Unduh PDF Unduh PDF

Siapa pun pasti akan merasa kesulitan saat harus beradaptasi dengan lingkungan sosial yang baru, termasuk siswa baru di sekolahmu. Bayangkan, sekolahmu berisi siswa, guru, dan lingkungan belajar yang benar-benar asing untuknya. Untuk membantunya beradaptasi, pastikan kamu memberikan sambutan yang hangat untuknya, berusaha menciptakan kesan pertama yang positif, dan bersedia memberikan bantuan yang tulus kapan pun dibutuhkan.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menciptakan Kesan Pertama yang Positif

Unduh PDF
  1. Kemungkinan besar, dia akan merasa canggung dan gugup saat memasuki lingkungan yang baru. Oleh karena itu, kamulah yang perlu mendekati dan menyapanya terlebih dahulu; tunjukkan bahwa dia disambut dengan baik sehingga tidak yang perlu dikhawatirkan. Bersikaplah seramah mungkin saat menyapanya; sebaiknya, lakukan ini pada hari pertamanya masuk ke sekolah. Bagi siswa baru, hari pertama adalah masa paling menyulitkan dan dia akan membutuhkan orang lain untuk membantunya beradaptasi. [1]
    • Cobalah menyapanya di pagi hari agar kamu bisa lebih mengenalnya sekaligus membantunya sepanjang hari di sekolah.
    • Perkenalkan dirimu dengan ramah dan jangan lupa menyebutkan namamu. Misalnya, kamu bisa berkata, “Halo, aku Dewi! Seneng banget nih, ada orang baru di kelas. Siapa namamu?”
  2. Ajukan beberapa pertanyaan sederhana untuk menunjukkan bahwa kamu ingin mengenalnya lebih dalam. Dengan menanyakan hal-hal yang menarik minatnya, kamu akan terbantu untuk mengetahui persamaan kalian. Setelahnya, kamu bisa merekomendasikan kegiatan ekstrakurikuler yang cocok untuk dia ikuti, atau memperkenalkannya kepada orang lain yang bisa mewadahi minatnya. [2]
    • Sebaiknya, lakukan ini di luar kelas, misalnya pada jam istirahat atau makan siang. Jangan membuatnya terlibat masalah karena terus-menerus kamu ajak mengobrol di dalam kelas!
    • Tanyakan pula kegiatan apa saja yang dia ikuti di sekolah lamanya. Manfaatkan informasi tersebut untuk merekomendasikan kegiatan serupa di sekolahmu.
  3. Jangan takut menceritakan hal-hal yang menarik minatmu; melakukannya membantumu membangun keterikatan dengannya, terutama jika kalian ternyata memiliki ketertarikan yang sama. Setelahnya, kamu juga bisa merekomendasikan kegiatan ekstrakurikuler yang cocok untuknya. [3]
    • Sampaikan informasi singkat mengenai dirimu ketika memperkenalkan diri. Misalnya, kamu bisa memperkenalkan diri dengan berkata, “Halo, aku Mira, pemain trombon di kelompok marching band sekolah”. Dengan mengatakannya, kamu telah memberikan sinyal mengenai hal-hal yang menarik minatmu kepadanya.
    • Jika ekstrakurikuler yang kamu ikuti berlangsung seusai sekolah atau di akhir pekan, sampaikan detailnya kepada siswa baru tersebut dari jauh-jauh hari. Dengan demikian, kamu berkesempatan untuk mengajaknya bergabung jika dia juga memiliki ketertarikan yang sama.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Melibatkannya dalam Berbagai Situasi Sosial

Unduh PDF
  1. Dia akan lebih terbantu untuk beradaptasi jika duduk di bangku yang berdekatan denganmu. Untuk itu, cobalah meminta izin kepada gurumu untuk duduk di dekat siswa baru tersebut dan jelaskan alasannya. Sejauh intensimu positif, kemungkinan besar gurumu akan mengizinkannya. [4]
    • Misalnya kamu bisa bilang: "Arini kan anak baru. Apa boleh saya duduk di sebelahnya untuk sedikit membantu?"
  2. Salah satu momen paling menakutkan bagi siswa baru adalah momen istirahat atau makan siang. Biasanya, setiap siswa sudah memiliki kelompok makan siang atau bahkan mejanya sendiri di kantin. Alhasil, siswa baru pun harus rela duduk sendirian ketika jam makan siang tiba. Untuk mencegahnya merasa terasing, ajak dia duduk di meja yang sama denganmu ketika jam makan siang tiba.
    • Jika kamu terbiasa duduk bersama teman-temanmu, tidak ada salahnya mengajaknya duduk bersama dan mengenalkannya kepada teman-temanmu.
    • Ajak dia untuk ke kantin bersama saat istirahat makan siang. Kamu bisa bilang "Hai, apa kamu mau ke kantin bersama aku dan teman-teman yang lain?"
  3. Jangan merasa bahwa kamulah satu-satunya orang yang harus menyambutnya. Cobalah mengenalkannya kepada teman-temanmu yang lain; dengan melakukannya, dia akan tetap merasa nyaman sekalipun kamu tidak ada di dekatnya. Kemungkinan besar, dia justru akan terbantu untuk menemukan kelompok pertemanan yang memang benar-benar cocok untuknya. [5]
    • Jangan kesal jika akhirnya siswa baru tidak berteman dengan temanmu. Tujuannya adalah membuatnya merasa diterima. Jika dia akhirnya menemukan temannya sendiri itu juga bagus!
    • Siswa baru bahkan mungkin akan menemukan kelompok baru yang cocok dengannya dan berteman dengan mereka.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Membantunya Menyesuaikan Diri

Unduh PDF
  1. Kemungkinan besar, dia menyimpan banyak pertanyaan terkait mata pelajaran barunya, letak kelasnya, atau guru-gurunya.
    • Jika sekolahmu menyediakan informasi yang komprehensif terkait jadwal pelajaran, letak ruang kelas, informasi nama guru, dsb., bantu dia mengakses informasi-informasi tersebut. Misalnya, beberapa sekolah mencantumkan informasi-informasi tersebut di buku penerimaan siswa baru atau situs sekolah.
    • Namun, jika tidak ada informasi seperti itu di sekolahmu, kamu masih bisa membantu dengan cara lain, seperti mengirimkan tautan jadwal kegiatan semester ke surel atau ponselnya.
  2. Umumnya, hari pertama adalah masa-masa yang paling menyulitkan bagi siswa baru. Sebagai teman barunya, pastikan dia menjalani hari pertamanya dengan baik dan menyenangkan. Setelah hari itu berakhir, cobalah untuk tetap ada untuknya kapan pun dibutuhkan; setidaknya, pastikan beberapa minggu pertamanya di sekolah yang baru berjalan dengan baik.
    • Kalau kamu mau, beri tahu nomor telepon atau informasi media sosialmu. Dengan demikian, dia bisa menghubungimu kapan pun diperlukan. [6]
    • Beberapa siswa baru mungkin tidak suka ditanya-tanya. Jika dia bilang dia tidak perlu bantuan, kamu harus menghormatinya.
  3. Dalam banyak kasus, pindah sekolah adalah kegiatan yang melelahkan, terutama jika terjadi di pertengahan tahun ajaran baru. Temanmu pun mungkin mengalami masalah yang sama; dia harus beradaptasi dengan pelajaran baru, lingkungan baru, dan teman-teman baru dalam waktu singkat. Jika kamu benar-benar ingin membantunya beradaptasi, cobalah mengajaknya mengerjakan tugas bersama-sama. Pada saat tersebut, kamu bisa membantunya menyelesaikan materi-materi yang menyulitkan baginya.
    • Ajak dia untuk mengerjakan tugas bersama. Luangkan waktu sejenak saat pergantian jam pelajaran atau saat istirahat untuk membantu kesulitannya.
    • Jika dia adalah siswa pindahan dari luar negeri dan belum lancar berbahasa Indonesia, cobalah menawarkan diri untuk membantunya mengerjakan tugas. [7]
    Iklan

Tips

  • Ceritakan hal-hal positif mengenai lingkungan sekolahmu. Jelaskan apa yang benar-benar kamu sukai dari sekolahmu dan dorong dia untuk lebih melibatkan diri di dalamnya!
  • Ingat, kemungkinan besar banyak hal sedang membebani pikirannya karena dia harus beradaptasi di lingkungan yang benar-benar baru. Jika dia terlihat kurang tertarik berteman denganmu, bukan berarti dia tidak menyukaimu atau tidak menghargai tindakanmu; mungkin saja dia hanya sedang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk membuka diri kepada orang baru.
  • Salah satu cara untuk membuatnya merasa terlibat dan diterima di lingkungan sosial yang baru adalah dengan mengajaknya berkumpul bersama teman-temanmu.
  • Jangan berusaha mengontrolnya atau bersikap superior. Biarkan dia menjadi dirinya sendiri di lingkungan yang baru.
  • Perlakukan dia selayaknya kamu memperlakukan teman-temanmu yang lain.
  • Berusahalah memahaminya jika dia terlihat kelelahan. Jika dia terkesan tidak mendengarkan atau memperhatikanmu, kemungkinan besar otaknya sedang berusaha menyerap seluruh hal baru yang ada di sekitarnya. Jangan mengomelinya jika tidak ingin dia menangis atau ketakutan. Tetaplah ramah dan cobalah mengulangi informasi yang kamu berikan perlahan-lahan.
Iklan

Peringatan

  • Jangan menjadi teman yang posesif. Jika dia terlihat sedang malas berbicara denganmu, jangan memaksanya. Toh kamu pun pasti akan susah membuka diri kepada orang yang baru ditemui, bukan?
  • Jika kalian tidak memiliki banyak kesamaan, jangan khawatir! Percayalah, pertemanan yang dilandasi perbedaan latar belakang justru akan memperkaya pola pikir pihak-pihak di dalamnya.
  • Bersenang-senanglah! Kamu hanya sedang membantu orang lain, bukan menjalani sebuah profesi. Sambut dia dengan baik karena kamu memang menginginkannya, bukan karena kamu harus melakukannya. Pastikan kamu selalu melakukan segala sesuatunya dengan tulus, ya!
  • Jangan membatasi pergaulannya. Jika dia menjalin pertemanan dengan musuh terbesarmu, jangan mencoba menghalanginya! Ingat, dia berhak berhubungan dengan siapa pun, termasuk dengan orang yang tidak kamu sukai,
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 6.637 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan