Unduh PDF Unduh PDF

Meskipun semua orang tua ingin anak mereka makan makanan yang sehat dan bervariasi, namun kenyataannya banyak anak yang pemilih pada makanan. Mereka cenderung merengek, menangis, atau hanya menolak makanan yang tidak mereka suka. Sangat penting bagi Anda untuk tidak menyerah pada perilaku semacam ini jika ingin anak makan dan menyukai berbagai macam makanan. Artikel ini akan menunjukkan cara membuat anak makan hampir apa saja—cukup lihat Langkah 1 di bawah ini untuk memulai.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mengembangkan Kebiasaan Baik

Unduh PDF
  1. Anak-anak belajar dari usia dini dan sangat mudah dipengaruhi lewat rutinitas dan pengenalan kebiasaan bagus. Ketika anak sudah terbiasa mencoba-coba pengalaman dan makanan baru, Anda akan menyadari bahwa saat itu lebih mudah memperluas pandangan dan mengembangkan selera mereka.
  2. Salah satu kebiasaan terbaik yang bisa Anda ajarkan pada anak adalah selalu makan di meja makan. Jangan biarkan mereka makan di depan televisi atau sendirian di kamar.
    • Biarkan anak tahu bahwa jika mereka ingin makan, mereka harus duduk di meja makan. Katakan bahwa mereka tidak boleh nonton TV atau bermain di luar bila belum menghabiskan semua makanan yang disajikan di hadapan mereka.
    • Jika mereka tidak mau makan, suruh mereka tetap duduk di meja makan selama beberapa waktu, kemudian biarkan mereka pergi. Akan tetapi, jangan beri camilan atau membuatkan makanan lain. Mereka harus belajar bahwa mereka akan kelaparan kecuali bila makan makanan yang disajikan.
  3. Waktu makan seharusnya menjadi kesempatan untuk keluarga duduk dan saling bercakap-cakap. Hindari TV atau radio yang menyala di latar belakang, atau membiarkan anak bermain dengan ponsel atau permainan video sambil makan.
    • Begitu anak menerima fakta bahwa tidak boleh ada gangguan selama waktu makan, mereka akan lebih bersedia duduk di meja makan dan menghabiskan isi piring dengan cepat.
    • Menghindari gangguan di meja makan juga memberikan kesempatan untuk mengetahui kabar terbaru anak, untuk menanyakan tentang sekolah, tentang teman-teman dan hidup mereka secara umum.
  4. Membentuk rutinitas tegas dalam hal makan dan camilan adalah ide bagus, karena anak akan mengetahui kapan waktu makan dan akan cukup lapar untuk makan ketika waktunya tiba.
    • Sebagai contoh, Anda bisa memberikan tiga kali makanan berat dan dua camilan per hari. Selain waktu makan yang telah diatur sebelumnya, jangan perbolehkan anak makan apa pun—cukup berikan mereka air.
    • Ini akan memastikan anak cukup lapar dan mau makan ketika tiba waktunya, apa pun yang Anda sajikan di hadapan mereka.
  5. Ketika mengenalkan makanan baru, sajikan bersama salah satu favorit anak Anda. Misalnya, cobalah menyajikan brokoli dengan kentang tumbuk, atau selada bersamaan dengan seiris piza.
    • Menyajikan makanan baru dengan favorit lama akan membantu anak menerima makanan baru tersebut dan membuat mereka lebih antusias duduk di meja makan sejak awal.
    • Untuk anak yang lebih melawan, Anda dapat membuat peraturan bahwa mereka hanya akan diperbolehkan makan makanan favorit mereka (seperti piza) bila sudah menghabiskan makanan baru (seperti selada).
  6. Jika anak cukup pemilih, cobalah mengurangi jumlah camilan mereka dalam satu hari. Ini diharapkan dapat menciptakan selera dan nafsu makan pada makanan yang bervariasi.
    • Anak yang mendapat banyak camilan antara waktu makan mungkin tidak akan merasa lapar ketika tiba waktu makan sehingga tidak akan mau mencoba makanan baru.
    • Batasi camilan sampai hanya dua atau tiga per hari, dan cobalah memberi camilan yang sehat, seperti potongan apel, yoghurt, atau segenggam kacang.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menjadikan Waktu Makan Menyenangkan

Unduh PDF
  1. Waktu makan seharusnya menyenangkan dan interaktif. Acara makan seharusnya tidak membuat Anda semua stres, atau selalu berakhir dengan tangisan atau keluhan anak pada sesuatu yang tidak ingin mereka makan. Makan harusnya menjadi pengalaman menyenangkan untuk semua orang di meja.
    • Bandingkan rasa berbagai makanan (ikan terasa gurih, keju terasa lembut, dsb), bicarakan tentang ragam warna (wortel oranye, kubis brussel hijau, bit ungu, dsb), atau minta anak menebak rasa makanan tertentu berdasarkan aromanya.
    • Anda juga dapat mencoba menyajikan makanan dengan cara menarik. Contoh, Anda dapat membuat bentuk wajah di piring anak, menggunakan spageti sebagai rambut, bakso untuk mata, wortel untuk hidung dan saus tomat untuk mulutnya.
  2. Libatkan anak dalam menyiapkan makanan dan bahas alasan Anda memasukkan bahan makanan tertentu bersama-sama, dalam hal rasa dan warna. Terlibat dalam proses memasak akan membuat anak merasa lebih penasaran mencicipi hasil akhirnya.
    • Cara lain untuk membuat anak tertarik dan terlibat dalam proses menyiapkan makanan adalah mengizinkannya menanam atau memetik makanan mereka sendiri. Misalnya, Anda bisa mencoba menanam tomat sendiri dan memberi tanggung jawab pada anak untuk menyiramnya setiap hari dan mengecek apakah tomat tersebut sudah matang.
    • Anda juga dapat membawa anak ke kebun petani dan mengizinkan mereka memetik apel dan buah-buahan lain sendiri. Ini akan membuat mereka lebih bersemangat memakannya.
  3. Jika anak tidak mau mencoba makanan tertentu, cobalah menawarkan hadiah kecil. Apabila mereka berjanji makan semua yang ada di piring, Anda bisa menghadiahi makanan penutup kecil setelah makan, atau membawa mereka ke tempat menyenangkan, seperti taman atau mengunjungi seorang teman.
  4. Salah satu kesalahan yang dilakukan banyak orang tua adalah mengatakan pada anak bahwa makan makanan tertentu akan membuat mereka besar, sehat dan kuat.
    • Meskipun ini kadang efektif membuat anak makan, namun mengesankan seolah makan merupakan sesuatu yang harus dilakukan anak, bukan sesuatu yang harusnya mereka nikmati.
    • Lebih baik, cobalah fokus pada semua rasa makanan yang lezat dan bervariasi. Ajari anak untuk menikmati waktu makan dan menyambut kesempatan mencoba hal baru. Setelah anak bersemangat makan dan mencoba makanan baru, mereka akan mau makan hampir apa saja yang Anda sajikan di hadapan mereka!
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menegakkan Aturan Makan

Unduh PDF
  1. Peraturan yang tegas akan memberikan struktur pada waktu makan dan membantu Anda memperluas selera anak. Sebagai contoh, salah satu aturan paling penting yang dapat Anda tetapkan adalah: semua orang harus makan apa yang disajikan, atau paling tidak mencoba. Jangan biarkan anak menolak makanan tertentu jika mereka bahkan belum mencobanya.
    • Pastikan anak sadar bahwa tidak ada makanan pengganti bila mereka tidak makan apa yang ada di hadapan mereka.
    • Menyerah pada air mata dan ledakan emosi anak tidak akan menolong Anda mencapai tujuan. Bersabarlah dan tegas pada aturan Anda, dan hasilnya akan mengikuti.
  2. Anak memandang orang tua karena banyak alasan, termasuk melihat apa yang Anda makan dan bagaimana perlakuan Anda pada jenis makanan tertentu.
    • Jika Anda tidak makan jenis makanan tertentu atau menunjukkan ekspresi tidak senang ketika memakan sesuatu yang tidak Anda suka, bagaimana mungkin Anda berharap anak memakannya? Biarkan anak Anda tahu bahwa aturan makan berlaku untuk semua, bukan cuma mereka.
    • Oleh karena itu, Anda harus berusaha menjadi contoh yang baik dengan memakan apa yang dimakan anak, ketika anak memakannya.
  3. Dalam hal makan, Anda sebagai orang tua menentukan apa yang akan disajikan, kapan penyajiannya dan di mana. Setelah itu, terserah pada anak apakah mereka akan memakannya atau tidak.
    • Jika anak memilih tidak makan apa yang Anda sajikan, jangan paksa mereka untuk makan—ini hanya akan membuat anak lebih menentang dan Anda akan semakin stres. Akan tetapi, Anda tidak boleh menawarkan pada anak untuk membuatkan makanan kesukaannya, karena ini akan mengurangi dorongan untuk mencoba sesuatu yang baru.
    • Jangan biarkan anak makan lagi sampai makanan berikutnya disajikan. Ini akan mengajarkan anak untuk tidak terlalu memilih apa yang mereka makan—ada ungkapan yang mengatakan bahwa "rasa lapar adalah saus paling enak".
  4. Anak tidak akan belajar menerima dan menyukai makanan baru dalam semalam. Mencoba makanan adalah kebiasaan yang harus dibentuk, sama seperti kebiasaan lainnya. Bersabarlah dan jangan menyerah dalam upaya Anda mengajarkan cara dan mengapa anak harus makan makanan yang sehat dan beragam.
    • Ingatlah untuk memberi cukup waktu bagi anak untuk menerima makanan baru. Jangan hanya mencoba satu makanan sekali, kemudian menyerah bila anak mengatakan tidak menyukainya.
    • Sajikan makanan baru sebagai bagian menu makanan paling tidak tiga kali sebelum Anda menyerah—kadang diperlukan pemanasan selama beberapa waktu sebelum anak menyadari bahwa mereka sebenarnya menyukai makanan baru itu.
  5. Jangan hukum anak Anda bila dia menolak makanan tertentu—ini bisa membuat mereka bertambah enggan memakannya.
    • Lebih baik, jelaskan pada anak dengan tenang bahwa mereka tidak akan diberi apa pun sampai waktu makan berikutnya, dan bahwa mereka akan sangat lapar jika tidak makan sekarang.
    • Tunjukkan dengan jelas bahwa lapar itu adalah keputusan anak sendiri—mereka tidak dihukum. Jika Anda bertahan dengan teknik ini, pada akhirnya anak akan menyerah dan makan apa pun yang disajikan di hadapan mereka.
    Iklan


Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 4.890 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan