Unduh PDF Unduh PDF

Pemeriksaan urine sering kali menjadi bagian dari perawatan medis anak dan digunakan mendiagnosis penyakit, infeksi , atau masalah lainnya. [1] Untuk memeriksa urine anak lelaki, si anak mungkin membutuhkan pengarahan atau memerlukan bantuan orang dewasa untuk mengumpulkan sampel. Anda dapat mencoba metode pengumpulan urine berbeda, tergantung apakah anak sudah dilatih menggunakan toilet. Metode yang tersedia bervariasi mulai dari “ clean catch ” sampai peggunaan bantalan urine. Untuk mencegah terjadinya ketidakpatutan seksual, hanya orang tua, wali, atau tim medis anak yang diperbolehkan melakukan pengumpulan sampel. Jika Anda harus mengumpulkan sampel urine dari putra Anda, gunakan salah satu prosedur berikut untuk mencegah bakteri asing mengontaminasi sampel urine karena hal itu dapat menghasilkan hasil tes palsu.

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Menyiapkan Anak Lelaki untuk Pemeriksaan Urine

Unduh PDF
  1. Jika putra Anda cukup besar untuk memahami bahwa Anda harus mengambil sampel urine darinya, bisa jadi dia akan merasa tidak nyaman atau menolak. Penolakan tersebut dapat menyebabkan stres pada anak dan orang tua yang mencoba melakukannya. Oleh karena itu, menyiapkan anak terlebih dahulu dapat membantu melancarkan proses pemeriksaan. [2]
  2. Katakan kepada putra Anda bahwa pemeriksan urine tidak akan menyakiti atau membuatnya tidak nyaman, dan yakinkan dia bahwa Anda akan mendampinginya selama proses tersebut. [3]
  3. Untuk anak lelaki, pemeriksaan urine dapat diubah menjadi permainan sehingga akan membuat putra Anda lebih nyaman dan mungkin lebih bersemangat untuk menyelesaikan proses tersebut dengan benar.
    • Katakan kepadanya untuk membayangkan pengumpulan urine sebagai latihan membidik. Mempelajari cara buang air kecil di toilet adalah bagian dari latihan menggunakan toilet, jadi, katakan kepadanya bahwa buang air kecil ke dalam cangkir penampung adalah hal yang sama. Berilah imbalan menyenangkan untuk putra Anda jika dia bisa “membidik target” selama proses pengumpulan urine. [4]
    • Jika pemeriksaan dilakukan untuk memeriksa protein dalam urine, katakan kepada putra Anda bahwa perawat atau dokter akan mencelupkan pita kertas khusus ke dalam urine untuk pemeriksaan warna. Tanyakan kepada dokter atau perawat apakah putra Anda dapat melihat pita kertas dicelupkan dan meminta putra Anda menebak pita kertas itu akan berubah menjadi warna apa. [5]
  4. Ikut cara berikut untuk menimalkan stres pada putra Anda dan diri Anda sendiri:
    • Datanglah dalam keadaan siap. Saat Anda membuat janji dengan dokter, tanyakan apakah perlu dilakukan pengambilan sampel urine. Dengan begitu, Anda dapat mengusahakan agar putra Anda tidak buang air kecil tepat sebelum kunjungan ke dokter. Tanyakan apakah sampel urine harus diambil dengan metode “ clean catch ” (spesimen steril) sehingga Anda dapat membiasakan putra Anda diusap dengan tisu basah steril sebelum kunjungan ke dokter. [6]
    • Jelaskan pemeriksaan itu kepada putra Anda. Memberi tahu putra Anda bahwa dia harus memberikan sampel urine sebelum pergi ke dokter dan kemudian menjelaskan pemeriksaan itu kepadanya dengan cara yang meyakinkan dan tenang juga akan membantu menyiapkan putra Anda. Jelaskan bahwa orang dewasa juga mengumpulkan sampel urine dengan cara yang sama jika diminta oleh dokter. Yakinkan kepadanya bahwa pemeriksaan tersebut biasa dilakukan dan proses pelaksanaannya tidak sulit. [7]
    • Berilah minum kepada putra Anda sebelum pemeriksaan. Membujuk putra Anda untuk minum banyak air sebelum pergi ke dokter dapat membuatnya buang air kecil ketika sudah waktunya mengumpulkan sampel. [8] Kandung kemih yang kosong atau kesulitan buang air kecil dapat menyebabkan putra Anda merasa tertekan atau stres selama pemeriksaan, jadi bantulah dia dengan menyuruhnya minum air terlebih dahulu.
    • Sederhanakan prosedur pemeriksaan. Hubungi tempat praktik dokter dan tanyakan perlengkapan apa yang mereka sediakan untuk mempermudah proses pengumpulan urine. Wadah yang ditempatkan di toilet, seperti pispot, bisa jadi lebih sederhana dan lebih akrab bagi anak daripada mengumpulkan urine di dalam cangkir. [9] Ikuti rekomendasi dokter untuk menyederhanakan proses pemeriksaan..
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Menerapkan Metode Clean Catch pada Anak Lelaki yang Sudah Bisa Menggunakan Toilet

Unduh PDF
  1. Metode clean catch juga dikenal sebagai sampel urine pancaran tengah. Cara ini paling baik diterapkan pada anak yang lebih besar, sudah bisa menggunakan toilet dan bisa mengeluarkan urine jika diminta. Namun, anak-anak ini mungkin masih membutuhkan bantuan. Metode clean catch dilakukan dengan menempatkan cangkir di bawah aliran urine untuk mengumpulkannya. [10]
  2. Hamparkan beberapa tisu kertas sebagai alas yang bersih untuk menaruh cangkir spesimen dan tiga saset tisu basah steril. Anda harus bisa menjangkau perlengkapan ini dengan mudah. [11]
  3. Cucilah tangan Anda dan putra Anda secara menyeluruh dengan sabun dan air. Penting untuk menjaga kebersihan segala sesuatunya agar tidak mengontaminasi sampel urine. [12]
    • Jangan menyentuh apa pun yang tidak penting, seperti dinding, wajah, dan sebagainya sampai proses pengumpulan urine selesai.
    • Kenakan sarung tangan karet jika tersedia.
  4. Sebaiknya turunkan celana dan celana dalam setidaknya sampai pertengahan paha agar tidak terkena air kencing.
  5. Taruhlah tutup wadah dengan bagian yang datar (bagian luar) menghadap ke bawah di atas tisu kertas. Jangan menyentuh bagian dalam tutup atau bagian dalam wadah spesimen. Sebaiknya jauhkan jari Anda dari bibir wadah saat menanganinya. [13]
  6. Anda harus membersihkan penis putra Anda agar tidak terjadi kontaminasi pada sampel urine.
    • Jika putra Anda belum dikhitan, tariklah kulup dengan hati-hati ke belakang. Mintalah perawat atau doktor menunjukkan cara melakukannya jika Anda tidak yakin. Usaplah seluruh permukaan dengan tisu steril/beralkohol yang disediakan dokter. [14] Dengan tisu basah steril, usaplah sekitar celah uretra (ujung penis) ke arah perut. Buang tisu bekas pakai. [15]
    • Biarkan kulup kembali ke posisi semula setelah area tersebut kering. [16]
    • Tepuklah ujung penis dengan hati-hati menggunakan lidi kapas atau kasa steril untuk mengeringkannya. [17]
  7. [18] Dia dapat membantu dengan mengarahkan pancaran urine ke toilet/urinal atau, jika dia belum dikhitan, dengan menarik kulup ke belakang (kulup harus terus ditarik ke belakang sampai pengumpulan urine selesai).
  8. Setelah cangkir spesimen siap, mintalah dia untuk mulai kencing ke dalam toilet. Jika dia mengalami kesulitan, cobalah membuka keran air. [19]
  9. Setelah putra Anda mengeluarkan sejumlah kecil urine ke dalam toilet, posisikan cangkir di bawah aliran urine. [20] Dia harus terus kencing. Peganglah cangkir cukup dekat sehingga urine tidak memercik, tetapi jangan terlalu dekat sampai menyentuh penis. [21] Menaruh cangkir ke bawah aliran urine saat dia kencing bisa sedikit berantakan, dan jari Anda mungkin terkena kencing.
  10. Saat cangkir sekitar ⅓ penuh, jauhkan cangkir dari aliran urine. Jangan mengisi cangkir sampai meluap.
    • Biarkan putra Anda menuntaskan buang air kecilnya setelah Anda menyingkirkan cangkir. [22]
    • Bahkan jika cangkir hanya ¼ penuh dan aliran urine mulai melemah, jauhkan cangkir sebelum dia selesai kencing. [23]
  11. Pasang tutup cangkir spesimen dengan kencang tanpa menyentuh bibir cangkir atau bagian dalamnya. Setelah tutup terpasang, Anda boleh menyeka urine yang menempel di bagian luar cangkir.
    • Simpanlah cangkir di tempat yang aman sebelum diberikan kepada dokter/perawat, atau taruhlah di bagian dalam pintu khusus untuk sampel urine jika memang tersedia di kamar mandi. [24]
    • Jika Anda mengambil sampel di rumah, simpanlah sampel di lemari pendingin sampai Anda membawanya ke tempat praktik dokter. [25]
  12. Jika dia belum dikhitan, tarik kulup ke posisi semula setelah dia selesai kencing. Bantulah dia menaikkan celana dan celana dalamnya, dan mintalah dia mencuci tangan. Anda juga harus mencuci tangan. [26]
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Menerapkan Metode Clean Catch pada Anak Lelaki yang Belum Bisa Menggunakan Toilet

Unduh PDF
  1. Untuk bayi yang belum terlatih menggunakan toilet, mengumpulkan sampel urine bisa sedikit lebih sulit dibandingkan anak yang sudah terlatih menggunakannya. Anda harus memancing putra Anda untuk kencing, kemudian mengumpulkan urinenya. Mulailah pemeriksaan satu jam setelah anak diberi banyak minum agar kandung kemihnya terisi. [27]
  2. Cucilah sampai bersih menggunakan sabun dan air agar tidak mengontaminasi sampel urine. [28]
  3. Taruhlah wadah urine yang steril dan bersih, tisu basah steril, lidi kapas atau kasa steril, dan tisu kertas atau tisu bayi (untuk berjaga-jaga kalau terjadi kekacauan) sebelum pengambilan sampel dimulai. Pastikan perlengkapan mudah dijangkau selama proses pengambilan sampel.
  4. Baringkan dia di atas meja ganti. [29]
  5. Jangan khawatir jika putra Anda sudah kencing di popok. Mungkin masih ada urine di kandung kemihnya. [30]
  6. Anda harus membersihkan penis anak untuk mencegah kontaminasi pada sampel urine.
    • Jika putra Anda belum dikhitan, tariklah kulup ke belakang dengan hati-hati. Mintalah perawat atau dokter menunjukkan caranya jika Anda tidak yakin. Usaplah seluruh permukaan dengan tisu basah steril/beralkohol yang disediakan di tempat praktik dokter. [31]
    • Menggunakan tisu basah steril, usaplah sekitar celah uretra (ujung penis) ke arah perut. Buanglah tisu yang sudah digunakan. [32]
    • Biarkan kulup kembali ke posisi semula setelah area tersebut kering. [33]
    • Tepuklah ujung penis secara perlahan dengan lidi kapas atau kasa steril untuk mengeringkannya. [34]
  7. Siapkan cangkir urine. Jangan biarkan apa pun menyentuh bagian dalam wadah atau tutup selain urine, kalau tidak pemeriksaan urine akan terkontaminasi. [35]
  8. Dengan dua jari, ketuklah bagian tengah perut ke arah perut bagian bawah. Langkah ini akan mendorong anak untuk kencing. Tanyakan apakah dokter atau perawat mau menunjukkan di mana dan bagaimana cara mengetuk sebelum memulai proses pengumpulan urine. [36]
    • Lakukan satu ketukan setiap detik selama satu menit, kemudian berhentilah selama satu menit, ulangi proses itu secara berselang-seling, sampai putra Anda kencing atau sampai 10 menit telah berlalu. [37]
    • Perhatikan dengan saksama. Aliran urine dapat terjadi sangat cepat, dan Anda mungkin melewatkannya jika tidak memperhatikan. [38] Peganglah cangkir urine di tangan yang tidak digunakan untuk mengetuk sehingga Anda dapat menangkap urine begitu keluar.
    • Bersabarlah. Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan urine dengan metode ini sekitar 5,5 menit. Sekitar 77% anak akan menghasilkan urine dalam 10 menit. [39] Jika putra Anda tidak kencing dalam 10 menit, berhentilah dan coba lagi setelah jadwal makan berikutnya.
  9. Beberapa tetes urine mungkin cukup untuk melakukan pemeriksan, jadi kumpulkan urine sebanyak yang Anda bisa. [40]
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Menggunakan Bantalan Urine untuk Anak Lelaki yang Belum Bisa Menggunakan Toilet

Unduh PDF
  1. Metode “ clean catch ” dilakukan ketika putra Anda buang air kecil langsung ke dalam cangkir pemeriksaan. Jika putra Anda tidak dapat melakukannya karena belum bisa menggunakan toilet, gunakan saja bantalan urine. Walaupun menggunakan bantalan urine memiliki risiko kontaminasi lebih tinggi, ini pilihan terbaik kedua setelah clean catch . [41]
    • Pilihan lain adalah kantong urine. Dokter mungkin memberi kantong urine jika Anda merasa itu dapat membantu. Kantong ini ditempatkan di dalam popok, seperti bantalan urine, untuk mengumpulkan urine.
  2. Cucilah tangan sampai bersih dengan sabun dan air agar sampel urine tidak terkontaminasi. [42]
  3. Taruhlah wadah urine yang steril dan bersih, tisu basah steril, alat suntik urine steril (kapasitas 5 ml), bantalan urine, dan perlengkapan lain yang mungkin dibutuhkan sebelum memulai pengambilan sampel. Pastikan perlengkapan dapat dijangkau dengan mudah selama proses pengambilan sampel. [43]
  4. Baringkan putra Anda di meja ganti, dan lepaskan popoknya sehingga Anda dapat membersihkannya dan menyiapkan dia untuk pengumpulan urine.
  5. Anda harus membersihkan penis putra Anda untuk mencegah kontaminasi pada sampel urine.
    • Jika putra Anda belum dikhitan, tariklah kulup ke belakang dengan hati-hati. Tanyakan kepada perawat atau dokter cara melakukannya jika Anda tidak yakin. Usaplah seluruh permukaan dengan tisu basah steril/beralkohol yang diberikan dokter. [44]
    • Dengan tisu basah steril, usaplah sekitar celah uretra (ujung penis) ke arah perut. Buang tisu bekas pakai. [45]
    • Biarkan kulup kembali ke posisi semula setelah area tersebut kering. [46]
    • Tepuklah ujung penis secara perlahan dengan lidi kapas atau kasa steril untuk mengeringkannya. [47]
    • Bersihkan juga seluruh bagian penis dan bokong putra Anda menggunakan sabun dan air atau tisu basah steril. [48]
  6. Baliklah popok sekali pakai dan tempatkan di bawah putra Anda dengan bagian luar yang dilapisi plastik menghadap ke atas. Tempatkan bantalan urine di bagian luar popok, dengan begitu saat Anda mengenakan popok pada putra Anda, bantalan akan menutupi penis dan bokongnya. Kenakan popok yang sudah dibalik pada putra Anda dengan bantalan urine di bagian dalam. [49]
  7. Periksalah bagian dalam popok setiap 10 menit sampai bantalan basah. [50]
    • Begitu putra Anda kencing, lepaskan popok bersama bantalan.
    • Jika putra Anda juga BAB, buanglah bantalan dan mulailah proses itu kembali. Anda memerlukan urine bersih untuk pemeriksaan. [51]
    • Letakkan bantalan di atas permukaan datar dengan bagian yang basah menghadap ke atas. [52]
  8. Ambillah alat suntik berkapasitas 5 ml, dan letakkan ujungnya di bantalan basah tepat di tengah-tengah urine. Jika urine menggenang di bantalan, ini tempat terbaik untuk menempatkan alat suntik. Perlahan-lahan tariklah pengisap. Urine akan masuk ke dalam alat suntik secara perlahan saat Anda menyedot urine dari bantalan. [53]
  9. Peganglah alat suntik di atas cangkir pemeriksaan. Dorong pengisap sehingga urine keluar dari cangkir. [54]
    • Jika masih ada urine di bantalan, gunakan alat suntik untuk mengumpulkan lebih banyak urine dari bantalan.
    • Jika urine yang terkumpul dianggap cukup, pasanglah tutup cangkir.

Tips

  • Saat membantu putra Anda, kembangkan juga kemandiriannya. Berilah bantuan secukupnya saja. Tergantung usia dan pengalaman putra Anda, Anda mungkin harus melakukan semua langkah yang diperlukan atau Anda mungkin hanya perlu memberinya beberapa petunjuk verbal.
  • Jika Anda mengumpulkan sampel urine di rumah dan tidak memiliki tisu basah antibakteri, gunakan tisu kertas basah dengan beberapa tetes sabun antibakteri. Setelah itu, gunakan tisu kertas basah untuk membilas.
  • Jika anak kesakitan saat kencing karena infeksi, Anda dapat menyarankan kepadanya untuk “meniup rasa sakit itu” dengan mengembuskan napas keras-keras saat urine mulai keluar. Memperkenalkan gagasan ini terlebih dahulu memberi anak kesempatan untuk melatih tekniknya. Anda juga dapat meminta anak untuk berfokus pada bagian tubuh yang lain, contohnya, merasakan tangan Anda di keningnya. [55]
  • Membuka keran dapat membantu putra Anda kencing jika dia mengalami kesulitan melakukannya. [56]
  • Jika putra Anda malu terlihat dengan cangkir sampel setelah keluar dari kamar mandi, dan tidak ada pintu khusus untuk spesimen di kamar mandi, mintalah kantong atau metode rahasia lain dari dokter/perawat untuk membawa cangkir. [57]
  • Pastikan cangkir urine diberi label dengan nama anak dan tanggal lahir sebelum Anda meninggalkannya di suatu tempat atau memberikannya kepada seseorang.
  • Dokter mungkin tidak selalu mengandalkan pengumpulan urine dengan metode bantalan atau kantong urine, terutama jika mereka memeriksa kemungkinan infeksi. Jika anak belum terlatih menggunakan toilet atau tidak mampu kencing untuk memberikan sampel, dokter mungkin mengambil sampel urine menggunakan kateter yang dimasukkan ke dalam penis hingga ke kandung kemih. Ini cara terbaik untuk mendapatkan sampel steril.
  1. http://www.amnch.ie/Just-for-Kids/Parent-Advice/Urine-Collection.pdf
  2. http://www.cincinnatichildrens.org/health/u/urine-culture-male/
  3. http://www.cincinnatichildrens.org/health/u/urine-culture-male/
  4. http://www.cincinnatichildrens.org/health/u/urine-culture-male/
  5. http://www.amnch.ie/Just-for-Kids/Parent-Advice/Urine-Collection.pdf
  6. http://www.cincinnatichildrens.org/health/u/urine-culture-male/
  7. http://www.amnch.ie/Just-for-Kids/Parent-Advice/Urine-Collection.pdf
  8. http://www.amnch.ie/Just-for-Kids/Parent-Advice/Urine-Collection.pdf
  9. http://www.cincinnatichildrens.org/health/u/urine-culture-male/
  10. http://www.cincinnatichildrens.org/health/u/urine-culture-male/
  11. http://www.amnch.ie/Just-for-Kids/Parent-Advice/Urine-Collection.pdf
  12. http://www.cincinnatichildrens.org/health/u/urine-culture-male/
  13. http://www.amnch.ie/Just-for-Kids/Parent-Advice/Urine-Collection.pdf
  14. http://www.cincinnatichildrens.org/health/u/urine-culture-male/
  15. http://www.cincinnatichildrens.org/health/u/urine-culture-male/
  16. http://www.cincinnatichildrens.org/health/u/urine-culture-male/
  17. http://www.cincinnatichildrens.org/health/u/urine-culture-male/
  18. http://www.amnch.ie/Just-for-Kids/Parent-Advice/Urine-Collection.pdf
  19. http://www.amnch.ie/Just-for-Kids/Parent-Advice/Urine-Collection.pdf
  20. http://www.amnch.ie/Just-for-Kids/Parent-Advice/Urine-Collection.pdf
  21. http://www.amnch.ie/Just-for-Kids/Parent-Advice/Urine-Collection.pdf
  22. http://www.amnch.ie/Just-for-Kids/Parent-Advice/Urine-Collection.pdf
  23. http://www.cincinnatichildrens.org/health/u/urine-culture-male/
  24. http://www.amnch.ie/Just-for-Kids/Parent-Advice/Urine-Collection.pdf
  25. http://www.amnch.ie/Just-for-Kids/Parent-Advice/Urine-Collection.pdf
  26. http://www.amnch.ie/Just-for-Kids/Parent-Advice/Urine-Collection.pdf
  27. http://www.amnch.ie/Just-for-Kids/Parent-Advice/Urine-Collection.pdf
  28. http://www.amnch.ie/Just-for-Kids/Parent-Advice/Urine-Collection.pdf
  29. http://www.amnch.ie/Just-for-Kids/Parent-Advice/Urine-Collection.pdf
  30. http://www.amnch.ie/Just-for-Kids/Parent-Advice/Urine-Collection.pdf
  31. http://www.amnch.ie/Just-for-Kids/Parent-Advice/Urine-Collection.pdf
  32. http://www.nursingtimes.net/urine-collection-in-infants-and-children/574750.article
  33. http://www.amnch.ie/Just-for-Kids/Parent-Advice/Urine-Collection.pdf
  34. http://www.gp-training.net/pal/gu/uti_collection.htm
  35. http://www.amnch.ie/Just-for-Kids/Parent-Advice/Urine-Collection.pdf
  36. http://www.cincinnatichildrens.org/health/u/urine-culture-male/
  37. http://www.amnch.ie/Just-for-Kids/Parent-Advice/Urine-Collection.pdf
  38. http://www.amnch.ie/Just-for-Kids/Parent-Advice/Urine-Collection.pdf
  39. http://www.gp-training.net/pal/gu/uti_collection.htm
  40. http://www.gp-training.net/pal/gu/uti_collection.htm
  41. http://www.gp-training.net/pal/gu/uti_collection.htm
  42. http://www.gp-training.net/pal/gu/uti_collection.htm
  43. http://www.gp-training.net/pal/gu/uti_collection.htm
  44. http://www.gp-training.net/pal/gu/uti_collection.htm
  45. http://www.gp-training.net/pal/gu/uti_collection.htm
  46. https://labtestsonline.org/understanding/testtips/kidtips/start/2/
  47. http://www.cincinnatichildrens.org/health/u/urine-culture-male/
  48. https://labtestsonline.org/understanding/testtips/kidtips/start/2/

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 5.075 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?