Unduh PDF
Unduh PDF
Merasa jatuh cinta kepada seorang tokoh di dalam buku, film, atau serial televisi? Anda tidak sendirian! Sejatinya, banyak orang merasa membangun keterikatan emosi dengan tokoh-tokoh yang mereka temui du dunia fiksi seperti buku, film, acara televisi, atau bahkan gim video. Tidak perlu terlalu khawatir sejauh situasi tersebut tidak mengganggu kehidupan nyata Anda. Lagi pula, rasa cinta terhadap tokoh fiksi juga bisa membuka pintu untuk pengembangan kreativitas Anda, lho ! Selain itu, perasaan tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk mengenal diri lebih dalam dan mengetahui apa yang sesungguhnya Anda cari dari sebuah hubungan romantis.
Langkah
-
Sadarilah bahwa Anda tidak sendirian. Ingat, Anda bukan satu-satunya orang di dunia ini yang merasa jatuh cinta kepada sosok di dunia fiksi. Kemungkinan besar, Anda pun bukan satu-satunya orang yang mencintai tokoh tersebut!
- Meski tidak “jatuh cinta”, pembaca atau penonton umumnya dapat meresapi sinyal emosi dan verbal yang dikirimkan tokoh-tokoh di dunia fiksi. Sejatinya, perasaan romantis hanyalah satu pintu bagi tokoh fiksi untuk memengaruhi kehidupan nyata seseorang. [1] X Teliti sumber
-
Ceritakan perasaan Anda kepada orang-orang terdekat. Kemungkinan besar, Anda bukan satu-satunya orang yang menyukai karya fiksi dengan genre serupa. Meski teman-teman Anda tidak membaca atau menonton karya fiksi yang sama dengan Anda, kemungkinan besar mereka akan mampu memahami perasaan Anda. [2] X Teliti sumber
-
Izinkan diri Anda untuk berfantasi. Sejatinya, berfantasi tak ubahnya menciptakan dunia baru yang “palsu” bagi Anda dan tokoh tersebut. Meski demikian, berfantasi merupakan respons yang wajar bagi rasa cinta yang terhalang oleh berbagai keterbatasan. Dalam kasus Anda, keterbatasan terbesar adalah kenyataan bahwa sosok yang Anda sukai tidaklah nyata. [3] X Teliti sumber
- Fantasi Anda dapat diwujudkan dengan berbagai cara. Misalnya, Anda bisa membayangkan interaksi fisik yang terjadi di antara Anda berdua. Kemungkinan lainnya, Anda membayangkan diri sedang menikah dan hidup berdua dengan tokoh tersebut. Beberapa orang bahkan memperluas imajinasinya dengan memikirkan berbagai situasi yang memaksa hubungan tersebut untuk berakhir, misalnya perceraian, peperangan, atau kematian. Percayalah, segala sesuatunya mungkin terjadi di dalam imajinasi Anda!
-
Tulis karya fiksi penggemar. Salah satu cara untuk mengekspresikan perasaan Anda kepada tokoh tersebut adalah melalui tulisan. Cobalah membuat sebuah cerita yang melibatkan Anda dan tokoh tersebut. Setelah itu, ciptakan momen saat Anda berdua pada akhirnya bisa bertemu dan bertatap muka! Terasa menyenangkan, bukan? [4] X Teliti sumber
- Biarkan imajinasi Anda meliar. Pikirkan karakter atau tindakan apa yang membuat tokoh tersebut terlihat menarik di mata Anda, dan tonjolkan karakter atau tindakan tersebut di dalam karya Anda! Jika ingin, ciptakan dunia baru yang membuka pintu bagi Anda dan tokoh tersebut untuk berpacaran atau bahkan menikah.
- Jika Anda adalah orang yang mengutamakan visual, cobalah menggambar tokoh favorit Anda di secarik kertas. Faktanya, karya visual juga tidak kalah imajinatifnya dengan karya tertulis, lho !
-
Bagikan karya Anda dengan orang lain. Unggah cerita Anda ke situs atau forum khusus yang memublikasikan karya fiksi penggemar. Target Anda bisa merupakan audiens umum atau audiens yang juga menggemari buku atau film tersebut. Dengan bergabung di situs atau forum semacam itu, Anda pun akan memiliki kesempatan untuk mengomentari karya orang lain! [5] X Teliti sumber
- Jika salah satu karakter di dalam cerita tersebut adalah diri Anda sendiri, jangan pernah menuliskan informasi personal mengenai kehidupan Anda. Ingat, orang lain bisa dengan mudah melacak keberadaan Anda berdasarkan berbagai informasi personal yang Anda unggah ke internet.
- Beberapa orang bahkan berhasil meraup banyak keuntungan dengan membuat fiksi penggemar. Namun, selalu ingat bahwa kondisi tersebut tidak menimpa semua penulis dan jangan heran jika karya Anda hanya mampu menarik minat sedikit penggemar. [6] X Teliti sumber
Iklan
-
Sadarilah jika rasa cinta tersebut mulai mengganggu hidup Anda. Tentu saja setiap orang boleh bermimpi atau berfantasi, tetapi pastikan fantasi tersebut tidak mengambil alih hidup Anda! Jika kecintaan Anda terhadap tokoh tersebut mulai memengaruhi kehidupan sosial dan mencegah Anda menjalani hubungan romantis dengan sosok yang “nyata”, pahamilah bahwa situasi tersebut tidak sehat dan harus segera diakhiri. [7] X Teliti sumber
- Jika Anda kesulitan menghentikan fantasi atau imajinasi yang muncul, cobalah mengikuti terapi atau mengonsumsi antidepresan. Jika kehidupan sehari-hari Anda mulai terganggu karenanya, segeralah mengonsultasikan opsi perawatan yang tepat kepada dokter!
-
Selalu ingat bahwa tokoh tersebut tidaklah nyata. Pada akhirnya, sadarilah bahwa Anda sedang jatuh cinta kepada seseorang yang tidak benar-benar ada. Jika perlu, tegaskan fakta tersebut berkali-kali di benak Anda! [8] X Teliti sumber
- Cobalah mencari kekurangan atau aspek negatif dalam diri tokoh favorit Anda. Tidak memiliki kekurangan sejatinya juga merupakan sebuah kekurangan, lho ! Ingat, tidak ada seorang pun yang sempurna, dan Anda tidak akan betah menjalin hubungan romantis dengan seseorang yang tidak memiliki cela. [9] X Teliti sumber
- Terkadang, Anda membutuhkan bantuan orang lain untuk menegaskan bahwa tokoh tersebut tidaklah nyata. Misalnya, jelaskan keinginan Anda untuk melepaskan diri dari jeratan tokoh tersebut. Setelahnya, mereka bisa membantu menyadarkan Anda mengenai apa yang nyata dan apa yang tidak.
-
Pahami konsep stereotip. Sejatinya, karakter visual seorang tokoh fiksi merupakan potret stereotip orang-orang yang ada di dunia nyata. Dengan kata lain, tokoh fiksi yang Anda sukai hanyalah representasi realitas! Faktanya, tidak ada satu pun orang di dunia nyata yang bisa sesempurna, seromantis, selucu, atau sesederhana tokoh favorit Anda. Cobalah mengingat konsep tersebut untuk melupakannya!
- Metode ini juga layak diterapkan untuk melepaskan kebencian yang berlebihan terhadap tokoh yang tidak Anda sukai. Ingat, akan selalu ada tokoh yang diciptakan untuk menuai reaksi negatif tertentu dari pembaca atau penontonnya! Misalnya, tokoh guru di dalam buku atau film tersebut mungkin memiliki karakter seperti orang berusia lanjut yang menyulitkan dan selalu ingin murid-muridnya gagal. Meski orang dengan karakter tersebut mungkin juga ada di dunia nyata, tokoh guru tersebut bukanlah representasi yang mutlak! Oleh karena itu, eksistensinya di dunia fiksi tidak boleh memengaruhi interaksi Anda dengan para guru di dunia nyata, terutama mereka yang masih berusia muda dan bersikap sangat bersahabat. [10] X Teliti sumber
-
Buang tokoh tersebut dari hidup Anda. Sejatinya, nasihat ini juga bisa diterapkan di dunia nyata, lho ! Jika Anda ingin berhenti memikirkan dan memedulikan seseorang, mengapa tidak mencoba “membuangnya” dari hidup Anda? Selain memberikan lebih banyak ruang untuk bertumbuh, melakukannya juga akan menyadarkan Anda bahwa hidup tanpanya ternyata tidaklah seburuk itu. [11] X Teliti sumber
- Jangan membaca bukunya, menonton filmnya, atau melibatkan diri dengan apa pun yang berhubungan dengannya. Dengan demikian, Anda juga tidak boleh membuka situs atau forum yang berpotensi membahas tokoh tersebut. Toh Anda pun tidak ingin kembali membuka media sosial mantan pasangan setelah putus darinya, bukan?
Iklan
-
Pahamilah bahwa merasa berduka adalah respons yang wajar. Bagaimana pun, Anda telah mengizinkan tokoh tersebut untuk memasuki hidup Anda (terutama jika ketertarikan Anda terhadap buku atau film yang menaunginya sudah berlangsung sangat lama). Lagi pula, berduka adalah respons alamiah terhadap perasaan kehilangan yang muncul. [12] X Teliti sumber
- Bagi remaja dan dewasa muda yang belum pernah dihadapkan dengan kematian orang-orang terdekat, dunia fiksi dapat menjadi pintu masuk yang tepat untuk mengontemplasikan dan mendiskusikan isu tersebut -- dan berbagai isu serius lainnya -- dengan orang lain. Jangan ragu menceritakan perasaan Anda kepada orang lain! [13] X Teliti sumber
-
Luapkan emosi Anda. Jika tokoh favorit Anda terbunuh atau “dihilangkan” oleh sang penulis dari buku atau film, kemungkinan besar Anda akan merasa sangat marah dan kecewa. Jika situasinya demikian, jangan ragu meluapkan perasaan Anda kepada orang-orang terdekat! Toh emosi yang ekstrem dan mengganggu memang sebaiknya dilampiaskan daripada dipendam sendiri, bukan? [14] X Teliti sumber
- Berhati-hatilah agar tidak memberikan spoiler atau beberan. Ingat, tidak semua orang membaca atau menonton sebuah karya fiksi dalam tempo yang sama dengan Anda. Dengan kata lain, mungkin saja orang lain belum mencapai bagian yang akan Anda bahas! Oleh karena itu, jika ingin mengunggah komentar di media sosial, berfokuslah pada kalimat bernada implisit seperti, “Sulit dipercaya itu terjadi” alih-alih memberikan beberan yang eksplisit seperti, “Kenapa mereka membunuh tokoh favoritku?” Pastikan Anda membahas detailnya hanya dengan orang-orang yang memang sudah menonton atau membacanya. [15] X Teliti sumber
-
Cari cara untuk mengingat tokoh favorit Anda. Pikirkan apa yang membuat keberadaannya sangat penting dan apa yang membuat Anda jatuh hati kepadanya. Ceritakan karakter tokoh tersebut kepada orang-orang terdekat Anda; jelaskan apa yang paling Anda sukai darinya dan mengapa kematiannya membuat Anda merasa sangat frustrasi. [16] X Teliti sumber
- Baca atau tonton kembali bagian-bagian yang memuat tokoh favorit Anda. Ingat, salah satu keuntungan mencintai seorang tokoh fiksi adalah Anda selalu bisa “menemuinya” kembali kapan pun diinginkan!
- Cari cara untuk membuat tokoh tersebut “tetap hidup” di mata Anda. Misalnya, Anda bisa mencoba menulis fiksi penggemar atau mengabadikan tokoh tersebut di selembar kertas agar sosoknya tidak benar-benar mati di dalam hidup Anda.
-
Tetaplah membaca atau menonton karya fiksi terkait. Karya fiksi yang berkualitas pasti akan menjelaskan situasi yang terjadi pascaterbunuhnya seorang tokoh. Oleh karena itu, tetaplah menonton atau membacanya untuk mengetahui reaksi tokoh-tokoh lain setelah ditinggal oleh tokoh favorit Anda. Percayalah, melakukannya ampuh melapangkan dada Anda untuk menerima situasi yang terjadi. [17] X Teliti sumber
- Opsi lain yang Anda miliki adalah menjauhkan diri sejenak dari buku atau film tersebut. Jika situasi yang terjadi benar-benar memengaruhi kondisi emosional Anda, jangan ragu meninggalkan buku atau film tersebut sejenak untuk memastikan situasi di dunia fiksi tidak mengacaukan dunia nyata Anda.
-
Ingat, ada sutradara yang mengontrol hidup tokoh favorit Anda. Sebagai penggemar karya fiksi, Anda tentu tahu bahwa pada kisah hidup seorang tokoh fiksi pasti akan berakhir. Pada akhirnya, seluruh tindakan mereka adalah representasi imajinasi penciptanya. Dengan kata lain, hanya ada satu orang yang benar-benar tahu apa yang akan terjadi! Toh meski tokoh favorit Anda tetap hidup di penghujung cerita, kisah hidupnya tetap akan berakhir pada satu titik. [18] X Teliti sumberIklan
Referensi
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/the-mind-stage/201211/do-fictional-characters-affect-our-real-life
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/2015/04/29/why-we-grieve-fictional-characters_n_7152992.html
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/get-some-headspace/201310/the-imaginary-lovers
- ↑ http://www.yalsa.ala.org/thehub/2014/10/03/getting-over-a-fictional-death/
- ↑ http://www.cosmopolitan.com/entertainment/books/a37440/tips-to-becoming-a-successful-fan-fiction-writer/
- ↑ http://www.theguardian.com/lifeandstyle/2014/sep/11/how-to-write-fan-fiction-one-direction-book-deal
- ↑ http://www.scientificamerican.com/article/living-in-an-imaginary-world/
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/the-mind-stage/201211/do-fictional-characters-affect-our-real-life
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/in-the-name-love/201309/who-is-the-perfect-partner-0
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/the-mind-stage/201211/do-fictional-characters-affect-our-real-life
- ↑ http://goodmenproject.com/featured-content/getting-over-a-breakup-101-8-lessons-in-coping-with-heartbreak-kt/
- ↑ http://time.com/3834589/grief-counselor-mourn-fictional-character-death/
- ↑ http://www.theguardian.com/childrens-books-site/2014/aug/18/death-important-young-adult-fiction-rupert-wallis
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/2015/04/29/why-we-grieve-fictional-characters_n_7152992.html
- ↑ http://gizmodo.com/5947047/how-to-stop-spoilers-from-ruining-tv-for-everybody
- ↑ http://www.yalsa.ala.org/thehub/2014/10/03/getting-over-a-fictional-death/
- ↑ http://time.com/3834589/grief-counselor-mourn-fictional-character-death/
- ↑ http://www.bbc.com/news/magazine-31534580
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 23.565 kali.
Iklan