Artikel ini disusun bersama Susan Pazak, PhD
. Dr. Susan Pazak adalah Psikolog Klinis Berlisensi & Pelatih Kehidupan Profesional. Dengan pengalaman lebih dari 21 tahun, ia spesialis merawat remaja dan orang dewasa yang memiliki masalah psikologis dengan memanfaatkan terapi perilaku kognitif, keterampilan pengurangan gejala, dan teknik modifikasi perilaku. Dia pernah tampil di berbagai media dan acara, termasuk "My Strange Addiction". Dr. Pazak memiliki gelar BA dalam Psikologi dengan minor dalam Komunikasi dari The University of Pittsburgh, gelar MA dalam Psikologi Klinis dari Pepperdine University, dan gelar PhD dalam Psikologi Klinis dari Alliant International University.
Ada 16 referensi
yang dikutip dalam artikel ini dan dapat ditemukan di akhir halaman.
Jika Anda merasa tidak memiliki selera humor, mungkin Anda perlu memikirkannya sekali lagi. Secara alamiah orang memiliki kemampuan bawaan untuk menemukan hal-hal yang lucu, dan kemungkinan besar Anda hanya belum menemukan jenis humor yang tepat. Namun, tidak memiliki selera humor pun sebetulnya tidak apa-apa juga. Yang jelas, kami siap membantu! Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan cara menumbuhkan selera humor, menghadapi situasi sosial di mana Anda ingin melucu, dan belajar menerima diri sendiri.
Hal yang Perlu Anda Ketahui
- Hilangkan tekanan dan jangan terlalu keras kepada diri sendiri hanya karena tidak memenuhi standar humor yang Anda bayangkan. Anda sudah sempurna apa adanya.
- Cobalah menonton film lucu dan bergaul dengan orang-orang lucu untuk menumbuhkan selera humor Anda secara alami. Pastikan Anda membiarkan diri tertawa lepas dalam situasi ini.
- Hapalkan beberapa lelucon jika Anda menginginkan cara cepat membuat orang tertawa dalam acara sosial.
- Ingat, selera humor Anda bukanlah cerminan siapa diri Anda. Setiap orang itu unik dan Anda tidak perlu merasa malu.
- Baca dan pelajari cara menyesuaikan sikap dan melepaskan pikiran negatif untuk belajar tertawa lagi.
Langkah
-
Anda akan kesulitan menemukan kelucuan jika menjadikan upaya ini sebagai beban. Bayangkan saja Anda sedang memulai petualangan baru yang menyenangkan, bukan sedang memperbaiki ketidakmampuan dalam melucu. Lagi pula, tidak ada kesalahan dalam diri Anda yang perlu diperbaiki! Jika Anda menjadikan hal ini sebagai masalah besar atau Anda langsung menghakimi diri setiap kali keadaan memburuk, Anda akan sulit mentertawakan apa pun. [1] X Sumber Tepercaya Harvard Business Review Kunjungi sumber
- Anda akan segera mendapati salah satu hasilnya. Pertama, Anda menikmati proses menjadi lebih lucu dan berhasil. Kemungkinan kedua, Anda menikmati proses itu dan tetap tidak berhasil, tetatpi Anda lebih mudah menerima kenyataan itu. Tenang, keduanya sama-sama menguntungkan!
- Humor bersifat bawaan, yang artinya setiap orang dilahirkan dengan kemampuan mengenali hal lucu. Pada saat yang sama, humor juga bisa dipelajari. Meskipun saat ini belum memiliki selera humor, Anda 100% dapat memperolehnya. [2] X Teliti sumber
Iklan
-
Anda mungkin punya selera humor, tetapi bisa jadi tidak seperti yang Anda bayangkan! Ada begitu banyak jenis humor di luar sana. Mungkin saja Anda memiliki selera humor, tetapi berbeda dari orang-orang lainnya. [3] X Teliti sumber Jenis humor meliputi:
- Akal – Kemampuan membuat keterhubungan yang cerdik atau cerdas (“Mereka adalah tipe orang yang tidak pernah menggunakan kata yang memaksa Anda membuka kamus untuk mencari artinya.”)
- Humor Garing – Humor yang didasarkan pada pernyataan dan gagasan yang sangat tidak emosional (“Entahlah, tahukah Anda arti kata 'rumit'? Jelasnya, arti kata itu sangat sederhana.”)
- Sarkasme – Ejekan yang dilebih-lebihkan dan ironi (“Mereka punya kosakata yang berlimpah . Sayangnya, mereka mungkin tidak tahu maksud kata berlimpah itu sendiri.”)
- Humor fisik – Komedi berdasarkan aksi fisik, dan sering disebut slapstick (“Kamu pernah membaca salah satunya?” membuka kamus )
- Humor gelap – Komedi yang membahas topik-topik tabu atau serius dengan sembrono (“Aku selalu panggil istriku sayang. Bukan karena romantis, tapi karena aku lupa namanya.”)
- Humor mengolok diri sendiri – Humor yang didasarkan pada mengolok-olok diri sendiri (“Saat lebaran saya masuk ke ATM dan mesin itu minta maaf karena saldo saya nol.”)
- Permainan kata-kata – Humor berdasarkan pergantian frasa memiliki dua arti (“Gendang apa yang tidak boleh dipukul? Gendang telinga.”)
- Humor surealis – Komedi acak, unik, atau tidak masuk akal (“Anda tidak akan menemukan kata balakutuk di kamus. Tahu alasannya? Karena kata itu memang tidak ada.”)
- Mengetahui apa yang membuat Anda tertawa membantu Anda menemukan hal-hal yang secara alami dianggap lucu oleh tubuh Anda.
-
Cara terbaik untuk mengembangkan humor adalah dengan masuk ke dalamnya. Jika Anda memiliki teman, anggota keluarga, atau kenalan yang selalu tertawa, habiskan lebih banyak waktu bersama mereka. Anda tidak hanya akan membina hubungan dengan menghabiskan lebih banyak waktu bersosialisasi, tetapi secara alami Anda juga akan memupuk apresiasi yang lebih dalam terhadap humor. [4] X Teliti sumber
- Cara ini butuh waktu, jadi cobalah untuk tidak frustrasi jika Anda kesulitan memahami sesuatu dengan sangat cepat.
Iklan
-
Jika Anda tidak pernah menonton film atau acara TV komedi, segera mulai sekarang juga. Orang-orang yang membuat materi komedi untuk mencari nafkah adalah ahlinya. Jika Anda merasa tidak “memahami” suatu humor sekaligus tidak banyak mengonsumsinya, segera biasakanlah. Mungkin saja sekarang ini Anda belum menemukan gaya humor yang sesuai, tetapi Anda akan mendapatkanya jika terus mempelajari materi-materi baru. [5] X Teliti sumber
- Tonton film komedi dan acara TV populer.
- Jika Anda belum pernah menonton standup comedy, cobalah!
- Pindai tab trending di Youtube dan lihat video komedi apa yang banyak ditonton orang.
- Beberapa orang lebih menyukai komedi sastra. Cobalah membaca komik hari Minggu atau menjelajahi webcomic .
- Anda akan sangat terbantu jika mengenal berbagai gaya komedi yang berbeda di luar sana. Dengan memahami gaya-gaya tersebut, termasuk alasan kemunculannya, Anda akan menangkap kenapa hal tersebut dianggap lucu (atau bahkan mengapa tidak lucu).
-
Setiap komunitas memiliki bentuk humornya masing-masing. Jika Anda tidak cocok dengan bentuk komedi “arus utama”, cobalah menyelami komunitas lain. Anda bisa menonton film komedi dari negara lain, atau berkumpul dengan siswa pertukaran pelajar di sekolah untuk mencari tahu apa yang menurut mereka lucu. [6] X Teliti sumber
- Bergaul dengan orang-orang dari latar belakang berbeda akan sangat membantu. Selera humor Anda akan meningkat seiring waktu.
Iklan
-
Berhentilah menganggap diri Anda terlalu serius dan nikmati saja setiap acara bersenang-senang. Baik itu bermain video game , berjalan-jalan, atau hujan-hujanan, hadirkan diri Anda saat berusia 6 tahun ke dalam momen tersebut. Ingatlah bagaimana rasanya menemukan dunia yang menarik, baru, dan unik. Jauh lebih mudah untuk menemukan humor jika Anda membiarkan diri bermain seperti saat kecil dulu. [7] X Teliti sumber
- Ingat-ingat kembali permainan dan minat masa kecil Anda. Silakan main tanah, main layangan, atau mainkan permainan papan lama Anda dan ajak beberapa teman untuk ikut serta.
- Kembali bersikap konyol dan menemukan jiwa kanak-kanak dalam diri membantu Anda bersantai lebih cepat dan menemukan humor dalam berbagai hal.
- Secara sosial orang dewasa dikondisikan untuk tidak bersikap konyol atau lucu. Jika Anda bisa melepaskan diri dari ekspektasi sosial tersebut, Anda bisa memanfaatkan kelucuan dalam diri Anda dan menemukan apa sebenarnya selera humor Anda.
-
Bahkan jika Anda tidak menemukan sesuatu yang lucu, paksakan diri untuk tertawa. Beberapa orang secara alami kesulitan untuk melepaskan tawa dan baru benar-benar tertawa karena mereka sadar diri. Memaksa diri tertawa —bahkan jika Anda sendirian atau tidak menemukan sesuatu yang lucu—bisa menjadi cara yang bagus untuk “melatih” otot tertawa Anda. Pada akhirnya, tertawa akan menjadi hal yang alami seperti bernapas bagi Anda! [8] X Teliti sumber
- Tertawa adalah obat bagi jiwa, dan sering tertawa akan memicu lebih banyak tawa. [9] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber Cobalah membiarkan diri Anda tertawa terbahak-bahak pada hal-hal yang sedikit lucu dan Anda mungkin akan menemukan humor yang sebenarnya!
Iklan
-
Ketika orang lain tertawa, cobalah untuk turut larut dalam tawa tersebut. Ketika orang lain mulai tersenyum dan bersiap untuk tertawa, mendekatlah padanya dan cobalah menemukan kegembiraan dan humor dalam momen apa pun yang memicu tawa tersebut. Cobalah ikut tertawa, meskipun tidak lucu. Anda mungkin akan belajar lebih terbuka dan menemukan hal-hal lucu. [10] X Teliti sumber
- Jika Anda tidak mengerti apa yang lucu, tanyakan! Tidak ada salahnya mengatakan, “Saya tidak mengerti di mana letak lucunya.”
-
Hapalkan beberapa lelucon receh sehingga Anda bisa melucu bila diperlukan. Jika Anda merasa selera humor Anda berdampak negatif pada interaksi sosial Anda, cari saja beberapa lelucon yang bagus dan sederhana, lalu simpanlah dalam ingatan. Lelucon ini tidak harus ditirukan sama persis. Kemudian, kapan pun Anda berada dalam situasi yang membutuhkan lelucon, Anda dapat menyampaikan dialog Anda dengan mudah! [11] X Teliti sumber Anda bisa coba mengatakan:
- “Tadinya aku akan memakai sandal jepit hari ini, tapi aku diberi tahu bahwa acara ini melarang segala keterbukaan.”
- “Apa yang bikin bebek goreng enak? Huruf B.”
- “Kamu tahu apa yang dimainkan anak-anak zaman sekarang ketika ibunya melarang mereka main ponsel? Permainan yang membosankan.”
- “Ada dua tipe orang di luar sana. Mereka yang dapat melakukan analisis dari data yang tidak lengkap, dan…”
Iklan
-
Humor ibarat otot yang perlu dilatih. Ambil risiko dalam situasi sosial dan cobalah membuat orang tertawa. Jika tidak berhasil, siapa yang peduli? Jika Anda belum siap untuk menguji kemampuan melucu di depan umum, cobalah bercanda dengan orang tua, teman, atau saudara. Lihat mana yang berhasil dan mana yang tidak. Pada akhirnya Anda akan menemukan waktu yang tepat. [12] X Teliti sumber
- Jangan menyerah. Meskipun mungkin Anda jadi frustrasi dibuatnya, setiap orang memiliki kemampuan untuk membuat kemajuan dan menemukan selera humornya sendiri. [13] X Teliti sumber
- Jika pasangan Anda tidak memahami selera humor Anda, cobalah berbagai jenis lelucon sampai Anda menemukan sesuatu yang bisa dia tertawakan. Kemudian, mulailah melontarkan lebih banyak lelucon dengan gaya itu.
-
Cobalah untuk tidak menganggap diri Anda terlalu serius untuk menemukan humor dalam berbagai hal. Mampu mentertawakan diri sendiri dan melihat sisi lucu dari suatu hal bisa terasa sulit jika Anda menganggap serius segala sesuatu. Cobalah berlatih mentertawakan diri sendiri saat tidak ada siapa pun. Sama seperti Anda mungkin mentertawakan seseorang jika mereka melakukan kesalahan konyol atau tersandung, cobalah mentertawakan diri sendiri ketika hal itu terjadi.
- Misalnya, jika Anda tersandung di depan seseorang dan dia tertawa, tak usah malu. Sebaliknya, melompatlah kembali dan membungkuk seolah Anda baru saja melakukan atraksi yang indah.
Iklan
-
Belajarlah mencintai dan menerima jati diri Anda tanpa memedulikan masalah selera humor. Jadi bagaimana jika Anda bukan orang terlucu di dunia? Anda tidak ditentukan oleh kemampuan Anda untuk tertawa, membuat orang tertawa, atau memahami alasan orang tertawa. Terlepas dari apa pendapat Anda tentang selera humor Anda, hal itu tidak seharusnya menentukan bagaimana perasaan Anda terhadap diri sendiri. [14] X Teliti sumber
- Ingat, perasaan Anda valid dan Anda tidak kalah menarik atau berharga hanya karena tidak memiliki selera humor.
-
Jika Anda dan pasangan tidak memiliki pemikiran komedi yang sama, jangan bertengkar. Ikutlah tertawa saat melihat betapa konyolnya pasangan Anda mentertawakan sesuatu yang menurut Anda biasa saja, dan jangan tersinggung jika dia menganggap Anda konyol karena mentertawakan sesuatu yang menurutnya tidak lucu. Dengan menghargai satu sama lain dan belajar mentertawakan diri sendiri, perbedaan selera humor tidak akan terlihat jauh berbeda. [15] X Teliti sumber
- Yakinlah bahwa selera humor yang cocok sebenarnya tidak penting untuk memiliki hubungan yang sehat dan bahagia.
Iklan
wikiHow Terkait
Referensi
- ↑ https://hbr.org/2021/05/stop-being-so-hard-on-yourself
- ↑ https://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.1177/147470490600400129
- ↑ https://www.psychologytoday.com/intl/articles/200607/whats-your-humor-style
- ↑ https://www.pmi.org/learning/library/developing-humor-skills-project-success-5908
- ↑ https://practicalpie.com/how-to-be-funny-10-tips-to-improve-your-sense-of-humor/
- ↑ https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fpsyg.2019.00123/full
- ↑ https://theconversation.com/how-children-develop-a-sense-of-humour-77028
- ↑ https://www.wisdomtimes.com/blog/how-to-develop-a-sense-of-humor/
- ↑ https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4255480/
- ↑ https://www.gsb.stanford.edu/insights/make-em-laugh-how-humor-can-be-secret-weapon-your-communication
- ↑ https://practicalpie.com/how-to-be-funny-10-tips-to-improve-your-sense-of-humor/
- ↑ https://www.gsb.stanford.edu/insights/not-joke-cost-being-humorless
- ↑ https://practicalpie.com/how-to-be-funny-10-tips-to-improve-your-sense-of-humor/
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/evolution-the-self/200809/the-path-unconditional-self-acceptance
- ↑ https://www.regain.us/advice/general/my-partner-hates-my-dry-sense-of-humor-what-should-i-do/