Unduh PDF
Unduh PDF
Menjalin hubungan jarak jauh bukanlah hal yang mudah, namun ada berbagai cara yang bisa Anda lakukan agar hubungan ini berhasil. Hubungan jarak jauh bahkan bisa lebih stabil jika Anda berdua tetap berkomitmen dan saling berkomunikasi dengan baik. [1] X Teliti sumber Stafford, L., & Merolla, A. J. (2007). Idealization, reunions, and stability in long-distance dating relationships. Journal of Social and Personal Relationships,24(1), 37-54. Walaupun terpisah oleh jarak, Anda berdua bisa terus bersama dengan menyesuaikan sikap dan gaya hidup. Selain karena benar-benar saling mencintai, hubungan jarak jauh bisa berhasil dengan melakukan beberapa langkah berikut.
Langkah
-
Berusahalah saling mengontak secara rutin. Karena Anda berdua tidak bisa bertemu secara langsung, berusahalah menjalin dan menjaga hubungan emosional sesering mungkin. Namun, Anda tidak perlu melakukan percakapan panjang yang serius. [2] X Teliti sumber Aylor, B. A. (2003). Maintaining long-distance relationships. Maintaining relationships through communication: Relational, contextual, and cultural variations, 127-140. Walaupun hanya singkat, seringnya berkomunikasi menunjukkan bahwa Anda benar-benar mau menyediakan waktu dan bersungguh-sungguh dalam menjalin hubungan ini. [3] X Teliti sumber Aylor, B. A. (2003). Maintaining long-distance relationships. Maintaining relationships through communication: Relational, contextual, and cultural variations, 127-140. Selain itu, Anda berdua bisa saling berbagi cerita tentang kegiatan sehari-hari. [4] X Teliti sumber Johnson, A. J., Haigh, M. M., Becker, J. A., Craig, E. A., & Wigley, S. (2008).College Students’ Use of Relational Management Strategies in Email in Long‐Distance and Geographically Close Relationships. Journal of Computer-Mediated Communication, 13(2), 381-404. Jika cukup lama tidak saling mengontak, apalagi sampai beberapa hari, ceritanya mungkin sempat terputus. Jadi, Anda harus mulai lagi dari awal setiap kali mengobrol.
- Kenali cara berkomunikasi yang paling disukai pasangan. Manfaatkan berbagai teknologi untuk mencari cara yang paling sesuai untuk Anda berdua. [5] X Teliti sumber Aylor, B. A. (2003). Maintaining long-distance relationships. Maintaining relationships through communication: Relational, contextual, and cultural variations, 127-140. Coba gunakan SMS, surel, atau aplikasi Facetime agar tidak satu pun aktivitas kecil sehari-hari yang terlewatkan.
- Sesuaikan jadwal Anda berdua. Jika Anda akan sangat sibuk sehingga tidak sempat mengobrol, beri tahukan dahulu jadwal kegiatan Anda dan berusahalah tetap mengontaknya. Jika Anda tidak terlalu sibuk, sesuaikan diri dan berfokuslah pada hal-hal yang Anda sukai.
-
Bahaslah kejadian kecil sehari-hari. Ketika mengobrol, Anda tidak harus mendiskusikan hubungan, harapan, atau mimpi-mimpi Anda berdua secara mendalam. Alih-alih, berfokuslah membahas hal-hal kecil yang akan Anda berdua lakukan sebagai pasangan hidup, misalnya berbelanja kebutuhan sehari-hari, bekerja, atau menata rumah. [6] X Teliti sumber Johnson, A. J., Haigh, M. M., Becker, J. A., Craig, E. A., & Wigley, S. (2008).College Students’ Use of Relational Management Strategies in Email in Long‐Distance and Geographically Close Relationships. Journal of Computer-Mediated Communication, 13(2), 381-404. Percakapan ini akan menumbuhkan rasa kebersamaan dalam membangun rumah tangga yang Anda berdua impikan.
- Anda berdua juga akan lebih akrab dan saling membutuhkan dengan membicarakan kebosanan atau kegiatan rutin sehari-hari sehingga dasar hubungan Anda semakin kokoh. [7] X Teliti sumber Sahlstein, E. M. (2006). Making plans: Praxis strategies for negotiating uncertainty–certainty in long-distance relationships. Western Journal of Communication, 70(2), 147-165.
-
Bertemulah sesering mungkin. Cobalah saling bertemu sesering mungkin, jika dananya tersedia. Anda berdua harus bisa bertemu langsung satu sama lain setiap ada kesempatan. [8] X Teliti sumber Stafford, L., & Merolla, A. J. (2007). Idealization, reunions, and stability in long-distance dating relationships. Journal of Social and Personal Relationships,24(1), 37-54. [9] X Teliti sumber Dainton, M., & Aylor, B. (2002). Patterns of communication channel use in the maintenance of long‐distance relationships. Communication Research Reports,19(2), 118-129. Buatlah jadwal berkunjung secara teratur atau setidaknya tentukan jadwal pertemuan berikutnya di akhir pertemuan. Komunikasi dengan bertatap muka secara langsung sangat dibutuhkan untuk membangun hubungan yang bahagia, komitmen, dan rasa saling percaya. [10] X Teliti sumber Aylor, B. A. (2003). Maintaining long-distance relationships. Maintaining relationships through communication: Relational, contextual, and cultural variations, 127-140.
- Siapkan susunan acara saat Anda berkunjung, misalnya makan di restoran favorit, mengobrol di rumah, atau melakukan kegiatan favorit Anda berdua bersama-sama.
- Lengkapi semua keperluan dalam perjalanan agar tidak mengganggu momen kebersamaan. Tentukan tempat pertemuan di bandara atau di stasiun kereta. Biasakan bepergian membawa satu tas atau simpanlah barang-barang yang Anda gunakan sehari-hari di rumah pasangan agar menghemat waktu di bandara.
- Buatlah janji temu di luar rumah. Buatlah janji untuk bertemu di tempat yang belum pernah Anda berdua kunjungi atau pilihlah tempat tertentu yang lokasinya paling dekat dari tempat tinggal Anda masing-masing.
-
Berusahalah agar lebih saling mengenal. Sama seperti hubungan lainnya, Anda harus bisa menyediakan waktu untuk lebih mengenal dan mengerti pasangan. Saat mengobrol, catatlah apa yang pasangan Anda paling sukai (misalnya hobi atau kegiatan sehari-hari), lalu carilah informasi lebih lanjut tentang hal ini agar Anda punya lebih banyak bahan diskusi.
- Anda juga bisa saling bertukar hadiah dengan mengetahui kesukaan masing-masing. Saling memberikan hadiah merupakan cara lain untuk mengungkapkan perasaan satu sama lain dalam menjalin hubungan jarak jauh. [11] X Teliti sumber Aylor, B. A. (2003). Maintaining long-distance relationships. Maintaining relationships through communication: Relational, contextual, and cultural variations, 127-140.
-
Ingatlah bahwa pasangan Anda juga manusia biasa. Jarak bisa menumbuhkan rasa rindu, tetapi jarak bisa juga membuat Anda mengidolakan pasangan. Walaupun hubungan Anda semakin erat, terlalu mengidolakan pasangan dengan menganggapnya sebagai orang yang sempurna akan membuat Anda sulit menerima pasangan apa adanya saat bertemu lagi dengannya. [12] X Teliti sumber Stafford, L., & Merolla, A. J. (2007). Idealization, reunions, and stability in long-distance dating relationships. Journal of Social and Personal Relationships,24(1), 37-54.
- Dengan berkomunikasi rutin tentang kegiatan sehari-hari, pasangan Anda bisa menjadi dirinya sendiri. Cara ini juga membuat Anda lebih mampu melihat perubahan pada pasangan. [13] X Teliti sumber Aylor, B. A. (2003). Maintaining long-distance relationships. Maintaining relationships through communication: Relational, contextual, and cultural variations, 127-140.
-
Berikan dukungan satu sama lain, walaupun berjauhan. Berikan dukungan jika pasangan Anda mengalami kesulitan, kesedihan, atau masalah yang lain. Biarkan ia tahu bahwa Anda peduli dengan menunjukkan kesediaan membantu. Jika pasangan Anda selalu bisa menyelesaikan masalahnya sendiri, ia tidak membutuhkan Anda lagi. [14] X Teliti sumber Stafford, L., & Merolla, A. J. (2007). Idealization, reunions, and stability in long-distance dating relationships. Journal of Social and Personal Relationships,24(1), 37-54. Adanya ketergantungan satu sama lain menuntut kesediaan Anda untuk mengalahkan kepentingan diri sendiri demi kebaikan pasangan atau hubungan Anda. [15] X Teliti sumber Finkel, E. J., & Campbell, W. K. (2001). Self-control and accommodation in close relationships: an interdependence analysis. Journal of personality and social psychology, 81(2), 263. Kebiasaan saling mendukung akan menumbuhkan ketergantungan satu sama lain yang sangat penting dalam menjalin hubungan jarak jauh.
- Saling ketergantungan bisa terlihat melalui aktivitas sehari-hari, misalnya menyepakati bersama cara membuat keputusan dan mengubah perilaku jangka panjang (misalnya berhenti merokok).
-
Tumbuhkan kepercayaan. Terlepas dari adanya jarak, kepercayaan sangatlah penting dalam menjalin hubungan. [16] X Teliti sumber Simpson, J. A. (2007). Psychological foundations of trust. Current directions in psychological science, 16(5), 264-268. Jadilah pribadi yang setia dan hindari godaan. Akuilah dengan jujur jika Anda berbuat salah dan jelaskan yang sebenarnya kepada pasangan, kecuali hal-hal tertentu yang akan lebih baik jika tidak Anda ceritakan. [17] X Teliti sumber Simpson, J. A. (2007). Psychological foundations of trust. Current directions in psychological science, 16(5), 264-268. Contohnya, setelah mengalah pada godaan (misalnya pergi ke bar), mungkin secara pribadi akan lebih baik jika Anda berbohong. Tetapi, hubungan akan lebih baik jika Anda mau bersikap jujur.
- Rasa percaya dalam hubungan asmara bisa tumbuh jika Anda sering-sering berkirim surel dan memanfaatkan fasilitas komunikasi lainnya di internet. [18] X Teliti sumber Dainton, M., & Aylor, B. (2002). Patterns of communication channel use in the maintenance of long‐distance relationships. Communication Research Reports,19(2), 118-129. [19] X Teliti sumber Johnson, A. J., Haigh, M. M., Becker, J. A., Craig, E. A., & Wigley, S. (2008). College Students’ Use of Relational Management Strategies in Email in Long‐Distance and Geographically Close Relationships. Journal of Computer‐Mediated Communication, 13(2), 381-404.
-
Jagalah komitmen. Ceritakan informasi pribadi tanpa diminta dengan terbuka dan jujur. [20] X Teliti sumber Petronio, S. (2013). Brief status report on communication privacy management theory. Journal of Family Communication, 13(1), 6-14. Jagalah komitmen moral untuk menjalin hubungan atas dasar nilai keutamaan yang Anda yakini, bukan karena tekanan sosial. [21] X Teliti sumber Lydon, J., Pierce, T., & O'Regan, S. (1997). Coping with moral commitment to long-distance dating relationships. Journal of Personality and Social Psychology, 73(1), 104. Nilai keutamaan pribadi misalnya “hidup setia adalah salah satu identitasku”. Tekanan sosial muncul dari adanya dukungan atau tentangan masyarakat. Contohnya, “Ibuku akan sangat kecewa jika aku selingkuh dan pacarku memutuskan hubungan”.
- Waspadalah pada perilaku pasangan yang suka memanipulasi agar Anda mau melakukan sesuatu demi kepentingannya, misalnya dengan berbohong seolah-olah terjadi keadaan darurat sehingga Anda harus meninggalkan rapat penting untuk menjawab teleponnya. Jika kebohongan dan manipulasi biasa terjadi saat berkomunikasi, berusahalah mencari tahu mengapa ada rasa tidak percaya di antara Anda berdua.
-
Jangan melakukan hal tak masuk akal hanya karena Anda marah pada si dia. Komunikasi adalah kunci kesuksesan hubungan jarak jauh. Bicarakan masalah Anda padanya untuk memperkuat ikatan dalam hubungan. Anda tidak akan bisa menjaga hubungan jika Anda takut si dia melakukan hal tak masuk akal akibat kemarahan Anda.Iklan
-
Biasakan saling berbagi. Buatlah sesuatu yang bisa Anda akses bersama dan saling berbagi, misalnya blog atau scrapbook . Selain sebagai cara baru dalam berkomunikasi, Anda berdua bisa berkreasi dengan membuat sesuatu bersama-sama. [22] X Teliti sumber Aylor, B. A. (2003). Maintaining long-distance relationships. Maintaining relationships through communication: Relational, contextual, and cultural variations, 127-140. Cobalah membuat blog tentang petualangan kuliner, mengunggah foto-foto saat berolahraga, atau menagar Twitter dengan akses pribadi hanya untuk Anda berdua.
- Unggah juga kalender kegiatan Anda. Dengan adanya kalender kegiatan, selalu ada sumber informasi yang bisa diandalkan, jika Anda berdua tidak bisa saling mengontak. Selain itu, Anda juga punya bahan pembicaraan misalnya dengan bertanya “Bagaimana penampilanmu saat pertunjukan konser kemarin malam?"
-
Lakukan hal yang sama di waktu yang sama. Jarak di antara Anda berdua akan terasa lebih dekat dan lebih terjembatani dengan cara ini. [23] X Teliti sumber Stafford, L., & Merolla, A. J. (2007). Idealization, reunions, and stability in long-distance dating relationships. Journal of Social and Personal Relationships,24(1), 37-54. Anda berdua akan merasakan kedekatan dan keterikatan satu sama lain. Jika masih bingung ingin melakukan apa, coba lakukan hal-hal berikut:
- Masaklah menu yang sama pada hari tertentu. Jika Anda berdua tidak suka masak, belilah makanan atau camilan yang sama.
- Bacalah buku atau artikel yang sama. Anda juga bisa mengirimkan rekaman suara yang sedang membacakan buku untuk pasangan.
- Tontonlah acara TV atau film bersamaan. Biarkan telepon tetap tersambung agar Anda berdua bisa saling berbagi reaksi.
- Gunakan video saat menelepon sambil makan atau menyaksikan film bersama dari tempat masing-masing.
- Tidurlah di waktu yang sama. Anda bisa menelepon untuk mengobrol dulu sebelum tidur agar merasa lebih dekat satu sama lain.
-
Belajarlah bersama. Tentukan apa yang Anda berdua ingin lakukan, misalnya ikut kursus bahasa di internet atau belajar merajut. Cara ini akan memberikan kebahagiaan tersendiri dengan saling berbagi pengalaman dan mempererat kebersamaan. Selain itu, Anda berdua bisa menghabiskan waktu dengan cara yang sangat menyenangkan karena ada bahan obrolan menarik untuk dibahas.
- Manfaatkan internet. Anda berdua bisa bermain bersama di internet, baik gim dengan banyak pemain atau permainan tradisional seperti catur. Selain itu, kesempatan bermain ini bisa Anda gunakan untuk mengobrol sambil merasakan kebersamaan yang indah.
-
Buatlah agar pasangan Anda merasa istimewa. Coba lakukan hal-hal kecil untuk menunjukkan kepedulian Anda kepada pasangan. Kirimkan surel dengan menulis surat cinta, hadiah kecil, kartu, atau bunga tanpa alasan tertentu. [24] X Teliti sumber Aylor, B. A. (2003). Maintaining long-distance relationships. Maintaining relationships through communication: Relational, contextual, and cultural variations, 127-140. Anda pasti bisa mengirimkan sesuatu kepada pasangan karena cara ini paling mudah dilakukan.
- Jangan berpikir bahwa Anda perlu mengirimkan sesuatu yang luar biasa. Buatlah agar pasangan Anda merasa istimewa dengan sering-sering mengirimkan bingkisan sederhana pada momen-momen istimewa.
-
Lakukan kegiatan yang Anda berdua sukai. Coba lakukan hal-hal baru yang sama, walaupun Anda harus melakukannya sendiri-sendiri. Dengan demikian, Anda berdua tidak hanya mengobrol di telepon sebab bisa menimbulkan kejenuhan dalam hubungan jarak jauh, jika hanya ini cara yang Anda gunakan. Alih-alih, duduklah di teras sambil menelepon pasangan dan mengajaknya memandangi bintang-bintang di langit (atau bulan juga boleh). Tentukan waktunya dan aturlah pewaktu ( timer ) agar berbunyi setiap hari sehingga Anda berdua memikirkan satu sama lain.
- Ingatlah bahwa pasangan Anda sedang memikirkan Anda sambil melakukan aktivitas bersama. Walaupun saling berjauhan, cara ini akan memperkuat hubungan.
-
Berusahalah membangun keterhubungan. Anda harus bisa menjadi bagian dari kehidupan pasangan. Cobalah menghubungi teman pasangan Anda melalui internet atau dengan cara lain. [25] X Teliti sumber Sahlstein, E. M. (2006). Making plans: Praxis strategies for negotiating uncertainty–certainty in long-distance relationships. Western Journal of Communication, 70(2), 147-165. Dengan cara ini, Anda bisa lebih memahami kehidupan pasangan dan mempermudah komunikasi.
- Jika salah satu di antara Anda berdua harus pindah agar bisa lebih dekat, akan ada teman-teman yang ditinggalkan. Mulailah membangun jejaring sosial dan profesional yang baru untuk pasangan Anda yang baru pindah.
Iklan
-
Bicarakan tujuan dari hubungan Anda. Sejak awal menjalin hubungan, langsung ajukan beberapa pertanyaan agar ada tujuan yang jelas. Tentukan sejauh mana hubungan yang Anda berdua inginkan. Contohnya, apakah ingin berkencan, ingin saling mengenal lebih jauh, menjadi sepasang kekasih, atau bertunangan? Bicarakan juga segala kemungkinan yang bisa membatasi (apakah Anda masih boleh berteman dengan yang lain). Sebagai contoh, coba tanyakan, “Apa kamu mau pindah kalau hubungan kita makin serius?” atau “Apa yang kamu harapkan dari hubungan kita?”
- Walaupun mengajukan pertanyaan seperti ini bukanlah hal yang mudah dan percakapan mungkin akan terasa kurang menyenangkan, tidak akan ada sakit hati dan kesalahpahaman di kemudian hari jika Anda berdua sudah menentukan tujuan sejak awal. Selain itu, Anda berdua bisa menjalin hubungan sesuai keinginan.
-
Bahaslah jika muncul keraguan, ketidakpastian, dan ketakutan. Selain membicarakan hal-hal baik, cobalah membahas subjek yang menakutkan dan menyulitkan agar Anda memiliki kesempatan untuk mengenali dengan jujur apa yang Anda rasakan ketika sedang bersama pasangan. Mengenali pasangan dari jauh saat ia merasa bahagia dan kecewa akan membuat Anda lebih mudah menerimanya dan merasa lebih nyaman, jika harus bertemu langsung dengannya dalam situasi yang paling buruk.
- Anda tentunya ingin menunjukkan hal-hal positif, tetapi biarkan ia juga mengerti seperti apa jika kondisi Anda sedang buruk. [26] X Teliti sumber Stafford, L., & Merolla, A. J. (2007). Idealization, reunions, and stability in long-distance dating relationships. Journal of Social and Personal Relationships,24(1), 37-54. Sebagai manusia biasa, wajar saja jika Anda berdua tidak selalu bahagia.
-
Tetaplah bersikap positif. Berfokuslah pada hal-hal positif karena lokasi Anda yang saling berjauhan, misalnya sebagai kesempatan untuk belajar hal-hal yang Anda inginkan, melakukan hobi, dan mengejar karier. Sadarilah bahwa jarak akan membuat Anda berdua lebih kreatif ketika menceritakan dan mengungkapkan perasaan. Gunakan kesempatan ini untuk menguji keterampilan berkomunikasi dan mengelola emosi.
- Anda akan tetap bersemangat jika bisa melihat hubungan jarak jauh ini sebagai hal yang sementara. Selain itu, Anda juga bisa berbagi rasa aman dan bahagia kepada pasangan.
-
Harapkan sesuatu yang masuk akal. Ingatlah bahwa setiap hubungan membutuhkan kerja keras dan dedikasi kepada kekasih atau pasangan, terlepas dari jauh dekatnya jarak. Jika Anda berdua bersedia melakukan hal-hal tersebut, bersiaplah menghadapi kendala dan masalah selama perjalanan. Namun, jika Anda mau belajar mengatasinya, tantangan ini akan memperbaiki hubungan dalam jangka panjang.
- Contohnya, mungkin Anda perlu menyiapkan diri karena harus mengisi hari-hari penting atau hari raya sambil berjauhan. Jika Anda berdua tidak bisa bertemu untuk merayakan hari ulang tahun atau hari istimewa lainnya, buatlah rencana untuk saling mengontak dengan cara yang istimewa. Atau, cobalah mengaturnya jauh-jauh hari agar Anda berdua tetap bisa bertemu di saat-saat istimewa ini!
Iklan
Tips
- Jika Anda harus menggunakan pesawat atau transportasi umum lainnya untuk bertemu pasangan, segera daftarkan diri jika ada program berhadiah (misalnya pengumpulan poin atau frequent traveler bagi penumpang yang sering bepergian). Dengan semakin seringnya Anda bepergian, hadiahnya akan terus bertambah dan bisa Anda gunakan untuk memberikan kejutan sekali waktu.
- Buatlah kalender kreatif dan kirimkan kepada pasangan agar ia merasa senang sampai Anda berdua bertemu lagi. Contohnya, buatlah kalender dengan menempelkan foto-foto tentang apa yang membuat Anda mencintainya .
- Percayalah kepada seseorang. Anda bisa menghilangkan kesepian jika ada teman sekamar atau anggota keluarga.
- Kirimkan foto Anda sendiri kepada pasangan sesering mungkin, jika bisa. Anda berdua akan tetap bahagia dengan saling berkirim foto.
- Pertengkaran mudah terjadi dalam hubungan jarak jauh sebab nada suara tidak bisa dikenali melalui SMS atau komunikasi tertulis lainnya. Pesan yang menyakitkan memang lebih mudah disampaikan jika tidak bertemu langsung, tetapi isinya bisa sama-sama menyakitkan. Berhati-hatilah dalam mengartikan pesan tertulis dari pasangan (sebab maksudnya bisa berbeda) dan jagalah ucapan Anda jika sedang marah.
Iklan
Referensi
- ↑ Stafford, L., & Merolla, A. J. (2007). Idealization, reunions, and stability in long-distance dating relationships. Journal of Social and Personal Relationships,24(1), 37-54.
- ↑ Aylor, B. A. (2003). Maintaining long-distance relationships. Maintaining relationships through communication: Relational, contextual, and cultural variations, 127-140.
- ↑ Aylor, B. A. (2003). Maintaining long-distance relationships. Maintaining relationships through communication: Relational, contextual, and cultural variations, 127-140.
- ↑ Johnson, A. J., Haigh, M. M., Becker, J. A., Craig, E. A., & Wigley, S. (2008).College Students’ Use of Relational Management Strategies in Email in Long‐Distance and Geographically Close Relationships. Journal of Computer-Mediated Communication, 13(2), 381-404.
- ↑ Aylor, B. A. (2003). Maintaining long-distance relationships. Maintaining relationships through communication: Relational, contextual, and cultural variations, 127-140.
- ↑ Johnson, A. J., Haigh, M. M., Becker, J. A., Craig, E. A., & Wigley, S. (2008).College Students’ Use of Relational Management Strategies in Email in Long‐Distance and Geographically Close Relationships. Journal of Computer-Mediated Communication, 13(2), 381-404.
- ↑ Sahlstein, E. M. (2006). Making plans: Praxis strategies for negotiating uncertainty–certainty in long-distance relationships. Western Journal of Communication, 70(2), 147-165.
- ↑ Stafford, L., & Merolla, A. J. (2007). Idealization, reunions, and stability in long-distance dating relationships. Journal of Social and Personal Relationships,24(1), 37-54.
- ↑ Dainton, M., & Aylor, B. (2002). Patterns of communication channel use in the maintenance of long‐distance relationships. Communication Research Reports,19(2), 118-129.
- ↑ Aylor, B. A. (2003). Maintaining long-distance relationships. Maintaining relationships through communication: Relational, contextual, and cultural variations, 127-140.
- ↑ Aylor, B. A. (2003). Maintaining long-distance relationships. Maintaining relationships through communication: Relational, contextual, and cultural variations, 127-140.
- ↑ Stafford, L., & Merolla, A. J. (2007). Idealization, reunions, and stability in long-distance dating relationships. Journal of Social and Personal Relationships,24(1), 37-54.
- ↑ Aylor, B. A. (2003). Maintaining long-distance relationships. Maintaining relationships through communication: Relational, contextual, and cultural variations, 127-140.
- ↑ Stafford, L., & Merolla, A. J. (2007). Idealization, reunions, and stability in long-distance dating relationships. Journal of Social and Personal Relationships,24(1), 37-54.
- ↑ Finkel, E. J., & Campbell, W. K. (2001). Self-control and accommodation in close relationships: an interdependence analysis. Journal of personality and social psychology, 81(2), 263.
- ↑ Simpson, J. A. (2007). Psychological foundations of trust. Current directions in psychological science, 16(5), 264-268.
- ↑ Simpson, J. A. (2007). Psychological foundations of trust. Current directions in psychological science, 16(5), 264-268.
- ↑ Dainton, M., & Aylor, B. (2002). Patterns of communication channel use in the maintenance of long‐distance relationships. Communication Research Reports,19(2), 118-129.
- ↑ Johnson, A. J., Haigh, M. M., Becker, J. A., Craig, E. A., & Wigley, S. (2008). College Students’ Use of Relational Management Strategies in Email in Long‐Distance and Geographically Close Relationships. Journal of Computer‐Mediated Communication, 13(2), 381-404.
- ↑ Petronio, S. (2013). Brief status report on communication privacy management theory. Journal of Family Communication, 13(1), 6-14.
- ↑ Lydon, J., Pierce, T., & O'Regan, S. (1997). Coping with moral commitment to long-distance dating relationships. Journal of Personality and Social Psychology, 73(1), 104.
- ↑ Aylor, B. A. (2003). Maintaining long-distance relationships. Maintaining relationships through communication: Relational, contextual, and cultural variations, 127-140.
- ↑ Stafford, L., & Merolla, A. J. (2007). Idealization, reunions, and stability in long-distance dating relationships. Journal of Social and Personal Relationships,24(1), 37-54.
- ↑ Aylor, B. A. (2003). Maintaining long-distance relationships. Maintaining relationships through communication: Relational, contextual, and cultural variations, 127-140.
- ↑ Sahlstein, E. M. (2006). Making plans: Praxis strategies for negotiating uncertainty–certainty in long-distance relationships. Western Journal of Communication, 70(2), 147-165.
- ↑ Stafford, L., & Merolla, A. J. (2007). Idealization, reunions, and stability in long-distance dating relationships. Journal of Social and Personal Relationships,24(1), 37-54.
Iklan