Unduh PDF
Unduh PDF
Kamu tentu sepakat bahwa upacara kelulusan adalah momen yang sangat penting bagi semua orang yang terlibat di dalamnya. Jika kamu diberi kesempatan berpidato pada perayaan sepenting itu, tentu saja kamu harus mengucapkan rasa syukur dan terima kasihmu kepada semua orang yang telah berjasa untuk menyukseskan pendidikanmu. Ingin tahu berbagai kiat mudah untuk menyusun pidato kelulusan yang ringkas tetapi bermakna? Baca terus artikel ini!
Langkah
-
Susun daftar nama orang-orang yang ingin kamu beri ucapan terima kasih. Langkah ini penting untuk dilakukan agar kamu tidak melupakan nama-nama yang penting saat mulai menyusun pidato! Jika kamu akan berbicara di hadapan audiensi berjumlah besar, tidak perlu menyebutkan nama yang spesifik jika nama tersebut tidak benar-benar penting untuk disebutkan. Misalnya, kamu boleh berkata, “Terima kasih untuk semua guru yang sudah membimbing saya selama ini,” alih-alih menyebutkan nama mereka satu demi satu; metode ini jauh lebih ringkas dan tidak berisiko membuat orang-orang tertentu merasa diabaikan.
- Jika ucapan terima kasihmu ditujukan secara spesifik untuk sahabat dan kerabat terdekat, sebutkan nama mereka saat mengucapkannya.
- Tuliskan nama semua orang yang terlintas di benakmu. Jangan khawatir, toh daftar tersebut bisa kamu sunting lagi setelahnya.
-
Tuliskan alasan yang melatari ucapan syukurmu. Jika waktu yang kamu miliki cukup panjang, cobalah menyebutkan beberapa alasan yang melatari ucapan syukurmu kepada sahabat, kerabat, atau pengajarmu di sekolah.
- Berikan alasan yang paling jujur.
- Jangan memikirkan alasan yang terlalu rumit. Misalnya, kamu boleh berkata, “Terima kasih kepada guru sejarah yang selalu membuat saya tertawa di dalam kelas,” atau “Terima kasih kepada ibu saya karena selalu membangunkan saya setiap pagi”.
- Semakin tulus ucapan terima kasihmu, semakin baik pulalah kualitas pidatomu. [1] X Teliti sumber Oleh karena itu, pastikan kamu meluangkan waktu untuk memahami apa yang sesungguhnya kamu rasakan kepada orang-orang tersebut.
-
Tuliskan ide apa pun yang terlintas di benakmu. Cobalah menerapkan teknik menulis bebas mengenai rasa syukurmu kepada orang-orang yang telah berjasa dalam kehidupan pendidikanmu. Tidak perlu berpikir terlalu keras; percayalah, dengan menerapkan strategi menulis bebas kamu justru akan menemukan ide atau kalimat-kalimat yang tulus dan tidak terpikirkan sebelumnya.
- Ingat, tidak ada cara yang salah atau benar untuk mengumpulkan ide; yang terpenting, teruslah menulis.
- Teruslah menulis selama setidaknya 30 menit atau sampai kamu benar-benar kehabisan materi untuk ditulis.
- Setelah itu, cobalah merangkai seluruh idemu menjadi sebuah pidato yang utuh.
Iklan
-
Buat paragraf pembuka. Awali pidatomu dengan kalimat yang menarik dan mampu memerangkap perhatian audiensi. Misalnya, kamu bisa mengawali pidato dengan pertanyaan retorik, kutipan, atau anekdot singkat. Pada dasarnya, strategi apa pun bisa kamu gunakan sejauh itu relevan dengan tema pidatomu, yaitu mengucap syukur pada hari kelulusan. Pastikan paragraf pembukamu hanya terdiri dari 2-5 kalimat (atau 2 paragraf untuk pidato yang berdurasi lebih dari 5 menit). Beberapa contoh yang layak kamu gunakan:
- Awali pidato dengan pertanyaan retorik seperti, “Apa rasa syukur terbesarmu hari ini?”. Pertanyaan tersebut disebut retorik karena kamu mengajukannya tanpa menuntut audiensi untuk menjawabnya.
- Awali pidato dengan kutipan seperti, “Selayaknya yang pernah disampaikan Willie Nelson, ‘Roda hidupku berputar 180° saat aku mulai mencoba bersyukur.'".
- Awali pidato dengan anekdot seperti, “Pagi itu adalah pagi pertama saya di sekolah ini. Anehnya, saya diam di depan pintu kelas selama hampir 15 menit karena terlalu takut untuk masuk. Pagi ini adalah pagi terakhir saya di sekolah ini, dan saya juga terdiam di depan pintu kelas dengan durasi yang sama panjangnya. Namun kali ini, yang ada di benak saya bukan lagi ketakutan, melainkan rasa syukur yang tidak ada habisnya.”.
-
Buat tubuh pidato. Dalam tubuh pidato, kamu perlu mengucapkan rasa terima kasihmu kepada orang-orang terdekat yang sudah berjasa dalam kehidupan pendidikanmu. Amati kembali catatan idemu, baca nama-nama yang ingin kamu beri ucapan terima kasih, dan cobalah merangkai seluruh ucapan terima kasihmu dalam 1-2 paragraf berisi kalimat utuh (atau 2-3 paragraf untuk pidato yang berdurasi lebih dari 5 menit). Pastikan kamu tidak menghabiskan lebih dari 3 kalimat untuk berterima kasih kepada satu orang, kecuali jasanya memang benar-benar penting untukmu.
- Kamu bisa berkata, “Terima kasih untuk semua teman-teman dan keluarga yang selalu mendorong saya untuk bangkit kembali kapan pun saya merasa putus asa.”
- Contoh lainnya adalah, “Terima kasih kepada Pak Z yang sudah membantu saya memilih jurusan.”
- Tubuh pidato terletak tepat di bawah paragraf pembuka.
- Jangan menghina atau menyerang audiensi. Jangan pula sibuk mengeluhkan masalah pribadimu atau mengkritik orang lain saat sedang berpidato.
-
Buat kesimpulan pidato. Rangkum semua hal yang kamu sampaikan dalam 1-2 kalimat utuh (atau 1 paragraf untuk pidato yang berdurasi lebih dari 5 menit). Pastikan kesimpulan pidatomu sesuai dengan tema dan mampu menunjukkan keterkaitan semua hal yang kamu sampaikan sebelumnya. Ingat, kesimpulan terletak di bawah tubuh pidato dan seharusnya disampaikan dalam format yang sederhana. Misalnya, kamu boleh sekadar berkata, “Sekali lagi, terima kasih untuk semuanya.”.
- Contoh sederhana lainnya adalah, “Sekali lagi, saya merasa sangat beruntung karena memiliki sahabat dan kerabat yang luar biasa. Terima kasih.”
- Akhiri pidatomu dengan berkata, “Ucapan terima kasih terakhir saya sampaikan kepada oma tersayang yang selalu ada untuk memenuhi semua kebutuhan saya. Selamat malam.”
-
Sunting pidatomu sebelum melatihnya dengan suara keras. Perbaiki tata bahasanya, hapus bagian-bagian yang kurang penting, dan perbaiki bagian-bagian yang menurutmu masih kurang sempurna. [2] X Teliti sumber Jika memiliki waktu, mintalah sahabat, kerabat, atau gurumu membaca pidatomu dan memberikan saran yang bermanfaat. Jika sudah puas dengan hasilnya, kamu boleh mulai berlatih membacakannya.Iklan
-
Cetak pidatomu. Meski boleh membawanya pada hari kelulusan, sebaiknya jangan terus-menerus menatap catatan pidatomu saat berbicara. Cetak pidatomu pada kertas yang berukuran cukup besar agar lebih mudah dibaca. Jika setelah dicetak ternyata masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, sunting dan cetak kembali pidatomu.
-
Bacakan pidatomu keras-keras sembari menghitung durasinya. Nyalakan penghitung waktu tepat saat kamu mulai berpidato dan amati berapa banyak waktu yang kamu habiskan untuk membaca keseluruhan pidato. Kemungkinan besar, pihak sekolahmu sudah menentukan durasi tertentu yang harus kamu penuhi. Jika tidak demikian, kamulah yang perlu menentukan batasan waktunya. Hentikan penghitung waktu saat seluruh isi pidatomu selesai dibacakan.
-
Sunting pidatomu hingga memenuhi durasi yang ditentukan. Jika pidatomu terlalu panjang, cobalah meringkas pernyataan-pernyataan di dalamnya dan membuang bagian-bagian yang kurang penting. Setelah menyunting beberapa kalimat atau ide, bacakan pidatomu kembali sambil menghitung durasinya. Lakukan proses ini hingga panjang pidato sesuai dengan batas waktu yang ditentukan.
-
Latih pidatomu secara rutin. [3] X Teliti sumber Bacakan pidatomu keras-keras beberapa kali sehari sampai hari kelulusanmu tiba. Pastikan kamu juga menghitung waktunya agar durasi pidatomu tidak terlalu panjang. Percayalah, kecepatan dan kelancaran berpidatomu akan meningkat jika kamu sudah terbiasa menyampaikannya.
-
Berpidatolah dengan bahasa tubuh yang yakin dan percaya diri. Dengan kata lain, jangan takut tersenyum dan melakukan kontak mata dengan audiensi; pastikan kamu juga tidak sibuk bergerak selayaknya orang yang sedang gelisah. Atur pernapasanmu saat berbicara dan jangan terlalu sering berkata “Um…” atau “Uh…”. Latih pidatomu di depan kaca, di depan kamera perekam, atau di depan teman-teman terdekatmu; setelah itu, perbaiki kesalahan-kesalahan yang muncul sampai pidatomu terasa sempurna.
-
Sampaikan pidato kelulusanmu. Ingat, pastikan kamu selalu mengatur pernapasan, melakukan kontak mata dengan audiensi, dan tersenyum saat berbicara. Intip catatanmu jika kamu mulai kebingungan harus berkata apa dan nikmati kesempatan untuk menyampaikan rasa syukurmu kepada orang-orang terdekat. Bersenang-senanglah!Iklan
Tips
- Nikmati momen tersebut karena kamu hanya akan mengalaminya satu kali.
- Saat berpidato, pastikan kamu selalu tersenyum dan melakukan kontak mata dengan audiensi.
- Untuk mengurangi rasa grogi, latih pidatomu secara rutin.
Iklan
Peringatan
- Batasi hal-hal yang kamu sampaikan. Meski pidato kelulusan adalah momen spesial untukmu, jangan membuat audiensi bosan dengan ucapan terima kasih yang terlalu panjang dan bertele-tele.
Iklan
Referensi
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 2.855 kali.
Iklan