Unduh PDF Unduh PDF

Cara terbaik menghadapi seorang penyerang adalah memukul atau mencakar titik lemahnya, seperti mata, hidung, atau kemaluan . Sebagai tambahan, lindungilah kepala, perut, dan selangkangan dari serangan dengan tangan atau benda di sekitar Anda. Jika mungkin, hindari konfrontasi dengan menunjukkan rasa percaya diri untuk menyuruh si penyerang pergi, atau kaburlah.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menghadapi Orang yang Hendak Menyerang

Unduh PDF
  1. Jika orang tersebut mulai berkata kasar, balaslah dengan hal-hal yang menenangkan untuk meredakan situasinya. Idealnya, Anda dapat meredam amarah orang tersebut, atau setidaknya memberikan Anda waktu untuk kabur. [1]
    • Katakan sesuatu seperti “Aku tahu kamu marah, tetapi aku tidak mau berkelahi. Sebaiknya kita sama-sama pergi dari sini.” “Kamu membuatku merasa terancam. Pergi atau aku akan telepon polisi!" atau "Santailah. Tidak ada gunanya berkelahi. Aku pergi saja."
    • Sekalipun orang tersebut meninggikan suara atau menghina Anda, jangan membalasnya. Tetaplah tenang dan cobalah meredakan situasinya agar Anda bisa pergi.
  2. Saat seseorang mendekati Anda secara agresif, cobalah untuk kabur dengan masuk ke dalam kendaraan, berjalan ke dalam toko, atau berbaur dengan kerumunan. Jika Anda punya kesempatan kabur dari seorang penyerang tanpa berkelahi, lakukanlah. Cobalah melempar dompet atau jam tangan ke satu arah, lalu larilah ke arah yang berlawanan untuk kabur. [2]
    • Jika si penyerang meminta dompet, kartu kredit, jaket, atau sepatu, berikan barang tersebut. Harta tidak sebanding dengan nyawa Anda.
  3. Dalam banyak kasus, penyerang akan mencari korban yang mudah – dan cepat – untuk ditaklukkan. Sebagian besar orang akan menghindari situasi yang bisa memancing kerumunan (atau polisi) ke lokasi tersebut. Jika seseorang mendekati Anda dan tampak akan menyerang, berteriaklah “mundur!” [3]
    • Jika ia tetap maju, tetaplah berteriak. Katakan sesuatu seperti “Pergi sana!” atau “Jangan ganggu aku!”
    • Jika Anda membawa ponsel, keluarkan benda tersebut dan teriakkan “Aku akan telepon polisi jika kamu tidak pergi!”
    KIAT PAKAR

    Dany Zelig

    Pelatih Pertahanan Diri
    Dany Zelig adalah Pendiri dan Pemilik Tactica dan Institut Krav Maga Tactica yang bermarkas besar di San Francisco, California. Dia adalah Instruktur Krav Maga Israel generasi ke-2 di Imi Lichtenfeld, dan mendapatkan sertifikasi langsung dari murid paling senior di Imi dan Kepala Komite Tingkat. Dany memperoleh sertifikat Instruktur Krav Maga Militer dari Wingate Institute di Israel pada 1987.
    Dany Zelig
    Pelatih Pertahanan Diri

    Pakar Kami Sepakat: Percayalah pada kemampuan Anda untuk melawan balik. Anda harus yakin bahwa si penyerang tidak akan menang. Hal ini akan membuat Anda tetap termotivasi sekaligus menghilangkan ketakutan terhadap si penyerang sehingga Anda bisa mempertahankan diri dengan lebih baik.

  4. Jika Anda tidak bisa kabur atau meredakan situasinya, bersiaplah untuk melawan. Berdirilah dengan posisi tegak dan letakkan kaki dominan Anda sedikit ke depan. Seimbangkan berat badan Anda ke kedua kaki. Menunduklah sedikit agar pusat gravitasi Anda rendah, lalu angkat tangan untuk melindungi wajah. [4]
    • Posisi ini akan membuat penyerang sulit menghadapi Anda sekaligus memberikan kendali yang lebih baik saat mempertahankan diri. Menjaga tubuh tetap rapat akan mencegah Anda terjatuh dan memudahkan Anda menjaga keseimbangan saat berkelahi.
  5. Perampok dan penjahat lainnya selalu mencari target empuk: orang yang kurang waspada terhadap hal-hal di sekitarnya dan mudah dijebak. Daripada mengalihkan pandangan ke ponsel sepanjang waktu, berdirilah tegak, berjalanlah dengan cepat, dan busungkan dada Anda. Jangan membuat kontak mata dengan orang yang tampak mencurigakan, serta waspadai segala hal di sekitar Anda. [5]
    • Jika seorang penyerang merasa Anda adalah target yang sulit, ia akan meninggalkan Anda.
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Melawan Balik Orang yang Menyerang Anda

Unduh PDF
  1. Layangkan pukulan jab atau cakar mata penyerang. Kepalkan tangan dominan Anda dan pukul penyerang di bagian mata. Jika Anda membawa kunci, tusuk ke arah matanya. Sebagai alternatif, Anda dapat mencakar matanya dengan kuku. Hal ini dapat menakuti si penyerang dan membutakannya sehingga Anda bisa kabur. [6]

    Ingatlah bahwa Anda tidak perlu membuat si penyerang buta, Cukup lukai ia agar bisa kabur dari sana.

  2. Pukul ia di hidung dengan tangan terkepal atau dorong telapak tangan Anda ke batang hidungnya. Sebagai alternatif, Anda bisa menyikut hidung si penyerang jika ia berada kurang dari setengah meter di depan Anda. Jaga momentum saat melakukannya agar pukulan Anda lebih telak. [7]
    • Hidung adalah area yang sensitif dan mudah dilukai. Memukul penyerang Anda di hidung akan membuatnya kesakitan sehingga Anda bisa kabur.
  3. Tinju jakun atau tenggorokan si penyerang. Kepalkan tangan atau luruskan telapak tangan Anda. Kemudian, incar area lunak yang ada di antara tulang selangka dan bagian bawah leher penyerang. Pukul sekeras mungkin sampai ia kesulitan bernapas. [8]
    • Pahamilah bahwa memukul jakun seseorang dapat membuatnya tidak bisa bernapas dan membunuhnya. Jika nyawa Anda tidak terancam, jangan pukul si penyerang sekeras mungkin di area tersebut.
  4. Buka semprotan merica dan arahkan ke wajah penyerang. Semprotkan cairan tersebut ke wajahnya dan cobalah untuk mengincar matanya. Setelah ia bereaksi, berbaliklah dan lari secepat mungkin. [9]
    • Biasanya, efek semprotan merica akan hilang dalam 15-45 menit.
    • Beberapa orang memiliki toleransi rasa sakit yang tinggi. Jadi, ada kemungkinan si penyerang terus maju. Jika ia menyerang lagi, pukullah mata atau hidungnya.
  5. Incarlah bagian tengah selangkangan, tepat di antara kedua kakinya. Setelah itu, angkat kaki ke belakang dan ayunkan sekerasnya ke sana. Hal ini akan membuat penyerang tidak berdaya selama beberapa menit sehingga Anda bisa kabur. [10]
    • Ingatlah bahwa si penyerang kemungkinan sudah mengantisipasi hal ini sehingga bisa menghindar dengan cepat atau memblok tendangan Anda.
    • Jika Anda diserang oleh wanita, menendang selangkangannya bukan ide buruk, tetapi hasilnya tidak akan seefektif serangan tersebut pada pria.

    Variasi: Jika Anda berada sangat dekat dengan si penyerang, gunakanlah lutut untuk menyerang kemaluannya.

  6. Tendang bagian depan lututnya untuk menyebakan cedera serius dan menjatuhkan si penyerang. Teruslah menendang sampai ia jatuh atau kabur. Hal ini dapat membuatnya kesakitan dan mengurangi kemampuannya untuk mengejar Anda. [11]
    • Jika penyerang sudah menjatuhkan Anda ke tanah, jangan hentikan perlawanan! Pukul bagian samping lututnya dengan siku Anda.
    • Jauh lebih sulit bagi seorang penyerang untuk memegang kaki Anda jika lututnya ditendang karena posisinya berada lebih rendah.
  7. Kaburlah saat si penyerang terjatuh atau menghentikan serangannya. Pergilah ke tempat yang aman dan panggil layanan darurat untuk meminta bantuan. Jelaskan apa yang terjadi, lalu laporkan kejadian tersebut ke polisi. [12]
    • Jangan pernah mencoba “menyelesaikan” perkelahian atau menangkap si penyerang. Jika si penyerang kesakitan (misalnya setelah mendapat pukulan ke leher, mata, atau kemaluannya), jangan menunggu untuk memastikan ia baik-baik saja. Kaburlah dan cari tempat aman: ke mobil Anda, ke dalam gedung, atau ke tengah kerumunan orang agar si penyerang tidak bisa menemukan Anda.
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menahan Serangan dan Mempertahankan Diri

Unduh PDF
  1. Jika Anda merasa seseorang menarik Anda dari belakang, sundul ke belakang agar tengkorak Anda menghantam hidungnya. Sundul sekeras-kerasnya ke belakang. Rasa sakit dari sundulan tersebut membuat Anda bisa kabur. [13]
    • Jika tidak berhasil, tekuk lutut agar tubuh Anda merendah. Hal ini akan menyebabkan penyerang kehilangan pegangan Saat tangan Anda bebas, segera tarik tangan penyerang dan sikut wajahnya. Pukul si penyerang di bagian hidung agar ia melepaskan Anda.
  2. Jika si penyerang memegang Anda, jangan panik. Namun, sundullah bagian tengah wajahnya. Berusahalah menyundulnya sekeras mungkin di bagian hidung agar ia kesakitan dan melepaskan Anda. [14]
    • Jangan menyundul dahinya karena Andalah yang akan merasa kesakitan. Hidung di penyerang adalah titik lemahnya. Jadi, Anda tidak akan melukai diri sendiri.
    • Jika tidak bisa menyundulnya, pukullah salah satu ketiaknya. Efek syok dari pukulan tersebut akan membuatnya melepaskan Anda.
  3. Pukulan telak ke salah satu bagian tubuh tersebut dapat membuat Anda tidak berdaya. Jadi, lindungilah bagian tersebut saat diserang. Berusahalah memosisikan tangan dan lengan di depan area sensitif tersebut untuk melindunginya dari benturan. Anda kemungkinan besar perlu menggerakkan tangan dan lengan saat diserang untuk membloknya. Sebagai tambahan, putar bahu atau angkat kaki Anda untuk menahan serangan dan tamparan jika bisa. [15]
    • Jika Anda terbaring di tanah dan si penyerang berusaha menendang atau memukul Anda, meringkuklah dan lindungi kepala Anda.
    • Si penyerang biasanya akan mengincar area sensitif Anda terlebih dahulu.
  4. Jangan beri ia kesempatan untuk memegang tangan atau mengagetkan Anda setelah memukulnya. Setelah melayangkan pukulan, kembalilah ke posisi defensif dengan menekuk sedikit kaki dan mengangkat kedua tangan. Posisikan tangan dominan di depan pipi Anda dan tangan lainnya di dekat rahang. Jika Anda dipukul telak di bagian pipi atau rahang, Anda bisa pingsan. Melindungi area tersebut sangatlah penting.
    • Saat berkelahi, teruslah membuat suara berisik. Hal ini bisa menakuti si penyerang, serta memancing perhatian orang-orang di area tersebut. Teriakkan sesuatu seperti “Jangan ganggu aku!” atau “Menjauhlah dariku!”
  5. Tusuk matanya dengan kunci atau hantam kepalanya dengan tas tangan Anda. Jika ada tongkat atau batang besi di sekitar Anda, hantam ia dengan benda tersebut. Anda bahkan bisa melempar pasir atau debu ke mata di penyerang untuk membuatnya buta sesaat. [16]
    • Tentu saja, benda-benda tersebut tidak ideal untuk bekelahi. Namun, benda itu bisa menjadi faktor pembeda kondisi Anda di akhir perkelahian.
    • Sebagian besar orang membawa semprotan merica. Ini adalah senjata ampuh untuk melawan orang yang menyerang Anda.
  6. Saat sudah aman – entah dengan lari ke kerumunan orang-orang di lokasi publik atau sampai di rumah – periksa tubuh Anda dan pastikan tidak ada luka. Jika ada luka, datangilah dokter atau pusat layanan kesehatan. Jika hanya lecet atau memar, Anda bisa menggunakan plester dan melakukan beberapa langkah pertolongan pertama sendiri.
    • Pihak rumah sakit biasanya memiliki staf yang terlatih untuk mengatasi ancaman si penyerang jika ia masih berniat melanjutkan perkelahian.

Tips

  • Jangan memalingkan wajah dari penyerang, atau berjalan kembali ke arah mobil Anda. Ia akan punya kesempatan untuk menyerang saat Anda berbalik. Namun, berjalanlah mundur atau ke samping dengan posisi wajah tidak berpaling dari si penyerang.
  • Jika penyerang tersebut menahan Anda, injaklah kakinya. Meskipun tidak terlalu sakit, cara ini bisa mengalihkan perhatiannya sehingga Anda bisa melepaskan diri dan kabur.

Peringatan

  • Jika Anda diculik atau dirampok, lawan balik si penjahat seagresif mungkin. Jangan takut untuk melukai atau menyakiti orang tersebut.
  • Sebagian serangan yang digambarkan di atas dapat menyebabkan luka serius. Sebagai contoh, jika Anda memukul mata seseorang, hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan serius pada mata, sementara pukulan ke tenggorokan bisa membunuh sesorang. Jika Anda berkelahi di halaman sekolah atau bertengkar dengan teman, jangan berniat untuk melukainya dengan serius.

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 5.424 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?