PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Memecat seorang guru terkadang memerlukan proses yang panjang dan berbelit. Ada proses tertentu yang harus diikuti supaya pemutusan kontrak bisa dilakukan. Jika Anda adalah seorang siswa yang ingin melaporkan perilaku buruk guru, Anda harus melewati beberapa prosedur agar bisa didengar. Sementara itu, jika Anda adalah pegawai di sekolah atau anggota Dewan Pengurus Sekolah, ada peraturan ketat yang mesti dipatuhi. Secara hukum, guru punya hak yang sama dengan orang lain. Ini berarti Anda harus memperlakukannya secara baik dan adil. Jika tidak, pemecatan bisa jadi tidak sah di mata hukum dan sekolah dapat dituntut balik.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Memecat Guru

PDF download Unduh PDF
  1. Jika Anda adalah siswa yang punya masalah dengan guru, langkah pertama yang harus dilakukan adalah berbicara dengannya. Ajaklah guru tersebut berbicara empat mata sepulang sekolah. Jelaskan dengan tenang apa yang Anda pikirkan dan apa perbuatannya yang dianggap tidak benar. Berikan guru Anda kesempatan untuk membela diri dan mengubah perilaku buruknya.
    • Mulailah percakapan dengan kalimat seperti “Saya ingin membicarakan sesuatu yang mengganggu saya.”
    • Tetaplah tenang. Latih apa yang hendak Anda katakan sebelumnya.
    • Percakapan sederhana tidak selalu bisa menjadi opsi. Terkadang, perilaku buruk guru mungkin saja terlalu parah sehingga Anda sulit mendekatinya. Jika Anda merasa tidak nyaman atau takut berbicara dengan guru, jangan melakukannya.
  2. Pahamilah bahwa untuk memutuskan kontrak seorang guru, Anda harus bisa membuktikan setidaknya salah satu dari hal berikut: perbuatan asusila, inkompetensi, keengganan melaksanakan tugas, pelanggaran peraturan tidak tertulis di sekolah, perbuatan kriminal, pembangkangan, penipuan, atau pemerasan. [1] Perilaku guru harus masuk ke dalam salah satu deskripsi ini:
    • “Pelanggaran peraturan tidak tertulis di sekolah” bermakna bahwa guru yang bersangkutan kerap melanggar peraturan sekolah yang bersifat normatif. Misalnya, tidak mengizinkan siswa beribadah dan tidak memperlakukan semua siswa secara sama. [2]
    • “Perbuatan asusila” mencakup segala bentuk kontak seksual atau kekerasan terhadap siswa, pemaparan hal-hal tidak senonoh, perilaku cabul, kepemilikan senjata dan alat peledak di lingkungan sekolah, kepemilikan narkoba, dan/atau menjual narkoba ke anak di bawah umur. [3]
    • “Inkompetensi” merujuk pada ketidakmampuan mengajar yang ekstrem. “Keengganan melaksanakan tugas” adalah kondisi di mana guru gagal mengajar semua siswa. Keduanya memiliki hasil akhir yang sama – siswa tidak bisa mempelajari apa-apa.
    • Jika Anda memutuskan untuk mengajukan komplain, laporkan faktanya saja. Jangan melakukan apapun yang bisa membuat Anda rentan dituntut menyebarkan fitnah atau mencemarkan nama baik.
  3. Mulailah menyusun daftar insiden negatif dan contoh dari pelanggaran aturan oleh guru tersebut. Berlakulah adil selama melakukan evaluasi. Catat tanggal dan waktu dari tiap kejadian. Jika ada saksi lain, catat nama-nama mereka. Pastikan sang guru tidak melihat Anda melakukan ini. Jika perlu, buatlah catatan dengan kode sandi yang hanya bisa dipahami Anda sendiri, lalu tulis ulang kejadiannya secara lengkap sepulang sekolah.
    • Tulis semua kejadian secara jujur.
  4. Jika ada cara aman untuk merekam suara atau mengambil gambar/video insiden yang terjadi, lakukanlah. Hal ini akan membantu Anda membuktikan komplain ke pihak sekolah. Di beberapa negara bagian di Amerika Serikat, merekam orang lain tanpa izin adalah perbuatan ilegal. [4] Jika guru tersebut melakukan sesuatu yang amat buruk sampai bisa dikenakan pidana, bukti yang Anda punya bisa jadi tidak bisa dipakai di pengadilan.
    • Akan tetapi, bukti tersebut pasti mendapat perhatian pihak sekolah, sehingga mereka akan mulai mengawasi guru yang bersangkutan.
    • Memecat guru terkadang membutuhkan proses panjang yang rumit. Jadi, semakin cepat pihak sekolah memulai investigasi, semakin cepat guru tersebut berhenti mengajar.
  5. Sebaiknya bawalah teman, orang tua, atau wali Anda saat melakukan hal ini. Bawa daftar insiden dan bukti yang sudah dikumpulkan, lalu beberkan semuanya kepada kepala sekolah. Jelaskan dengan tenang kasus tersebut dari sudut pandang Anda. Jika Anda sudah mencoba berbicara ke guru yang bersangkutan tentang masalah yang dilaporkan, pastikan Anda menyampaikan informasi ini ke kepala sekolah. Jika ada saksi lainnya, berilah nama-nama mereka.
    • Pastikan Anda memberikan salinan bukti ke kepala sekolah, entah dalam bentuk video, foto, atau rekaman suara. Anda harus menjaga bukti aslinya untuk berjaga-jaga. Simpan bukti ini secara privat.
    • Laporkan yang berupa fakta saja.
  6. Setelah memberikan semua informasi yang Anda punya, tanyakan hal apa yang hendak dilakukan terhadap guru tersebut. Jika ini adalah pertama kalinya guru tersebut mendapat komplain dan laporan yang masuk tidak berkaitan dengan hal-hal berbahaya, kriminal, atau asusila, kepala sekolah mungkin mengatakan bahwa ia akan mulai mengawasi sang guru dan/atau memberikan peringatan. Dewan Pengawas Sekolah harus melalui sejumlah proses untuk memecat seorang guru, dan dua hal yang sudah disebutkan di atas adalah langkah awalnya.
    • Jika guru yang melanggar masih baru (dengan masa jabatan kurang dari 3 tahun), ia bisa saja langsung dikeluarkan. [5]
    • Mintalah agar laporan Anda tetap anonim.
    • Ketika sekolah melaksanakan investigasi, mintalah untuk pindah kelas agar diajar oleh guru lain. Anda tidak perlu menguatkan diri menghadapi guru yang bermasalah.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Memperingatkan, Mengawasi, dan Membuat Dokumentasi

PDF download Unduh PDF
  1. Jika Anda adalah pegawai di sekolah dan seorang guru mendapat laporan inkompetensi atau pelanggaran, memberinya teguran merupakan langkah awal yang umum dilakukan. Sebagian besar sekolah melakukan hal ini, terutama kepada guru yang sudah lama menjabat. Anda bisa memberi teguran lisan atau teguran tertulis, tergantung pada tingkat keparahan laporan yang diterima.
    • Jika guru tersebut masih dalam masa percobaan (biasanya selama 3 tahun) dan belum memperoleh jabatan tetap, ia bisa saja langsung dikeluarkan. [6]
    • Jika guru memiliki jabatan, memecatnya menjadi hal yang cukup sulit. Selama ia tidak melakukan perbuatan asusila, amoral, atau kriminal, ia punya hak mendapat teguran dan kesempatan memperbaiki perilaku buruk.
  2. Biasanya, guru tidak hanya diberi peringatan, tetapi juga sumber belajar untuk meningkatkan kualitasnya. Jika Anda ingin guru yang bersangkutan memahami masalahnya, berikanlah dokumen tertulis berisi sumber belajar yang direkomendasikan dan langkah-langkah untuk memperbaiki kesalahannya.
    • Simpan salinan dokumen tersebut di dalam arsip guru agar Anda bisa mengaksesnya.
    • Anda kemungkinan besar akan ditanya pihak sekolah perihal pemberian sumber belajar dan saran yang spesifik.
  3. Guru tersebut perlu dievaluasi, terutama jika masalahnya berkaitan dengan inkompetensi. Sekolah Anda mungkin memiliki aturan evaluasi tersendiri. Jadi, pahamilah aturan-aturannya. Sebagai contoh, di Ohio, Amerika Serikat, pengawas sekolah wajib menjadwalkan observasi selama dua kali 30 menit. Selama observasi berlangsung, Anda harus mengumpulkan bukti yang cukup untuk melakukan pemecatan.
    • Sebagai tambahan, guru juga harus diberikan salinan rencana peningkatan performa yang spesifik.
    • Periksalah aturan yang berlaku di sekolah Anda dan patuhi semuanya.
  4. Anda harus memiliki arsip guru yang bermasalah. Dokumentasikan segalanya – komplain, ketidakhadiran, hasil evaluasi, serta segala hal yang berhubungan dengan guru tersebut. Jika Anda berniat memutuskan kontrak kerja guru yang bersangkutan, Anda akan diminta menyediakan bukti dan informasi yang sudah dikumpulkan. Semakin banyak data yang diperoleh, semakin bagus.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mengajukan Saran Pemecatan atau Pemutusan Kontrak Kerja Guru

PDF download Unduh PDF
  1. Jika seorang guru telah diberi kesempatan memperbaiki performa atau perilakunya, tetapi gagal, proposal pemutusan hubungan kerja harus diserahkan ke direksi sekolah. Arsip guru tersebut harus dilampirkan bersama proposal.
    • Arsip harus memuat semua informasi yang relevan atau bukti yang sudah dikumpulkan.
    • Untuk memecat seorang guru, Anda harus bisa membuktikan satu atau lebih hal-hal berikut: perbuatan asusila, inkompetensi, keengganan melaksanakan tugas, pelanggaran peraturan tidak tertulis di sekolah, perbuatan kriminal, pembangkangan, penipuan, atau pemerasan. [7]
  2. Dinas Pendidikan di Indonesia memiliki aturan dasar tentang hal ini. Guru dengan jabatan tetap harus mendapat pemberitahuan pemutusan hubungan kerja secara verbal atau tertulis. Penyebab pemecatan juga harus dijelaskan, berikut semua barang buktinyas.
    • Pihak sekolah juga harus menjelaskan setiap barang bukti yang diperoleh, serta alasan mengapa hal tersebut dapat menjadi dasar pemecatan.
  3. [8] Guru dilindungi dengan hak membela diri. Hal ini berarti ia punya hak menjelaskan kejadian tertentu dari sudut pandangnya setelah surat pengeluaran diterbitkan. Ia harus mendapat informasi jelas terkait hal ini, serta diberi pemahaman bahwa ia akan didengarkan.
    • Dalam kebanyakan kasus, guru biasanya tetap dikeluarkan.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 15.036 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan