Unduh PDF
Unduh PDF
Apakah Anda harus mengajar atau berkhotbah beberapa kali seminggu? Artikel ini menjelaskan cara menyiapkan materi pengajaran atau khotbah Kristiani yang baik. Apabila sekali waktu Anda terpaksa mengajar atau berkhotbah tanpa persiapan , cara paling mudah dan cepat adalah menyalin teks yang sudah ada. Akan tetapi, materi tersebut belum tentu relevan bagi Anda dan audiens. Untuk menyiapkan materi pengajaran atau khotbah yang efektif, lakukan beberapa langkah berikut.
Langkah
-
Susunlah materi pengajaran atau khotbah yang mengacu hanya pada Alkitab dan bimbingan Roh Kudus untuk mewujudkan rencana Allah sesuai misi kongregasi. Sebelum menulis, berdoalah kepada Tuhan untuk memohon pencurahan Roh Kudus .
-
Tentukan topik yang ingin dibahas. Pelajari Alkitab dan berdoalah untuk memohon bimbingan Roh Kudus supaya Anda mendapatkan inspirasi dan termotivasi untuk menulis. Anda harus memilih topik yang dilandasi oleh ayat-ayat Alkitab. Jangan pernah mengajar atau berkhotbah tanpa arah atau tujuan. Ikuti langkah berikut supaya Anda mampu menyiapkan materi pengajaran atau khotbah yang baik.
-
Siapkan draf materi dengan menyusun kerangka tulisan. Pilihlah topik yang Anda pahami dengan baik supaya Anda mampu menjelaskan dan mengajarkannya kepada audiens. Walau demikian, Anda tidak perlu menyiapkan materi seperti ingin menulis karya sastra, memberikan kuliah, atau mengarang esai. Alih-alih, buatlah tulisan sesuai panduan yang dijelaskan dalam metode Membuat Kerangka Tulisan Tiga Bagian .
- Cara terbaik menyampaikan pengajaran atau khotbah adalah dengan menghafal seluruh materi. Alih-alih menulis kalimat secara lengkap dan hanya membaca teks, gunakan kerangka tulisan yang disiapkan sebaik mungkin sehingga berfungsi sebagai pedoman yang mudah diikuti. Tulislah kata kunci dengan huruf yang lebih besar agar mudah dilihat dan diingat. Pengajaran atau khotbah seharusnya tidak dibawakan seperti pembicara atau politikus yang sedang berpidato atau berorasi sambil membaca teks di depan audiens, kecuali Anda adalah pembaca naskah yang sangat baik.
- Setiap kali mengajar atau berkhotbah, bahaslah topik yang baru atau berkesinambungan.
-
Berbicaralah secara spontan seperti sedang berkomunikasi lisan, alih-alih hanya membaca naskah agar kalimat yang Anda ucapkan tidak terasa aneh. Dengan demikian, Anda akan lebih terinspirasi dan termotivasi sehingga terjalin komunikasi yang baik antara guru/pengkhotbah dan para murid atau jemaat kongregasi.
-
Jangan mengandalkan catatan yang sangat mendetail, tetapi jangan pula berbicara tanpa membuat persiapan atau kerangka materi.
- Pelajari sebaik mungkin kerangka materi dan naskah yang sudah disiapkan supaya Anda cukup melihat teks sekilas dan tidak perlu terus membaca catatan atau mengandalkan tulisan kata kunci yang hurufnya lebih besar agar tidak lupa. Akan tetapi, Anda boleh meletakkan catatan di meja agar siap digunakan jika dibutuhkan.
-
Berbicaralah secara sistematis sesuai petunjuk dalam artikel ini agar inti materi yang Anda jelaskan/khotbahkan tersampaikan dengan baik.
-
Buatlah kerangka materi dengan membagi topik bahasan menjadi tiga bagian sesuai petunjuk dalam metode berikut.Iklan
-
Sampaikan topik pengajaran atau khotbah. Jelaskan topik yang akan dibahas dan alasannya atau mengapa topik tersebut dianggap penting atau bermanfaat.
- Anda boleh memberikan informasi bernada humoris untuk menjelaskan pengertian yang benar dan keliru.
- Mulailah menjelaskan topik bahasan dengan menyajikan informasi yang alkitabiah atau peristiwa yang mendukung gagasan utama.
-
Sampaikan pesan dengan memberikan penjelasan mendetail. Berikan fakta pendukung dan jelaskan tokoh yang berperan, kapan, di mana, bagaimana, dan mengapa. Jelaskan juga informasi atau peristiwa lain yang relevan.
- Setelah menginformasikan topik yang akan Anda kembangkan lebih lanjut, Anda dan audiens atau jemaat mengetahui apa yang akan dibahas. Selain itu, Anda siap membuat kesimpulan dari materi yang dijelaskan.
- Dukunglah penjelasan gagasan utama dengan memberikan contoh, misalnya dengan menceritakan 1 atau 2 kisah dalam Alkitab, perumpamaan yang alkitabiah, bagian dari lagu, kegiatan gereja atau sejenisnya yang relevan dengan topik.
- Bersiaplah jika audiens/jemaat mengajukan pertanyaan/sanggahan, misalnya:
- "Apa yang dimaksud dengan __________?"
- "Mengapa hal ini bisa terjadi?"
- "Bagaimana seandainya _________ (nama peristiwa) terjadi?"
- Anggaplah pertanyaan tersebut sebagai pertanyaan retorik (tidak meminta jawaban dari audiens, kecuali dalam grup kecil) lalu jawablah, misalnya:
"Bagaimana seandainya _________ (nama peristiwa) terjadi?" Anda atau siapa saja mampu melakukan _________ karena _________ (berikan alasan), tetapi setelah itu..." (isilah bagian kalimat yang kosong) untuk menanggapi sanggahan atau menjawab pertanyaan. Jika Anda memberikan kesempatan kepada audiens untuk menjawab seperti di dalam kelas, jangan menentang jawaban mereka, kecuali jika Anda harus memberikan alasan, misalnya "Menurut pendapat saya, jawabannya adalah _______" (sampaikan pendapat Anda). Jangan menilai pendapat atau jawaban audiens dengan memuji atau mengabaikan komentar yang mereka berikan. Anda boleh mengangguk untuk menunjukkan pengertian atau memberikan respons dengan mengucapkan satu atau beberapa kata, misalnya "Baik", "Oke", atau "Terima kasih". Selain itu, Anda bisa memberikan tanggapan tanpa menilai (tidak mengatakan benar atau salah) lalu arahkan diskusi dengan memberikan jawaban yang seharusnya.
-
Buatlah kesimpulan dengan menghimbau audiens agar mengambil tindakan atas topik yang baru saja dibahas. Ajaklah mereka menerima Yesus sebagai Juru Selamat . Inilah cara mengakhiri pengajaran atau khotbah yang sudah Anda siapkan dan kembangkan, misalnya dengan meminta mereka menerapkan ide yang Anda sampaikan, berdoa , mengajak orang lain bertobat, belajar Alkitab, dll.
- Menyampaikan kesimpulan bisa menjadi kesempatan untuk memberikan tugas kepada audiens dengan meminta mereka melakukan hal-hal yang sudah disampaikan dalam pengajaran atau khotbah.
Iklan
-
Mintalah nasihat dan ide dari orang lain. Membahas berbagai ide dengan orang lain akan sangat bermanfaat. Akan tetapi, langkah ini sulit dilakukan jika Anda jarang bersosialisasi, berdiskusi dengan orang lain, malas belajar, dan tidak mempersiapkan diri dengan baik.
-
Berdiskusilah dengan guru/pengkhotbah untuk mendapatkan ide baru. Akan tetapi, hal ini akan menjadi kebiasaan, menimbulkan ketergantungan, dan membuang-buang waktu apabila Anda berdua memiliki kebutuhan dan tujuan yang berbeda.
-
Gunakan teks khotbah dari buku lama dan baru kumpulan khotbah, tetapi sesuaikan dengan kebutuhan Anda.
- Carilah teks khotbah yang Anda butuhkan melalui internet lalu gunakan untuk menyiapkan materi khotbah yang sama sekali berbeda.
- Teks khotbah yang Anda temukan mungkin bukan yang dibutuhkan apabila Anda hanya memilih materi yang sepertinya bermanfaat. Alih-alih menginspirasi atau memberikan informasi kepada audiens, Anda sendiri bahkan tidak mau membahas/mendengarnya.
- Isi teks khotbah belum tentu sesuai dengan gaya Anda mengajar, kebutuhan, preferensi, atau cara Anda berkomunikasi dengan audiens.
- Unduhlah teks untuk mengajar atau berkhotbah dari berbagai situs web Kristiani.
- Anda bisa mengunduh secara gratis berbagai teks khotbah yang sudah lama, tetapi bermanfaat.
- Siapkan kerangka materi khotbah menggunakan Power Point agar bisa dipresentasikan dengan menyajikan gambar, dokumen pendukung, jadwal ibadah, lis berisi ayat Alkitab, referensi silang, dan lagu yang ingin dinyanyikan.
-
Pertimbangkan apakah Anda perlu membeli program Alkitab yang dilengkapi penjelasan, kamus, dan referensi silang yang sangat bermanfaat.
-
Berdoalah dan bacalah Alkitab setiap hari. Bersyukurlah kepada kepada Allah, buatlah catatan, pelajari dan renungkan ayat Alkitab. Bentuklah pola pikir yang benar supaya Anda mendapatkan inspirasi.Iklan
Tips
- Siapkan materi lebih banyak daripada yang dibutuhkan untuk mengantisipasi seandainya Anda berbicara lebih cepat dari jadwal agar tidak kehabisan bahan presentasi.
- Berdoalah memohon "Roh hikmat dan wahyu" untuk diri sendiri sesuai Efesus 1:16.
- Siapkan materi khotbah dan pikirkan gagasan yang akan disampaikan dengan menjawab pertanyaan berikut: Apa topik khotbah Anda? Apa saja ayat Alkitab yang mendukungnya? Apa yang Yesus ajarkan dalam ayat tersebut? Apa gagasan utama khotbah Anda? Apa pertanyaan retorik yang ingin Anda ajukan kepada audiens? Tulislah gagasan bermanfaat dari topik khotbah sepanjang 2 halaman. Jika hanya setengah halaman, gantilah dengan topik yang lain sebab khotbah akan kurang menarik.
- Ingatlah bahwa Anda bisa kehilangan fokus lalu bertingkah seolah-olah sedang mengajar atau berkhotbah sekadar untuk menghabiskan waktu. Hal ini membuat Anda terpaksa berdiri di podium atau mimbar gereja sambil berbicara melantur karena tidak mempersiapkan diri dengan baik.
- Anda akan berusaha menutupi rasa bingung dengan menunjukkan antusiasme untuk memberikan kesan bahwa pengajaran atau khotbah Anda adalah hal yang sangat penting bagi Anda. Jadi, hal ini juga seharusnya penting bagi orang lain.
Iklan
Peringatan
- Jangan mengajar atau berkhotbah tanpa persiapan yang matang atau hanya untuk membahas 1-2 ayat Alkitab. Khotbah terburuk adalah ketika Anda merasa tidak siap. Anda tidak akan mampu berkhotbah dengan baik jika mengabaikan persiapan.
- Jika tidak siap, mungkin Anda akan menyanyi, berdoa, berteriak, berceloteh sambil melompat-lompat, menggebrak podium atau mimbar gereja, dan mengayun-ayunkan Alkitab karena teringat firman Allah yang mengatakan bahwa Anda hanya perlu membuka mulut dan Tuhan akan membantu Anda. Walau demikian, Anda harus mempersiapkan diri sebaik mungkin sebelum berkhotbah dan biarkan Roh Kudus membantu lebih dari yang Anda harapkan.
Iklan
Referensi
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 69.288 kali.
Iklan