PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Riset menunjukkan bahwa indeks kepuasan pelanggan turun sangat signifikan apabila saat berkunjung mereka tidak langsung disapa dengan ramah. [1] Sebaliknya, pengunjung akan merasa disambut dan dihargai jika disapa dengan baik. Artikel ini menjelaskan cara bersikap saat menyapa tamu yang datang guna meningkatkan penjualan dan loyalitas pelanggan.

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Bersikap Ramah dan Profesional

PDF download Unduh PDF
  1. Tersenyumlah saat menyapa pengunjung yang datang. Hal pertama yang membuat seseorang merasa disambut adalah sikap yang Anda tunjukkan melalui bahasa tubuh . Oleh sebab itu, biasakan berdiri tegak , tersenyum, dan berjalan menghampiri tamu dengan langkah ringan. Pastikan sikap yang Anda tunjukkan mampu mengekspresikan pernyataan, "Senang bertemu Anda!" [2]
  2. Penampilan merupakan aspek penting saat menyapa pengunjung toko. Pilihlah busana yang menunjukkan bahwa Anda sangat menghargai pekerjaan Anda. Untuk itu, kenakan busana yang konservatif selayaknya karyawan profesional, kecuali Anda harus mengenakan busana yang ditentukan oleh perusahaan. Jangan mengenakan baju yang menarik perhatian sehingga pengunjung merasa tersinggung atau tidak nyaman. [3]
  3. Riset menunjukkan bahwa 8 dari 10 pengunjung ingin diperhatikan dan hampir semua merasa senang apabila mereka disapa dengan ramah. [4] Anda tidak harus menyapa tamu dengan kata-kata, tetapi pastikan Anda selalu melakukan kontak mata sambil tersenyum. [5]
    • Jika Anda sedang menata barang di rak atau berjalan ke gudang untuk mengambil barang, berhentilah sejenak untuk menyapa tamu yang baru datang. Setidaknya, sampaikan bahwa Anda akan kembali untuk melayaninya sesaat lagi. Studi menunjukkan bahwa pengunjung lebih siap menunggu apabila ia sudah disapa. [6]
    • Saat sedang melayani tamu, tanyakan apakah ia tidak keberatan jika Anda menyapa pengunjung yang baru datang. [7]
    • Sediakan bel di pintu masuk supaya Anda tahu apabila ada tamu datang dan bisa langsung menyapa.
    • Berusahalah menyapa pengunjung dalam waktu 30 detik setelah ia datang.
  4. Mengingat apa yang disukai dan tidak disukai pelanggan setia adalah hal yang sangat bermanfaat. Pelanggan kedai kopi atau restoran akan merasa dihargai jika Anda tahu apa menu favoritnya. Jika Anda bekerja di toko pakaian, pelanggan akan merasa diperhatikan apabila Anda ingat warna atau merek kesukaannya. Perhatian pada preferensi personal berperan penting untuk meningkatkan loyalitas pelanggan. [8]
  5. Alih-alih sekadar memberi tahu letak produk yang sedang dicari, pengunjung akan mengapresiasi jika Anda mengantar dan menunjukkan produk yang diinginkan dengan tepat. [9]
  6. Berusahalah mencari tahu produk yang dibutuhkan secara spesifik dan mendetail supaya keinginan pelanggan bisa terpenuhi. Jika Anda bekerja di toko produk kesehatan dan melayani tamu yang sedang mencari protein bubuk, tanyakan apakah ia ingin menurunkan berat badan, memperbesar otot, atau membentuk tubuh. Tanyakan juga apakah ia membutuhkan produk untuk dikonsumsi setelah berolahraga atau ingin menunda rasa lapar. Jika ia mencari celana pendek di toko pakaian, tanyakan apakah untuk berolahraga atau bersantai dan apa jenis bahan yang diinginkan. Pertanyaan menunjukkan bahwa Anda memberikan perhatian. [10]
  7. Jangan pernah menilai orang lain dan jangan berasumsi ia tidak ingin ditemani. Pastikan Anda selalu menyapa setiap tamu yang datang dengan sopan dan ramah. Akan tetapi, jika ia menanggapi dengan bersikap dingin atau tidak merespons sama sekali, sampaikan bahwa Anda siap membantu jika dibutuhkan lalu biarkan ia sendiri. [11]
  8. Dampak sapaan yang ramah dan sopan akan hilang begitu saja karena salam perpisahan yang buruk. Alih-alih hanya mengucapkan terima kasih karena sudah datang, antarlah tamu menuju pintu keluar lalu bukakan pintu. Saat mengantar kaum lansia, wanita hamil, orang yang sedang menggendong anak, tanyakan apakah mereka membutuhkan bantuan untuk membawa barang belanjaan ke mobil. [12]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Mengucapkan Kata-Kata yang Tepat

PDF download Unduh PDF
  1. Ini adalah sapaan standar yang tidak bermanfaat. Biasanya, tamu akan menjawab, "Cuma lihat-lihat". Anda akan mendapat jawaban yang sama saat bertanya apakah Anda bisa membantu untuk menemukan barang yang dicari. Alih-alih menyapa pengunjung toko dengan kalimat yang sama, bukalah percakapan yang membuat mereka merasa nyaman dan dihargai. [13]
  2. Pastikan pengunjung tahu nama Anda jika ia membutuhkan bantuan. Dengan memperkenalkan diri, Anda akan bertransformasi dari karyawan yang tidak dikenal menjadi personel yang siap membantu sehingga tamu merasa nyaman dan diperhatikan. [14] Sebutkan nama Anda lebih dari sekali supaya ia tidak lupa.
  3. Jika yang datang adalah pelanggan tetap, sapalah dengan menyebut namanya, misalnya, "Halo, Pak Jack! Selamat berbelanja lagi!" Mendengar seseorang menyapa dengan menyebut nama membuat bagian otak tertentu terstimulasi sehingga pendengar akan tetap menyimak dengan baik apa yang diucapkan selanjutnya. [15] Jika Anda lupa nama pengunjung, setidaknya ia tahu bahwa Anda masih mengingatnya, misalnya dengan berkata: "Selamat siang! Senang sekali kita bisa bertemu lagi!" Orang-orang menghargai rekognisi sehingga mereka ingin datang lagi. [16]
  4. Jika Anda tidak bisa memastikan, tanyakan apakah ia sudah pernah berkunjung. Riset menunjukkan bahwa menyapa tamu dengan pertanyaan ini mampu meningkat penjualan sampai 16%. [17]
    • Jika ia pernah berkunjung, tanyakan produk yang dibeli dan apakah ia merasa puas menggunakan produk tersebut. Manfaatkan kesempatan ini untuk memberikan penguatan positif atau mengatasi keluhan.
    • Jika ini adalah kunjungan pertama, tawarkan untuk menemaninya berkeliling toko.
  5. Cuaca adalah topik yang netral untuk membuka percakapan sebab isu ini tidak ofensif dan siapa saja bisa membahasnya. Simak baik-baik respons yang diberikan dan sampaikan tanggapan yang tepat. Cara ini bertujuan mengajak tamu terlibat dalam percakapan yang menyenangkan sehingga ia merasa nyaman dan ingin berbelanja. [18]
  6. Ceritakan kepada pengunjung apabila di dalam toko ada produk yang menarik atau istimewa, misalnya karya seni, barang baru, hewan peliharaan, dll. Semua hal yang bisa dimanfaatkan agar tamu merasa nyaman dan ingin berkomunikasi mampu meningkatkan penjualan. [19]
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 30.759 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan