Unduh PDF Unduh PDF

Tanpa kepercayaan orang tua, kamu tidak akan bisa bepergian dengan bebas dan nyaman. Di kala semua temanmu pergi ke pesta ulang tahun kakak kelasmu, kamu pun harus rela berdiam diri di rumah karena tidak diizinkan datang. Apa pun alasan di balik sulitnya orang tuamu memercayaimu (entah mereka terlampau kaku atau kamu pernah merusak kepercayaan mereka sebelumnya), ketahuilah bahwa kepercayaan adalah sesuatu yang bisa dibangun kembali. Meski tidak semudah membalikkan telapak tangan, cobalah menerapkan cara-cara di bawah ini untuk meraih kepercayaan orang tuamu!

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Berkomunikasi dengan Orang Tua

Unduh PDF
  1. Membohongi orang tuamu hanya akan membuat mereka semakin sulit memercayaimu. Jika kamu melakukan kesalahan, segeralah mengakuinya. Dengan demikian, orang tuamu pun akan menyadari bahwa kepercayaan mereka justru membuatmu lebih mudah terbuka kepada mereka. Sampaikan pula apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaikinya. Jangan merahasiakan apa pun dari orang tuamu; sebisa mungkin, pastikan kamu selalu bersikap jujur dan terbuka agar lebih mudah dipercaya. [1]
    • Misalnya, jika tadi pagi kamu ditilang karena mengebut, segeralah menceritakannya kepada orang tuamu. Jangan sampai mereka mendengarkan informasi tersebut dari pihak lain!
    • Cobalah berkata, “Maaf Bu, tadi aku kena tilang di jalan karena ngebut. Aku rela dihukum, kok.”
    • Ikuti dengan, "Lain kali, aku janji untuk lebih hati-hati dan nggak ngebut, ya."
    • Jujurlah, sekalipun kamu tidak berbuat kesalahan. Terbuka kepada orang tua tentang perasaan dan pemikiranmu akan menciptakan rasa saling percaya di antara kalian.
  2. Ingat, pendapat orang tuamu juga sama bernilainya dengan pendapatmu. Jelaskan kepada orang tuamu bahwa kamu ingin mendengarkan pendapat dan nasihat mereka dalam situasi-situasi tertentu. Setelah mendengarnya, pertimbangkan kata-kata mereka dan selalu ingat bahwa pendapat mereka juga layak didengar.
    • Jika orang tuamu sedang memberikan pendapatnya terkait sesuatu, jangan malah sibuk mengutak-atik ponsel atau bahkan tidur! Berfokuslah untuk mendengarkan dan menerapkan nasihat mereka.
    • Belajarlah menjadi pendengar aktif dengan mengonfirmasi apa yang kamu dengar. Salah satu caranya adalah dengan merangkum kata-kata mereka menggunakan bahasamu sendiri. Tunjukkan keterlibatanmu dalam percakapan tersebut.
    • Di akhir percakapan, berterimakasihlah untuk segala pendapat dan nasihat yang mereka berikan.
  3. Ajak keluargamu untuk makan malam di meja yang sama setiap harinya. Selagi makan, ceritakan hal-hal yang terjadi dalam keseharianmu. Sebisa mungkin, jangan sampai orang tuamu mengetahui informasi tentangmu dari orang lain.
    • Misalnya, kamu bisa berkata, “Tadi ujianku lancar, lho. Yah, walaupun harusnya bisa lebih baik, sih. Kayaknya aku akan dapat nilai B, bukan A.”
  4. Kalau kamu baru saja melakukan sesuatu yang merusak kepercayaan mereka, cobalah mendiskusikannya dengan mereka. Sampaikan bahwa kamu menyesali perbuatanmu dan ingin memperbaikinya. Tanyakan pula apakah ada hal spesifik yang harus kamu lakukan untuk memperbaiki situasinya. Tawarkan solusimu dan patuhi aturan mereka. [2]
    • Misalnya, kamu bisa berkata, “Maaf ya, aku pulang terlambat malam ini. Memang nggak bisa dibenarkan, kok, apalagi Ayah sudah memperpanjang jam malamku. Aku tahu Ayah akan menghukumku, tapi aku janji nggak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi. Ayah harus percaya ya, sama kata-kataku."
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mengikuti Aturan

Unduh PDF
  1. Berusahalah untuk selalu mengikuti aturan yang mereka tetapkan dan cobalah melampaui ekspektasi mereka. Apakah kamu harus pulang sebelum jam 10 malam? Jika iya, cobalah untuk selalu pulang tepat pukul 9.45 malam. Apakah kamu diminta mencuci piring oleh ibumu? Jika iya, bersihkan pula lantai dapurmu setelah mencuci piring. Tunjukkan kepada orang tuamu bahwa kamu menghargai mereka dan aturan-aturan yang mereka buat. [3]
    • Jika kamu terbiasa melakukannya sekarang, kemungkinan besar mereka akan lebih mudah memberimu kebebasan di masa depan.
    • Lakukan ini secara konsisten. Jadi, orang tua tidak menganggapmu melakukannya hanya untuk mendapatkan apa yang kamu mau.
  2. Saat mereka menghubungimu, berusahalah untuk segera meresponsnya. Jangan mengabaikannya kecuali situasinya memang benar-benar tidak memungkinkan (misalnya, saat kamu sedang mengikuti pelajaran di dalam kelas). Dengan melakukannya, orang tuamu akan sadar bahwa kamu adalah sosok yang bisa diandalkan. [4]
    • Hal ini terutama wajib kamu lakukan jika pulsa teleponmu masih dibayar oleh orang tuamu.
    • Lagi pula, mungkin saja orang tuamu menghubungimu untuk menyampaikan kabar darurat.
    • Semakin rajin kamu merespons pesan atau telepon mereka, seharusnya mereka justru akan semakin jarang menghubungimu. Untuk memberikan efek yang serupa, cobalah menelepon atau mengirimkan pesan singkat secara spontan kepada mereka.
  3. Terkadang, orang tuamu memintamu melakukan sesuatu yang terasa menyebalkan seperti memotong rumput atau memasak makan malam. Meski kamu tidak ingin melakukannya, berusahalah untuk tetap melakukannya sesegera mungkin. Ingat, orang tuamu sudah melakukan banyak hal untukmu; setidaknya, yang bisa kamu lakukan adalah merespons permintaan mereka dengan senyuman. [5]
    • Jika orang tuamu memintamu melakukan sesuatu yang tidak ingin atau tidak bisa kamu lakukan, cobalah menolaknya dengan halus dan tawarkan kemungkinan lain. Namun, jika upayamu tidak berhasil, bersedialah menerima keputusan mereka dengan berbesar hati.
  4. Jika mengaku akan pergi ke mal, jangan malah pergi ke rumah pacarmu. Dengan kata lain, selalu katakan yang sebenarnya! Percayalah, sepandai-pandainya kamu menyembunyikan sesuatu, suatu saat pasti akan ketahuan juga.
    • Jika kamu pergi ke tempat lain, beri tahu orang tuamu meskipun kamu tidak menganggap hal itu penting.
  5. Kepercayaan bisa dibangun melalui segala ranah, termasuk ranah media sosial. Dengan kata lain, jangan mengunggah sesuatu yang bisa mempermalukan orang tuamu, seperti foto atau status yang terlalu vulgar. [6]
    • Jika ayahmu melarangmu berbicara dengan orang asing, ubah pengaturan akunmu agar yang bisa mengirimkan pesan ke akun media sosialmu hanyalah teman-temanmu. Gunakan media sosialmu dengan bijak!
  6. Jika sekolahmu memberikan tugas, segeralah mengerjakannya tanpa harus diingatkan oleh orang tuamu. Jika waktu makan malam tiba, segeralah membantu ibumu tanpa harus diminta. Jika kamu mampu mempertanggungjawabkan hal-hal kecil, tentunya orang tuamu akan lebih mudah memercayakan hal-hal yang lebih besar kepadamu.
    • Mulailah membangun sistem pengingatmu sendiri. Misalnya, pasang pengingat di ponsel, catat hal-hal yang perlu kamu lakukan di kalender, dsb. Cari sistem pengingat yang paling cocok untukmu!
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Bertanggung Jawab

Unduh PDF
  1. Setelah melanggar aturan atau ekspektasi orang tuamu, segeralah meminta maaf. Ingat, mengakui kesalahan adalah penanda kedewasaan seseorang. Jangan sibuk membuat alasan yang mengada-ada atau menimpakan kesalahan kepada orang lain. Jangan menunggu hingga orang tuamu menghampirimu dan memintamu melakukannya. [7]
    • Misalnya, kamu bisa berkata, “Maaf ya Bu, aku sudah memecahkan lampu ruang tamu. Aku tahu itu nggak bisa diperbaiki, tapi aku janji akan menabung untuk membeli lampu yang baru.”
    • Mengakui kesalahan dan mau bertanggung jawab adalah cara yang bagus untuk menunjukkan bahwa kamu telah dewasa kepada orang tua.
  2. Setelah melakukan kesalahan, lakukan segala upaya untuk memperbaiki situasinya. Dengan melakukannya, orang tuamu akan melihatmu sebagai sosok yang berkomitmen, bertanggung jawab, dan bisa diandalkan dalam segala situasi.
    • Jika kamu dimarahi karena lupa merapikan kamar, segeralah kembali ke kamarmu dan merapikannya. Ke depannya, berusahalah untuk tidak melakukan kesalahan yang sama. Penuhi atau bahkan lampaui ekspektasi orang tuamu!
  3. Raih kepercayaan orang tuamu dengan meminta mereka memberikan lebih banyak tanggung jawab untukmu. Seharusnya, setiap tahunnya kamu bertumbuh menjadi sosok yang lebih baik dan dewasa sehingga mampu mengemban tanggung jawab yang lebih besar. Oleh karena itu, cobalah menawarkan diri untuk menjaga adikmu agar orang tuamu bisa pergi makan malam berdua. Kamu juga bisa menawarkan diri untuk menggantikan ayahmu mencuci mobil. Jika diizinkan, kamu juga boleh melakukan pekerjaan paruh waktu untuk mendapatkan uang jajan tambahan.
  4. Jika keluargamu melihat bahwa kamu adalah sosok yang bermoral dan bertanggung jawab, rasa percaya tersebut akan terbentuk dengan sendirinya. Berusahalah untuk menjadi yang terbaik di seluruh aspek kehidupanmu; jadilah siswa yang baik, raih performa akademis yang maksimal, jangan pernah membolos bekerja, dan selalu maksimalkan kemampuanmu di berbagai bidang. [8]
    • Berusahalah untuk tidak terlibat masalah dengan siapa pun; tunjukkan bahwa kamu adalah sosok yang dewasa dan pandai mengatasi konflik.
  5. Salah satu cara untuk meraih kepercayaan orang tuamu adalah dengan memilih lingkaran pertemanan yang positif. Kalau kamu sering bergaul dengan orang-orang yang membawa pengaruh negatif dan kerap terlibat masalah, jangan heran kalau orang tuamu selalu kesulitan memercayaimu. Tunjukkan kepada mereka bahwa kamu pandai menilai karakter seseorang dengan memilih teman-teman yang baik. [9]
    • Kenalkan teman-temanmu kepada orang tuamu dan biarkan mereka membangun hubungan internalnya sendiri. Tindakan ini menunjukkan bahwa kamu tidak berencana menyembunyikan apa-apa dari orang tuamu.
    Iklan


Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 15.312 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan