PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Para ahli mengatakan bahwa kandung kemih bisa turun dari posisi normalnya di panggul jika dasar panggul menjadi sangat lemah atau karena terlalu banyak tekanan di sana. [1] Ketika dasar panggul melemah, kandung kemih akan menekan dinding vagina, dan kondisi ini disebut kandung kemih turun ( cystocele ). Riset menunjukkan bahwa sebanyak 50% wanita mengalami kandung kemih turun setelah kehamilan. Jadi, ini masalah yang cukup umum. [2] Jika Anda khawatir memiliki kandung kemih turun, bicaralah dengan dokter karena ada berbagai opsi perawatan yang tersedia.

Bagian 1
Bagian 1 dari 4:

Mengenali Gejala Kandung Kemih Turun

PDF download Unduh PDF
  1. Dalam kasus serius, Anda dapat merasakan kandung kemih jatuh ke vagina. Ketika duduk, rasanya seperti duduk di atas bola atau telur, tetapi perasaan itu akan menghilang ketika berdiri atau berbaring. Ini adalah gejala cystocele paling umum, dan Anda harus menemui dokter umum atau ginekolog secepat mungkin. [3]
    • Rasa seperti ini umumnya dianggap sebagai tanda cystocele parah.
  2. Jika Anda merasakan sakit, tekanan, atau tidak nyaman di perut bawah, panggul, atau vagina, temui dokter. Ada sejumlah kondisi yang menyebabkan gejala tersebut, termasuk kandung kemih turun. [4]
    • Jika kandung kemih turun, rasa sakit, tekanan, atau ketidaknyamanan ini akan makin parah ketika batuk, bersin, bekerja berat, atau ada tekanan pada otot dasar panggul. Apabila demikian kasusnya, sampaikan kepada dokter.
    • Jika memang kandung kemih turun, mungkin Anda juga merasa seolah ada sesuatu yang keluar dari vagina.
  3. Jika Anda cenderung mengeluarkan urine ketika batuk, bersin, tertawa, atau bekerja berat, Anda memiliki kondisi yang disebut “inkontinensia stres”. Wanita yag pernah melahirkan sangat rentan terhadap kondisi ini, dan kandung kemih turun kadang jadi penyebab utamanya. Temui dokter untuk menyelesaikan masalah tersebut. [5]
    • Perhatikan juga apakah ada perubahan ketika buang air kecil, seperti sulit mengeluarkan urine, kandung kemih tidak benar-benar kosong setelah buang air kecil (disebut juga retensi urine), dan peningkatan frekuensi dan urgensi untuk buang air kecil.
    • Ingat juga apakah Anda sering mengalami infeksi kandung kemih, atau infeksi saluran kemih (ISK). Pengertian “sering” di sini adalah mengalami lebih dari satu ISK dalam waktu enam bulan. Wanita dengan kondisi cystocele biasanya akan sering mengalami infeksi kandung kemih. Jadi, perhatikan frekuensi ISK Anda.
  4. Rasa sakit selama penetrasi disebut dyspareunia dan dipicu oleh sejumlah kondisi fisik, termasuk kandung kemih turun. Jika Anda mengalami dyspareunia , temui dokter umum atau ginekolog sesegera mungkin. [6] [7]
    • Jika rasa sakit ketika berhubungan baru Anda rasakan, dan Anda baru melahirkan secara vaginal, berarti penyebab paling mungkin adalah kandung kemih turun. Jangan tunda menemui dokter.
  5. Beberapa wanita yang menderita cystocele juga merasakan sakit, tekanan, atau ketidaknyamanan di punggung bawah. Sakit punggung adalah gejala sangat umum yang bisa berarti apa saja, atau sama sekali tidak serius. Akan tetapi, sebaiknya jadwalkan pemeriksaan dengan dokter. Ini akan sangat penting jika Anda juga mengalami gejala lain. [8]
  6. Jika kasus Anda ringan, mungkin Anda tidak merasakan gejala-gejala di atas. Beberapa kasus cystocele baru ditemukan dalam pemeriksaan ginekologi rutin.
    • Akan tetapi, jika Anda menunjukkan atau mengalami gejala seperti di atas, segera konsultasikan dengan dokter umum atau ginekolog.
    • Jika Anda tidak mengalami gejala, biasanya perawatan tidak dibutuhkan.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 4:

Memahami Penyebab Kandung Kemih Turun

PDF download Unduh PDF
  1. Selama kehamilan dan persalinan, otot panggul dan jaringan pendukungnya tertekan dan meregang. Oleh karena ada otot yang menahan kandung kemih di tempatnya, tekanan atau pelemahan di sana dapat membuat kandung kemih jatuh ke vagina. [9] [10]
    • Perempuan yang pernah hamil, khususnya beberapa kali melahirkan secara vaginal, memiliki risiko tinggi mengalami cystocele . Bahkan, wanita yang melahirkan dengan operasi cesar juga berisiko.
  2. Wanita yang sudah menopause berisiko tinggi mengalami kandung kemih turun karena berkurangnya kadar hormon seks wanita, estrogen. Estrogen ikut berperan menjaga kekuatan, kekencangan, dan ketahanan otot vagina. Kurangnya kadar estrogen yang menyertai transisi menopause membuat otot jadi lebih tipis dan tidak elastis lagi, dan mengakibatkan pelemahan secara keseluruhan. [11]
    • Ketahui bahwa penurunan kadar estrogen ini terjadi walaupun Anda menopause melalui media artifisial, seperti dengan operasi pengangkatan rahim (histerektomi) dan/atau indung telur. Operasi ini tidak hanya merusak area panggul, tetapi juga mengubah kadar estrogen. Oleh karena itu, meskipun Anda lebih muda daripada kebanyakan wanita menopause dan sehat, Anda masih memiliki risiko cystocele .
  3. Ketegangan intens atau mengangkat barang berat kadang dapat memicu kandung kemih turun. Ketika menegangkan otot di dasar panggul, ada risiko memicu cystocele (khususnya jika otot dinding vagina sudah melemah karena menopause atau persalinan). Tipe tegangan yang dapat menyebabkan cystocele adalah:
    • Mengangkat objek yang sangat berat (termasuk anak)
    • Batuk kronis dan intens
    • Konstipasi dan mengejan saat buang air besar
  4. Jika Anda kelebihan berat badan atau obesitas, risiko kandung kemih turun juga meningkat. Berat ekstra menempatkan tekanan tambahan pada otot dasar panggul. [12]
    • Kelebihan berat badan atau obesitas dapat ditentukan dengan indeks massa tubuh (IMT), yang merupakan indikator lemak tubuh. Rumus IMT adalah berat badan dalam kilogram (kg) dibagi tinggi badan kuadrat dalam meter (m). IMT 25–29,9 termasuk kelebihan berat badan, sementara IMT lebih dari 30 dianggap obesitas. [13]
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 4:

Mendiagnosis Kandung Kemih Turun

PDF download Unduh PDF
  1. Jika Anda merasa mengalami kandung kemih turun, jadwalkan janji dengan dokter umum atau ginekolog.
    • Siapkan informasi sebanyak mungkin untuk disampaikan kepada dokter, termasuk riwayat medis lengkap dan deskripsi gejala secara mendetail.
  2. Sebagai langkah awal, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan ginekologi rutin. Dalam pemeriksaan ini, cystocele dideteksi dengan menempatkan spekulum (alat untuk memeriksa bagian dalam tubuh) pada dinding posterior (belakang) vagina ketika Anda berbaring dengan lutut ditekuk dan pergelangan kaki disangga. Dokter akan meminta Anda untuk mengejan (seperti ketika mendorong bayi dalam persalinan atau buang air besar) atau batuk. Jika ada cystocele , dokter akan melihat atau merasakan gumpalan lunak menonjol ke dinding anterior (dalam) vagina ketika Anda mengejan. [14]
    • Kandung kemih yang jatuh ke vagina dianggap diagnosis positif kandung kemih turun. [15]
    • Dalam beberapa kasus, selain melakukan pemeriksaan panggul standar, dokter mungkin perlu memeriksa saat Anda berdiri. Ini berguna untuk mengevaluasi turunnya kandung kemih dari posisi berbeda.
    • Jika dokter memperhatikan kandung kemih jatuh di dinding belakang vagina, mereka juga akan melakukan pemeriksaan rektal. Pemeriksaan ini akan membantu dokter menentukan kekuatan otot.
    • Anda tidak perlu mempersiapkan apa pun untuk pemeriksaan ini dan prosesnya tidak makan waktu lama. Anda mungkin merasa agak tidak nyaman selama pemeriksaan, tetapi bagi banyak wanita ini hanyalah pemeriksaan rutin seperti halnya pap smear .
  3. Dokter akan menyarankan tes yang disebut cystometris atau urodynamic .
    • Studi cystometric mengukur sepenuh apa kandung kemih ketika Anda pertama kali merasakan keinginan buang air kecil, ketika kandung kemih terasa “penuh”, dan ketika kandung kemih benar-benar penuh. [16]
    • Dokter akan meminta Anda untuk buang air kecil dalam wadah yang terhubung ke komputer, yang akan mengambil beberapa pengukuran. Kemudian, Anda harus berbaring di atas meja periksa dan dokter akan memasukkan kateter tipis dan fleksibel ke dalam kandung kemih.
    • Urodynamic adalah rangkaian tes. Tes ini meliputi urinasi terukur (atau uroflow ), yang menghitung berapa lama yang Anda butuhkan untuk mulai berkemih, berapa lama proses mengeluarkan urine sampai selesai, dan berapa banyak urine yang dikeluarkan. Tes ini juga meliputi cystometry seperti yang disebutkan di atas. Selain itu, Anda juga akan menjalani tes fase pengeluaran atau pengosongan.
    • Dalam sebagian besar tes urodynamic , dokter akan menempatkan kateter tipis dan fleksibel ke dalam kandung kemih, yang akan tetap berada di situ selama urinasi. Sensor khusus akan mengumpulkan data yang nantinya diinterpretasikan oleh dokter.
  4. Dalam beberapa kasus, biasanya ketika kasus cycstocel lebih parah, dokter mungkin menyarankan tes tambahan. Tes tambahan ini umumnya meliputi:
    • Urinalisis . Dalam urinalisis, urine akan dites untuk melihat tanda-tanda infeksi (seperti ISK). Dokter juga akan menguji kandung kemih untuk melihat apakah kosong sempurna. Caranya adalah dengan memasukkan kateter ke dalam uretra untuk mengeluarkan dan mengukur jumlah urine yang tersisa setelah urinasi, residu setelah urinasi atau post-void residual (PVR). Jumlah PVR lebih dari 50–100 mililiter adalah diagnosis retensi urine, salah satu gejala kandung kemih turun. [17]
    • Ultrasound dengan PVR . Tes ultrasound mengirimkan gelombang suara yang memantul di kandung kemih dan kembali ke mesin ultrasound , dan dalam prosesnya menghasilkan gambar kandung kemih. Gambar ini juga menampilkan jumlah urine yang tersisa di dalam kandung kemih setelah urinasi, atau voiding . [18]
    • Voiding cystourethrogram (VCUG) . Dalam tes ini, dokter mengambil gambar sinar X selama urinasi ( voiding ) untuk melihat kandung kemih dan mengevaluasi masalah. VCUG menampilkan bentuk kandung kemih dan menganalisis aliran urine untuk menentukan kemungkinan penyumbatan. Tes ini juga dapat digunakan untuk mendiagnosis inkontinensia urine stres yang tertutupi oleh cystocele . Kedua diagnosis ini harus dilakukan karena pasien juga akan membutuhkan prosedur inkontinensia selain perbaikan cystocele (jika operasi dibutuhkan). [19] [20]
  5. Begitu dokter memastikan kondisi kandung kemih turun, Anda harus meminta diagnosis lebih mendetail. Cystocele terbagi ke dalam beberapa kategori berdasarkan tingkat keparahannya. Pengobatan terbaik bergantung pada jenis cystocele itu sendiri, juga gejala yang ditimbulkan. Kondisi kandung kemih turun terbagi ke dalam “tingkatan” berikut: [21]
    • Tingkat 1 adalah kasus ringan. Untuk cystocele Tingkat 1, hanya sebagian kandung kemih yang turun ke vagina. Anda mungkin merasakan gejala ringan seperti agak tidak nyaman dan mengompol, tetapi beberapa wanita tidak menunjukkan gejala apa pun. Penanganannya adalah latihan Kegel, istirahat, dan menghindari mengangkat barang berat atau mengejan. Jika Anda sudah menopause, terapi sulih estrogen bisa dijadikan pertimbangan.
    • Tingkat 2 adalah kasus sedang. Dalam cystocele Tingkat 2, seluruh kandung kemi turun ke vagina. Jatuhnya mungkin sangat jauh sehingga menyentuh bukaan vagina. Gejala tidak nyaman dan inkontinensia bertambah dari ringan menjadi sedang. Operasi untuk memperbaiki cystocele mungkin diperlukan, tetapi Anda bisa mengatasi gejala dengan vaginal pessary (alat kecil dari plastik atau silikon yang ditempatkan di dalam vagina untuk menyangga dinding vagina di tempat seharusnya).
    • Tingkat 3 adalah kasus parah. Dalam kasus cystocele Tingkat 3, sebagian kandung kemih menonjol keluar dari bukaan vagina. Gejala seperti rasa tidak nyaman dan inkontinensia urine jadi parah. Operasi perbaikan cystocele dan/atau pessary seperti pada kasus Tahap 2 juga diperlukan.
    • Tahap 4 adalah kasus cystocele komplet. Jika Anda menderita cystocele Tingkat 4, seluruh kandung kemih jatuh dan keluar dari bukaan vagina. Dalam kasus ini, Anda mungkin merasakan masalah lain yang juga parah, seperti turunnya rahim dan rektum.
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 4:

Mengatasi Kandung Kemih Turun

PDF download Unduh PDF
  1. Kandung kemih turun Tingkat 1 biasanya tidak memerlukan perawatan medis karena tidak disertai rasa sakit atau tidak nyaman. Tanyakan apakah dokter menyarankan perawatan medis saat itu juga atau justru “melihat perkembangannya” lebih dahulu. Jika gejala tidak terlalu mengganggu, dokter mungkin akan menyarankan perawatan dasar seperti latihan Kegel dan terapi fisik. [22]
    • Perhatikan bahwa dokter mungkin menyarankan Anda menghentikan aktivitas tertentu, seperti mengangkat beban atau aktivitas lain yang membebani otot panggul. Akan tetapi, olahraga teratur tetap sehat. [23]
    • Anda juga harus tahu bahwa pengaruh gejala terhadap kualitas hidup adalah faktor kunci untuk memutuskan perawatan. Misalnya, kondisi kandung kemih Anda parah, tetapi Anda tidak terganggu oleh gejalanya. Dalam kasus ini, Anda bisa mengonsultasikan opsi perawatan yang tidak terlalu intens. Di sisi lain, bisa saja kondisi Anda ringan, tetapi gejalanya menyebabkan gangguan atau masalah signifikan. Jadi, bicarakan dengan dokter tentang pendekatan yang lebih agresif.
  2. Latihan Kegel dilakukan dengan mengencangkan otot dasar panggul (seperti ketika Anda berusaha menghentikan aliran urine), ditahan sebentar, lalu dikendurkan. Dengan melakukan latihan ini secara rutin, yang tidak memerlukan peralatan khusus dan dapat dilakukan di mana saja (termasuk saat mengantre, duduk di depan meja kerja, atau bersantai di sofa), otot panggul akan makin kuat. Dalam kasus ringan, latihan Kegel dapat mencegah kandung kemih turun lebih jauh. Berikut cara melakukan latihan Kegel: [24]
    • Kencangkan otot dasar panggul, yaitu otot yang digunakan untuk menghentikan aliran urine ketika buang air kecil.
    • Tahan selama lima detik, lalu lepaskan lima detik.
    • Usahakan menahan selama sepuluh detik.
    • Tujuannya adalah melakukan 3 sampai 4 set dengan 10 repetisi setiap hari.
  3. Pessary adalah alat silikon berukuran kecil yang dimasukkan ke dalam vagina untuk menahan kandung kemih (dan organ panggul lain) pada tempatnya. Beberapa pessary dibuat khusus untuk pemakaian mandiri, tetapi ada juga yang harus dimasukkan oleh dokter. Ada berbagai bentuk dan ukuran pessary , dan tenaga kesehatan dapat membantu Anda memilih yang paling cocok.
    • Pessary kadang memang tidak nyaman, dan beberapa wanita kesulitan menahannya supaya tidak jatuh. Alat ini juga dapat menyebabkan ulserasi vaginal (jika ukurannya tidak tepat) dan infeksi (jika tidak rutin dilepas dan dibersihkan sebulan sekali). Anda membutuhkan krim estrogen oles untuk mencegah kerusakan pada dinding vagina.
    • Terlepas dari kelemahan ini, pessary adalah alternatif yang bermanfaat, terutama jika Anda ingin menunda atau bukan kandidat yang baik untuk operasi. Bicaralah dengan dokter, dan timbang pro dan kontranya untuk kasus Anda.
  4. Oleh karena penurunan kadar estrogen sering kali mengakibatkan melemahnya otot vagina, dokter dapat menyarankan terapi estrogen. Estrogen dapat diberikan dalam bentuk pil, krim vagina, atau ring yang dimasukkan ke dalam vagina dalam upaya memperkuat otot dasar panggul yang lemah. Krim tidak begitu menyerap sehingga paling kuat pada area yang diolesi.
    • Terapi estrogen juga mengandung risiko. Wanita dengan jenis kanker tertentu tidak boleh menggunakan estrogen, dan Anda harus mendiskusikan potensi bahaya dan manfaatnya dengan dokter. Secara umum, perawatan estrogen oles kurang begitu berisiko dibandingkan perawatan estrogen “sistemis”.
  5. Jika perawatan lain tidak menunjukkan hasil atau cystocele sangat parah (Tingkat 3 atau 4), dokter mungkin menyarankan operasi. Opsi operasi mungkin bukan untuk semua orang. Misalnya, jika Anda berencana memiliki anak, mungkin sebaiknya tunda dahulu operasi sampai anggota keluarga yang diinginkan lengkap untuk menghindari kandung kemih turun lagi setelah persalinan. Wanita yang lebih tua memiliki risiko operasi yang lebih tinggi. [25]
    • Prosedur operasi yang paling umum untuk kandung kemih turun adalah vaginoplasti. Dokter bedah akan mengangkat kandung kemih ke tempatnya semula, lalu mengencangkan dan memperkuat otot vagina untuk memastikan semuanya berada di tempat seharusnya. Ada operasi lain yang bisa dipertimbangkan, dan dokter akan menyarankan prosedur yang menurutnya paling baik untuk situasi Anda. [26]
    • Sebelum operasi, dokter bedah akan menjelaskan prosedur dan semua risiko serta manfaatnya, juga kemungkinan komplikasi. Komplikasi yang berpotensi terjadi adalah ISK, inkontinensia, perdarahan, infeksi, dan dalam beberapa kasus langka, merusak saluran urine yang membutuhkan operasi perbaikan. Selain itu, ada kemungkinan iritasi atau merasa sakit ketika berhubungan seksual setelah operasi karena ada jahitan atau jaringan parut di dalam tubuh. [27]
    • Anda membutuhkan anestesi lokal, regional, atau total, tergantung kasusnya. Banyak pasien yang bisa pulang dalam satu sampai tiga hari setelah operasi, dan sebagian besar dapat kembali melakukan aktivitas seperti biasa dalam enam minggu. [28]
    • Jika rahim juga turun, dokter mungkin menyarankan histerektomi untuk mengangkatnya. Prosedur ini bisa dilakukan bersamaan dengan operasi. Jika cystocele juga disertai inkontinensia urine stres, mungkin dibutuhkan prosedur suspensi uretra secara bersamaan.
    Iklan

Tips

  • Walaupun cystocele menimbulkan rasa sakit, tidak nyaman, dan nyeri, kondisi ini dapat disembuhkan dan hampir tidak pernah mengancam nyawa. Jika Anda merasa kandung kemih turun, jangan panik. Temui dokter dan buat rencana perawatan yang tepat. Anda berhak mengharapkan pulih sepenuhnya.
Iklan
  1. http://www.health.harvard.edu/family_health_guide/what-to-do-about-pelvic-organ-prolapse
  2. http://my.clevelandclinic.org/health/diseases_conditions/hic_Cystocele_Fallen_Bladder
  3. http://www.health.harvard.edu/family_health_guide/what-to-do-about-pelvic-organ-prolapse
  4. http://www.cdc.gov/healthyweight/assessing/bmi/adult_bmi/index.html
  5. http://www.merckmanuals.com/professional/gynecology-and-obstetrics/pelvic-relaxation-syndromes/cystoceles-urethroceles-enteroceles-and-rectoceles
  6. http://www.niddk.nih.gov/health-information/health-topics/urologic-disease/cystocele/Pages/facts.aspx
  7. https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003904.htm
  8. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/overactive-bladder/basics/tests-diagnosis/con-20027632
  9. http://www.niddk.nih.gov/health-information/health-topics/urologic-disease/cystocele/Pages/facts.aspx
  10. http://emedicine.medscape.com/article/1848220-overview
  11. http://www.niddk.nih.gov/health-information/health-topics/urologic-disease/cystocele/Pages/facts.aspx
  12. http://www.niddk.nih.gov/health-information/health-topics/urologic-disease/cystocele/Pages/facts.aspx
  13. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pelvic-organ-prolapse/care-at-mayo-clinic/treatment/con-20036092
  14. http://www.betterhealth.vic.gov.au/bhcv2/bhcarticles.nsf/pages/Cystocele
  15. http://www.health.harvard.edu/family_health_guide/what-to-do-about-pelvic-organ-prolapse
  16. http://www.acog.org/Patients/FAQs/Surgery-for-Pelvic-Organ-Prolapse
  17. http://www.betterhealth.vic.gov.au/bhcv2/bhcarticles.nsf/pages/Cystocele
  18. http://www.health.harvard.edu/family_health_guide/what-to-do-about-pelvic-organ-prolapse
  19. http://www.health.harvard.edu/family_health_guide/what-to-do-about-pelvic-organ-prolapse

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 6.835 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan