PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Semakin tahu apa yang akan Anda hadapi pada pemeriksaan ginekologi, semakin tenang rasa di hati.

Bagian 1
Bagian 1 dari 4:

Mempersiapkan Diri untuk Pemeriksaan

PDF download Unduh PDF
  1. Pertemuan rutin harus dijadwalkan pada masa di antara periode menstruasi. Dokter tidak akan bisa melakukan pemeriksaan lengkap jika pada hari itu Anda sedang menstruasi. [1]
    • Jika Anda memiliki urusan darurat, beri tahu dokter. Buatlah janji bertemu segera setelah jadwal dokter kosong. Lanjutkan dengan perawatan medis yang Anda butuhkan.
    • Jika ini adalah kali pertama Anda melakukan pemeriksaan ginekologi, beri tahukan hal ini pada pihak yang mencatat janji temu Anda dengan dokter. Mereka mungkin perlu menjadwalkan pertemuan berbeda untuk membahas rekam medis Anda terlebih dulu, dan mengakomodasi kebutuhan khusus bagi wanita yang baru pertama kali diperiksa. [2]
    • Pemeriksaan ginekologi rutin bisa dilakukan oleh dokter umum (dan biasanya memang dilakukan oleh mereka). Anda tidak perlu pergi ke dokter spesialis obgyn, kecuali dokter umum mencurigai kondisi yang lebih parah dan memerlukan profesional medis dengan pelatihan khusus yang lebih tinggi untuk mendiagnosisnya.
    • Sebaiknya Anda melakukan pemeriksaan ginekologi pertama di awal usia 20-an atau pada masa tiga tahun setelah mulai melakukan aktivitas seksual. Rekomendasinya bervariasi, tergantung masing-masing tempat, karena panduan ini bersifat fleksibel. Jadi jika Anda ragu, tanyakanlah kepada dokter, pada usia berapa sebaiknya Anda melakukan pemeriksaan komplet pertama kali.
    • Ketahuilah, bahwa wanita muda yang aktif secara seksual dan dia memiliki masalah dengan siklus menstruasinya, atau belum mengalami menstruasi pertama pada usia 16 tahun, harus melakukan pemeriksaan ginekologis secara rutin. [3]
  2. Mandilah maksimal dalam jangka waktu 24 jam sebelum Anda melakukan janji temu, dan jangan menggunakan produk-produk yang tidak biasa Anda pakai. [4]
    • Jangan melakukan hubungan seksual dalam jangka waktu 24 jam sebelum pemeriksaan. Iritasi dari aktivitas seksual bisa menyebabkan beberapa hasil tes sulit untuk diinterpretasikan. [5]
    • Jangan memakai produk-produk untuk area kewanitaan sebelum pemeriksaan. Jangan melakukan douche (membilas vagina dengan cairan khusus) atau menggunakan deodoran, semprotan, atau krim khusus area kewanitaan dalam jangka waktu 24 jam sebelum pemeriksaan. [6]
    • Berpakaianlah dengan semestinya. Ingatlah, nanti Anda harus membuka pakaian. Jadi jangan mengenakan baju yang sulit dibuka dan dipakai kembali.
  3. Jika ini bisa membuat Anda merasa lebih nyaman, ajaklah seorang anggota keluarga, misalnya ibu atau kakak perempuan, atau bahkan teman Anda. [7]
    • Anggota keluarga bisa menanti di ruang tunggu atau mengikuti seluruh pemeriksaan bersama Anda.
  4. Ini adalah kesempatan Anda untuk menanyakan apa pun mengenai kesehatan seksual dan reproduksi, termasuk soal KB, praktik seks yang aman, penyakit menular seksual, perubahan pada tubuh Anda, dan apa yang akan Anda hadapi di masa yang akan datang. [8]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 4:

Membahas Riwayat Kesehatan

PDF download Unduh PDF
  1. Jawablah dengan gamblang dan jujur. Dokter harus mendapatkan informasi sebanyak mungkin untuk bisa mengobati masalah yang ada secara efektif, dan bekerja sama dengan Anda untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang. [9]
    • Beberapa dokter akan meminta Anda menjawab pertanyaan mengenai riwayat kesehatan dengan cara mengisi formulir. Sementara yang lain mungkin melakukannya dengan tanya-jawab langsung.
    • Bersiaplah untuk membahas riwayat seksual. Dokter harus tahu, apakah Anda aktif secara seksual. Dia mungkin akan menanyakan masalah-masalah payudara, perut, vagina, atau seksual yang menurut Anda tidak normal, termasuk kasus pemanfaatan secara seksual atau pelecehan seksual. [10]
    • Dokter juga akan menanyakan alat kontrasepsi yang Anda gunakan sekarang dan sebelumnya.
  2. Ingat-ingatlah tanggal pertama periode menstruasi terbaru untuk diberitahukan kepada dokter atau perawat, dan pada usia berapa Anda mengalami periode menstruasi pertama. Mereka juga akan menanyakan pada usia berapa payudara Anda mulai tumbuh. [11]
    • Dokter akan menanyakan apakah siklus menstruasi Anda teratur, misalnya 28 hari sekali; berapa lama waktunya; dan apakah Anda mengalami masalah saat menstruasi, misalnya kram. [12]
    • Dokter akan menanyakan apakah ada episode pengeluaran bercak atau pendarahan di antara periode menstruasi. Mereka juga akan menanyakan seberapa banyak pendarahan yang keluar selama menstruasi. Anda biasanya bisa menjawab hal ini dengan memberi tahu mereka berapa banyak pembalut atau tampon yang digunakan, terutama pada 48 jam pertama dari siklus Anda. [13]
  3. Masalah ini termasuk pengeluaran cairan dari vagina, bau tidak enak, gatal pada area vagina, rasa sakit atau tidak nyaman yang tidak biasa pada area perut atau vagina, rasa sakit ketika berhubungan seksual, serta adanya perubahan, rasa sakit atau masalah pada payudara. [14]
    • Anda bisa melakukan tes IMS (Infeksi Menular Seksual) jika Anda atau dokter memiliki kekhawatiran soal itu. Anda bisa melakukan tes urine untuk mendeteksi klamidia dan/atau gonorea, dan tes darah untuk HIV, herpes, dan/atau sifilis.
    • Tidak ada salahnya Anda melakukan tes IMS jika memang mencurigai sesuatu, karena sudah ada pengobatan yang efektif jika Anda mengalami infeksi. Lagipula, pengobatan dini akan membantu mencegah komplikasi jangka panjang. Misalnya, mengobati klamidia dan/atau gonorea sejak dini akan mencegah berkembangnya penyakit radang panggul pada masa yang akan datang. Infeksi yang sudah lama dibiarkan bisa mengarah pada komplikasi lain, seperti masalah kesuburan atau perkembangan nyeri panggul kronis.
  4. Tes urine atau laboratorium akan dilakukan terlebih dulu untuk memastikan kehamilan. Jika Anda memang hamil, dokter akan membantu mengatur perawatan kehamilan hingga melahirkan.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 4:

Menjalani Pemeriksaan

PDF download Unduh PDF
  1. Beberapa bagian pemeriksaan akan membuat Anda merasa kikuk. Mengobrol dengan dokter selama pemeriksaan akan membantu Anda merasa lebih relaks. Tanyakan kepada dokter, apa yang sedang dia kerjakan pada saat itu. [15]
    • Jika Anda diperiksa oleh dokter pria, biasanya akan ada seorang perawat wanita yang menemani di sepanjang pemeriksaan. Jika tidak ada, mintalah seorang perawat untuk hadir.
    • Area eksternal akan diperiksa terlebih dulu, baru kemudian dilakukan pemeriksaan internal. Area eksternal yang akan diperiksa antara lain klitoris, labia, bukaan vagina, dan dubur.
    • Pemeriksaan internal akan dilakukan menggunakan spekulum untuk mengecek saluran vagina, serviks, melakukan Pap smear , dan mengambil sampel jaringan jika dibutuhkan. Pemeriksaan digital akan dilakukan untuk mengecek uterus (rahim) dan ovarium (indung telur). [16]
    • Seluruh pemeriksaan ini hanya akan berlangsung selama beberapa menit. [17]
  2. Setelah tes rutin dan pertanyaan medis dilengkapi, Anda akan diberi baju rumah sakit dan diminta berganti pakaian. Buka semua pakaian, termasuk celana dalam dan beha, kecuali jika perawat menyuruh Anda untuk tidak melakukannya. [18]
  3. Baju yang digunakan untuk pemeriksaan ginekologi akan terbuka di bagian depan, untuk memudahkan pemeriksaan payudara. [19]
    • Biasanya baju rumah sakit ini berbahan kertas. Ada tambahan penutup kertas yang memanjang hingga sepaha.
  4. Pemeriksaan ini akan dilakukan terlebih dulu. Payudara akan diperiksa dengan gerakan melingkar dan linear.
    • Dokter akan memeriksa jaringan payudara yang melebar hingga ke area ketiak. Dia juga akan memeriksa puting untuk melihat ada tidaknya abnormalitas.
    • Pemeriksaan payudara dilakukan untuk mengecek ada tidaknya gumpalan atau kelainan. Jika Anda merasakan ada bagian yang sakit saat prosedur ini dilakukan, beri tahu dokter. [20]
  5. Anda harus memosisikan diri agar kaki pas pada tempat yang sudah disediakan. [21]
    • Posisi Kaki akan terbuka untuk memudahkan pemeriksaan selanjutnya. Lemaskan kaki dan biarkan terbuka. [22]
  6. Pemeriksaan eksternal dilakukan untuk melihat apakah ada tanda-tanda iritasi, infeksi, atau abnormalitas pada jaringan di sekitar vagina dan uretra, yaitu saluran kencing dari kandung kemih. [23]
    • Area dan jaringan tersebut akan diamati dan disentuh untuk memeriksanya dengan lebih teliti. Misalnya, jika labia tampak merah atau meradang, dokter kemungkinan akan memeriksanya lebih lanjut dan melihat apakah ada abnormalitas.
  7. Selanjutnya, dokter akan memasukkan alat bernama spekulum. Spekulum bisa terbuat dari plastik atau logam. Spekulum logam akan terasa dingin saat dimasukkan.
    • Alat ini akan dimasukkan ke dalam vagina dan akan dibuka secara bertahap untuk memfasilitasi pemeriksaan saluran vagina dan serviks. [24]
    • Pemeriksaan ini akan menimbulkan perasaan seperti ditekan, tetapi tidak seharusnya terasa sakit. Jika Anda merasa sakit, beri tahu dokter. Spekulum ada beberapa ukuran, jadi dokter bisa mencoba spekulum lain jika yang pertama terasa sakit. [25]
  8. Setelah dokter memeriksa serviks dan saluran vagina, dia akan memasukkan alat penyeka atau sikat kecil melalui bukaan spekulum. Alat ini akan mengambil contoh sel dari serviks. Pemeriksaan ini disebut tes Pap dan tidak dianjurkan untuk dilakukan sebelum usia 21 tahun. [26]
    • Sampel yang diambil akan dikirimkan ke laboratorium dan diperiksa, apakah ada sel yang terlihat abnormal atau berpotensi kanker. Sebagian besar wanita mendapatkan hasil tes Pap yang normal. [27]
    • Umumnya Anda akan diberi tahu hasil tes Pap smear dalam 10 hingga 14 hari.
    • Jika Anda mengalami masalah, dokter akan mengambil sampel tambahan untuk diperiksa oleh laboratorium. [28]
  9. Pada pemeriksaan selanjutnya, dokter akan memasukkan satu atau dua jari ke dalam vagina sambil menekan perut Anda. [29]
    • Cara ini dimaksudkan agar dokter bisa merasakan gumpalan atau abnormalitas di sekitar ovarium dan organ kewanitaan, termasuk serviks, tuba fallopi, dan uterus. [30]
  10. Setelah pemeriksaan selesai, Anda harus kembali berganti pakaian. Perawat akan mendampingi Anda ke ruangan dokter atau ke ruangan konsultasi, atau dokter akan memaparkan hasil pemeriksaan Anda di tempat itu juga.
    • Dokter akan menjelaskan hasil pemeriksaan dan menjawab pertanyaan yang masih Anda miliki. Dia juga akan memberikan resep tertulis yang mungkin Anda perlukan, misalnya resep pil KB.
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 4:

Perawatan Lebih Lanjut

PDF download Unduh PDF
  1. Tes seperti Pap smear umumnya dilakukan dua tahun sekali. Tetapi bagi Anda yang baru memulainya, lakukanlah tes Pap setiap tahun untuk menetapkan basis yang sehat. Tanyakan kepada dokter kapan Anda harus datang lagi untuk pemeriksaan rutin.
    • Perlu Anda ketahui, jika ada hasil abnormal pada tes Pap (atau pada bagian lain dari pemeriksaan payudara atau organ reproduksi), dokter akan meminta Anda untuk datang lebih cepat dan melakukan perawatan lanjutan atau tes tambahan. [31] [32]
  2. Jika Anda memiliki keluhan seperti nyeri di perut, adanya pengeluaran cairan dari vagina atau vagina becek, sensasi terbakar, bau yang tidak biasa atau menyengat, kram menstruasi yang parah, atau keluar bercak di antara periode menstruasi, sebaiknya segera kunjungi dokter. [33]
    • Anda juga bisa segera mendatangi dokter jika ada pertanyaan mengenai masalah reproduksi, seperti ingin mulai mengonsumsi pil KB, pertanyaan seputar seks yang aman dan/atau infeksi menular seksual, atau pertanyaan seputar kehamilan.
    • Setelah Anda aktif secara seksual, dokter bisa memandu untuk memilih alat kontrasepsi terbaik bagi Anda, termasuk produk beresep yang bisa diresepkan dokter. Dia juga akan membantu memantau penggunaannya. [34]
    • Bentuk-bentuk umum dari alat kontrasepsi antara lain kontrasepsi oral atau pil; koyo KB; suntik; kondom; dan alat yang dimasukkan ke dalam vagina, seperti diafragma dan IUD ( intra-uterine devices ). [35]
    • Ingatlah bahwa dokter terlatih untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh wanita agar mereka bisa membuat pilihan terbaik terkait kesehatan reproduksi. Jadi dokter akan selalu bersedia menemui Anda dan memberikan nasihat, sekalipun Anda hanya ingin menanyakan seputar kesehatan seksual dan bukan melakukan pemeriksaan rutin.
  3. Dokter akan menunjukkan cara memeriksa payudara untuk mencari gumpalan yang mungkin berpotensi kanker atau penyakit lainnya. Lakukan pemeriksaan ini secara teratur dan segera beri tahu dokter jika Anda merasakan ada gumpalan atau benjolan kecil di dalam jaringan payudara. [36]
    Iklan

Tips

  • Jujurlah dengan dokter, sekalipun terasa memalukan. Informasi yang Anda berikan mengenai apa yang sakit atau mengganggu, termasuk dalam hal aktivitas seksual, akan membantu dokter menemukan pilihan pengobatan terbaik bagi Anda.
  • Antisipasi kemungkinan bahwa dokter Anda adalah seorang pria. Tetapi sadari pula bahwa dia pasti sudah sering melakukan pemeriksaan semacam ini. Seorang perawat wanita akan menemani Anda di dalam ruangan sepanjang pemeriksaan berlangsung. Jika Anda tidak ingin diperiksa oleh dokter pria, sebutkan hal ini ketika membuat janji dengan klinik/rumah sakit.
  • Jangan takut untuk bertanya. Ini adalah waktunya berkonsultasi dengan dokter, jadi abaikan rasa malu atau canggung, dan tanyakan saja semua yang ingin Anda ketahui.
  • Pemeriksaan ini bisa menyebabkan bercak pendarahan dan Anda dianjurkan untuk membawa pembalut atau produk serupa lainnya.
Iklan
  1. http://youngwomenshealth.org/2013/08/22/pelvic-exam/
  2. http://youngwomenshealth.org/2013/08/22/pelvic-exam/
  3. http://youngwomenshealth.org/2013/08/22/pelvic-exam/
  4. http://youngwomenshealth.org/2013/08/22/pelvic-exam/
  5. http://youngwomenshealth.org/2013/08/22/pelvic-exam/
  6. http://youngwomenshealth.org/2013/08/22/pelvic-exam/
  7. https://www.geneseo.edu/health/first_gyno_exam
  8. https://www.geneseo.edu/health/first_gyno_exam
  9. http://youngwomenshealth.org/2013/08/22/pelvic-exam/
  10. http://youngwomenshealth.org/2013/08/22/pelvic-exam/
  11. http://www.soc.ucsb.edu/sexinfo/article/annual-gynecological-exams-what-expect
  12. http://youngwomenshealth.org/2013/08/22/pelvic-exam/
  13. http://youngwomenshealth.org/2013/08/22/pelvic-exam/
  14. http://www.osteopathic.org/osteopathic-health/about-your-health/health-conditions-library/childrens-health/Pages/first-gynecological-visit.aspx
  15. http://www.osteopathic.org/osteopathic-health/about-your-health/health-conditions-library/childrens-health/Pages/first-gynecological-visit.aspx
  16. http://www.osteopathic.org/osteopathic-health/about-your-health/health-conditions-library/childrens-health/Pages/first-gynecological-visit.aspx
  17. http://www.osteopathic.org/osteopathic-health/about-your-health/health-conditions-library/childrens-health/Pages/first-gynecological-visit.aspx
  18. http://www.osteopathic.org/osteopathic-health/about-your-health/health-conditions-library/childrens-health/Pages/first-gynecological-visit.aspx
  19. http://www.osteopathic.org/osteopathic-health/about-your-health/health-conditions-library/childrens-health/Pages/first-gynecological-visit.aspx
  20. http://www.osteopathic.org/osteopathic-health/about-your-health/health-conditions-library/childrens-health/Pages/first-gynecological-visit.aspx
  21. http://www.osteopathic.org/osteopathic-health/about-your-health/health-conditions-library/childrens-health/Pages/first-gynecological-visit.aspx
  22. http://youngwomenshealth.org/2013/08/22/pelvic-exam/
  23. http://www.ahchealthenews.com/2013/04/16/do-you-really-need-a-gynecologist/
  24. http://youngwomenshealth.org/2013/08/22/pelvic-exam/
  25. http://youngwomenshealth.org/2013/08/22/pelvic-exam/
  26. http://www.plannedparenthood.org/learn/birth-control
  27. http://www.soc.ucsb.edu/sexinfo/article/annual-gynecological-exams-what-expect

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 10.991 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan