PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Suntikan dapat diberikan dengan aman dan akurat di rumah sendiri. Penerapan cara penyuntikan yang aman dapat melindungi pasien, orang yang menyuntik, serta lingkungan. Suntikan yang umumnya diberikan di rumah ada dua, yaitu suntikan subkutan yang meliputi pemberian insulin, dan suntikan intramuskuler. Jika Anda harus menyuntik diri sendiri atau menyuntik teman dekat atau anggota keluarga, pertama-tama Anda harus mempelajari caranya dari ahli medis yang meresepkan obat yang akan disuntikkan.

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Bersiap Menyuntik

PDF download Unduh PDF
  1. Dokter semestinya memberi petunjuk mendetail tentang tipe suntikan yang akan Anda berikan beserta tekniknya. Bila sudah siap, tinjau lagi instruksi mendetail yang menyertai obat serta petunjuk yang diberikan oleh dokter, perawat, atau apoteker. Jika Anda punya pertanyaan atau keraguan tentang bagaimana dan kapan suntikan harus diberikan, bicaralah dengan dokter, perawat, atau apoteker. Tanyakan jika Anda tidak yakin tentang tabung suntik, panjang jarum, dan tebal jarum sebelum melanjutkan. [1]
    • Ada obat yang sudah siap dalam suntikan untuk langsung digunakan, sementara obat lain harus diisi ke dalam suntikan dari botol.
    • Pastikan apa saja yang Anda butuhkan untuk suntikan. Beberapa orang menerima lebih dari satu jenis suntikan di rumah.
    • Tabung dan jarum suntik yang dibutuhkan untuk satu suntikan kadang sulit dibedakan dengan tabung dan jarum yang harus digunakan untuk menyuntikkan obat lain.
  2. Tidak semua kemasan obat suntik itu sama. Ada obat yang memerlukan rekonstitusi sebelum diberikan. Ada juga obat yang dalam kemasannya sudah lengkap dengan semua yang Anda butuhkan, termasuk tabung dan jarum suntik. [2] Sekali lagi, ahli medis harus mengajarkan tentang obat dan langkah persiapan untuk memberikan obat tersebut. Membaca instruksi atau artikel saja tidak cukup—Anda harus bertanya secara langsung dan memahami obat sepenuhnya dan bagaimana cara menyuntikkannya.
    • Setelah berbicara dengan dokter, Anda juga dapat meninjau informasi produk tersebut untuk mendapatkan instruksi jelas langkah demi langkah mengenai semua yang Anda butuhkan untuk mempersiapkan obat yang akan disuntikkan. Sekali lagi, informasi tersebut bukan pengganti konsultasi dengan ahli medis.
    • Informasi juga memuat rekomendasi ukuran tabung, ukuran jarum, dan tebal jarum, jika tidak ada dalam kemasan.
    • Berikan obat yang dikemas dalam botol isi satu dosis. Pengemasan yang umum untuk kebanyakan obat suntik dilakukan dengan memasukkan obat ke dalam botol yang disebut botol isi satu dosis.
    • Label pada botol obat biasanya menyatakan single dose vial atau kepedekannya, SDV.
    • Artinya, tiap botol hanya berisi satu dosis. Setelah Anda menyiapkan dosis yang perlu disuntikkan, mungkin ada cairan obat yang tersisa di dalam botol.
    • Sisa obat di dalam botol harus dibuang dan tidak boleh disimpan untuk dosis berikutnya.
  3. Ada obat-obat yang dikemas dalam botol multidosis, artinya ada lebih dari satu dosis yang ditarik dari botol.
    • Label pada botol obat biasanya menyatakan multi-dose vial atau kependekannya, MDV.
    • Jika obat yang Anda gunakan dikemas dalam botol multidosis, gunakan spidol permanen untuk menulis tanggal obat itu dibuka pada botolnya.
    • Simpan obat di kulkas tiap setelah digunakan. Jangan dibekukan.
    • Ada sejumlah kecil pengawet yang digunakan dalam proses pembuatan obat yang dikemas dalam botol multidosis. Ini membantu meminimalkan pertumbuhan kontaminan, tetapi hanya melindungi kemurnian obat sampai 30 hari setelah botol dibuka.
    • Botol harus dibuang 30 hari setelah tanggal pertama dibuka, kecuali jika dokter menyarankan sebaliknya.
  4. Anda membutuhkan kemasan atau botol obat, tabung suntik yang jadi satu dengan produk jika ada, sepasang tabung dan jarum yang dibeli, atau tabung dan jarum terpisah yang dipasang saat penggunaan. Peralatan lain yang Anda butuhkan antara lain kapas beralkohol, kain kasa kecil atau bola kapas, plester, dan wadah peralatan bekas. [3]
    • Bukalah segel luar botol obat, kemudian lap karet atasnya dengan kapas beralkohol. Selalu biarkan karet mengering dengan sendirinya setelah dilap dengan alkohol. Meniup atau menyeka botol dapat menyebabkan kontaminasi.
    • Gunakan kain kasa atau bola kapas untuk menekan area penyuntikan guna mengurangi darah yang keluar. Tutupi area tersebut dengan plester.
    • Wadah peralatan bekas merupakan langkah keamanan penting untuk melindungi pasien, perawat, dan masyarakat dari materi biohazard . Wadah ini tebal dan terbuat dari plastik yang didesain untuk menampung peralatan yang sudah digunakan. Peralatan yang masuk ke sini adalah lanset (pisau bedah), tabung suntik, dan jarum suntik bekas. Apabila wadah tersebut penuh, Anda harus memindahkan isinya ke tempat yang khusus menghancurkan peralatan biohazard . [4]
  5. Pastikan obatnya sudah benar, dengan kekuatan yang tepat dan belum kedaluwarsa. Pastikan juga botol atau kemasan obat sudah disimpan sesuai dengan panduan produsen. Beberapa produk tetap stabil bila disimpan di suhu kamar sebelum digunakan, sementara produk lain harus disimpan di kulkas. [5]
    • Periksa kemasannya untuk mengecek kerusakan yang terlihat jelas seperti retak atau penyok pada botol yang menampung obat.
    • Lihatlah area di atas botol. Periksa apakah ada retakan dan penyok pada segel di bagian atas botol obat. Kemasan yang penyok bisa saja berarti kesterilan kemasan tidak lagi bisa diandalkan.
    • Lihatlah cairan di dalam botolnya. Periksalah apakah ada zat tidak biasa atau sesuatu mengambang di dalam botol. Kebanyakan obat suntik biasanya bening.
    • Ada beberapa insulin yang tampak keruh. Jika Anda memperhatikan ada sesuatu di dalam botol selain cairan bening, selain produk insulin, segera buang.
  6. Cucilah tangan sampai bersih dengan air dan sabun. [6]
    • Jangan lupa mencuci kuku, sela-sela jari, dan pergelangan tangan.
    • Ini membantu mencegah kontaminasi dan mengurangi risiko infeksi.
    • Disarankan memakai sarung tangan yang sudah disetujui oleh BPOM sebelum menyuntik sebagai pelindung ekstra dari bakteri dan infeksi.
  7. Pastikan tabung dan jarum ada dalam kemasan steril dan belum dibuka serta tidak ada bukti kerusakan atau cacat. Saat dibuka, periksa tabung suntik untuk mencari keretakan atau perubahan warna di bagian tabung. Ini termasuk karet pada bagian pengisap. Kerusakan atau cacat apa pun menunjukkan bahwa tabung tidak boleh digunakan. [7]
    • Periksa jarum untuk melihat apakah ada bukti kerusakan. Pastikan jarum tidak bengkok atau patah. Jangan menggunakan produk yang tampaknya sudah rusak, termasuk kerusakan pada kemasan yang mungkin mengindikasikan bahwa jarum tersebut tidak dianggap steril lagi.
    • Beberapa paket tabung dan jarum memiliki tanggal kedaluwarsa yang jelas, tetapi tidak semua produsen menyediakan informasi ini pada kemasan. Jika Anda khawatir produk tersebut sudah terlalu lama, hubungi produsennya. Siapkan nomor identifikasi produk saat Anda menelepon.
    • Buang tabung yang sudah rusak atau cacat, atau yang sudah kedaluwarsa, dengan memasukkannya dalam wadah peralatan bekas.
  8. Pastikan Anda menggunakan tabung yang memang didesain untuk suntikan yang akan diberikan. Jangan menukar-nukar beberapa tipe tabung karena itu dapat menyebabkan kesalahan serius dalam pemberian dosis. Selalu gunakan tipe tabung yang dianjurkan untuk obat yang akan Anda berikan. [8]
    • Pilih tabung yang menampung sedikit lebih banyak dari jumlah dosis yang harus diberikan.
    • Ikuti rekomendasi produsen tentang panjang dan lebar jarum.
    • Lebar jarum ditunjukkan dengan angka yang menunjukkan diameter jarum. Semakin besar angkanya, semakin tipis jarumnya. Ada beberapa obat yang lebih kental dan memerlukan jarum dengan angka yang lebih kecil, atau dengan kata lain diameter lebih besar.
    • Sebagian besar tabung dan jarum pada saat ini diproduksi dalam satu paket karena alasan keamanan. Saat memilih ukuran tabung, Anda juga harus memilih panjang dan lebar jarum. Pastikan peralatan yang Anda punya untuk memberi suntikan sudah benar. Ini diterangkan secara mendetail dalam informasi produk, atau bisa ditanyakan kepada apoteker, dokter, atau perawat. [9]
    • Tabung dan jarum terpisah masih tersedia. Jika alat suntik milik Anda terpisah, pasang tabung dan jarumnya. Pastikan ukuran tabung sudah benar dan jarum steril, belum digunakan, dengan panjang dan lebar yang sesuai dengan tipe suntikan yang akan Anda berikan. Suntikan intramuskuler dan subkutan menggunakan tipe jarum yang berbeda.
  9. Ikuti petunjuk pada kemasan jika tersedia atau langsung isi tabung dari botol obat. [10]
    • Sterilkan bagian atas botol dengan alkohol dan diamkan beberapa menit sampai kering.
    • Bersiaplah mengisi tabung. Ketahui dengan pasti berapa banyak cairan yang harus Anda tarik sesuai dosis. Tabung harus diisi dengan jumlah yang persis sama dengan dosis yang diresepkan. Informasi ini tersedia di label resep atau instruksi dari dokter atau apoteker.
    • Untuk mengisi tabung, tarik pengisap untuk mengisi tabung dengan udara sebanyak cairan yang dibutuhkan.
    • Pegang botol dalam posisi terbalik, tusukkan jarum pada segel karet, dan dorong pengisap untuk menyuntikkan udara dari tabung ke dalam botol.
    • Tarik pengisap untuk menyedot cairan dalam jumlah yang tepat dengan dosis yang dibutuhkan. [11]
    • Kadang ada gelembung udara di dalam tabung. Ketuk tabung dengan pelan saat jarum masih menancap pada botol obat. Ketukan ini akan memindahkan udara ke bagian atas tabung.
    • Dorong kembali udara tersebut ke dalam botol, kemudian lanjutkan menyedot obat jika masih dibutuhkan untuk meyakinkan bahwa jumlahnya sudah benar.
  10. Sebelum menyuntik, pertimbangkan mengompres area penyuntikan dengan es untuk mengurangi rasa sakit, khususnya pada pasien anak-anak. Biarkan pasien duduk dalam posisi nyaman dengan menampakkan area yang akan disuntik. [12]
    • Pastikan Anda dapat menjangkau area penyuntikan tanpa kesulitan.
    • Mintalah pasien untuk tetap diam dan rileks.
    • Jika Anda menyeka area suntikan dengan alkohol, tunggulah beberapa menit sampai area tersebut kering dengan sendirinya sebelum menusukkan jarum ke dalam kulit.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Memberi Suntikan Subkutan

PDF download Unduh PDF
  1. Suntikan subkutan (SQ) diberikan ke dalam lapisan kulit yang berlemak. SQ dibutuhkan untuk obat spesifik dan dosis yang biasanya dalam jumlah kecil. Lapisan lemak tempat suntikan diberikan terletak di antara kulit dan otot. [13]
    • Salah satu tempat yang bagus untuk suntikan subkutan adalah perut. Pilihlah area di bawah pinggang dan di atas tulang pinggul, kira-kira 5 cm dari pusar. Hindari area pusar.
    • Suntikan SQ dapat diberikan pada area paha, tepat di antara lutut dan pinggul, dan agak ke sisi asalkan Anda dapat mencubit 2–5 cm kulit.
    • Punggung bawah juga bagus untuk suntikan SQ. Targetkan area di atas pantat, di bawah pinggang, dan tepat di antara tulang belakang dan sisi tubuh.
    • Lengan atas juga bisa asalkan ada cukup kulit yang dapat dicubit hingga 2–5 cm. Gunakan area lengan atas yang berada tepat di antara siku dan bahu.
    • Berganti area penyuntikan akan membantu mencegah memar dan kerusakan kulit. Anda juga dapat mengubah posisi pada area yang sama dengan menyuntik bagian kulit yang berbeda dalam area tersebut.
  2. Bersihkan kulit pada dan di sekitar area penyuntikan dengan alkohol. Biarkan alkohol kering dengan sendirinya sebelum menyuntik. Ini tidak akan lebih dari satu hingga dua menit. [14]
    • Jangan menyentuh area yang sudah diseka alkohol dengan tangan ataupun peralatan lain sebelum suntikan diberikan.
    • Pastikan dosis sudah benar, area penyuntikan sudah benar, dan Anda sudah mempersiapkan dosis yang benar.
    • Pegang tabung suntik dengan tangan dominan dan lepas penutup jarum dengan tangan sebelahnya. Cubit kulit dengan tangan yang tidak dominan.
  3. Anda dapat memasukkan jarum pada sudut 45 derajat atau 90 derajat tergantung banyaknya kulit yang dapat dicubit. [15]
    • Gunakan sudut 45 derajat jika Anda hanya dapat mencubit 2 cm kulit.
    • Jika Anda dapat mencubit 5 cm kulit, masukkan jarum pada sudut 90 derajat.
    • Tahan tabung dengan kencang dan tusukkan jarum dengan gerakan cepat dari pergelangan tangan.
    • Masukkan jarum dengan cepat dan hati-hati pada sudut yang sudah ditentukan dengan tangan dominan, sambil mencubit kulit dengan tangan sebelahnya. Penusukan yang cepat memungkinkan pasien tidak tegang.
    • Aspirasi tidak diperlukan untuk suntikan SQ. Namun juga tidak ada bahayanya kecuali jika Anda menyuntikkan agen pengencer darah, seperti enoxaparin sodium .
    • Untuk melakukan aspirasi, tarik pengisap sedikit dan periksa apakah ada darah dalam tabung. Jika ada, angkat jarum dan cari area yang lain untuk disuntik. Jika tidak ada darah, lanjutkan. [16]
  4. Dorong pengisap ke bawah sampai semua cairan dilepaskan.
    • Angkat jarum. Dorong kulit di atas area penyuntikan dan tarik jarum dalam gerakan cepat dan hati-hati dengan sudut yang sama seperti sudut penusukan.
    • Keseluruhan proses ini tidak membutuhkan lebih dari lima atau sepuluh detik.
    • Buang semua alat suntik yang sudah digunakan ke dalam wadah peralatan bekas.
  5. Suntikan insulin diberikan secara subkutan namun membutuhkan tabung berbeda untuk memastikan setiap dosis akurat. Selain itu, suntikan insulin dilakukan terus-menerus. Anda harus mencatat area penyuntikan insulin karena itu penting untuk membantu rotasi. [17]
    • Kenali perbedaan tabung insulin. Menggunakan tabung biasa dapat menyebabkan kesalahan serius dalam pemberian dosis.
    • Tabung insulin dibagi dalam unit, bukan cc atau ml. Anda harus selalu menggunakan tabung insulin saat memberi suntikan insulin.
    • Cek lagi dengan dokter atau apoteker untuk memastikan Anda memahami tipe tabung insulin apa yang harus digunakan dengan tipe dan dosis insulin yang diresepkan.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Memberi Suntikan Intramuskuler

PDF download Unduh PDF
  1. Suntikan intramuskuler (IM) memasukkan obat langsung ke dalam otot. Pilihlah area penyuntikan yang memiliki akses mudah ke jaringan otot. [18]
    • Ada empat area utama yang dianjurkan untuk suntikan IM. Keempat area tersebut adalah paha, pinggul, pantat, dan lengan atas.
    • Ganti area penyuntikan untuk mencegah memar, rasa sakit, bekas luka, dan perubahan kulit.
  2. Nama otot yang ditargetkan untuk menyuntikkan obat di area paha adalah vastus lateralis . [19]
    • Bagilah paha menjadi tiga. Bagian tengah adalah target untuk suntikan IM.
    • Ini area yang bagus jika Anda memberi suntikan IM kepada diri sendiri karena area tersebut mudah dilihat dan dijangkau.
  3. Otot ini terletak di pinggul. Gunakan tanda di tubuh untuk menemukan lokasi penyuntikan. [20]
    • Temukan lokasi yang tepat dengan meminta pasien berbaring telentang atau menyamping. Tempatkan pangkal telapak tangan di bagian atas dan luar paha tempat persambungannya dengan pantat.
    • Arahkan jari ke kepala pasien dan arahkan ibu jari ke antara paha.
    • Anda semestinya bisa merasakan tulang di ujung jari manis dan jari kelingking.
    • Bentuklah huruf V dengan menggerakkan telunjuk jauh dari jari lainnya. Suntikan diberikan di bagian tengah bentuk V tersebut.
  4. Area untuk penyuntikan adalah otot dorsogluteal . Dengan praktik, area penyuntikan ini lebih mudah ditemukan, tetapi mulailah dengan menggunakan tanda fisik dan bagi area pantatmenjadi empat kuadran untuk memastikan area penyuntikan sudah benar. [21]
    • Tarik garis imajiner atau garis fisik menggunakan kapas alkohol jika ada, dari atas belahan ke sisi tubuh. Tandai titik tengah garis tersebut dan naik lagi 7 cm.
    • Tarik garis lain melintasi garis pertama, sehingga membentuk silang.
    • Cari tulang lengkung di kuadran luar atas. Suntikan harus diberikan pada kuadran luar atas di bawah tulang lengkung.
  5. Otot deltoid terletak di lengan atas dan merupakan area yang bagus untuk suntikan IM jika ada jaringan otot yang memadai. Gunakan area lain jika pasien bertubuh kurus atau memiliki sedikit otot di area tersebut. [22]
    • Temukan acromion process , atau tulang yang melintasi lengan atas.
    • Gambarlah segitiga terbalik imajiner dengan tulang sebagai alas dan puncak segitiga berada sejajar dengan ketiak.
    • Beri suntikan di tengah-tengah segitiga, 2–5 cm di bawah acromion process .
  6. Biarkan alkohol kering sebelum memberi suntikan. [23]
    • Jangan menyentuh area yang sudah dibersihkan dengan jari atau peralatan lain sebelum suntikan diberikan.
    • Tahan tabung suntik dengan kencang menggunakan tangan dominan dan lepas tutup jarum dengan tangan sebelahnya.
    • Tekan kulit di area penyuntikan. Tekan dengan pelan dan tarik kulit supaya kencang.
  7. Gunakan pergelangan tangan untuk menyuntikkan jarum ke dalam kulit pada sudut 90 derajat. Anda harus mendorong jarum sampai cukup dalam untuk memastikan obat masuk ke dalam jaringan otot. Memilih panjang jarum yang benar akan membantu memandu Anda dalam proses penyuntikan. [24]
    • Lakukan aspirasi dengan menarik penyedot sedikit. Saat menarik penyedot, carilah darah yang tertarik ke dalam tabung.
    • Jika ada darah, lepaskan jarum dengan pelan dan cari area penyuntikan lain. Jika tidak ada darah yang terlihat, lanjutkan penyuntikan. [25]
  8. Dorong pengisap ke bawah sampai semua cairan dilepaskan. [26]
    • Jangan mendorong pengisap terlalu keras karena ini memaksa obat masuk ke dalam area terlalu cepat. Dorong pengisap dalam gerakan stabil namun pelan untuk mengurangi rasa sakit.
    • Angkat jarum dalam sudut yang sama dengan sudut penyuntikan.
    • Tutupi area penyuntikan dengan kain kasa kecil atau bola kapas dan plester, dan cek secara teratur. Pastikan plester bersih dan area penyuntikan tidak terus mengeluarkan darah.
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Memperhatikan Keamanan Setelah Penyuntikan

PDF download Unduh PDF
  1. Obat baru harus diberikan pertama kali di klinik dokter supaya tanda dan gejala alergi pada pasien dapat dipantau. Akan tetapi, jika tanda atau gejala reaksi alergi berkembang selama perawatan berikutnya, carilah perhatian medis segera. [27]
    • Tanda-tanda reaksi alergi meliputi bidur, ruam atau gatal, sesak napas, sulit menelan, merasa tenggorokan dan saluran udara tertutup, dan bengkak di mulut, bibir, atau wajah.
    • Hubungi ambulans jika gejala reaksi alergi terus berkembang. Jika memang ada alergi, Anda baru saja menerima suntikan obat yang mempercepat reaksinya.
  2. Teknik suntikan yang terbaik sekalipun kadang tetap memungkinkan masuknya kontaminan. [28]
    • Hubungi dokter sesegera mungkin jika Anda demam, merasakan gejala seperti flu, sakit kepala, sakit tenggorokan, nyeri sendi dan otot, serta masalah gastrointestinal.
    • Gejala lain yang mengharuskan perhatian medis segera adalah sesak dada, kongesti hidung atau tersumbat, ruam yang sudah menyebar, dan perubahan mental seperti kebingungan atau disorientasi.
  3. Perhatikan perubahan dalam jaringan kulit di area penyuntikan dan area di sekitarnya. [29]
    • Ada beberapa obat tertentu yang menimbulkan reaksi di area penyuntikan. Bacalah informasi produk sebelum memberi suntikan untuk mengetahui apa yang harus diwaspadai.
    • Reaksi umum yang terjadi pada area penyuntikan adalah kemerahan, bengkak, gatal, memar, dan kadang ada benjolan atau pengerasan.
    • Apabila suntikan harus sering diberikan, kerusakan pada kulit dan jaringan di sekitarnya dapat diminimalkan dengan mengganti-ganti area penyuntikan.
    • Masalah membandel dengan reaksi pada area penyuntikan mengharuskan evaluasi medis.
  4. Wadah peralatan bekas adalah tempat aman untuk membuang lanset, tabung, dan jarum bekas. Wadah ini bisa dibeli di apotek dan juga tersedia di internet. [30] [31]
    • Jangan pernah membuang lanset, tabung, atau jarum dalam tempat sampah biasa.
    • Baca panduan pembuangan yang berlaku. Apoteker dapat membantu menemukan program pembuangan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Negara memiliki panduan dan saran jelas tentang sistem yang aman dalam pembuangan sampah biohazard yang ditimbulkan suntikan rumah.
    • Peralatan suntik bekas, termasuk jarum, lanset, dan tabung, termasuk sampah biohazard karena sudah terkontaminasi kulit dan darah dari kontak langsung dengan Anda atau orang yang menerima suntikan.
    • Pertimbangkan untuk membuat perjanjian dengan perusahaan yang menyediakan kit pengiriman balik. Beberapa perusahaan menawarkan layanan yang menyediakan wadah peralatan bekas yang Anda butuhkan dan membuat perjanjian yang memungkinkan Anda mengirimkan wadah tersebut kembali pada mereka setelah penuh. Perusahaan bertanggung jawab menghancurkan sampah biohazard dengan cara yang benar. [32]
    • Tanyakan kepada apotek tentang cara aman membuang botol yang memuat obat yang sudah dipakai. Biasanya, botol obat yang sudah dibuka dapat dimasukkan dalam wadah peralatan bekas.
    Iklan

Peringatan

  • Perlu diulang bahwa Anda tidak boleh mencoba memberi suntikan tanpa instruksi menyeluruh dari tenaga medis. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai pengganti konsultasi dengan dokter, perawat, atau apoteker tentang pemberian obat via suntikan.
Iklan
  1. http://www.brooksidepress.org/Products/Administer_IM_SQ_and_ID_Injections/lesson_2_Section_3.htm
  2. http://www.cancersupportivecare.com/injection.html
  3. http://www.brooksidepress.org/Products/Administer_IM_SQ_and_ID_Injections/lesson_2_Section_3.htm
  4. http://www.drugs.com/cg/how-to-give-a-subcutaneous-injection.html
  5. http://www.drugs.com/cg/how-to-give-a-subcutaneous-injection.html
  6. http://www.drugs.com/cg/how-to-give-a-subcutaneous-injection.html
  7. http://www.cancersupportivecare.com/injection.html
  8. http://www.drugs.com/search.php?searchterm=how+to+give+an+insulin+injection
  9. http://www.cancersupportivecare.com/injection.html
  10. http://www.drugs.com/cg/how-to-give-an-intramuscular-injection.html
  11. http://www.drugs.com/cg/how-to-give-an-intramuscular-injection.html
  12. http://www.drugs.com/cg/how-to-give-an-intramuscular-injection.html
  13. http://www.drugs.com/cg/how-to-give-an-intramuscular-injection.html
  14. http://www.drugs.com/cg/how-to-give-an-intramuscular-injection.html
  15. http://www.drugs.com/cg/how-to-give-an-intramuscular-injection.html
  16. http://www.cancersupportivecare.com/injection.html
  17. http://www.drugs.com/cg/how-to-give-an-intramuscular-injection.html
  18. http://www.drugs.com/cg/how-to-give-an-intramuscular-injection.html
  19. http://www.drugs.com/cg/how-to-give-an-intramuscular-injection.html
  20. http://www.drugs.com/cg/how-to-give-an-intramuscular-injection.html
  21. https://www.pfizer.com/files/responsibility/protecting_environment/Used-Sharps-Disposal-FAQ.pdf
  22. http://www.fda.gov/MedicalDevices/ProductsandMedicalProcedures/HomeHealthandConsumer/ConsumerProducts/Sharps/
  23. http://www.fda.gov/MedicalDevices/ProductsandMedicalProcedures/HomeHealthandConsumer/ConsumerProducts/Sharps/

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 37.780 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan