Kamu Dominan Otak Kanan atau Kiri?

Cari tahu jawabannya lewat kuis ini!

Pernahkah kamu mendengar bahwa orang dikelompokkan menjadi 2, yaitu "berotak kiri" atau "berotak kanan"? Pada tahun 1960-an, penelitian tentang belahan otak menghasilkan gagasan bahwa salah satu sisi otak—kiri atau kanan—bisa lebih dominan daripada sisi yang lain. Walaupun belum didukung bukti yang kuat, banyak orang yang meyakini bahwa sisi otak yang paling sering digunakan akan menentukan kepribadian. Penelitian ini menyimpulkan bahwa otak kiri pada umumnya dikaitkan dengan kemampuan penalaran (berpikir logis), sedangkan otak kanan dikaitkan dengan kreativitas dan intuisi.

Walaupun dominasi otak kanan atau kiri ini sepertinya hanya mitos, tidak bisa dipungkiri bahwa ada orang yang bersifat lebih analitis dan metodis, dan ada juga orang yang lebih intuitif dan kreatif. Untuk mengetahui apakah kamu cenderung menggunakan "otak kanan" atau "otak kiri", kami telah menyiapkan jawabannya! Coba kuis ini untuk mengetahui bagaimana pikiran kamu bekerja dan memproses informasi.

Gambaran otak kiri yang analitis dan otak kanan kreatif yang dibuat dalam bentuk dekoratif dan simbolis.

Kuis menjadi lebih menyenangkan bersama teman-teman

Bagikan kuis ini ke teman-temanmu dan bandingkan hasilnya

Ringkasan Pertanyaan

1. Bagaimana cara kamu mengambil keputusan penting?
  1. Berdasarkan fakta konkret, walaupun naluriku mengatakan sebaliknya.
  2. Aku lebih suka menggunakan logika daripada emosi, walaupun dua-duanya ikut berperan.
  3. Aku lebih suka menggunakan intuisi, tapi logikaku kadang-kadang menang.
  4. Aku selalu mendengarkan naluriku. Sangat penting percaya dengan diri sendiri!
2. Mana yang kamu pilih, kursus statistik atau fotografi?
  1. Aku jelas pilih statistik.
  2. Mungkin statistik, tetapi keduanya menarik sih.
  3. Kemungkinan besar fotografi, tetapi kurasa aku bisa menekuni keduanya.
  4. Aku pasti pilih fotografi.
3. Kamu harus menyelesaikan banyak pekerjaan, bagaimana caramu mengatasinya?
  1. Secara metodis. Aku mengurutkannya berdasarkan mana yang paling penting, lalu mengerjakannya satu demi satu.
  2. Aku mengurutkannya berdasarkan mana yang paling penting, tapi aku bisa melompat ke bagian lain jika merasa bosan.
  3. Aku memprioritaskan tugas berdasarkan mana yang paling menarik, lalu menyelesaikannya satu demi satu.
  4. Tidak menentu. Aku sering melompat dari satu tugas ke tugas lain, tetapi semua tugas pada akhirnya akan kuselesaikan.
4. Ruang kerjamu berantakan. Bagaimana cara kamu menghadapinya?
  1. Aku benar-benar tidak suka kondisi seperti ini dan akan merapikannya secepat mungkin.
  2. Ini nggak ideal sih, aku akan merapikannya saat ada waktu.
  3. Nggak masalah ruanganku berantakan, tapi aku akan merapikannya supaya lebih mudah mencari benda yang kuinginkan.
  4. Aku memang membiarkannya seperti itu. Inilah caraku untuk mengekspresikan kreativitas!
5. Apakah kamu sulit menjaga konsistensi?
  1. Jelas tidak. Aku mengikuti jadwal yang ketat, dan aku menikmatinya.
  2. Sesekali. Aku terbiasa mengikuti jadwal, tapi bisa mengubahnya jika perlu.
  3. Kadang-kadang. Aku tidak begitu suka rutinitas, tetapi aku akan menjadwalkan sesuatu jika perlu.
  4. Siapa yang perlu konsistensi? Rutinitas itu membosankan, aku lebih suka mengikuti arus.
6. Saat masih anak-anak, bagaimana caramu mengikuti peraturan?
  1. Aku mematuhinya sampai detail terkecil. Semua guru bilang kalau aku berperilaku sangat baik.
  2. Aku mematuhi sebagian besar aturan untukku, tapi kadang aku tanya apa alasannya.
  3. Aku berusaha untuk bersikap hormat, tapi banyak peraturan yang aku ragukan.
  4. Aku sangat liar dulu! Aku sering melanggar peraturan dan sangat tidak suka jika diberi tahu apa yang harus kulakukan.
7. Kamu ingin potong rambut. Apa cara paling mudah untuk mengatakan gaya rambut yang kamu inginkan kepada hairstylist?
  1. Aku menggambarkan gaya rambutnya secara terperinci.
  2. Aku mengatakan beberapa detail penting dan menyerahkan pengerjaannya kepada hairstylist.
  3. Aku menunjukkan foto gaya rambutnya dan memberi tahu beberapa detail.
  4. Aku membuat kolase berisi berbagai foto gaya rambut dan menunjukkannya ke stylist.
8. Seberapa sering kamu melamun?
  1. Aku nggak pernah melamun. Aku lebih suka fokus ke pekerjaanku.
  2. Sekali-sekali aku melamun, tapi bukan kebiasaan lah.
  3. Aku selalu melamun kalau bosan, tapi aku bisa mengembalikan fokus jika dibutuhkan.
  4. Aku terus-terusan melamun. Aku punya imajinasi yang kuat.
9. Seperti apa lemari pakaianmu sekarang?
  1. Rapi. Setiap jenis pakaian punya tempat sendiri dan selalu terlipat rapi.
  2. Terorganisir, tapi aku lebih suka mengelompokkan pakaian berdasarkan gaya, misalnya untuk pakaian formal, pakaian kerja, dsb.
  3. Aku meletakkan semua pakaian di satu tempat, tapi tidak melipat atau mengelompokkannya.
  4. Berantakan. Aku bisa menaruh pakaian di lantai, tempat tidur, atau ruang tamu, dan aku tidak mengelompokkannya.
10. Sebentar lagi kamu ulang tahun. Bagaimana caramu merencanakan acaranya?
  1. Aku merencanakan semua detail dengan cermat. Aku ingin semuanya berjalan dengan sempurna!
  2. Aku merencanakan beberapa hal penting, misalnya minuman, makanan, dan acaranya, tapi tidak terlalu mementingkan detail.
  3. Aku akan meminta bantuan temanku. Aku tidak ahli merencanakan sesuatu, tapi aku tahu kalau aku harus melakukannya!
  4. Lihat nanti ajalah. Aku tidak begitu suka dengan perencanaan. Aku lebih suka bersenang-senang menikmati momennya.
11. Seandainya kamu harus menceritakan sesuatu, gaya bercerita seperti apa yang kamu pilih?
  1. Aku akan menceritakan setiap detailnya dengan akurasi yang sempurna.
  2. Aku akan bercerita dengan detail yang cukup, tetapi nggak sampai bertele-tele.
  3. Aku akan bercerita secara ringkas, tapi menambahkan beberapa detail yang menarik.
  4. Aku akan langsung menjelaskan poinnya, nggak perlu detail-detail banget.
12. Apa yang paling kamu ingat ketika ketemu orang baru?
  1. Aku mengingat nama dan detail penting orang itu, tetapi agak lupa dengan wajahnya.
  2. Aku ingat namanya, tapi beberapa ciri wajahnya aku juga bisa ingat.
  3. Aku bisa mengingat wajah secara lebih baik daripada nama, tapi kadang-kadang aku juga bisa menghubungkan keduanya.
  4. Aku bisa mengingat wajah, tapi mudah lupa dengan namanya.

Quiz Lain

Apa kamu suka quiz ini?

\"Apakah<\/picture>","alt":"Test: A, B, C, atau D, yang Manakah Tipe Kepribadian Kamu?"},{"title":"Apa Warna Favorit Kamu? - Test","id":2175959,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Apa-Warna-Favorit-Kamu-quiz","image":"\"Apa<\/picture>","alt":"Apa Warna Favorit Kamu? - Test"},{"title":"Siapa Karakter Harry Potter yang Paling Mirip dengan Kamu? - Test","id":2176474,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Karakter-Harry-Potter-quiz","image":"\"Karakter<\/picture>","alt":"Siapa Karakter Harry Potter yang Paling Mirip dengan Kamu? - Test"}],"number":1},{"text":"Aku nggak suka, menurutku itu agak konyol.","result":"Tidak masalah! Mungkin kamu lebih menyukai kuis yang lebih serius untuk menemukan jati diri seperti ini:","next_quizzes":[{"title":"Test: Apa Tipe Mindset Kamu?","id":2176578,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Apa-Mindset-Kamu-quiz","image":"\"Apa<\/picture>","alt":"Test: Apa Tipe Mindset Kamu?"},{"title":"Test: Apakah Aku Toxic?","id":2175624,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Apakah-Aku-Toxic-quiz","image":"\"Apakah<\/picture>","alt":"Test: Apakah Aku Toxic?"},{"title":"Test: Kenapa Aku Tidak Bisa Tidur?","id":2175909,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Kenapa-Aku-Tidak-Bisa-Tidur-quiz","image":"\"Kenapa<\/picture>","alt":"Test: Kenapa Aku Tidak Bisa Tidur?"}],"number":2}]}" class="quiz_questionnaire_data"/>

Otak Kiri versus Otak Kanan

Apa artinya otak kanan dan otak kiri? Setiap orang memiliki 2 sisi (atau belahan) otak yang berbeda. Tiap-tiap sisi menangani fungsi tertentu dan memproses informasi dengan cara berbeda. Menurut teori yang didapatkan dari penelitian belahan otak yang dilakukan oleh peraih hadiah Nobel Roger W. Sperry di tahun 1960-an, setiap orang memiliki salah satu sisi otak yang lebih dominan. Konsepnya adalah bahwa sebagian orang lebih suka mengandalkan otak bagian kanan, sedangkan yang lain cenderung menggunakan otak kiri, yang akan menghasilkan perilaku dan kepribadian berbeda.

Namun, ingatlah bahwa walaupun setiap belahan otak menangani fungsi yang berbeda, tidak ada bukti konkret bahwa sebagian orang lebih sering menggunakan salah satu sisi otak daripada sisi yang lain. Faktanya, kedua sisi otak memiliki peran penting dalam aktivitas sehari-hari, dan tingkat fungsi untuk setiap orang akan berbeda-beda.

Meskipun begitu, menetapkan kepribadian berdasarkan teori ini bisa membantu kamu memahami diri sendiri secara lebih baik, walaupun belum ada klasifikasi resmi. Lalu, apa fungsi otak kanan dan kiri menurut teori Sperry? Teruskan membaca.

Otak kanan berkaitan dengan intuisi dan kreativitas. Menurut Sperry, otak kanan yang juga dinamakan sisi “analog” otak menangani kemampuan artistik dan kreatif. Penelitiannya menyimpulkan bahwa otak kanan kemungkinan besar digunakan untuk beberapa hal berikut ini:

  • Imajinasi
  • Irama dan musik
  • Pemikiran intuitif
  • Seni
  • Berkhayal
  • Visualisasi perasaan
  • Pemikiran holistik

Otak kiri berkaitan dengan kemampuan penalaran. Menurut Sperry, otak kiri yang disebut juga sisi "digital” otak akan menangani tugas-tugas rasional, logis, dan perhitungan. Oleh karena itu, dia meyakini bahwa otak kiri bertanggung jawab terhadap beberapa hal berikut ini:

  • Pengurutan
  • Pemikiran linier
  • Mengingat fakta
  • Hafalan
  • Berpikir melalui kata-kata
  • Matematika.

Apa makna sebenarnya dari hasil kuis ini bagimu? Kedua belahan otak memiliki peran penting dalam kehidupan, walaupun kamu tampaknya lebih sering menggunakan salah satu sisi otak. Secara ilmiah, tidak mungkin salah satu otak berfungsi 100% sepenuhnya dan sisi yang lain sama sekali tidak berfungsi. Jadi, jangan memahami hasil kuis ini secara harfiah.

Baik ilmuwan maupun desainer grafis pasti menggunakan 2 sisi otak setiap hari. Walaupun mungkin kamu cenderung lebih rasional atau lebih kreatif, bukan berarti kamu tidak bisa melakukan keduanya! Kuis ini setidaknya bisa menunjukkan bahwa kamu mempunyai preferensi atau kecenderungan terhadap salah jenis pemikiran daripada pemikiran yang lain.