Unduh PDF Unduh PDF

Zoloft, atau sertraline , adalah antidepresan dalam golongan bernama selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI). Zoloft biasanya diresepkan untuk mengatasi depresi, kelainan obsesif-kompulsif, stres pasca-trauma, serangan panik, kelainan cemas dalam situasi sosial, serta masalah disforik saat menstruasi. Karena Zoloft mempengaruhi cairan kimia di dalam otak, konsumsinya tidak boleh dihentikan tanpa berkonsultasi dengan dokter. Selain itu, dokter juga harus mengawasi penghentian konsumsi Zoloft agar sesuai dengan jadwal yang ia resepkan.

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Mengurangi Konsumsi Zoloft

Unduh PDF
  1. Umumnya, lakukan hal ini jika Zoloft telah mengatasi depresi atau kelainan yang Anda alami secara efektif. Namun, sesungguhnya ada beberapa alasan baik untuk menghentikan atau mengubah metode pengobatan Anda dengan pengawasan dokter. Alasan-alasan ini termasuk:
    • Jika Anda mengalami efek samping yang parah atau berkelanjutan.
    • Bila depresi atau kelainan Anda tidak bisa diatasi dengan Zoloft. Ini berarti Anda tetap mengalami perasaan sedih, cemas, atau kosong; mudah teriritasi; kehilangan ketertarikan pada aktivitas-aktivitas atau hobi-hobi yang menyenangkan; kelelahan; kesulitan berkonsentrasi; gangguan-gangguan tidur seperti insomnia atau tidur berlebih; perubahan nafsu makan; pikiran-pikiran bunuh diri; atau rasa sakit serta nyeri pada fisik. [1] Ketahuilah bahwa Zoloft biasanya membutuhkan waktu hingga delapan minggu untuk dapat bekerja secara maksimal. Selain itu, dosisnya mungkin harus ditingkatkan. [2]
    • Jika Anda sudah cukup lama mengonsumsi Zoloft (6-12 bulan) dan dokter merasa Anda tidak berisiko menderita depresi kronis atau berkelanjutan. [3]
  2. Beberapa efek sampingnya termasuk: rasa mual, mulut kering, pusing, berat badan berkurang, insomnia, perubahan nafsu seks, serta tubuh bergetar tanpa terkontrol. Beri tahu dokter jika salah satu efek samping ini parah atau tidak kunjung hilang.
    • Selain itu, pikiran untuk bunuh diri mungkin terjadi pada kaum dewasa muda dan anak-anak. Segera beritahukan dokter bila Anda mempunyai pikiran yang berkaitan dengan keinginan bunuh diri.
  3. Diskusikan efek samping atau alasan lain untuk berhenti mengonsumsi Zoloft dengan dokter Anda. Ini akan membantu dokter membuat keputusan dan menentukan apakah sekarang memang saat yang tepat untuk melakukannya.
    • Bila Anda sudah meminum Zoloft selama beberapa saat (kurang dari delapan minggu), dokter kemungkinan akan menyarankan Anda untuk menunggu hingga delapan minggu agar Zoloft bisa berfungsi.
  4. Penurunan konsumsi antidepresan harus dilakukan perlahan, dengan pengurangan dosis secara bertahap untuk mencegah gejala-gejala penghentian konsumsinya. Cara ini dikenal dengan istilah tapering . Tapering bisa berlangsung selama beberapa minggu atau bulan, tergantung pada jenis antidepresannya, berapa lama Anda telah mengonsumsinya, serta gejala-gejala apa yang Anda alami. [4] Bila Anda langsung berhenti, tubuh mungkin tidak punya cukup waktu untuk menyesuaikan diri, dan Anda bisa mengalami gejala-gejala penghentian yang lebih parah. Gejala-gejala ini termasuk: [5]
    • Masalah perut seperti rasa mual, muntah-muntah, diare, atau kram
    • Gangguan tidur seperti insomnia atau mimpi buruk
    • Masalah keseimbangan seperti rasa pusing atau mengawang
    • Masalah gerakan atau sensoris seperti mati rasa, kesemutan, tremor, dan kurangnya koordinasi
    • Rasa mudah teriritasi, marah, atau cemas
  5. Lamanya waktu yang diperlukan untuk benar-benar menghentikan dosis Zoloft tergantung pada berapa lama Anda telah meminumnya dan dosis awal yang diresepkan bagi Anda. Dokter akan menentukan jadwal terbaik untuk mengurangi Zoloft sembari meminimalkan potensi gejala-gejala penghentiannya.
    • Salah satu cara yang disarankan adalah dengan mengurangi dosis Zoloft sebanyak 25 mg setiap kali. Berikan jeda waktu setidaknya dua minggu di antara setiap pengurangan dosis. [6]
    • Amati jadwal tapering dengan menuliskan tanggal serta perubahan dosis.
  6. Bahkan jika Anda menggunakan cara tapering , Anda masih mungkin mengalami gejala-gejala penghentian konsumsi Zoloft. Anda juga bisa berisiko terkena depresi atau kelainan berulang. Ikuti jadwalnya dengan benar dan berbicaralah kepada dokter bila Anda mengalami salah satu gejala tersebut.
    • Gejala-gejala penghentian konsumsi biasanya muncul dengan cepat, akan membaik setelah 1-2 minggu, dan melibatkan komplain fisik yang lebih banyak. Untuk membedakan antara gejala-gejala penghentian konsumsi dan depresi berulang, cari tahu kapan gejala-gejala tersebut muncul, berapa lama terjadi, serta jenisnya.
    • Gejala depresi berulang biasanya berkembang secara bertahap setelah 2-3 minggu dan bertambah parah selewat 2-4 minggu. Hubungi dokter bila gejala apa pun bertahan selama lebih dari 1 bulan. [7] [8]
  7. Dokter akan memonitor perkembangan Anda selama setidaknya beberapa bulan setelah konsumsi Zoloft dikurangi. Kabari dokter tentang semua gejala atau kekhawatiran yang Anda pikirkan.
  8. Bila Anda menghentikan Zoloft karena efek samping atau ketidakmampuannya mengontrol depresi, dokter bisa meresepkan antidepresan lain. Pilihan obat ini tergantung pada banyak aspek, misalnya selera pasien, respons sebelumnya, efektivitas, keamanan dan toleransi, biaya, efek samping, serta interaksi obat-obatan. [9] Jika Anda mengalami efek samping atau depresi Anda tidak terkontrol, dokter mungkin menyarankan:
    • Selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) yang berbeda, termasuk Prozac ( fluoxetine ), Paxil ( paroxetine ), Celexa ( citalopram ), atau Lexapro ( escitalopram )
    • Serotonin norepinephrine reuptake inhibitors (SNRI), seperti Effexor ( venlafaxine )
    • Tricyclic Antidepressant (TCA), seperti Elavil ( amitriptyline ).
    • Monoamine oxidase inhibitor (MAOI) juga bisa digunakan setelah Anda menunggu lima minggu dari penghentian konsumsi Zoloft. [10]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Melibatkan Perubahan Gaya Hidup dan Terapi-Terapi Alternatif

Unduh PDF
  1. Studi menunjukkan bahwa olahraga rutin bisa membantu memproduksi endorphin dan meningkatkan neurotransmitter yang bisa mengatasi gejala-gejala depresi. [11] Try to exercise for approximately thirty minutes each day.
  2. Diet yang sehat bisa membantu tubuh secara umum, terutama asam lemak omega 3 yang terbukti bisa menjadi terapi tambahan untuk mengatasi depresi.
    • Asam lemak omega 3 dikandung pada makanan seperti kale, bayam, kacang kedelai atau minyak kanola, biji bunga matahari, walnut , dan ikan berlemak seperti salmon. Anda juga bisa membelinya dalam bentuk seperti kapsul gelatin minyak ikan.
    • Studi yang menunjukkan keuntungan asam lemak omega 3 untuk mengatasi kelainan suasana hati termasuk pemberian dosis di antara 1-9 gram. Namun, ada lebih banyak bukti yang menunjukkan bahwa dosis yang lebih sedikit bisa lebih efektif. [12]
  3. Tidur biasanya terganggu bila Anda mengalami depresi. Ikuti rutinitas tidur yang sehat untuk memastikan Anda cukup istirahat. Kebiasaan tidur yang baik termasuk: [13]
    • Pergi tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari
    • Menghindari stimulasi sebelum tidur, misalnya olahraga, menonton TV, atau menggunakan komputer
    • Menghindari alkohol dan kafeina sebelum tidur
    • Menghubungkan ranjang dengan kegiatan tidur alih-alih membaca atau pekerjaan lain
  4. Meski tidak ada konsensus tentang seberapa sering Anda harus berjemur untuk mengatasi gejala depresi, para ilmuwan setuju bahwa beberapa jenis depresi (seperti depresi yang dipengaruhi oleh perubahan musim) bisa diringankan dengan berjemur. Riset juga menyatakan bahwa berjemur bisa mempengaruhi tingkat serotonin.
    • Umumnya, tidak ada jumlah maksimal sinar matahari. Pastikan Anda mengenakan krim tabir surya bila Anda akan berada di bawah sinar matahari lebih lama dari 15 menit. [14]
  5. Selama proses mengurangi konsumsi Zoloft, bina hubungan dengan dokter dan beritahu ia tentang status, perasaan, atau gejala-gejala yang muncul. Libatkan juga anggota keluarga atau teman dekat. Mereka mungkin bisa menyediakan dukungan emosional atau mengenali tanda-tanda depresi yang muncul kembali. [15]
  6. Analisis berbagai studi yang berbeda menunjukkan bahwa orang-orang yang mengikuti psikoterapi sembari mengurangi penggunaan antidepresan memiliki risiko yang lebih kecil untuk kembali terkena depresi. [16] Psikoterapi adalah cara untuk membantu orang-orang yang memiliki kelainan mental, dengan mengajarkan kepada mereka cara-cara untuk mengatasi pikiran serta perilaku yang tidak sehat. Dengan begini, orang-orang tersebut mampu menggunakan berbagai peralatan dan strategi untuk mengelola stres, kecemasan, pikiran, serta perilaku mereka. Ada berbagai jenis psikoterapi. Rencana perawatannya akan bergantung pada keadaan masing-masing orang, kelainan yang ia alami, tingkat keparahannya, serta beberapa faktor lain seperti apakah orang tersebut sedang berada dalam masa pengobatan atau tidak. [17] [18]
    • Cognitive behavioral therapy (CBT) bertujuan untuk membantu seseorang agar dapat berpikir dengan lebih positif dan mempengaruhi perilakunya. Terapi ini berfokus pada masalah yang sedang terjadi dan solusi-solusinya. Seorang terapis akan membantu seseorang untuk mengidentifikasi pikiran-pikiran tidak berguna dan mengubah kepercayaan yang tidak akurat, sehingga perilakunya bisa berubah. CBT sangat efektif untuk mengatasi depresi.
    • Terapi-terapi lain misalnya terapi interpersonal, yang berfokus pada peningkatan pola komunikasi; terapi keluarga, yang berfkous untuk menyelesaikan konflik keluarga yang mungkin mempengaruhi penyakit pasient; atau terapi psikodinamis, yang berfokus untuk membantu orang-orang mengenal dirinya lebih lanjut. Semua terapi ini adalah opsi lain yang juga tersedia.
  7. Beberapa studi menunjukkan keuntungan metode akupunktur untuk mengatasi depresi. Meski akupunktur bukanlah bagian dari saran yang biasanya diberikan untuk mengatasi depresi, cara ini tetap bisa berguna bagi beberapa orang. [19] Akupunktur adalah teknik menusukkan jarum-jarum tipis pada beberapa titik spesifik di tubuh untuk melegakan gejala penyakit. Bila jarum disterilkan dengan benar, risikonya kecil.
  8. Sebuah analisis hasil studi yang dilakukan oleh Universitas Johns Hopkins menyarankan bahwa meditasi harian selama tiga puluh menit bisa meringankan gejala depresi serta kecemasan. [20] Cara-cara praktis untuk mempraktekkan meditasi adalah mengulangi mantra, doa, berfokus pada pernapasan, atau melakukan refleksi pada apa yang telah Anda baca. [21] Aspects of medication include:
    • Berfokuslah – berfokus pada benda, gambar, atau cara pernapasan spesifik bisa membantu mengeluarkan kekhawatiran serta stres dari pikiran.
    • Bernapaslah dengan rileks – pernapasan yang lambat, mendalam, atau dipercepat bisa meningkatkan kadar oksigen dan membantu Anda bernapas dengan lebih efisien.
    • Keadaan yang tenang – keadaan yang tenang adalah aspek meditasi yang penting, terutama bagi pemula, agar gangguan yang dihadapi lebih sedikit.
    Iklan

Tips

  • Anda harus cukup tidur saat mencoba mengurangi konsumsi Zoloft, karena salah satu efek sampingnya yang mengganggu adalah halusinasi.
  • Laporkan semua gejala pikiran yang tidak bisa berhenti atau kesulitan tidur setelah Anda mulai meminum Zoloft, karena gejala-gejala ini bisa menjadi petunjuk adanya kelainan bipolar.
  • Beberapa orang mampu menoleransi penghentian SSRI dengan lebih baik daripada orang lain. Anda mungkin bisa berbicara kepada dokter tentang obat versi oralnya, sehingga Anda lebih mudah menurunkan dosis secara bertahap.
Iklan

Peringatan

  • Berhentilah mengonsumsi Zoloft dan segera hubungi dokter jika Anda mulai mengalami semua efek samping serius yang berhubungan dengan pengobatan ini, terutama bila Anda mulai berpikir ingin bunuh diri.
  • Artikel ini menawarkan informasi medis; namun, Anda tidak boleh menganggapnya sebagai saran medis. Berkonsultasilah dengan dokter sebelum menyesuaikan atau menghentikan konsumsi obat-obatan resep apa pun.
  • Beberapa alasan yang membuat Anda tidak boleh menghentikan konsumsi Zoloft termasuk:
    • Jika Anda baru saja mulai mengonsumsi Zoloft (dalam dua bulan terakhir), depresi Anda sudah sembuh, dan Anda merasa Anda tidak lagi perlu meminumnya.
    • Bila Anda tidak ingin mengonsumsi antidepresan atau obat-obatan berdasarkan alasan lain saat depresi Anda masih tidak terkontrol
    • Jika Anda ingin mengganti obat karena efek samping atau obat tersebut tidak efektif


Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 5.135 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan