baca dari awal hingga akhir, atau kunjungi situs web puisi (mis. Poetry Foundation atau kumpulan puisi dari Gramedia ) untuk menelusuri karya-karya berdasarkan penulis, subjek, atau gayanya. [21]
Iklan

Peringatan

  • Jangan marah atau tertekan saat Anda mengalami kesulitan. Beristirahatlah untuk menyegarkan pikiran, minumlah segelas air, hirup udara segar, dan mulailah menulis kembali.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 11.919 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan