PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Konselor pernikahan (juga disebut penasihat perkawinan atau terapis pasangan) bekerja bersama salah satu atau kedua pasangan untuk memperbaiki perkawinan. Konselor ini biasanya berfokus untuk memecahkan masalah, memperbaiki kemampuan berkomunikasi, dan mencari cara untuk memperbaiki perkawinan secara umum. [1] Konseling perkawinan biasanya adalah psikoterapi jangka pendek, idealnya bisa memberi pasangan metode yang diperlukan untuk memperbaiki perkawinan mereka di luar terapi. Pilihan konselor perkawinan akan menentukan apakah Anda bisa menemukan terobosan untuk rekonsiliasi atau malah memperoleh rasa frustrasi, stres, dan kebuntuan yang harus dibayar dengan mahal. Pelajarilah cara menilai dan memilih konselor perkawinan untuk membantu Anda dan pasangan berada di jalan yang benar menuju ke pemulihan dan perbaikan perkawinan.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mencari Konselor Perkawinan Terdekat

PDF download Unduh PDF
  1. Langkah pertama untuk mendapatkan konselor perkawinan adalah mencari tahu siapa yang membuka praktik di kota tempat tinggal Anda. Anda bisa mencarinya di buku telepon lokal, di internet, atau menggunakan laman basis data terapis terkemuka. [2]
    • Anda bisa mencari konselor perkawinan pada basis data di internet berdasarkan area, keahlian khusus, dan asuransi yang menanggungnya.
    • Anda juga bisa meminta rekomendasi dari dokter pribadi Anda. jika Anda memercayainya, sepertinya Anda juga bisa memercayai orang yang direkomendasikannya. [3]
    • Jika ada teman atau keluarga yang pernah melakukan konseling perkawinan, Anda juga bisa bertanya kepada mereka untuk rekomendasi. Tetapi jika Anda ingin merahasiakan masalah konseling ini dari orang lain, maka jangan melakukannya.
    • Konselor perkawinan berlisensi akan memiliki titel tertentu sebagai terapis. Tetapi Anda juga bisa berkonsultasi dengan konselor yang belum memiliki titel tetapi sudah mempunyai pengalaman yang relevan.
    • Walaupun konselor reguler atau psikologis juga berpengalaman mengurus masalah perkawinan, tetapi lebih baik Anda mencari terapis yang khusus berpengalaman dalam masalah yang Anda hadapi. Tanyakan kepadanya soal pendidikan yang dia ikuti dan kredensial yang dia miliki. Selain itu, Anda juga harus menanyakan jenis terapi pasangan yang bagaimana yang menjadi spesialisasinya, misalnya konselor pascaperselingkuhan.
  2. Setelah Anda menemukan seorang konselor, cari tahulah di mana dia berpraktik dan bagaimana caranya pergi ke sana. Pulang pergi ke satu tempat atau mungkin ke kota lain bisa saja sulit, tergantung di mana Anda tinggal. Jadi Anda juga harus memperhitungkan jenis alat transportasi penunjangnya. Jika Anda tidak memiliki mobil dan bergantung pada alat transportasi umum, lihatlah peta perhentian bus/kereta yang paling dekat dengan lokasi, serta berapa lama waktu tempuh yang diperlukan untuk pergi ke sana. [4]
  3. Beberapa konselor bekerja pada jam kerja biasa, dari pukul 09.00 pagi hingga 17.00. Waktu yang mungkin sulit jika Anda bekerja dengan jam kantor yang kaku. Banyak konselor lain bekerja pada akhir pekan atau sore hari setelah jam kerja normal berakhir, untuk mengakomodasi pasien pekerja kantoran. Tetapi tergantung jadwal yang ada, bisa saja waktu-waktu ini lebih sulit bagi Anda.
    • Jika Anda sudah mendaftar untuk mengikuti konseling perkawinan, pastikan Anda dan pasangan bisa datang ke setiap sesi.
    • Pilihlah konselor yang jam praktiknya sesuai dengan waktu yang bisa Anda (dan pasangan) luangkan. [5]
  4. Salah satu faktor terbesar dalam pengobatan medis apa pun adalah biaya konsultasi dengan dokter. Demikian pula dengan terapi. Jika Anda memiliki asuransi kesehatan, tanyakan kepada perwakilan dari perusahaan asuransi apakah polis Anda menanggung biaya konseling. Anda juga harus memperhitungkan perkiraan biaya konseling, baik dengan asuransi (jika polis menanggungnya) dan tanpa asuransi. [6]
    • Tanyakan kepada perusahaan asuransi apakah konseling/terapi ditanggung. Asuransi bisa saja hanya menanggung terapis untuk jaringan atau praktik tertentu yang sudah mereka tentukan.
    • Tanyakan pada konselor apakah mereka menawarkan diskon. Banyak terapis yang menyadari bahwa ada orang-orang yang tidak memiliki tunjangan asuransi menyeluruh (atau bahkan tidak memiliki asuransi sama sekali) dan bersedia menangani pasien dengan potongan harga.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Mengevaluasi Kredensial dan Kualifikasi

PDF download Unduh PDF
  1. Untuk menjadi terapis perkawinan dan keluarga yang berlisensi, seorang konselor harus menyelesaikan salah satu dari tiga jenis pendidikan yang dibutuhkan. Konselor pernikahan bisa meraih gelar master (yang membutuhkan waktu 2 hingga 3 tahun), program doktor (yang membutuhkan waktu 3 hingga 5 tahun), atau program pelatihan klinis S1 (yang umumnya membutuhkan waktu 4 hingga 5 tahun).
    • Biasanya, setelah lulus dari program terakreditasi, seorang konselor harus menyelesaikan program pelatihan klinis wajib pascalulus. Program ini biasanya wajib, terlepas dari gelar yang diraih oleh si konselor.
    • Anda juga bisa mencari konselor profesional berlisensi level doktor atau psikologis dengan pengalaman luas terkait konseling pasangan.
  2. Selain memastikan konselor tersebut memiliki latar belakang yang sesuai, sebaiknya konfirmasi juga apakah dia berlisensi. Tergantung di mana Anda tinggal, konselor pernikahan bisa juga diwajibkan lulus dari ujian berlisensi nasional atau yang diadakan oleh lembaga tertentu.
    • Anda bisa mencari informasi terkait status lisensi seorang konselor dengan mengecek situs webnya. Jika informasi tersebut tidak tersedia di sana, tanyakan saja langsung.
  3. Walaupun konselor pernikahan tidak diwajibkan untuk bergabung dengan organisasi atau asosiasi profesional tertentu, tetapi terapis yang bagus biasanya mengikuti salah satunya. Keanggotaan si terapis menunjukkan bahwa dia memiliki minat profesional dalam hal konseling serta iktikad untuk terus belajar dan menyesuaikan praktiknya dengan perkembangan baru di dalam dunia tersebut. [7]
    • Salah satu organisasi profesional terbesar untuk konselor pernikahan adalah Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4). [8]
    • BP4 memiliki misi untuk meningkatkan kualitas konsultasi perkawinan, mediasi dan advokasi; serta meningkatkan pelayanan terhadap keluarga bermasalah melalui konseling, mediasi dan advokasi.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mencari Konselor Pernikahan yang Tepat

PDF download Unduh PDF
  1. Konselor yang berbeda memiliki pendekatan terapi yang berbeda pula. Anda harus memahami cara kerja si konselor jika hendak memulai sesi konseling dengannya.
    • Tanyakan bagaimana langkah-langkah konselingnya dan apakah dia menggunakan metode terapi tertentu dalam praktiknya. Lalu bacalah rencana terapi tersebut, siapa tahu itu bisa membantu Anda. [9]
    • Konselor yang baik akan memaparkan beberapa teknik dan strategi terapi yang berbeda untuk Anda pelajari di rumah, di antara sesi konseling.
    • Cari tahu rencana terapi yang dijelaskan oleh si konselor pernikahan. Tanyakan secara spesifik berapa banyak sesi yang akan Anda lakukan, berapa lama setiap sesinya berlangsung, dan apa yang bisa Anda harapkan sebagai hasilnya. [10]
    KIAT PAKAR

    Moshe Ratson, MFT, PCC

    Terapis Perkawinan dan Keluarga
    Moshe Ratson adalah Direktur Eksekutif spiral2grow Marriage & Family Therapy, sebuah klinik pelatihan dan terapi di New York City. Dia meraih gelar MS dalam Terapi Perkawinan dan Keluarga dari Iona College dan telah menggeluti dunia terapi lebih dari 10 tahun.
    Moshe Ratson, MFT, PCC
    Terapis Perkawinan dan Keluarga

    Lakukan wawancara dengan beberapa konselor untuk menemukan siapa yang cocok. Terapis pernikahan dan keluarga, Moshe Ratson, mengatakan, "Anda bisa mulai mencari di Internet atau bertanya kepada teman. Meskipun demikian, mewawancarai konselor-konselor ini juga tidak kalah pentingnya. Saya menyarankan untuk memilih 3-4 konselor, lalu siapkan daftar pertanyaan untuk mereka. Tanyakan setiap konselor apa filosofi mereka, lalu pilih seseorang yang membuat Anda merasa nyaman dalam proses tersebut."

  2. Pertanyaan ini mungkin terdengar aneh untuk diajukan kepada konselor pernikahan yang hendak Anda pakai jasanya. Tetapi jawaban dari pertanyaan ini bisa menjadi sesuatu yang sangat penting untuk diketahui. Beberapa konselor pernikahan akan segera menyarankan kliennya untuk berpisah ketika pernikahan mulai bermasalah, entah karena keyakinan si konselor atau karena keengganannya untuk terus berusaha memecahkan masalah. Ini bisa menjadi tanda seburuk apa konselor tersebut, terutama jika Anda berkomitmen untuk mencari pemecahannya apa pun yang terjadi. [11]
    • Anda harus bertanya secara spesifik kepada konselor, pada titik mana dia mempertimbangkan perceraian sebagai pilihan yang harus dipertimbangkan.
  3. Setiap konselor memiliki tata nilai tersendiri yang dia aplikasikan pada praktik konseling perkawinannya. Tata nilai ini bisa saja baik, buruk, atau netral. Namun nilai-nilai tersebut tidak boleh mencampuri masalah terapi Anda. Anda harus mengetahui nilai-nilai apa yang dipegang oleh si konselor untuk memastikan apakah dia cocok bagi Anda dan pasangan untuk memecahkan masalah yang ada. [12]
    • Jika si konselor mengatakan bahwa hanya ada satu cara menuju perkawinan yang bahagia, sebaiknya carilah konselor lain.
    • Tanyakan seperti apa kepribadian si konselor. Dengan mengetahuinya, Anda bisa mempertimbangkan apakah dia cocok dengan Anda dan pasangan. [13]
    • Cari tahu, pasien seperti apa yang ditangani oleh si terapis sebelum Anda menjelaskan masalah pribadi. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui apakah dia adalah orang yang tepat.
    • Jelaskan tentang diri Anda, pasangan, dan masalah di dalam pernikahan Anda. Dengan kondisi masalah seperti yang telah dijelaskan, tanyakan seperti apa sesi pertama atau kedua akan berlangsung, supaya Anda tahu apa yang akan terjadi.
  4. Ada banyak pendekatan terapeutik yang secara umum dianggap efektif dan menunjang. Cari tahu pendekatan terapeutik seperti apa yang digunakan konselor, untuk menimbang apakah itu sesuai dengan kebutuhan Anda. Dua pendekatan berbasis-bukti yang umum digunakan untuk konseling pernikahan adalah Terapi Pasangan Berfokus Emosi dan Metode Gottman. [14]
    • Terapi Pasangan Berfokus Emosi akan membangun kembali fondasi pernikahan dengan berfokus pada pemulihan rasa saling percaya, pengembalian kedekatan emosional, dan usaha untuk menyalakan kembali rasa cinta dan kasih sayang.
    • Metode Gottman akan membangun kembali perkawinan dengan mengubah perilaku setiap pasangan terlebih dulu. Metode ini menekankan kemampuan berkomunikasi, penyelesaian konflik, penguatan hubungan persahabatan di dalam perkawinan, dan sikap yang lebih peduli dan perhatian kepada satu sama lain.
  5. Konseling pernikahan seharusnya tidak terasa seperti pengejaran yang tiada akhir. Di awal konseling, Anda dan pasangan harus menetapkan tujuan konkret bersama terapis, agar sesi berikutnya memiliki arah dan fokus. Setiap sesi lanjutan harus memiliki tujuan yang ditanamkan di dalam pikiran, dan sesi tersebut harus bisa membantu Anda dan pasangan menemukan cara untuk mencapai tujuan. [15]
    • Anda tidak akan melihat hasilnya secara instan, tetapi jika Anda belum juga melihat ada perbaikan di dalam perkawinan setelah menjalani sesi konseling selama beberapa minggu, mungkin Anda ingin mempertimbangkan untuk menemui konselor lain. [16]
    • Konselor yang baik harus membuat setiap pasangan sama-sama merasa dihormati dan didengar. Jika terapis Anda berpihak atau berat sebelah kepada Anda atau kepada pasangan, sebaiknya carilah konselor lain. [17]
    • Jangan sampai frustrasi. Menyelamatkan pernikahan akan membutuhkan waktu dan usaha dari kedua belah pihak. Anda tidak akan bisa melakukannya sendiri. Jika konselor yang Anda temui tidak bisa membantu mencapai tujuan yang sudah ditetapkan, lebih baik Anda mencari terapis lain yang bisa melakukannya.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 6.520 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan