Unduh PDF Unduh PDF

Anak-anak senang bereksperimen dengan bahasa dari usia dini. Anda bisa mendorong rasa cinta pada bahasa dan belajar dengan menuliskan sajak bagi mereka. Tipe sajak dan topik tergantung dari beberapa hal, termasuk selera pribadi serta kebutuhan anak. Cara terbaik untuk menjadi penulis sajak yang baik adalah banyak membaca sajak, namun Anda bisa pula melakukan langkah spesifik cara menulis sajak bagi anak-anak.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menulis Puisi untuk Anak Kecil

Unduh PDF
  1. Anak kecil cenderung menyukai puisi yang singkat dan berima. Sajak yang lucu dan jenaka, seperti halnya sajak kanak-kanak, umumnya digemari. Anda tidak perlu menulis puisi yang berima, meski rima bisa membantu membangun kemampuan pra-baca bagi anak usia dini. [1]
    • Puisi mengenai pengalaman sehari-hari dan umum bisa menjadi cara baik bagi anak kecil untuk belajar berpikir mengenai hal-hal tersebut dengan cara berbeda. Topik sehari-hari juga memudahkan mereka untuk fokus pada bunyi kata dan sintaksis tanpa harus terbagi perhatiannya. [2]
    • Mary Ann Hoberman adalah penulis sajak bagus bagi anak-anak kecil. Bukunya “Sebuah Rumah adalah Rumah bagi Saya” sangat populer di kalangan pembaca muda karena penggunaan rima, rima berlagu dan deskripsi kreatif akan hal-hal di sekeliling kita: “bukit adalah rumah bagi semut, seekor semut/sarang lebah adalah rumah bagi lebah./Lubang adalah rumah bagi tikus mondok atau tikus/dan rumah adalah rumah bagi saya!” [3] (garis miring, /, menandakan baris baru)
  2. Anda bisa mendapatkan berbagai saran bacaan di internet serta mengecek buku puisi di perpustakaan lokal. Hal ini bisa membantu Anda mendapatkan gambaran apa yang bisa ditulis sesuai kebutuhan kelompok usia yang diinginkan. Membaca sajak keras-keras juga memberi gambaran bagaimana bahasa bekerja pada sajak kanak-kanak, terutama karena sajak kanak-kanak biasanya diperuntukkan untuk dibaca keras-keras. [4]
    • Sajak narasi singkat dengan cerita sederhana, cocok untuk anak-anak yang umumnya memiliki rentang perhatian pendek (short attention spans). Buku “The Cat in the Hat” (Kucing dalam Topi) dan buku-buku lain karangan Dr. Seuss adalah contoh baik cara mengisahkan cerita-cerita pendek dengan rima.
    • Pantun atau sajak jenaka adalah sajak lima baris yang umumnya memiliki skema rima tertentu, di mana dua baris pertama dan baris terakhir berima, sementara dua baris di tengah memiliki rima yang berbeda: AABBA. Misalkan: Di Seattle, seorang pria yang gemar berbicara /tiap hari berceloteh pada ternaknya/ketika ditanya apa yang ia cakapkan/ seekor lembu tua menjawab dengan kepala digelengkan/ “Ah, hanya omong kosong belaka.” [5] Karena irama kuat dan penggunaan rima, pantun jenaka lebih menyenangkan bagi anak kecil untuk dibaca keras-keras. [6]
    • Buku seperti "Mother Goose" (Induk Angsa) memiliki koleksi sajak kanak-kanak. Misalkan, “Humpty Dumpty” dan “Hickory, Dickory Duck” yang sudah terkenal ratusan tahun. [7]
  3. Ada banyak ragam kegiatan bertukar pikiran yang bisa dilakukan untuk memperoleh ilham sajak. Tapi ingat selalu siapa pembaca Anda saat melakukan tukar pikiran; misalkan sajak menakutkan atau sajak tentang sesuatu yang asing mungkin tidak cocok bagi anak-anak yang masih sangat kecil.
    • Temukan kata tertentu yang memiliki bunyi lucu untuk Anda. Ini bisa kata apa pun, tapi umumnya kata yang jenaka lebih disukai anak-anak. Tuliskan semua kata yang berima dengan kata tadi. Anda misalkan bisa mencari kata-kata yang berima dengan “jambu” atau “hipopotamus”. (Jika Anda tidak bisa menemukan lagi, di internet terdapat beberapa kamus rima yang bisa membantu). [8]
    • Pilih kata dengan huruf hidup tertentu. Kemudian, tuliskan semua kata yang bisa Anda pikirkan, yang memiliki bunyi yang serupa, biarpun mereka tidak berima. Misalkan Anda bisa menuliskan kata-kata seperti, “peta”, “senja”, “lima”, “gambar” dan “pelan”. Kesamaan huruf hidup yang ada di kata-kata tersebut disebut asonansi dan ini bisa membantu pembaca cilik untuk belajar membaca. [9]
    • Pilih kata dengan bunyi konsonan tertentu di awal kata. Lalu tuliskan semua kata yang terpikirkan yang memiliki bunyi serupa. Kata-kata ini tidak mesti berima, tapi bisa pula. Misalkan, kumpulkan kata-kata seperti, “lima”, “lintang”, “lidah”, “lihat” dan “lingkar”. Kesamaan pada bunyi ini disebut dengan aliterasi dan juga merupakan elemen yang bisa membantu pembaca cilik belajar membaca. [10]
    • Pilih dan coba gambarkan benda yang tidak asing. Coba lakukan sekonkret mungkin dengan detail sebanyak mungkin menggunakan seluruh indra. Apa yang akan Anda tuliskan? Ini adalah cara baik memperkenalkan pembaca cilik untuk memikirkan mengenai hal-hal lazim dengan cara baru.
    • Pilih dan tuliskan kata sifat. Kemudian, tuliskan sebanyak mungkin sinonim kata yang bisa Anda pikirkan. Kamus daring dan tesaurus bisa membantu Anda. Anda bahkan bisa menemukan kata yang baru bagi Anda. Membantu memperluas kosa kata anak-anak adalah salah satu hal terbaik tentang sajak anak-anak. [11]
    • Pikirkan tentang hubungan yang penting bagi Anda. Hubungan ini bisa dengan siapapun: kakek, saudara, anak, pasangan, guru, teman, tetangga. Pikirkan perasaan Anda tentang orang tersebut dan tuliskan sebanyak mungkin hal yang mendeskripsikan hubungan Anda. Sajak bisa membantu anak kecil mempelajari hubungan dan empati. [12]
    • Pikirkan mengenai pengalaman masa kanak-kanak Anda. Bisa jadi ini adalah pengalaman sederhana, seperti bermain di luar atau bertemu teman baru. Ini bisa jadi pengalaman menakutkan bagi anak kecil seperti hari pertama sekolah atau pergi ke dokter. Coba ingat-ingat bagaimana perasaan Anda saat mengalaminya. Tuliskan semua perasaan dan pikiran yang bisa Anda ingat. Anda juga bisa berbicara pada anak-anak mengenai pengalaman yang paling sering mereka pikirkan.
  4. Menulis sajak adalah bagian yang paling sulit! Kuncinya adalah untuk menuliskannya berulang kali dan tetap konsisten. Jangan khawatir untuk membuatnya bagus pada upaya pertama Anda. Sebaliknya, cobalah buat rangka puisi terlebih dahulu, lalu Anda bisa (dan harus) memperbaikinya dengan revisi.
    • Jika pikiran Anda buntu, Anda bisa menggunakan rumus untuk memulai. Penulis buku anak-anak Hannah Lowe menyarankan menggunakan proses tiga tahap pada puisi: 1) pilih angka antara 1 sampai 20; 2) pilih angka (yang berbeda) antara 1 dan 100; 3) pilih warna, nada, tipe cuaca, tempat, dan seekor binatang. Angka pertama mengindikasikan jumlah baris yang akan dimiliki puisi Anda, sementara angka kedua harus dimasukkan dalam konten puisi. Kata kunci-kata kunci dari langkah ketiga akan menjadi dasar cerita puisi Anda. [13]
    • Mainkan satu putaran permainan “mad libs”. Koleksi permainan mad libs dapat ditemukan di toko buku atau internet. Dalam permainan ini, Anda akan diminta untuk menulis sederetan kata (kata benda, kerja, sifat dsb) tanpa melihat kerangka cerita, lalu Anda diminta untuk menuliskan kata-kata tersebut pada ruang kosong dalam cerita yang sudah disediakan. Melakukan ini bisa membantu imajinasi Anda, tapi berhati-hati jangan sampai mencontek rangka cerita tersebut. [14]
    • Ada berbagai jenis sumber daring yang bisa membantu Anda membangun rangka jika Anda kesulitan memulai sajak Anda. Writers Digest and Scholastic Publishing versi daring (dalam bahasa Inggris) adalah tempat yang baik untuk memulai, namun Anda selalu bisa mencari di internet untuk menemukan ide-ide yang menarik. [15]
  5. Sajak Anda mungkin tidak akan sesuai dengan keinginan hati Anda pada percobaan pertama. Anda mungkin harus membuat banyak sekali draf sebelum mencapai tujuan, tapi jangan menyerah! Beberapa penulis profesional membutuhkan bulanan, bahkan tahunan untuk merevisi pekerjaan mereka.
    • Jika Anda tidak tahu harus merevisi dari mana, baca sajak Anda kencang-kencang. Tandai bagian yang tidak terdengar “cocok” bagi Anda. Lalu pikirkan apa yang tidak sesuai atau tidak Anda sukai. Pikirkan cara lain untuk mengganti elemen tersebut.
    • Merevisi akan lebih baik jika dilakukan sepotong demi sepotong. Mendekatinya dengan pikiran harus merevisi seluruh puisi bisa membuat Anda keawalahan. Coba revisi sedikit demi sedikit, dan puisi Anda perlahan-lahan akan memiliki bentuk sesuai yang Anda inginkan.
  6. Jika Anda memiliki anak, coba bacakan puisi itu pada mereka! Anda juga menanyakan kepada tetangga atau kawan yang memiliki anak, apakah Anda bisa membagi puisi kepada mereka. Meski Anda selalu bisa meminta nasehat menulis dari orang dewasa, melihat langsung bagaimana anak-anak bereaksi pada pekerjaan Anda akan sangat membantu.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Menulis Puisi bagi Anak yang Lebih Besar

Unduh PDF
  1. Sama halnya dengan anak-anak di usia yang lebih muda, anak-anak yang lebih tua memiliki ketertarikan dan kebutuhan tertentu sebagai pembaca puisi. Ingat ulang kelompok usia yang mau Anda raih. Cari sajak dan kumpulan cerita bagi kelompok usia tersebut dan baca sebanyak-banyaknya.
    • Puisi-puisi Lewis Carroll sangat sesuai untuk pembaca anak-anak yang lebih tua. Puisi “Jabberwocky” dengan bahasa, kata-kata baru yang dibuat-buat, penuh permainan kata-kata. Misalnya, sajak dimulai dengan "'Twas brillig, dan si slithy toves / Telah gyre dan gimble di dalam wabe." Meski terdiri dari kata-kata buatan, adanya posisi tata bahasa tertentu membantu pembaca untuk membayangkan artinya (serta mengasah keterampilan baca pada anak-anak). Coba baca beberapa puisi Carroll untuk mendapatkan inspirasi tentang penggunaan bahasa dalam puisi Anda. [16]
  2. Bertukar pikiran seperti pada metode 1 juga akan membantu menyesuaikan puisi Anda bagi pembaca yang lebih tua. Hal-hal atau pengalaman yang bisa Anda tuliskan dapat berbeda tergantung dari usia anak –misalkan, anak-anak yang lebih tua tidak akan memiliki tanggapan sama akan hari pertama sekolah seperti pembaca yang lebih muda – namun dengan metode bertukar pikiran dapat membantu Anda menemukan hal-hal untuk ditulis.
  3. Proses dasar dari menulis sajak bagi anak-anak yang lebih besar sama dengan bagi anak yang lebih kecil. Meski demikian, Anda bisa lebih mengelaborasi serta membuatnya lebih rumit karena mereka lebih mampu meraba ide yang lebih rumit dan abstrak.
    • Anak-anak yang lebih tua bisa lebih menikmati puisi yang singkat tapi jelas seperti haiku, puisi tiga baris asal Jepang. Kalimat pertama dan terakhir memiliki lima suku kata sementara kalimat kedua memiliki tujuh. Sering kali mereka menggambarkan objek konkret atau gambar, seperti yang satu ini tentang kucing, “Kucing tidur semalam./Ia butuh melepas lelah karena/tidur seharian.” [17] Format yang sangat singkat mengharuskan Anda untuk memilih kata hati-hati, namun bisa memberi dampak besar. [18]
    • Sajak yang memiliki rupa mungkin akan lebih menarik bagi pembaca yang sedikit lebih tua. Sajak semacam ini membentuk sebuah rupa pada halaman yang berhubungan dengan topik sajak tersebut; misal, sajak tentang malam hari yang dibentuk bulan sabit, atau sajak mengenai keberanian yang dibentuk menyerupai singa. Sajak semacam ini seringkali tidak berima, namun kaitan antara topik dan bentuk akan lebih menarik anak-anak yang lebih tua. [19] Anda bisa menemukan banyak contohnya di internet. [20]
  4. Anak-anak yang lebih tua memiliki keunggulan linguistik untuk memahami kiasan seperti metafora dan perumpamaan. Cobalah melihat benda biasa, seperti topi atau mainan, dan pikirkan cara lain untuk mendeskripsikan kata tersebut, menggunakan kata seperti “bagaikan”; misalkan, “topi itu bagaikan gunung”. Metafora dan perumpamaan mendorong eksplorasi kreativitas pada pembaca anak-anak. [21]
    • Sajak Naomi Shihab Nye “Cara Melukis Keledai” menggali perasaan anak saat melukis seekor keledai dengan menggunakan metafora: “Aku bisa mencuci kuas lukisku/tapi tak mampu mengenyahkan suara itu./Ketika mereka tengah menatap/Aku pukal dia,/membiarkan tubuh birunya/meninggalkan noda di tanganku/” [22]
  5. Pilihlah sebuah objek dan gambarkan tanpa menggunakan kata-kata yang umumnya dikaitkan dengan objek tersebut. Misalkan, cobalah mendeskripsikan kucing tanpa menggunakan kata-kata seperti, “bulu lembut” atau “kumis kucing”. Upaya membayangkan ulang semacam ini bekerja lebih baik dengan anak-anak yang lebih tua. [23]
    • Sajak Carl Sandburg “Kabut” menggambarkan kejadian umum dengan bahasa yang tidak biasa: “Kabut datang/pada kaki kucing yang kecil./duduk dan menatap/pelabuhan dan kota/dan kaki jembatan yang hening/lalu melanjutkan.” [24]
  6. Penulis kerap terfokus pada penglihatan, namun indra lainnya juga membantu memberikan detail jelas yang disukai pembaca muda. Bayangkan rasa, penciuman, pendengaran serta sentuh. [25]
    • Sajak “April Rain Song” (Lagu Hujan April) dari Langston Hughes adalah contoh yang baik. Sajak itu dimulai: “Biarkan hujan menciummu/Biarkan berdenyut di atas kepalamu dengan tetesan peraknya/Biarkan hujan melantunkan ninabobo”. [26]
  7. Sajak yang berhubungan dengan emosi dan perasaan bekerja dengan baik pada anak-anak yang lebih tua, yang kerap penasaran cara mengekspresikan diri sendiri. Sajak bisa membantu anak-anak ini menggali perasaan mereka dan belajar mengenai perasaan orang lain. [27]
    • Buku Gwendolyn Brook “The Tiger Who Wore White Gloves, or What You Are You Are" (Harimau yang Memakai Sarung Tangan Putih, atau Siapa Kamu adalah Siapa Kamu) adalah sajak tentang menjadi berbeda dengan orang lain dengan gaya yang lucu dan mudah dipahami. [28]
  8. Jika Anda memiliki anak, biarkan mereka membaca sajak tersebut. Tanyakan apa yang mereka sukai dan apa yang tidak mereka sukai. Anda juga bisa menunjukkan sajak ini pada teman dan keluarga, namun karena target utama adalah anak-anak, Anda ingin tahu respon mereka pada pekerjaan Anda.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menulis Sajak dengan Anak-Anak

Unduh PDF
  1. Membaca sajak bersama-sama adalah cara ulung untuk membangun kecakapan baca-tulis anak serta kecintaan mereka pada bahasa. Saat Anda membaca sajak, tanyakan kepada mereka apa yang menarik dari yang telah dibacakan, dan jelaskan hal-hal yang mereka tanyakan.
    • Berbicara mengenai rima dan irama bekerja dengan baik pada pembaca muda. Tanyakan anak Anda untuk memikirkan kata lain yang berima dengan kata yang terdapat pada sajak, atau mintalah mereka untuk bertepuk tangan bersama dengan irama kata saat Anda membaca.
  2. Sajak jenaka sangat baik untuk ini karena memiliki melodi yang akrab. Tuliskan lirik, lalu bantu Anak Anda menemukan sajak yang bisa dinyanyikan bersama. Anda bisa menggunakan lirik lagu asli atau menggunakan contoh jika Anda tidak bisa menemukan kata-kata yang tepat. [29]
  3. Jika anak Anda bisa menuliskan namanya, mintalah ia untuk mengejanya pada secarik kertas dengan membiarkan ruang antarhuruf. (Jika belum bisa menulis, tuliskanlah bagi mereka) Kemudian, dorong anak Anda untuk memikirkan syair yang dimulai dengan tiap huruf pada baris tersebut. Puisi pribadi ini akan mengembangkan kemampuan bahasa anak Anda dan membuatnya merasa istimewa. [30]
    • Anda juga bisa membuatkan sajak akrostik untuk kata lain. Sajak akrostik untuk kata “ikan” misalnya bisa berbentuk seperti ini: “Indah warna-warninya/Kecil dan berenang-renang/Alangkah asyiknya berputar-putar/Nyaman di dalam kolam//
  4. Permainan ini dimulai dengan baris yang sama tiap kali: “Saya memata-mata dengan mata kecilku/sesuatu yang dimulai dengan…” Bunyi rima adalah cara alami untuk membuat anak Anda memikirkan mengenai rima. Permainan “I Spy” mendorong anak untuk memperhatikan detail dan menggambarkannya. [31]
  5. Latihan ini bekerja lebih baik dengan anak yang sudah lebih besar. Mintalah anak Anda menelusuri majalah, koran atau buku dan menggarisbawahi beberapa kata yang mereka anggap menarik. Mereka tidak perlu memiliki alasan khusus mengapa memilih kata tersebut. Begitu mereka telah menemukan 20-50 kata, bantu anak Anda mengatur kata-kata tersebut menjadi sajak. Anda bisa menambahkan kata-kata baru jika perlu. [32]
  6. Saat tengah menjelajah, minta anak Anda untuk mencatat hal-hal yang menarik bagi mereka, cuaca atau pemandangan. Jika mereka bisa menulis, mintalah mereka mencatat ide-ide tadi dalam notes; jika tidak, catatlah bagi mereka. Ketika tiba di rumah, bantu anak Anda memutuskan apa yang hendak mereka taruh di dalam sajak. Sajak bisa menceritakan sebuah cerita atau sekadar menggambarkan suasana atau perasaan.
    • Dorong anak Anda untuk menggunakan kata-kata spesifik dan konkret untuk menjelaskan apa yang mereka lihat. Misal, ketimbang mengatakan, “udara di luar bagus,” Anda bisa mendorong mereka untuk membuat rincian yang lebih spesifik menggunakan pancaindra mereka, seperti “matahari membuat kulit saya terasa hangat,” atau “birunya langit serupa dengan baju saya.” [33]
    Iklan

Tips

  • Anak-anak kecil umumnya memiliki rentang perhatian pendek, jadi cobalah menjaga agar sajak yang dituliskan bagi mereka pendek dan sederhana.
  • Beranikan diri mencoba-coba! Anda bisa menulis apapun yang bisa Anda bayangkan. Pengalaman sehari-hari umumnya adalah tema yang menarik bagi sajak, namun Anda juga bisa menulis sajak mengenai naga atau unicorn.
  • Bersabarlah dengan diri sendiri. Menulis itu tidak mudah dan membutuhkan banyak waktu dan latihan. Anda mungkin tidak akan menyukai puisi pertama yang Anda buat, tapi teruslah menulis. Anda akan menjadi lebih baik!
Iklan
  1. http://www.tip.sas.upenn.edu/curriculum/units/2011/01/11.01.04.pdf
  2. http://www.tip.sas.upenn.edu/curriculum/units/2011/01/11.01.04.pdf
  3. http://www.tip.sas.upenn.edu/curriculum/units/2011/01/11.01.04.pdf
  4. http://www.theguardian.com/childrens-books-site/2013/jul/24/hannah-lowe-top-10-poetry-tips
  5. http://www.languageisavirus.com/cgi-bin/madlibs.pl
  6. http://teacher.scholastic.com/writewit/poetry/pdfs/Prelutsky.pdf
  7. http://www.poetryfoundation.org/poem/171647
  8. http://www.poetry4kids.com/blog/lessons/how-to-write-a-haiku/
  9. http://www.writing-world.com/poetry/children.shtml
  10. http://www.writing-world.com/poetry/children.shtml
  11. http://www.poetrysoup.com/poems/best/concrete
  12. http://www.thepoetrytrust.org/images/uploads/pdfs/Toolkit%20for%20Teachers.pdf
  13. http://teachers.cpcsc.k12.in.us/jstanley/websites/Audio%20Poems/How%20to%20Paint%20a%20Donkey.htm
  14. http://teacher.scholastic.com/writewit/poetry/pdfs/Kuskin.pdf
  15. http://www.poetryfoundation.org/poem/174299
  16. http://www.theguardian.com/childrens-books-site/2013/jul/24/hannah-lowe-top-10-poetry-tips
  17. http://allpoetry.com/April-Rain-Song
  18. https://www.nytimes.com/books/00/06/04/specials/koch-teacher.html
  19. http://www.npr.org/2005/12/16/5058489/poetry-speaks-to-children
  20. http://www.readwritethink.org/parent-afterschool-resources/tips-howtos/help-child-write-poem-30317.html
  21. http://www.readwritethink.org/classroom-resources/student-interactives/acrostic-poems-30045.html
  22. http://teacher.scholastic.com/writewit/poetry/pdfs/Marzollo.pdf
  23. http://www.readwritethink.org/files/resources/lesson_images/lesson49/RWT028-4.pdf
  24. http://www.readwritethink.org/parent-afterschool-resources/tips-howtos/help-child-write-poem-30317.html

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 7.540 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan