Unduh PDF Unduh PDF

Media sosial memengaruhi hubungan dan akhir dari hubungan tersebut. Jika Anda masih dibanjiri oleh foto-foto mantan kekasih pada situs-situs seperti Facebook, Instagram, dan Snapchat, tentunya akan sulit untuk melewati akhir hubungan yang “damai” dan menghindari sang mantan. Mungkin Anda pun justru mengintip profilnya untuk mengetahui kabarnya dan apa yang ia lakukan. Namun, tindakan tersebut justru tidak baik bagi kesehatan dan memperburuk luka batin yang dirasakan. [1] Untungnya, dengan membatasi kontak melalui media sosial dan mengalihkan perhatian dengan hal-hal lain, Anda bisa mencegah diri untuk tidak menguntit mantan kekasih di media sosial.

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Membatasi Kontak Melalui Media Sosial

Unduh PDF
  1. Anda mungkin merasa bahwa “memeriksa keadaannya” melalui media sosial sama saja dengan menguntitnya, tetapi sebenarnya kemunculan perilaku tersebut merupakan hal yang wajar pascaputusnya hubungan. Anda mungkin ingin mengetahui sosok yang sedang bersamanya dan apa yang ia lakukan dengan harapan ia pun sama terlukanya seperti Anda. Namun, perilaku tersebut justru membentuk kebiasaan menggunakan media sosial yang buruk karena Anda mengharapkan “penghiburan” yang justru membuat Anda merasa semakin terpuruk. [2]
    • Perlu diingat bahwa jika Anda menggunakan media sosial untuk mengetahui keberadaannya dan mengejarnya, Anda sebenarnya sedang menguntitnya dan tindakan tersebut merupakan sesuatu yang ilegal. Jika Anda merasa ingin melakukannya, mungkin Anda membutuhkan perawatan pihak profesional.
  2. Dunia situs media sosial yang luas seperti Facebook, Snapchat, Twitter, dan Instagram memberikan kesempatan yang besar bagi orang-orang untuk melihat kehidupan orang lain—termasuk sosok yang tidak ingin Anda temui. Memblokirnya dari situs media sosial mungkin merupakan langkah paling ekstrem yang mencegah Anda agar tidak menguntitnya. Namun, langkah ini juga merupakan pilihan yang paling efektif. [3]
    • Bersiaplah saat sang mantan atau teman lain yang mengenal Anda berdua mempertanyakan tindakan Anda. Keputusan Anda dapat melukai mantan kekasih atau bahkan teman-teman lain. Namun, jelaskan bahwa luka yang Anda rasakan terlalu menyakitkan dan tindakan tersebut merupakan keputusan terbaik bagi diri sendiri, dan Anda tidak berniat melukai siapa pun.
    • Salah satu keuntungan lain yang didapatkan saat Anda memblokir seseorang adalah biasanya Anda perlu mengikuti atau menambahkannya kembali sebagai teman. Pada akhirnya, Anda mungkin enggan menambahkannya kembali sebagai teman atau mengikutinya karena rasa malu yang muncul saat Anda harus mengirimkan kembali permintaan pertemanan agar bisa mengetahui kabarnya.
  3. Langkah lain yang lebih “ringan” untuk mencegah keinginan untuk menguntit sang mantan adalah menghapusnya dari daftar teman atau berhenti mengikutinya di media sosial. Dengan demikian, Anda tidak bisa mengakses situs atau profilnya. Anda juga dapat membatasi hal-hal yang bisa diketahui tentang kehidupannya, dan mengurangi perasaan atau luka batin yang ada. [4]
    • Seperti halnya saat Anda memblokir profilnya, bersiapkah untuk menghadapi beragam pertanyaan yang diajukan. Anda bisa menggunakan penjelasan yang sama, seperti “Sejujurnya, aku perlu menenangkan diri. Mungkin aku akan kembali mengikutinya di masa mendatang. Untuk saat ini, aku tidak ingin melihat atau mengetahui semua hal tentangnya.”
  4. Jika Anda khawatir pemblokiran profilnya membuatnya terluka atau mendorong orang lain untuk mempertanyakan tindakan Anda, cukup batasi apa yang bisa dilihat di media sosial. Anda bisa berhenti mengikuti kiriman-kirimannya atau mematikan fitur yang memberi tahu Anda hal atau aktivitas yang ia lakukan. [5] Beberapa situs media sosial seperti Facebook bahkan secara otomatis akan meminta Anda untuk membatasi eksposur kiriman mantan kekasih saat Anda mengubah informasi status hubungan. [6]
  5. Mungkin mantan kekasih Anda muncul dalam status, pembaruan lokasi, dan foto-foto yang diunggah teman-teman ke situs-situs media sosial, tergantung kepada jaringan pertemanan yang ada. Kemunculannya bisa membuat Anda merasa kesal, terutama jika ternyata ia sudah memiliki pasangan baru atau merasa berbahagia tanpa kehadiran Anda. Agar Anda tidak perlu melihat nama atau fotonya, coba berhenti mengikuti umpan media sosial beberapa teman bersama dan/atau teman dekat. [7]
    • Cari alasan untuk hal-hal yang terlewatkan jika Anda tidak ingin ia sampai tahu bahwa Anda sudah berhenti mengikuti umpan beritanya. Jika ia menyebutkan sesuatu yang diunggah, cukup katakan, “Wah, aku pasti tak sempat melihatnya” atau “Aku hanya melihatnya sekilas karena tidak menyadarinya hingga aku tiba di kantor.”
    • Coba ceritakan situasi yang ada secara jujur kepada teman-teman yang juga mengenalnya. Anda bisa mengatakan, “Maaf, tetapi aku sangat terluka saat melihat wajahnya di unggahanmu. Aku sangat menghargai persahabatan kita dan aku tahu ia pun begitu. Namun, untuk saat ini aku hanya ingin mengetahui kabarmu tanpa melalui media sosial.”
  6. Seiring berjalannya waktu, Anda mungkin tergoda untuk mencari mantan kekasih Anda di media sosial dan mesin pencarian. Satu pencarian atau penemuan yang sebenarnya biasa-biasa saja justru bisa membuat Anda tak bisa tidur semalaman dan mempertanyakan berbagai hal (mis. apakah seseorang yang menyukai foto profil terbaru sang mantan adalah saudaranya atau kekasihnya). Ingatkan diri sendiri bahwa akan lebih baik jika Anda menghindari profil dan kehadirannya di internet agar Anda bisa memproses akhir dari hubungan dan mendapatkan ketenangan. Dalam situasi seperti ini, pengendalian diri bisa memberikan Anda kendali lebih besar atas diri sendiri dan emosi yang dirasakan. [8]
  7. Sebagian ponsel cerdas, tablet, dan perangkat lain menghubungkan nomor telepon yang tersimpan di daftar kontak dengan akun media sosial yang sesuai. Agar tidak sampai menguntit sang mantan di media sosial, coba hapus informasi kontaknya dari perangkat. Selain mencegah Anda agar tidak mencarinya saat sedang “lemah” dan merindukannya, langkah ini juga akan menghapus segala pengingat tentangnya yang mungkin muncul. [9]
    • Tulis informasi kontaknya pada selembar kertas jika sewaktu-waktu Anda perlu menghubunginya. Dengan demikian, Anda tidak akan selalu teringat tentangnya setiap hari dan bisa menghindari godaan untuk mencari profil media sosialnya. Simpan kertas tersebtu di tempat yang aman.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Mengalihkan Perhatian darinya

Unduh PDF
  1. Jika Anda tergoda untuk mengunjungi halaman media sosialnya, ambil selembar kertas dan tulis hal-hal yang menyebabkan kegagalan hubungan Anda sebelumnya. Dengan demikian, Anda tidak akan langsung mengambi kesimpulan dan merindukan hubungan yang mungkin saja tidak sehat.
  2. Terkadang, hubungan romansa memang penuh gairah dan seorang pasangan dapat menjadi bagian penting dalam hidup. Dalam hubungan, wajar jika Anda menyebutkan pasangan dan bahkan, Anda mungkin masih ingin bercerita tentangnya setelah hubungan berakhir. Namun, hal tersebut justru akan mengingatkan Anda tentangnya dan membuat Anda mencari tahu kabar tentangnya. Saat Anda secara sadar mampu menahan diri dan tidak bercerita mengenai sang mantan, Anda bisa mengalihkan pikiran dari segala hal tentangnya. [10]
    • Ingatlah bahwa wajar saat Anda sesekali menyebutkan atau bercerita tentang sang mantan—terutama mengenai masa-masa yang indah. Jika Anda menghindari topik tentangnya saat mengobrol dengan teman-teman yang lain, semua orang yang ada bisa saja merasa canggung. Jika Anda memang perlu bercerita tentangnya sebagai langkah untuk memproses perasaan yang ada, lakukan saja. Namun, pastikan Anda tidak menjadikan hal tersebut sebuah kebiasaan.
    • Mintalah teman-teman yang lain untuk tidak bercerita tentang sang mantan saat bertemu Anda. Cerita dari mereka bisa mengingatkan Anda tentangnya dan mendorong Anda untuk mencari tahu lebih lanjut di media sosial. Pada situasi-situasi tertentu, mantan kekasih Anda mungkin disebut atau dibahas, terutama oleh teman-teman yang juga mengenalnya. Pada situasi seperti ini, menjauhlah dari obrolan hingga topik baru dibahas.
  3. Anda mungkin merasa sedih dan terluka setelah hubungan berakhir. Namun, situasi ini dapat menjadi kesempatan yang baik untuk bergantung dan kembali berhubungan dengan keluarga dan teman-teman. Mereka bisa mengalihkan perhatian Anda dan memberikan dukungan yang dibutuhkan—bahkan “menyita” perangkat agar Anda tidak bisa menguntit sang mantan di media sosial. [11]
    • Cobalah untuk terbuka kepada pihak-pihak pemberi dukungan mengenai apa yang dirasakan. Anda bisa memberi tahu teman-teman dan keluarga bahwa selama ini Anda masih mengikuti sang mantan di media sosial. Mereka bisa mendengarkan dan memberi saran, atau mengingatkan Anda bahwa segala cerita tentangnya justru bisa membuat Anda terluka. Selain itu, mereka juga bisa mengajak Anda beraktivitas untuk mengalihkan perhatian Anda dari perasaan yang ada dan media sosial.
  4. Melupakan hubungan yang kandas terkadang membutuhkan waktu yang lama. Namun, dengan berfokus kepada diri sendiri, Anda bisa mengalihkan pikiran dari semua hal tentangnya. Lakukan kegiatan yang sebelumnya tidak bisa dijalani bersamanya agar Anda sadar bahwa Anda tidak peduli dengan apa yang ia lakukan, serta tidak lagi menyimpan perasaan untuknya. [12]
    • Coba nikmati layanan pijat atau ikuti kelas yoga agar Anda bisa berfokus kepada diri sendiri dan menenangkan diri. Habiskan waktu dengan membaca buku yang selama ini belum sempat diselesaikan bersama sang mantan.
    • Coba aktivitas-aktivitas baru yang tidak ia jalani. Kegiatan tersebut bisa mencegah Anda agar tidak memeriksa profil media sosial dan membangkitkan kembali luka lama. Sebagai contoh, dulu Anda mungkin ingin belajar memasak, tetapi keinginan tersebut tidak disetujui oleh sang mantan. Untuk mengikuti kelas memasak dan menguasai beberapa menu, Anda perlu meluangkan banyak waktu. Dengan demikian, tidak ada waktu yang tersisa untuk menguntit sang mantan di media sosial.
  5. Berikan kesempatan bagi diri sendiri untuk mengalihkan pikiran dari sang mantan dan teman-teman lain yang juga mengenalnya dengan bertemu orang-orang baru. Anda bisa menikmati waktu bersama teman-teman dan kenalan baru sehingga lupa untuk menguntit mantan kekasih di media sosial. [13]
    • Temui orang-orang baru saat mencoba aktivitas baru atau dengan bergabung dalam grup kegiatan yang diminati. Sebagai contoh, Anda bisa bergabung dengan klub lari atau mengunjungi kafe/bar baru pada jam-jam diskon. Aktivitas-aktivitas grup juga memberikan kesempatan yang baik untuk bertemu orang-orang baru dan mengalihkan perhatian Anda dari sang mantan.
    • Lemparkan rayuan pada sosok baru yang Anda temui. Mungkin Anda belum siap berkencan, tetapi rayuan kecil yang “tak berbahaya” bisa meningkatkan kepercayaan diri dan mengalihkan perhatian Anda dari mantan kekasih. [14]
    Iklan

Tips

  • Coba nonaktifkan atau hapus akun media sosial Anda jika kebiasaan menguntit mantan kekasih menjadi masalah yang serius bagi Anda.
  • Tanyakan hal ini kepada diri sendiri, “Apakah hal ini benar? Apa manfaat yang bisa kudapatkan? Apakah kebiasaanku justru merugikan diri sendiri atau orang lain?” Jika Anda sering menguntit seseorang di dunia nyata dan memang peduli kepadanya, cara terbaik untuk menunjukkan kasih sayang dan kepedulian tersebut adalah dengan berhenti menguntitnya. Secara tidak disadari, Anda justru menghancurkan atau merusak pikirannya dengan tindakan yang selama ini dilakukan. Kemauan Anda untuk berhenti menguntit atau mencari tahu segala hal tentangnya menandakan bahwa Anda siap melepaskannya selama ia bisa menjalani kehidupan yang bahagia. Hal tersebut merupakan tanda kasih sayang dan kepedulian yang nyata.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 2.115 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan