Unduh PDF Unduh PDF

Jika Anda sudah menjalin hubungan dalam waktu lama, terkadang sulit untuk menjaga hubungan tersebut tetap sehat. Anda dan pasangan bisa saja terjebak dalam kebiasaan yang buruk atau sering beradu argumen. Komunikasi adalah kunci hubungan yang sehat, dan kedua belah pihak harus sama-sama berusaha supaya hubungan tersebut langgeng. Sekalipun menjalin hubungan terkadang terasa sulit, hal ini juga bisa memberi manfaat besar dan sepadan dengan usaha yang dikerahkan.

Metode 1
Metode 1 dari 5:

Berkomunikasi dengan Pasangan Anda

Unduh PDF
  1. Saat bicara dengan pasangan, ceritakanlah tentang hari Anda. Bersikaplah terbuka dan tunjukkan hal apa yang mengganggu dan membuat Anda senang. Bicarakan secara spesifik mengenai kebutuhan dan keinginan emosional Anda. Dengan membuka diri, Anda menunjukkan sisi lemah sekaligus kepercayaan terhadap pasangan sendiri. Selain itu, dengan membuka diri kepadanya, Anda akan membuatnya ikut menunjukkan sikap terbuka kepada Anda.
    • Jika ada sesuatu yang mengganggu Anda, katakanlah dengan lembut, tetapi pastikan suara Anda didengar. Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan, “Aku sangat mencintaimu, tetapi terkadang aku sedih karena melihat rumah tampak begitu kotor. Bisakan kita mencari solusinya?”
  2. Saat pasangan menceritakan rahasia atau ketakutannya, ia mempercayakan bagian terdalam dari dirinya kepada Anda. Jangan tertawa atau menganggap remeh masalahnya. Tunjukkan rasa empati. Anda bisa memeluknya, atau mengatakan bahwa Anda tetap mencintainya. Katakan kepadanya bahwa Anda mengerti, lalu ucapkan terima kasih atas kejujurannya.
  3. Buatlah kebiasaan untuk berterimas kasih kepada pasangan Anda atas apa yang ia lakukan. Puji kelebihannya. Saat ia melakukan sesuatu untuk Anda, ucapkan terima kasih. Hal ini akan membuatnya lebih bahagia, serta memastikan bahwa ia tidak merasa disia-siakan. [1]
  4. Komunikasi adalah jalur dua arah. Saat pasangan Anda berbicara, dengarkan dan ingat apa yang ia katakan. Mendengarkan secara aktif membutuhkan perhatian penuh terhadap lawan bicara. Jaga kontak mata yang stabil, dan jangan menyelanya saat sedang bicara. [2]
    • Anda bisa mengulangi perkataannya sesekali untuk memastikan bahwa Anda sedang mendengarkan dan mencoba memahami masalahnya. Sebagai contoh, Anda bisa berkata “Aku mengerti rasa frustrasimu di kantor” atau “Sepertinya kamu sedang mengalami depresi akhir-akhir ini.”
  5. Pasangan Anda mungkin mengatakan ia baik-baik saja, tetapi Anda perlu memperhatikan bahasa tubuhnya untuk mencari tahu apakah ia sedang membutuhkan dukungan. Sekalipun hal ini tidak memberi Anda hak untuk menguntitnya, Anda bisa melakukan sesuatu untuk membuatnya merasa lebih baik saat sedang kesal atau lelah.
    • Tangan yang dilipat menunjukkan bahwa ia bersikap defensif atau merasa tidak aman.
    • Mengalihkan kontak mata bisa bermakna bahwa ia sedang bosan, malu, atau menghindar.
    • Memalingkan tubuh dari Anda bisa menjadi caranya mengakhiri percakapan.
    • Jika suaranya menjadi lebih lantang, ia mungkin merasa tidak didengar di dalam hubungan kalian, atau ia sedang berusaha berargumen. Jika suaranya melemah, ia mungkin sedang merasa ragu-ragu terhadap sesuatu. [3]
  6. Pertanyaan yang bersifat umum bisa memberikan pasangan ruang untuk mengekspresikan diri. Memancingnya untuk memberi jawaban sama dengan memintanya berkomunikasi dengan Anda. Berilah sedikit waktu agar ia bisa menjawab pertanyaan Anda. [4] Beberapa contoh dari pertanyaan terbuka adalah:
    • “Bagaimana perasaanmu terhadap pekerjaanmu?”
    • ”Apa yang kira-kira akan kamu lakukan 5 tahun mendatang?”
    • ”Apakah menurutmu ada hal yang bisa diubah dari rumah ini?”
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 5:

Menjaga Hubungan tetap Romantis

Unduh PDF
  1. Sekalipun kalian sudah berhubungan dalam waktu lama, sangat penting untuk tetap merencanakan aktivitas bersama pasangan. Idealnya, Anda harus meluangkan waktu satu malam dalam seminggu untuk dihabiskan bersama pasangan, tetapi jika Anda memiliki anak atau tanggung jawab lainnya, hal ini mungkin sulit. Cobalah untuk berkencan setidaknya satu kali dalam sebulan.
  2. Sebuah hubungan bisa berubah menjadi rutinitas dengan cepat. Supaya tetap langgeng, Anda perlu memikirkan cara yang asyik dan kreatif untuk mengejutkan pasangan. Kejutan yang dimaksudh bisa berupa aktivitas seru, hadiah kecil, atau bahkan kencan romantis bersama si dia. Beberapa ide yang bisa Anda coba adalah:
    • Memasak makanan favoritnya
    • Membelikan camilan favoritnya sepulang kerja
    • Memijatnya secara romantis
  3. Hubungan yang paling sehat adalah hubungan yang mampu mendistribusikan pekerjaan di rumah secara merata. Sayangnya, sebagian besar hubungan membebankan pekerjaan rumah ke satu orang saja. Cobalah untuk menyelesaikan pekerjaan rumah bersama-sama supaya tidak terasa seperti beban, tetapi seperti aktivitas pasangan. Jika ada tagihan yang perlu dibayar, duduklah bersama dan buat keputusan kolektif. Dengan membagi tanggung jawab secara seimbang, Anda akan meningkatkan kepercayaan sekaligus memperkuat hubungan sambil menghabiskan waktu yang menyenangkan bersama-sama. [5]
  4. Menjalin hubungan tidak berarti bahwa Anda harus terus menempel dengan pasangan. Seimbangkan waktu yang dihabiskan bersamanya dengan waktu yang Anda habiskan tanpanya. Pergilah bersama teman-teman Anda; tekuni hobi pribadi; baca buku. Anda juga harus meminta pasangan melakukan hal serupa. Waktu yang kalian habiskan bersama akan terasa lebih bermakna dan kalian tidak akan bosan terhadap satu sama lain. [6]
  5. Tak peduli di tahap mana hubungan Anda berada atau bagaimana situasi hubungan seks kalian, Anda harus selalu jujur kepada pasangan mengenai kebutuhan, keinginan, batasan, dan ekspektasi. Mintalah ia untuk melakukan hal serupa. Meskipun ini bisa terasa canggung pada awalnya, seks adalah aspek penting bagi semua hubungan. [7]
    • Seks tidak boleh dijadikan sebagai hukuman, tetapi Anda juga tidak boleh memaksa pasangan melakukannya jika ia tidak mau. [8]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 5:

Membangun Kepercayaan

Unduh PDF
  1. Jangan berasumsi bahwa Anda dan pasangan memiliki pandangan yang sama soal kepercayaan. Sebaiknya sepakatilah tentang apa yang kalian berdua anggap sebagai pelanggaran kepercayaan. Sebagai contoh, beberapa orang menganggap bahwa selingkuh secara fisik adalah pelanggaran, tetapi tidak secara emosional, sementara sebagian lainnya percaya bahwa selingkuh secara emosi sama buruknya dengan selingkuh secara fisik. [9]
  2. Atur batasan dan parameter tertentu di dalam hubungan. Hal ini bisa mencakup aspek seksual, personal, sosial, atau finansial. Kedua pihak harus menyetujui batasan ini dan menghormatinya. Dengan mengatur batasan tertentu, Anda dapat menghindari konflik. Jika seseorang melanggar batas, Anda bisa menjadikan batasan tersebut sebagai basis diskusi. Dengan menghormati batasan yang diberikan pasangan, Anda memberi sinyal bahwa Anda memercayainya untuk melakukan sesuatu tanpa berkhianat.
    • Batasan umum mencakup pengertian terhadap ekspektasi pasangan, serta batas terhadap intimasi, perilaku pamer kemesraan di depan publik, dan rahasia pasangan Anda.
  3. Berbohong “demi kebaikan” pun bisa mencederai hubungan Anda. Biasakanlah untuk jujur kepada pasangan. Sekalipun tidak mau membebaninya dengan masalah Anda, cara ini lebih sehat dipraktikkan dalam jangka panjang. Mintalah ia bersikap jujur juga.
  4. Menyimpan kemarahan atau memperpanjang konflik hanya akan memperburuk masalah. Jika ia melakukan kesalahan berbulan-bulan lalu, Anda harus memaafkan dan melupakannya. Jangan gunakan perkataan atau perbuatan pasangan di masa lalu untuk menyerangnya. [10]
    • Jika Anda memiliki masalah untuk melupakan sesuatu di masa lalu, ingatlah kebaikan yang pernah ia lakukan untuk Anda. Fokuslah kepada hal-hal baik daripada kesalahannya di masa lalu. [11]
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 5:

Menghormati Pasangan Anda di depan Keluarga dan Teman

Unduh PDF
  1. Sekalipun ada hal-hal yang tidak Anda sukai dari pasangan, sebaiknya jangan menceritakannya kepada semua orang. Meskipun Anda berani bercerita ke satu atau dua orang terdekat, jangan mengeluh di tempat kerja, acara sosial, atau acara kumpul keluarga. Pasangan Anda mungkin mengetahuinya dan merasa sakit hati, serta merusak kepercayaan yang ia miliki terhadap Anda.
  2. Jika pasangan Anda menceritakan sebuah rahasia, Anda tidak boleh menceritakannya kepada siapapun, termasuk sahabat baik Anda. Sekalipun orang tersebut bersumpah tidak akan menceritakannya ke orang lain, Anda sudah merusak kepercayaan pasangan sendiri.
  3. Tak peduli segalak apapun mertua, ia tetaplah orang tua pasangan Anda. Pasangan dapat berubah defensif jika orang tuanya dihina, dan hal ini bisa merusak hubungan kalian. Cobalah untuk menerima pandangan sang mertua yang berbeda. Jangan biarkan hal ini merusak hubungan Anda, tetapi pahamilah bahwa ia memiliki hubungan spesial tersendiri dengan pasangan Anda. [12]
    • Jika Anda tidak akur dengan mertua, diskusikan masalah ini dengan pasangan secara baik-baik. Jangan hina mertua Anda atau mengatainya, tetapi tunjukkan perilaku apa yang membuat Anda gusar beserta alasannya.
  4. Sekalipun hubungan Anda mungkin telah menyatukan dua keluarga, Anda bisa menemukan fakta bahwa keluarga menyebabkan perpecahan di dalam hubungan kalian. Tentukan batasan bersama pasangan yang berlaku untuk keluarga masing-masing. Jangan menganggap orang tua Anda lebih penting daripada orang tua sang pasangan, dan bertindaklah sesuai batasan tersebut. [13]
    • Apakah seorang saudara harus menelepon sebelum berkunjung, atau boleh datang tanpa pemberitahuan?
    • Hari libur mana yang akan kalian habiskan bersama keluarga dan keluarga siapa yang akan dikunjungi?
    • Apakah Anda bersedia menampung salah satu orang tua saat ia sudah tua, sakit, atau lemah?
    • Hadiah seperti apa yang boleh diberikan oleh saudara kepada anak Anda?
  5. Anak-anak sangat mudah menyerap perilaku orang tua. Membahas perbedaan pendapat atau opini yang berbeda secara tenang di depan anak dapat mengajarkannya konsep resolusi konflik. Meski demikian, Anda dan pasangan tidak boleh meninggikan suara atau bertengkar secara fisik di depan anak. Hal ini dapat melukainya dan mengganggu perkembangan kemampuan sosialnnya. Jika Anda telanjur bertengkar di depan anak, pastikan untuk meminta maaf kepadanya juga, lalu tunjukkan cara yang sehat untuk melakukan rekonsiliasi. [14]
  6. Jika Anda tidak setuju dengan metode yang dilakukan pasangan, jangan meremehkan otoritasnya di depan anak. Jika pasangan sudah menyuruh anak melakukan sesuatu, jangan menyatakan ketidaksetujuan dan menyuruhnya melakukan hal lain. Cara ini hanya akan mengurangi otoritas kalian berdua di depan anak. Saat sedang berduaan dengan pasangan, sampaikan ketidaksetujuan Anda. Katakan bahwa Anda tidak nyaman dengan metode tersebut dan mintalah ia tidak menggunakannya kembali di masa depan.
    Iklan
Metode 5
Metode 5 dari 5:

Menyelesaikan Konflik

Unduh PDF
  1. Berdebat di depan publik hanya akan memperburuk konflik. Anda dan pasangan mungkin akan merasa malu, dan Anda tentu tak ingin masalah yang sensitif didengar orang banyak. Carilah tempat sunyi sesegera mungkin, lalu diskusikan perasaan Anda secara terbuka.
  2. Jangan biarkan kemarahan menumpuk di dalam hati. Penting untuk mengatasi konflik secepat mungkin setelah terjadi. Sampaikan masalah tersebut kepada pasangan dengan tenang, gunakan nada bicara yang ramah, lalu tanyakan apakah ia punya waktu untuk berbincang sebelum kalian melanjutkan aktivitas.
  3. Beradu argumen bisa memancing emosi, tetapi cobalah untuk tidak memperparahnya. Praktikkan beberapa teknik menenangkan diri sebelum dan saat berargumen. Tutup mata Anda dan bernapaslah dalam-dalam. Bayangkan sebuah tempat yang tenang dan menyenangkan. Mundurlah agar ada jarak antara Anda dengan sang pasangan. Kurangi kecepatan bicara agar Anda memiliki ruang untuk bernapas dan berpikir. [15]
  4. Penting untuk diingat bahwa Anda sedang berargumen tentang sebuah masalah, bukan pasangan Anda. Sekalipun pasangan Andalah yang memancing masalah tersebut, sebaiknya jangan menyalahkannya. Hal ini akan membuatnya defensif dan menyerang balik sehingga masalah tak kunjung usai. Selain itu, jangan hina pasangan dengan menyebutnya “tolol” atau “idiot”. Panggilan tersebut hanya akan membuat kalian berdua semakin marah. [16]
  5. Anda dan pasangan harus mencari ide untuk memecahkan masalah. Solusi ini harus bersifat praktikal bagi kalian berdua. Kalian harus berkomitmen untuk menyelesaikannya. Jangan membebani diri sendiri atau pasangan untuk memecahkan masalah yang muncul.
    • Jika pasangan Anda merasa ragu atau berkeras hati, berikan pertanyaan terbuka untuk mencari jawaban. Anda bisa coba bertanya “Apa solusi yang ideal untukmu?” atau “Menurutmu bagaimana cara mengatasi masalah ini?”
  6. Akui jika Anda melakukan kesalahan, lalu sampaikan permintaan maaf. Lakukan permintaan maaf secara spesifik. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan antara Anda dan pasangan sambil membuka ruang agar ia meminta maaf juga. Sangat penting untuk memaafkan pasangan saat ia meminta maaf, sama seperti Anda yang ingin dimaafkan olehnya jika berbuat salah.
    • Setelah beradu argumen, lupakan kemarahan Anda. Jika kalian sudah menemukan solusi, tepati janji Anda untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Jangan tidur dalam keadaan marah!
    Iklan

Tips

  • Kedua pasangan harus sama-sama berkontibusi untuk menjaga sebuah hubungan. Mintalah pasangan berkomunikasi dengan Anda seperti Anda berkomunikasi dengannya.
  • Segala sesuatu di dalam hubungan membutuhkan kejujuran. Jika pasangan Anda ragu membuka diri, ingatkan ia setiap hari bahwa Anda tidak akan menghakiminya. Saat ia membuka diri, terima ia dengan hangat dan tunjukkan rasa empati.
Iklan

Peringatan

  • Jika pasangan menyakiti Anda, baik secara fisik ataupun emosional, Anda harus segera pergi dari hubungan tersebut. Sebagian hubungan memang sebaiknya diakhiri.
  • Tidak ada orang yang berhak mengatur cara berpakaian Anda dan siapa yang boleh Anda ajak berbicara. Pasangan Anda tidak boleh mengucilkan Anda. Jangan mau bertahan dalam kondisi ini. Bela diri Anda.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 3.462 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan