Unduh PDF Unduh PDF

Proyektor adalah cara yang baik untuk meningkatkan kualitas teater rumah Anda, dengan memberikan sensasi gambar lebih besar pada teater rumah. Pemasangan proyektor di plafon atau dinding akan membantu menjadikan teater rumah tampak mengkilap, terlihat profesional — serta menghemat ruangan. Saat memasang proyektor di dinding atau plafon, Anda harus mempertimbangkan berbagai pengukuran, termasuk ukuran layar dan ukuran ruangan, serta jarak tangkap tertentu dari proyektor dan offset vertikal (ada dalam petunjuk penggunaannya). Gunakan panduan ini bersama dengan petunjuk penggunaan proyektor untuk memastikan Anda memasang proyektor di plafon/dinding dengan benar.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menentukan Penempatan Layar

Unduh PDF
  1. Tergantung pada tata letak ruangan, Anda mungkin memiliki sedikit pilihan tempat untuk meletakkan proyektor, tetapi jika memungkinkan, pilih dinding yang tidak terkena cahaya langsung, karena cahaya pada layar akan membuat gambar terlihat kabur. [1]
    • Jika Anda harus memilih dinding yang terkena cahaya langsung, pertimbangkan cahaya sekitar yang menolak layar proyektor atau, jika Anda mengecat layar di dinding, Anda dapat menggunakan cahaya sekitar yang menolak cat tersebut (tersedia di toko perangkat keras). [2]
    • Anda mungkin perlu mempertimbangkan untuk membeli tirai hitam untuk jendela Anda.
  2. Hal ini sekali lagi tergantung pada tata letak ruangan. Jika Anda hanya memiliki sofa dan beberapa kursi di ruangan tersebut (yaitu bukan berupa barisan tempat duduk ala teater), ketinggian yang tepat adalah 61 cm sampai 91,5 cm dari lantai. [3]
    • Jika Anda memiliki beberapa baris kursi di teater rumah Anda, posisi layar harus sedikit lebih tinggi sehingga orang yang berada di barisan belakang masih bisa melihat gambar atau film yang Anda proyeksikan ke layar dengan baik. [4]
    • Untuk memutuskan seberapa tinggi penempatan layar dari lantai, selalu perhatikan ukuran layar, karena jika terlalu tinggi dari lantai mungkin akan menyisakan sedikit ruang untuk seluruh layar.
  3. Ukuran layar adalah tinggi dan lebar gambar yang ingin Anda proyeksikan dari proyektor. Buatlah pengukuran yang mudah karena Anda akan membutuhkannya ketika menghitung tempat untuk memasang proyektor.
    • Kebanyakan proyektor baru dapat menghasilkan gambar berkualitas tinggi 254 cm, jadi jika Anda tidak yakin mengenai berapa ukuran layar yang diperlukan — dan ruangan Anda dapat menampungnya — Anda cukup menggunakan jarak sekitar 254 cm. [5]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menentukan Penempatan Proyektor

Unduh PDF
  1. Jarak tembak adalah ukuran jarak antara layar dan lensa proyektor. Jarak tembak dihitung menggunakan rasio tembak proyektor, yang seharusnya tercantum dalam petunjuk penggunaan sebagai angka tunggal (untuk proyektor tanpa perbesaran optik) atau kisaran angka. Untuk menghitung seberapa jauh peletakan proyektor dari layar, gunakan rumus berikut: rasio tembak x lebar layar = jarak tembak. [6] Rumus ini bisa digunakan untuk semua satuan ukuran — Anda dapat menggunakan satuan inci, cm, kaki, dan sebagainya.
    • Jika Anda memiliki layar 254 cm dan rasio tembak 1,4:1 sampai 2,8:1, Anda dapat memosisikan proyektor di tempat yang berjarak 355,6 cm sampai 711,2 cm dari layar. [7] Perhitungannya seperti ini (menggunakan rasio 1.4:1 sebagai contoh): 1,4 x 254 cm = 355,6 cm.
    • Anda juga dapat membalik rumus. Jika Anda lebih suka memilih ukuran layar yang sesuai tempat Anda ingin memasang proyektor, ikuti rumus ini: jarak tembak dibagi rasio tembak = lebar layar.
      • Contohnya, Anda ingin menempatkan proyektor dengan jarak 487,7 cm dari layar, dan proyektor tersebut memiliki rasio tembak 1,4:1 hingga 2,8:1. Menggunakan rasio yang lebih rendah (1,4:1) sebagai contoh, bagilah 487,7 cm dengan 1,4, hasilnya sama dengan ukuran layar sebesar 348,4 cm. Mengingat rasio tembak berkisar hingga 2,8:1, Anda dapat memilih ukuran layar 174 cm sampai 348,4 cm.
  2. Setelah mengetahui kisaran jarak tembak, Anda dapat mengevaluasi ruangan dan memutuskan tempat yang paling cocok untuk memasang proyektor. Hal-hal yang perlu diingat ketika melakukan evaluasi:
    • Posisi duduk/menonton — jika proyektor bersuara keras atau cukup berat, sebaiknya tidak menggantungnya tepat di atas kepala Anda.
    • Colokan daya/kabel — proyektor kemungkinan memiliki dua kabel: HDMI dan daya. Anda mungkin perlu memastikan bahwa Anda sudah cukup dekat dengan penerima untuk mencolokkan proyektor, atau Anda telah memiliki kabel/ekstensi dengan panjang yang sesuai.
    • Preferensi Gambar — bahkan dalam rentang jarak tembak, akan ada perbedaan dalam kualitas gambar, sehingga Anda mungkin ingin menguji jarak yang lebih Anda sukai sebelum menentukan tempat untuk memasang proyektor. Jarak yang lebih pendek (yaitu proyektor lebih dekat ke layar) akan menghasilkan gambar yang lebih cerah, dan jarak yang lebih jauh (yaitu proyektor lebih jauh dari layar) akan memberikan gambar yang lebih kontras dan tajam. [8] [9]
  3. Offset vertikal proyektor adalah seberapa tinggi atau seberapa rendah yang diperlukan untuk memproyeksikan gambar pada ketinggian layar yang tepat. [10] Offset vertikal ini berupa persentase dalam petunjuk penggunaan proyektor. Offset positif (misalnya +96,3%) berarti gambar akan diproyeksikan lebih tinggi dari lensa, sedangkan offset negatif (misalnya -96,3%) berarti gambar akan diproyeksikan lebih rendah. Jika proyektor dipasang terbalik, offset positif adalah offset yang lebih penting untuk diperhatikan. [11]
    • Banyak proyektor dilengkapi dengan pergeseran lensa vertikal, yang memungkinkan Anda untuk menyesuaikan tinggi gambar tanpa harus memindahkan proyektor. Jika Anda memiliki fungsi ini, cobalah menahan proyektor pada ketinggian yang berbeda sambil menyesuaikan pergeseran lensa untuk mengetahui tempat terbaik proyektor sebelum dilakukan pemasangan. [12]
    • Jika proyektor Anda tidak memiliki pergeseran lensa vertikal (yaitu memiliki offset vertikal tetap), Anda harus menempatkan proyektor tepat pada ketinggian yang direkomendasikan.
  4. Untuk menghitung penempatan vertikal proyektor yang ideal, gunakan rumus berikut: tinggi layar x persentase offset = jarak lensa di atas/di bawah bagian tengah layar. [13]
    • Contoh berikut adalah untuk proyektor dengan offset -96,3% hingga + 96,3%:
      • Layar proyeksi standar berdefinisi tinggi memiliki aspek rasio 1,78:1 (16:9), artinya layar memiliki lebar 1,78 kali tingginya. Jika layar memiliki lebar 254 cm, kemungkinan tingginya adalah 142,7 cm.
      • Untuk menghitung offset vertikal untuk layar 142,7 cm:142,7 cm (tinggi) x 96,3% ( offset — jika hitungan Anda tidak memiliki simbol %, gunakan 0,963) = 137,4 cm.
      • Artinya, proyektor dapat diposisikan di mana saja dari 137,4 cm di bawah bagian tengah layar hingga 137,4 cm di atas bagian tengah layar.
  5. Memasang proyektor idealnya sebaris dengan bagian tengah lebar layar, tetapi jika tata letak ruangan Anda mengharuskan lain, Anda perlu menghitung pergeseran lensa horizontal. Aturan untuk pergeseran lensa horizontal hampir sama dengan pergeseran lensa vertikal, kecuali jika Anda menggunakan rumus ini untuk menentukan pergeseran tersebut: lebar layar x persentase offset = jarak lensa ke kiri/kanan tengah layar. [14]
    • Usahakan agar tidak menggunakan pergeseran lensa horizontal bila memungkinkan, karena hal ini dapat mendistorsi gambar dan menyebabkan masalah dengan pergeseran lensa vertikal. [15]
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Memasang Proyektor

Unduh PDF
  1. Bantalan proyektor berbeda-beda tergantung tempat menempelkannya (yaitu plafon atau dinding); baik menggunakan pipa atau lengan yang membantu mengatur ketinggian gambar atau tidak; dan bagaimana jenis/ukuran/berat proyektor yang dapat ditopangnya. Anda harus memperhatikan semua hal ini saat memilih bantalan. [16]
    • Belilah benda yang kokoh dan berkualitas tinggi; proyektor berkualitas rendah kemungkinan mudah aus seiring dengan berjalannya waktu. Keausan ini menyebabkan proyektor (dan gambar) tidak sejajar dengan layar. [17]
    • Anda mungkin perlu membeli adaptor untuk bantalan, tergantung pada jenis plafon. Untuk plafon gantung (plafon yang diturunkan dari plafon struktural, sehingga tidak mampu menopang beban berat), belilah perlengkapan plafon gantung. Untuk plafon katedral (tinggi dan melengkung), belilah adaptor plafon Katedral.
  2. Pasang bantalan yang sesuai dengan proyektor. Ikuti petunjuk yang disertakan dengan perlengkapan bantalan dan proyektor. Pastikan bahwa pelat bantalan sejajar dengan proyektor ketika sudah terpasang, sebelum melanjutkannya. [18] Pastikan bahwa seluruh bantalan terpasang ke proyektor sebelum mengamankannya ke dinding/plafon. .
  3. Gunakan pita pengukur untuk menentukan jarak antara pusat bantalan dan bagian depan lensa proyektor. Tambahkan panjang ini ke kisaran jarak yang dapat diterima antara lensa dan layar proyektor (yaitu jarak tembak). [19]
    • Jika jarak bantalan pada lensa adalah 15,2 cm, total jarak tembak asli yang baru dari 487,7 cm adalah 502,9 cm.
  4. Gunakan stud finder untuk meletakkan kancing ( stud ) plafon dalam jarak yang tepat dari layar ke proyektor. Amankan bantalan dengan kancing dan obeng, kunci Inggris dan 2 baut.
    • Baut lag (atau sekrup lag ) adalah pengencang dengan kepala datar heksagonal dan batang ulir silinder. Baut ini dapat dikencangkan langsung ke kayu. juga dapat dikencangkan ke beton bila digunakan dengan menyisipkan benda yang disebut lag . Ukuran baut lag untuk bantalan proyektor adalah panjang 7,6 cm dan lebar 7,9 mm (kecuali jika dinyatakan lain dalam petunjuk bantalan).
    • Untuk menggunakan stud finder , Anda cukup meletakkannya di sepanjang dinding sampai indikator menunjukkan bahwa stud finder mengenainya. Instruksi lebih rinci ada di petunjuk penggunaan stud finder .
    • Jika tidak ada balok di lokasi tempat Anda ingin memasang proyektor, Anda mungkin perlu mempertimbangkan kembali penggunaan tempat tersebut, atau memasang sepotong kayu terlebih dahulu yang membentang di ruangan antara dua balok. Jika memungkinkan (yaitu jika ada loteng di atasnya), sembunyikan kayu di dalam plafon. [20]
  5. Sambungkan kabel ke proyektor. Ikuti instruksi dalam petunjuk pengunaan proyektor.
    • Anda mungkin perlu mempertimbangkan untuk menggunakan kabel wiremold (alias pembungkus kabel) untuk membantu kabel berbaur dengan dinding saat kabel menyalur ke penerima dan stopkontak. Alat ini seharusnya tersedia di toko perangkat keras di wilayah Anda.
    • Jika Anda tidak masalah dengan penampilan kabel tetapi tetap ingin menjaga agar kabel terlihat rapi dan bersih, Anda juga dapat mengikat kabel pada titik-titik tertentu di dinding dengan menggunakan penopang dan pengencang kabel (alat ini juga tersedia di toko perangkat keras di wilayah Anda).
  6. Hidupkan proyektor dan ikuti petunjuk penggunaan untuk mengatur perbesaran, pergeseran lensa, dan fokus ke pengaturan yang diinginkan. Ikuti petunjuk penggunaan untuk mengatur kontras, warna, dan kecerahan yang diinginkan pada proyektor.
    • Sebelum masuk ke penyetelan halus ( fine tuning ), atur gambar sehingga menjadi seakurat mungkin. Cara ini idealnya akan menghemat waktu dan menghilangkan rasa frustasi ketika melakukan penyetelan halus. [21]
    Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • Proyektor
  • Petunjuk pengunaan proyektor
  • Perlengkapan bantalan
  • Stud finder
  • Obeng
  • Kunci Inggris
  • Dua baut lag 7,6 cm per 7,9 mm
  • Wiremolding /pembungkus kabel
  • Pita pengukur

Peringatan

  • Anda harus mengikuti panduan jarak tembak untuk kualitas gambar yang optimal. Jika proyektor terlalu dekat dengan dinding, gambar akan terlalu kecil; jika terlalu jauh, gambar akan terlalu besar.
  • Jika proyektor tidak memiliki perbesaran optik, Anda harus menggerakkan proyektor secara fisik agar lebih dekat atau lebih jauh untuk menyesuaikan ukuran gambar, sehingga dalam hal ini sangat penting untuk memastikan Anda memasang proyektor dalam posisi yang tepat seperti yang dianjurkan.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 39.461 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan