PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Memang sangat sulit untuk tinggal bersama seseorang yang Anda tidak sukai. Tetapi, sebelum Anda membaca artikel ini, pertimbangkan apakah Anda benar-benar membenci orang tersebut. Meskipun tinggal bersama seseorang yang tidak Anda sukai memang terasa sulit, ada beberapa hal yang Anda bisa lakukan untuk mempermudahnya. Komunikasi adalah kunci segala hubungan, termasuk hubungan teman serumah. Artikel ini membahas cara berkomunikasi dengan seseorang yang Anda benci dan membuat kerangka strategi untuk mengurangi konflik di kehidupan sehari-hari Anda.

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Belajar untuk Berkomunikasi dengan Orang yang Menyebalkan

PDF download Unduh PDF
  1. Ada kemungkinan bahwa Anda tidak berkomunikasi secara efektif dengan orang tersebut, dan disitulah kesulitan Anda berawal.
    • Pernahkan Anda bersikap tidak sopan terhadap teman sekamar Anda?
    • Hal apa yang benar-benar membuat Anda kesal dari orang tersebut? Adakah kebiasaannya yang membuat Anda terganggu atau tidak Anda sukai secara umum?
    • Bisa saja Anda juga belum menjadi teman sekamar yang baik, atau Anda bisa juga mengutarakan perasaan Anda dengan cara yang sehat untuk memperbaiki hubungan dengan teman sekamar tersebut.
    • Nilai sendiri tindakan Anda dan cara Anda menjadi teman sekamar yang lebih baik.
  2. Anda pasti tahu bahwa Anda akan merasa canggung ketika mengobrol dengan teman sekamar Anda, jadi persiapkan apa yang akan Anda katakan sebelumnya. [1]
    • Cobalah untuk berpikir positif tentang obrolan yang akan Anda bicarakan. Mengobrol dengan sikap yang buruk tidak akan membuat hubungan Anda semakin baik.
    • Ambil napas dalam-dalam dan cobalah bersikap tenang.
    • Pikirkan apa yang ingin Anda utarakan, pastikan Anda mengucapkannya dengan sopan.
  3. Temui teman sekamar Anda untuk mengobrol, jadi Anda memberikan kesan bahwa Anda ingin bercakap-cakap dengannya. [2]
    • Buatlah kontak mata.
    • Sebutkan namanya.
    • Buatlah koneksi dan bersikaplah dengan ramah.
    • Berbicara dengan nada bicara yang tenang.
  4. Terkadang, hubungan pertemanan menjadi rusak karena Anda tidak mendengarkan sudut pandang teman Anda. [3]
    • Pastikan Anda berfokus pada apa yang ia bicarakan, bukan pada apa yang Anda rasakan ketika mendengarnya.
    • Jangan menyela ucapan teman sekamar Anda. Biarkan ia selesai berbicara.
    • Mengangguklah atau tunjukkan bahwa Anda mendengarkan semua ucapannya.
  5. Hal ini akan menunjukkan bahwa Anda mendengarkan orang tersebut dan memastikan bahwa Anda benar-benar memahami apa yang ingin ia ucapkan. [4]
    • Ikutilah dengan pernyataan klarifikasi.
    • Katakan, “Coba aku pahami dulu maksud kamu apa…” atau “Coba terangin sebenarnya kamu ingin aku ngapain ?”
    • Jagalah nada suara agar selalu tenang dan ramah.
  6. Jangan tunjukkan bahwa Anda merasa orang tersebut mengganggu Anda. [5]
    • Jangan menyela, berteriak, atau mengeluarkan komentar pedas meskipun ia melakukannya.
    • Anda bisa mengucapkan, “Tolong jangan teriakin aku” atau “Kalau kamu jerit-jerit seperti ini, gimana bisa aku ngerti apa maksud kamu dan mecahin masalah ini?”
    • Responslah dengan suara yang terdengar ramah. Jangan biarkan ia tahu bahwa ia membuat Anda kesal. [6]
  7. Jangan terlibat bersama seseorang yang sangat marah atau agresif.
    • Jika teman sekamar Anda seperti mengajak Anda berkelahi, diamlah sampai ia merasa tenang.
    • Jika seseorang mulai berkata kasar, sebentar lagi ia akan meledak. Lalu, Anda bisa menilai kembali apakah Anda mau meneruskan percakapan tersebut atau mencobanya lagi ketika ia sudah lebih tenang.
    • Bagaimana pun juga, jangan berteriak atau mengumpatnya.
  8. Setelah teman sekamar Anda lebih tenang, Anda bisa mencoba untuk memulai percakapan kembali. [7]
    • Responslah dengan suara rendah yang menenangkan. Cobalah untuk tidak terdengar “sok memerintah” atau otoriter.
    • Anda bisa memulai percakapan kembali dengan mengucapkan, “Jadi begini…” atau “Jadi kayaknya ini caranya supaya masalah ini cepat selesai…”
    • Jika orang tersebut kembali marah atau bersikap kasar, diamlah atau akhiri pembicaraannya. Anda hanyalah pengantar pesan dan Anda tidak harus terlibat dengan orang yang kasar.
  9. Jika Anda berdua setuju untuk menyelesaikan konflik, Anda harus mendiskusikannya kembali secepatnya. [8]
    • Jelaskan apa yang akan Anda lakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
    • Konfirmasi bahwa orang tersebut ingin membicarakan hal tersebut lagi di lain waktu.
    • Berikan waktu yang realistis untuk berdiskusi yang kedua kalinya.
  10. Pastikan teman sekamar Anda mengetahui bahwa Anda tidak mau meneruskan ucapan, terutama jika ia mulai marah. [9]
    • Anda bisa mengucapkan, “ Trims karena sudah ngasih tahu aku cara supaya masalah ini cepat selesai. Kita bicara lagi nanti”.
    • Jika orang tersebut marah dan seperti ingin mengajak Anda untuk bertengkar, katakan saja, “Obrolan ini sudah selesai…” lalu, pergilah.
    • Jangan merasa marah sebagai balasannya. Marah tidak akan membuat masalah komunikasi ini selesai.
    • Jagalah sikap yang tenang dan ramah meskipun di akhir percakapan.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Membuat Aturan di Dalam Rumah

PDF download Unduh PDF
  1. Idealnya, lakukan hal ini sebelum tinggal serumah. [10]
    • Mengetahui gaya hidup dan kebiasaan orang lain bisa membantu Anda bersiap-siap untuk tinggal serumah.
    • Anda bisa memutuskan dalam situasi apa Anda harus membuat peraturan untuk tinggal serumah.
    • Buatlah salinan surat perjanjian dan tandatangani surat tersebut.
  2. Keuangan adalah sumber konflik besar dengan teman sekamar. Sebaiknya rencanakan dari awal bagaimana permasalahan soal keuangan akan diatur. [11]
    • Bacalah kontrak sewa untuk melihat cara sang pemilik rumah ingin dibayar. Ia mungkin meminta bayaran per bulan. Jika begitu keputusannya, aturlah sebuah jadwal dengan teman sekamar Anda siapa yang akan mengirimkan uang sewa setiap bulannya dan tanggal kapan Anda harus membayar bagian Anda kepada teman sekamar Anda.
    • Tentukan siapa yang akan membayar biaya kebutuhan rumah. Kebanyakan apartemen atau rumah akan mengharuskan penyewanya untuk bertanggung jawab atas beberapa kebutuhan rumah.
    • Jika Anda yang membayar biaya kebutuhan rumah, simpanlah salinan tagihannya dan tunjukkan kepada teman sekamar Anda total yang Anda bayarkan ketika Anda sudah harus menagihnya.
    • Biasanya cara terbaik adalah dengan memukul rata semua pengeluaran, tidak termasuk pengeluaran pribadi dan makanan.
  3. Buatlah jadwal membersihkan rumah dan patuhilah jadwal tersebut. [12]
    • Sebaiknya putarlah jadwal untuk mengeluarkan sampah, membersihkan kamar mandi, menyedot debu, dan lain-lain. Dengan begitu, tidak ada yang terus-menerus melakukan hal yang sama setiap hari.
    • Perihal piring kotor, sebaiknya bersihkan piring kotor Anda sendiri setelah makan di dapur. Jangan berekspektasi bahwa teman sekamar Anda akan mencuci piring Anda, dan sebaliknya.
    • Jangan berekspektasi bahwa teman sekamar Anda akan melakukan tugas rumah tangga lebih banyak dari yang sudah ditentukan.
  4. Anda dan teman sekamar harus bertenggang rasa terhadap aturan satu sama lain mengenai kebisingan, penggunaan benda-benda pribadi, tamu, merokok, dan lain-lain. [13]
    • Bicarakan tentang batas waktu seseorang boleh menginap. Pastikan Anda berdua bertanggung jawab untuk membersihkan rumah setelah menerima tamu.
    • Diskusikan tingkat kebisingan yang bisa Anda toleransi. Jika Anda membutuhkan saat-saat yang sepi, beri tahu teman sekamar Anda terlebih dahulu.
    • Buatlah aturan mengenai penggunaan barang-barang dan ruang Anda berdua. Pastikan Anda memikirkan orang lain saat menggunakan sesuatu yang bukan milik Anda. Jelaskan apa yang Anda harapkan ketika meminjamkan sebuah barang.
    • Selain itu, jangan egois dalam menggunakan ruang di area umum. Jangan penuhi ruang keluarga dengan barang-barang Anda, contohnya.
    • Jika Anda merokok, merokoklah di luar. Jika teman sekamar Anda yang merokok, mintalah dengan sopan agar merokok di luar rumah/apartemen. Kontrak sewa biasanya menjelaskan kebijakan soal merokok di dalam rumah sewaan.
    Iklan

Tips

  • Cobalah selalu untuk menjaga hubungan yang damai dan baik. Anda tidak bisa mengharapkan seseorang akan berbuat baik kepada Anda jika Anda bersikap sebaliknya.
  • Buatlah aturan dan pedoman tentang sumber masalah yang biasa muncul sebelum tinggal serumah.
  • Cobalah beberapa kiat komunikasi yang efektif untuk mengurangi ketegangan ketika berdiskusi.
  • Jauhi teman sekamar Anda!
  • Jangan memancing pertengkaran, tetapi Anda juga tidak boleh bersikap terlalu ramah. Jangan berbicara kepadanya kecuali dibutuhkan, dan bersikap sopanlah jika Anda memutuskan untuk mengobrol. Jadilah orang yang acuh tak acuh.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 5.636 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan