PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Buddhisme tidak memiliki doa-doa “utama” seperti agama lainnya, tetapi berdoa pada agama ini adalah dialog spiritual yang akan membantu Anda untuk memusatkan diri secara mental dan emosi. Saat mulai berdoa, bayangkan makhluk yang Anda sebutkan dalam keadaan bahagia dan damai. Bayangkan pikiran cinta kasih Anda menjangkau, menyentuh dan memeluk mereka serta membuat mereka bahagia dan damai.

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Melantunkan Doa dalam Agama Buddha

PDF download Unduh PDF
  1. Sebelum berdoa, ambil nafas panjang, ambil posisi nyaman dan tutup mata Anda. Fokus pada posisi yang telah Anda tentukan, bila sudah merasa nyaman, pusatkan perhatian Anda. Sekarang Anda dapat meresapi doa, bukan hanya mengucapkannya saja.
    • Lilin, wewangian, dan cahaya yang redup bisa memberikan ketenangan dan membuat Anda lebih fokus berdoa.
  2. Mantra adalah frasa sederhana yang dilantunkan berulang-ulang. Anda tidak wajib memahami seluruh maksudnya karena akan memudar saat diulangi terus menerus. Melantunkan mantra dapat membantu Anda untuk mengindari pengalihan perhatian.
    • Om mani padme hum: Dibaca ohm man-ee pad-mae hoom, artinya "Aku bersujud kepada permata dalam teratai."
    • Oṃ Amideva Hrīḥ: Dibaca "OM Ami-dehva re." Atau, dalam Bahasa Indonesia, "Untuk mengatasi segala halangan dan rintangan "
    • Om A Ra Pa Ca Na Dhih: Mantra ini dipercaya dapat meningkatkan kebijaksanaan, berpikir kritis dan kemampuan menulis. Tekankan pengucapan "Dhih" (dibaca Di) saat melantunkan mantra. [1]
    • Masih ada banyak sekali mantra yang bisa dilafalkan, dengarkan rekaman mantra untuk mempelajarinya dengan cepat.
  3. Ini merupakan doa yang baik, doa pendek yang dapat diulang-ulang seperti mantra. Selalu ingat untuk fokus pada perkembangan spiritual Anda, jangan hanya meminta dari Buddha:
    Aku berlindung kepada Buddha, Dharma, and Sangha
    Hingga aku mencapai pencerahan.
    Dengan kumpulan kebajikan yang kulakukan, baik dari mempraktikkan kebaikan hati dan kebajikan lainnya
    Semoga aku mencapai pencerahan demi kebaikan semua makhluk.
    [2]
    • Sangha artinya "komunitas, kelompok, atau perkumpulan." Kata ini biasanya dikaitkan dengan komunitas yang mempercayai ajaran Buddha. [3]
    • Dharma adalah kebenaran universal yang berlaku untuk semua makhluk. Ini adalah kekuatan mutlak yang mengikat dan menyatukan dunia. [4]
  4. Doa ini adalah cara yang sangat baik untuk berterima kasih pada orang di sekeliling Anda, dan untuk memperkuat hubungan dengan mereka.

    Semoga aku selalu dalam keadaan baik, bahagia dan damai.
    Semoga semua guruku selalu dalam keadaan baik, bahagia dan damai.
    Semoga orang tuaku selalu dalam keadaan baik, bahagia dan damai.
    Semoga semua kerabatku selalu dalam keadaan baik, bahagia dan damai.
    Semoga semua temanku selalu dalam keadaan baik, bahagia dan damai.
    Semoga semua orang yang yang bersikap tidak peduli selalu dalam keadaan baik, bahagia dan damai.
    Semoga semua musuhku selalu dalam keadaan baik, bahagia dan damai.
    Semoga semua praktisi selalu dalam keadaan baik, bahagia dan damai.
    Semoga semua makhluk selalu dalam keadaan baik, bahagia dan damai.
  5. Waktu makan adalah saat yang sangat baik untuk bersantai dan menunjukkan rasa syukur atas berkah duniawi yang Anda terima. Saat makan adalah saat Anda dapat berkumpul dengan orang-orang yang dekat dan menghargai Anda. Lantunkan doa makan berikut:
    Aku mempersembahkan makanan ini kepada tiga permata
    Kepada Buddha yang berharga
    Kepada Dharma yang berharga
    Kepada Sangha yang berharga
    Mohon berkatilah makanan ini sebagai obat
    Yang membebaskanku dari kemelekatan dan hawa nafsu
    Sehingga aku dapat menggunakan tubuh ini untuk berkerja demi kebaikan semua makhluk. [5]
  6. Doa berikut diambil dari ceramah Sang Buddha, doa ini sangat kuat dan mencakup semua ajaran Buddha, baca berulang-ulang:
    Berkatilah agar aku menjadi terampil dalam membedakan yang baik dan buruk, berkatilah agar aku dapat memahami jalan kedamaian,
    Berkatilah aku agar dapat menghasilkan kata-kata yang baik, jujur, apa adanya, lembut dan bebas dari kesombongan;
    Berkatilah aku agar memiliki sikap cepat merasa cukup, hanya sedikit beban, hidup yang sederhana, kemampuan mengendalikan indra, kebijaksanaan, bebas dari kesombongan dan tidak melekat pada bangsa, ras, maupun kelompok.
    Berkatilah agar aku tidak melakukan kesalahan sekecil apa pun yang akan menyebabkan Sang Bijak menegurku. Sebaliknya berkatilah aku agar memiliki pikiran ini:
    “Semoga semua makhluk dalam keadaan baik dan aman, semoga mereka semua berada dalam keadaan nyaman.
    Makhluk apa pun, baik yang bergerak maupun diam, tanpa kecuali, baik berukuran sangat panjang, panjang, sedang, maupun pendek, baik sangat kecil maupun besar,
    Baik terlihat maupun tidak, baik berada dekat maupun jauh,
    Telah maupun belum terlahir; semoga semua makhluk berbahagia.
    Semoga tidak ada makhluk yang saling menipu dan menghina. Semoga tidak ada makhluk yang menginginkan penderitaan makhluk lain karena dicengkram oleh rasa marah atau benci.”
    Bagai seorang ibu yang melindungi anak tunggalnya dengan taruhan nyawa, demikianlah mohon berkati aku agar dapat membangkitkan pikiran cinta kasih kepada semua makhluk di seluruh semesta alam.
    Berkatilah aku agar dapat membangkitkan pikiran cinta kasih tanpa batas kepada semua mahkluk di dunia, atas, bawah, dan segala jurusan, tanpa hambatan, tanpa niat buruk maupun kebencian.
    Berdiri, berjalan, duduk, maupun berbaring , bebas dari sikap tak acuh, berkatilah agar aku selalu memusatkan perhatian dan mengingat hal ini. Inilah yang dinamakan jalan kebenaran. [6]
  7. Buddha bukanlah Tuhan pencipta meski beberapa praktik menganggapnya demikian. Jadi, doa bukan hanya dimaksudkan sebagai persembahan untuk Buddha. Tetapi lebih kepada perkembangan spiritual Anda sendiri. Jika Anda ingin berdoa, berdoalah, pikirkan masalah teologinya nanti. Anda tentu saja bisa membuat mantra sendiri (dengan kata-kata yang baik tentunya) dan ciptakan cara Anda sendiri untuk berdoa, karena tidak ada cara yang salah untuk berpraktik. [7]
    • Ada banyak sekali cara untuk berdoa, dan tidak ada cara yang paling benar dalam berdoa di agama Buddha. Anda dapat berdoa dan melatih spiritual sesuai dengan cara yang nyaman untuk diri Anda, tidak harus menurut apa yang dikatakan orang lain.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Menggunakan Tasbih Doa Tibet

PDF download Unduh PDF
  1. Tasbih doa Tibet atau dikenal dengan Mala, digunakan bukan sebagai hukuman atau patokan. Mala mirip dengan rosario dan digunakan untuk membantu, bukan menghalangi praktik spiritual Anda. [8]
    • Menghitung butiran Mala akan mengaktifkan tubuh Anda saat berdoa. Hal ini membuat 3 hal bergerak sekaligus yaitu tubuh (mala), pikiran (doa), dan batin (visualisasi).
    • Anda dapat menggunakan Mala untuk membaca doa atau mantra apa pun sesuai keinginan Anda.
    • Mala dapat dibeli secara daring, di biara agama Buddha atau di toko-toko Tibet.
  2. Biasanya ada 108 butiran <ala di tasbih doa Tibet, ditambah satu butir mala yang lebih besar atau “kepala mala”. Anda akan menyelesaikan kira-kira 100 pelafalan doa/mantra bila menggunakan mala, 8 lainnya berfungsi sebagai cadangan jika Anda salah hitung atau melewati beberapa butir mala.
    • Beberapa orang percaya jika kepala mala memiliki arti khusus, dan kadang kepala mala disebut dengan “butir guru”. Butir Mala ini adalah Guru yang akan membimbing Anda saat membaca putaran doa. [9]
  3. Tutup mata Anda dan rasakan butiran mala yang pertama, biasanya kepala mala. Lafalkan doa atau mantra secara lengkap, lalu lanjut ke butir mala berikutnya, rasakan mala yang Anda pegang. Beberapa orang menggunakan mantra yang lain untuk ukuran mala yang berbeda, cobalah jika Anda punya beberapa mala dengan ukuran yang berbeda.
    • Anda boleh menggunakan tangan kanan maupun kiri untuk menghitung butir mala.
    • Jangan khawatir bila penggunaan mala Anda tidak “sempurna”. Fokus pada visualisasi doa Anda, sadari diri Anda. Sadari tempat fisik Anda berada dengan memegang butiran mala.
  4. Saat Anda sudah menyelesaikan putaran pertama, lanjutkan dengan putaran ke arah yang sama.
    • Ini adalah simbol yang artinya Anda tidak akan “melangkahi” guru Anda. [10]
  5. Tidak ada yang salah dengan memakai mala, bawa terus agar Anda bisa menghitung doa dimana pun. Jika Anda tidak membawanya, gantungkan di tempat yang aman atau taruh di altar Anda. [11]
    Iklan

Tips

  • Ada banyak bentuk dan praktik dalam Buddhisme. Kebanyakan memiliki banyak jenis dan cara untuk berdoa, tetapi tidak ada cara yang benar-benar salah. Beberapa cara juga tidak mengikuti aturan yang dibuat. Jadi lakukan sesuai dengan kenyamanan Anda.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 174.549 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan