Unduh PDF Unduh PDF

Tampon adalah pembalut yang berfungsi untuk menyerap darah menstruasi. Anda mungkin tidak tahu cara mengeluarkan dan membuang tampon dengan benar. Anda harus memahami tata cara mengeluarkan dan membuang tampon dengan tepat untuk mencegah timbulnya masalah kesehatan yang disebabkan oleh tampon. Selain itu, Anda juga perlu menggunakan tampon dengan benar agar tidak menimbulkan masalah kesehatan.

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Membuang Tampon di Rumah

Unduh PDF
  1. Setelah tampon dikeluarkan, buanglah dengan benar. Jangan membuang tampon ke dalam toilet lalu menyiramnya. Ini dapat membuat toilet tersumbat dan merusak pipa saluran air. [1]
  2. Siapkan tisu toilet lalu gunakan untuk membalut tampon. Ini dilakukan untuk mencegah darah tampon menetes ke lantai. Selain itu, dengan melakukan ini, tangan Anda juga akan terlindungi dari darah yang berasal dari tampon. [2]
    • Membalut tampon dengan tisu juga dapat membantu “menyembunyikan” tampon. Anda bisa melakukan ini untuk membuang tampon dengan sembunyi-sembunyi.
  3. Pastikan tampon dibuang ke tempat sampah. Segera buang tampon ke tempat sampah setelah dikeluarkan agar tidak berantakan. Selain itu, tampon juga dapat dibuang dengan tersembunyi.
    • Terkadang, tampon akan menjadi bau apabila dibiarkan selama beberapa hari. Maka dari itu, Anda bisa menyiapkan tempat sampah khusus tampon di kamar mandi. Pastikan isi tempat sampah dibuang setiap 1-2 hari.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Membuang Tampon Ketika di Luar Rumah

Unduh PDF
  1. Anda mungkin perlu membuang tampon ketika sedang di luar rumah, di kamar mandi umum, atau di rumah teman. Mulailah dengan membalut tampon dengan tisu toilet. Ini dapat melindungi tangan dari darah tampon. Selain itu, membalut tampon dengan tisu juga dapat mencegah darah menetes di lantai, toilet, atau tempat sampah. [3]
    • Anda bisa membalut tampon dengan beberapa lapis tisu toilet agar lebih aman. Ini sebaiknya dilakukan apabila Anda sedang berada di rumah teman dan ingin membuang tampon secara diam-diam.
  2. Apabila tampon akan dibuang di toilet umum, biasanya terdapat tempat sampah yang bisa dibuka di sebelah toilet. Buang tampon ke tempat sampah ini. Biasanya, tempat sampah ini dilabeli “hanya untuk tisu dan pembalut”. [4]
    • Jangan lupa untuk menutup tempat sampah setelah membuang tampon. Biasanya, tempat sampah akan dibersihkan oleh petugas kebersihan setiap hari.
  3. Apabila sedang berkumpul di rumah teman dan Anda harus membuang tampon, buang tampon ke tempat sampah. Jangan pernah membuang tampon ke toilet karena dapat membuatnya pampat.
    • Jangan menyimpan tampon bekas di dalam kantong atau saku celana meskipun sudah dibalut tisu. Tampon memiliki bau yang cukup menyengat karena mengandung darah sisa menstruasi. Anda tentunya tidak ingin menemukan tampon yang bau di dalam kantong atau saku celana Anda.
  4. Apabila Anda sedang berkemah atau tidak memiliki akses untuk menggunakan kamar mandi, Anda bisa membalut tampon dengan tisu toilet atau kertas. Setelahnya, tempatkan tampon ke dalam kantong plastik. Dengan melakukan ini, tampon tidak akan bocor dan mengotori pakaian Anda. Anda dapat membuang kantong plastik yang berisi tampon setelah menemukan tempat sampah.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Mengeluarkan Tampon dengan Benar

Unduh PDF
  1. Proses mengeluarkan tampon akan lebih mudah apabila Anda duduk di toilet. Ketika duduk, Anda bisa melebarkan kaki dan mengakses tampon dengan mudah. Selain itu, ini juga dapat memudahkan Anda untuk mengarahkan jari sehingga tampon bisa dikeluarkan dengan mudah. [5]
    • Apabila proses ini dilakukan ketika Anda duduk di toilet, darah yang menetes dari tampon akan jatuh ke toilet. Ini tentunya dapat membuat proses mengeluarkan tampon menjadi tidak berantakan. Darah tidak akan menetes ke celana dalam atau lantai.
  2. Tampon memiliki tali putih yang bergelantung pada ujungnya. Lebarkan kaki Anda lalu cari tali putih yang keluar dari lubang vagina.
    • Apabila tali tampon tidak terlihat, tali mungkin tersangkut di dalam vagina. Seringkali, tali tampon bisa putus atau menjadi kusut ketika Anda berolahraga. Anda mungkin perlu mengeluarkan tampon dari vagina menggunakan jari.
  3. Setelah berhasil menemukan tali tampon, pegang menggunakan dua jari dengan erat. Setelahnya, tarik tali dengan lembut agar tampon keluar dari vagina. Ketika ditarik, tampon akan keluar dengan mudah. [6]
    • Apabila tampon tidak bisa dikeluarkan atau tersangkut di dalam vagina, Anda harus memeriksakannya ke dokter. Terkadang, tampon bisa tersangkut apabila dibiarkan terlalu lama. Tampon juga bisa tersangkut ketika talinya tersangkut atau ketika Anda tidak sengaja berhubungan seks saat tampon masih terpasang. Tampon harus dikeluarkan dengan segera oleh dokter. Tampon yang dibiarkan terlalu lama dapat menimbulkan Toxic Shock Syndrome atau TSS. [7]
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Menggunakan Tampon dengan Aman

Unduh PDF
  1. Ganti tampon setiap 4 jam karena tampon yang dibiarkan terlalu lama dapat meningkatkan risiko timbulnya Toxic Shock Syndrome . Anda mungkin perlu menggunakan lebih dari 1 tampon setiap harinya, tergantung flow (aliran darah) menstruasi Anda.
    • Apabila sering lupa untuk mengeluarkan tampon, Anda bisa menyetel pengingat di ponsel setiap 4 jam. Ini dilakukan agar Anda bisa mengganti tampon secara teratur. Tampon bisa digunakan ketika Anda tidur apabila Anda berencana untuk bangun dalam 4 jam.
  2. Carilah tampon yang memiliki daya serap yang cocok dengan flow menstruasi Anda. Ini dilakukan agar Anda menggunakan pelindung yang tepat dan tampon yang sesuai dengan kebutuhan. Apabila flow Anda cukup deras, terutama di 2-3 hari pertama datang bulan, Anda bisa menggunakan tampon dengan daya serap tinggi. Apabila flow tidak terlalu deras, terutama di akhir datang bulan, Anda bisa menggunakan tampon dengan daya serap rendah.
    • Anda juga bisa menentukan daya serap yang dibutuhkan dengan mengamati tampilan tampon setelah dikeluarkan. Apabila tampon terlihat kering, Anda mungkin menggunakan tampon dengan daya serap yang terlalu tinggi. Apabila tampon terlihat sangat basah, Anda mungkin harus menggunakan tampon dengan daya serap yang lebih tinggi.
    • Jangan menggunakan tampon untuk menyerap cairan yang keluar dari vagina. Tampon didesain untuk menyerap darah menstruasi.
  3. Segera periksakan ke dokter apabila Anda mengidap gejala Toxic Shock Syndrome ketika mengenakan tampon. TSS adalah infeksi bakteri yang disebabkan oleh menumpuknya bakteri di dalam vagina. [8] Anda bisa saja mengidap satu atau dua gejala TSS, yaitu: [9]
    • Demam (38,8°C atau lebih)
    • Muntah-muntah
    • Diare
    • Ruam merah
    • Pusing ketika berdiri
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 1.558 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan