Unduh PDF Unduh PDF

Untuk membuat tulisan yang bagus dan berkarakter kuat, Anda harus menggabungkan komposisi yang orisinal dan riset yang solid. Mencomot kata-kata dan ide orang lain kemudian memasukkannya dengan mulus ke dalam tulisan Anda, memang membutuhkan keterampilan dan kecerdikan. Dengan mempelajari cara-cara memparafrasakan, mengolah bagaimana dan kapan saatnya menyelipkan kutipan langsung, dan memperluas kemampuan menulis secara umum, Anda akan mahir menulis secara efektif menggunakan kata-kata sendiri.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Belajar Memparafrasakan

Unduh PDF
  1. Saat melakukan riset, Anda harus bisa mengambil esensi ide orang lain dan menuliskannya ke dalam kata-kata sendiri. Untuk melakukannya, pahami terlebih dulu teks yang ingin Anda ambil. Baca teks tersebut beberapa kali. Berhentilah sebentar untuk memahami kata-kata yang terdengar asing. Pastikan Anda menangkap pesan di dalamnya secara utuh. [1]
  2. [2] Cara ini akan mendorong Anda untuk “menerjemahkan” teks si penulis ke dalam kata-kata sendiri. Anda akan melihat bahwa bagian yang paling Anda ingat akan menjadi bagian yang paling signifikan dalam parafrasa Anda. Jika Anda bekerja secara digital, hindari penggunaan salin - rekat ( copy - paste ).
  3. Ajukan pertanyaan kepada diri sendiri, seperti: Di mana peristiwanya terjadi? Bagaimana latar belakangnya? Apa lagi yang perlu diketahui pembaca tentang hal itu? Mengapa hal ini penting bagi Anda? [3]
  4. Lihat teks asli dan baca kembali. Pastikan Anda merepresentasikan pesannya secara akurat. Perbaiki kalimat dengan memasukkan informasi penting yang belum tersampaikan. Anda harus memastikan, ide utama dari teks asli masih bermakna sama di dalam tulisan baru. [4]
  5. Jika ada frasa atau istilah khas yang Anda pinjam langsung dari teks asli, gunakan tanda kutip untuk membedakannya. Pemakaian tanda kutip pada kata-kata kunci di dalam kalimat yang Anda parafrasakan ini merupakan sebuah penghargaan bagi sumber kutipan tersebut, sekaligus menguatkan integritas ide utama teks asli tanpa membuatnya menjadi kutipan langsung seluruhnya. [5]
  6. Sertakan informasi relevan terkait sumber tulisan Anda, termasuk judul, pengarang, dan tanggal publikasi. Ikuti panduan gaya menulis, apakah MLA (Modern Language Association Style, biasanya digunakan dalam tulisan akademis, kesusastraan, dan kemanusiaan), APA (American Psychological Association, biasanya digunakan dalam tulisan ilmu-ilmu sosial, termasuk psikologi, sosiologi, dan politik), AP (Associated Press Style, biasanya digunakan dalam penulisan berita atau tulisan berbasis jurnalisme), atau Chicago (Chicago Manual of Style, biasanya digunakan dalam naskah tertulis dan publikasi, seperti buku fiksi dan nonfiksi) untuk menentukan cara penulisan sumber di dalam naskah Anda. Sementara ini, pastikan saja dahulu Anda sudah menyimpan informasi tersebut. Anda juga mungkin ingin melihat kembali teks sumber untuk mencari informasi tambahan. [6]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mengutip Secara Efektif

Unduh PDF
  1. Konsep penggunaan kutipan ini memang kebalikan dari konsep "menulis dengan kata-kata sendiri." Tetapi belajar menggunakan kutipan dengan cara yang benar adalah sebuah keterampilan menulis yang penting. Pertama, Anda harus memahami kapan saatnya menggunakan kutipan langsung. Gunakan kutipan langsung untuk:
    • Membantah ide spesifik orang lain.
    • Mendukung ide spesifik orang lain.
    • Membuktikan pendapat pribadi Anda dengan bantuan pendapat orang lain.
    • Menambah kepiawaian atau kekuatan dengan kutipan penting [7]
  2. Jangan memasukkan kutipan secara mandiri. Anda harus memasukkan kutipan ke dalam konteks tulisan. Tulislah satu atau dua kalimat yang mengacu kepada kutipan, yaitu kalimat yang menunjukkan pentingnya kutipan tersebut. Berikan pula informasi yang dibutuhkan oleh pembaca untuk memahami kutipan. [8]
  3. Pada awal Anda memasukkan kutipan ke dalam tulisan, perkenalkan kutipan tersebut dengan sebuah frasa perkenalan. Frasa ini harus selalu memuat nama pencetus kalimat yang dikutip serta judul lengkap karya tempat kutipan diambil. [9] Di bawah ini ada dua contoh:
    • Dalam almanak Poor Richard’s Almanac , Benjamin Franklin menyebutkan, “Tulislah sesuatu yang layak dibaca atau lakukan sesuatu yang layak ditulis.”
    • Seperti penjelasan Stephen King di dalam bukunya On Writing: A Memoir of the Craft , “Anda bisa, Anda harus bisa, dan kalau Anda cukup berani untuk memulainya, Anda pasti bisa.”
  4. Format yang benar untuk penempatan tanda kutip dan kalimat kutipan tergantung pada panduan gaya yang Anda ikuti, apakah MLA, APA, AP, atau Chicago. Aturan khusus terkait blok kutipan, kalimat kutipan, bahkan penempatan tanda kutip akan ditentukan oleh panduan gaya yang Anda gunakan. (Kutipan yang ada di atas mengikuti format MLA).
    • Secara umum, kutipan Anda tidak boleh lebih dari 3-4 baris teks. Jika lebih dari itu (dan jika memang benar-benar penting), Anda harus menggunakan format blok kutipan (disebut juga kutipan panjang, yaitu kutipan yang penulisannya dipisahkan ke dalam paragraf baru dan biasanya dibedakan secara visual dengan paragraf yang menjorok ke dalam dan jenis huruf yang berbeda atau ukuran yang lebih kecil).
    • Di akhir kutipan, masukkan data relevan yang belum Anda sebutkan, seperti nama pengarang, nomor halaman, dan/atau tanggal publikasi. [10]
  5. Panduan gaya apa pun yang Anda pilih, nama pengarang yang dikutip harus selalu disertakan. Ini adalah bagian penting yang harus selalu ada. Kapan pun Anda menggunakan frasa yang sama persis dengan frasa pengarang aslinya, Anda harus menulis frasa ini di dalam tanda kutip dan menyertakan nama pengarangnya. Melewatkan bagian ini adalah tindakan yang tidak beretika. Anda juga berisiko dianggap plagiat. [11]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Melatih Kemahiran Menulis

Unduh PDF
  1. Semakin banyak membaca, semakin besar pula inspirasi untuk menulis. Anda akan mulai menyerap aturan tata bahasa dan gaya bahasa baru secara alami. Anda akan semakin familier dengan gaya, genre, dan perangkat sastra yang berbeda. Dengan mengetahui jenis tulisan yang disukai, Anda akan mulai mengembangkan gaya tulisan sendiri. [12]
  2. Dengan semakin banyaknya kata yang Anda kenal, Anda pun akan semakin mahir dalam mengomunikasikan ide. Pemilihan kosakata yang kuat akan mempermudah Anda untuk memparafrasakan tulisan orang lain. [13]
    • Kapan pun Anda menemukan kata yang asing di telinga, carilah artinya.
    • Bukalah kamus atau ensiklopedia selagi santai.
    • Mengobrollah dengan orang lain. Kata-kata lisan bisa menjadi sumber yang bagus untuk mendapatkan kosakata baru dan menarik.
  3. Kalau Anda tidak memahami pola dasar pembentukan kalimat, Anda akan selalu kesulitan untuk menulis kalimat yang benar. [14] Setelah memahami peraturan tata bahasa dasar, kata-kata unik akan mengalir dengan sendirinya dan tulisan Anda akan lebih mudah dipahami oleh pembaca. Pelajarilah berbagai sumber tulisan terkait tata bahasa dan gaya bahasa untuk memperluas cakrawala pengetahuan.
    • Anda bisa mendapatkan banyak sumber bacaan yang bagus terkait tata bahasa di internet.
    • Ikuti pula grup-grup kepenulisan di media sosial yang biasa membagi saran kepenulisan dan tata bahasa.
  4. Perangkat kepenulisan, termasuk tema, simbolisme, dan ironi dramatis, bisa digunakan untuk membuat tulisan menjadi lebih menarik dan mengekspresikan pesan yang lebih dalam. Bahkan esai akademis pun bisa menjadi lebih bagus dengan penggunaan perangkat kepenulisan yang tepat. [15]
    • Tema: adalah gagasan atau ide umum yang muncul di sepanjang karya tulis.
    • Simbolisme: adalah objek, tokoh, atau warna yang digunakan untuk merepresentasikan ide atau konsep penting.
    • Ironi dramatis: adalah ironi yang muncul ketika makna situasi dipahami oleh pembaca, tetapi tidak dipahami oleh tokoh di dalam tulisan.
  5. Cobalah menulis di tempat lain dan dengan perangkat yang berbeda. Misalnya, gunakan buku catatan dan pulpen dan menulislah di kafe, atau kali lain, mengetiklah dengan laptop di rumah. Sebenarnya, menulis dengan kertas dan pulpen akan membuat Anda lebih sedikit menyalin tulisan orang lain dan lebih banyak memparafrasakan. Tulislah catatan harian pribadi atau kirimlah surat kepada teman. Semua metode ini bisa membantu Anda mengembangkan gaya penulisan serta memperbaiki kemampuan mengatur dan membuat komposisi tulisan. [16]
    Iklan

Tips

  • Gunakan kamus atau ensiklopedia sebagai referensi ketika menulis. Akan tetapi, gunakan hanya setelah Anda memiliki gagasan utuh dan lengkap dan sudah menuliskannya dalam bentuk sederhana tanpa bantuan keduanya. Setelah selesai, kembangkan gagasan menggunakan kata-kata yang sama atau padukan kalimat menggunakan kata-kata baru.
  • Menulis lebih baik dilakukan ketika pikiran Anda sedang segar dan terbuka—artinya, jangan menulis sebelum tidur. Cobalah menulis pada pagi hari tetapi setelah sarapan; atau pada malam hari sebelum atau setelah makan malam.
  • Perpustakaan umum adalah tempat yang bagus untuk mencari buku sekaligus menetapkan jadwal membaca. Banyak perpustakaan yang bisa membantu Anda membuat daftar buku, mulai dari yang ringan hingga yang berat.
  • Latihlah kosakata baru dengan teman-teman, tetapi jangan terdengar terlalu pamer.
Iklan

Peringatan

  • Jangan menggunakan beberapa kata yang artinya sama saja. Misalnya, kata “sangat” dan “sekali” pada frasa “sangat penting sekali” adalah bentuk penggunaan kosakata yang berlebihan. Jangan boros kata.
  • Jangan malas membuka kamus atau ensiklopedia ketika menulis. Keduanya sangat berguna.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 75.345 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan