PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Berbeda dengan laporan akademis biasa, laporan atau makalah penelitian, yang juga lazim disebut sebagai esai, memerlukan data atau referensi yang komprehensif untuk mendukung pernyataan tesis (argumentasi utama) penulis. Umumnya, makalah penelitian dikemas dalam bentuk esai persuasif, dan lazim mengambil bagian dalam kurikulum sains, literatur, serta sejarah. Terlepas dari tingkat pendidikan dan jurusan akademis yang saat ini Anda ambil, kemungkinan besar kewajiban membuat makalah penelitian tidak akan bisa dihindari. Untuk memudahkan prosesnya, baca artikel ini guna memahami langkah-langkah sederhananya. Pertama-tama, Anda perlu terlebih dahulu menentukan topik. Kemudian, susun pernyataan tesis dan lakukan berbagai riset yang diperlukan untuk mencari bukti pendukung yang relevan. Setelah itu, kelola seluruh penemuan Anda, dan mulailah proses penyusunan makalah secara manual atau dengan bantuan laptop.

Bagian 1
Bagian 1 dari 5:

Menentukan Topik

PDF download Unduh PDF
  1. Kemungkinan besar, Anda akan terus berganti topik hingga menemukan satu topik yang paling sesuai. Oleh karena proses tersebut akan memakan waktu yang cukup lama, kemungkinan besar pengajar akan meminta Anda untuk memulai proses penyusunan makalah sejak tugas tersebut diberikan. Ingat, semakin banyak waktu dan usaha yang Anda luangkan, semakin baik pula nilai akhir Anda nantinya. Oleh karena itu, mulailah proses penulisan sedini mungkin dan jangan bermalas-malasan!
  2. Jika makalah disusun untuk kepentingan akademis, jangan lupa membaca panduan penulisan makalah yang diberikan oleh pengajar. Sementara itu, jika makalah ditulis untuk kepentingan profesional, pahami terlebih dahulu ekspektasi atasan Anda. Kemungkinan besar, pengajar atau atasan pasti akan memberikan panduan atau persyaratan penulisan makalah yang bisa dijadikan pemandu penelitian Anda. Pahami persyaratan tersebut baik-baik agar Anda tidak perlu melakukan perubahan kecil maupun besar di tengah-tengah proses penulisan makalah. [1]
    • Misalnya, jika makalah ditulis untuk memenuhi tugas akademis, pastikan Anda mengetahui persyaratan terkait panjang makalah, pilihan topik, sumber yang boleh dan tidak boleh dipakai, serta tenggat pengumpulan tugas. Setelah memahami parameternya, barulah Anda bisa menyusun jadwal agar mampu menyelesaikan makalah tepat pada waktunya. [2]
  3. Cara terbaik untuk mempersempit lingkup penelitian adalah dengan mengetahui hal-hal yang telah diangkat dari sebuah topik oleh penulis lain. Caranya, cukup lakukan pencarian sederhana di internet atau mengakses Google Scholar untuk mengetahui tren terkini di dunia penulisan ilmiah.
    • Misalnya, jika Anda diminta untuk menulis makalah mengenai asal mula Revolusi Amerika, cobalah membaca buku yang mengangkat topik tersebut untuk mengawali proses riset. Kemungkinan besar, Anda akan menyadari bahwa banyak akademisi maupun nonakademisi yang lebih suka mendiskusikan Revolusi Amerika dari sudut pandang politik dan ekonomi, tetapi tidak banyak dari mereka yang menyinggung dimensi sosial dalam proses revolusi tersebut. Oleh karena itu, Anda bisa memutuskan untuk hanya berfokus pada dampak sosial dari Revolusi Amerika.
  4. Meski sangat bergantung pada panduan penulisan yang diberikan oleh pengajar, kemungkinan besar Anda perlu mempersempit subjek atau pertanyaan penelitian, terutama jika panjang maksimal makalah Anda hanyalah 2 halaman, bukan ratusan halaman seperti disertasi. [3]
    • Mari kembali ke topik yang mengangkat dampak sosial dari Revolusi Amerika. Sejatinya, topik tersebut juga bisa Anda diskusikan dalam makalah sepanjang 500 halaman. Namun, jika panjang makalah yang diminta hanyalah 20 halaman, tentu saja Anda perlu mempersempit lingkup pembahasan, bukan? Oleh karena itu, cobalah memikirkan kelompok sosial yang terkena dampak Revolusi Amerika dan ingin Anda bahas di dalam makalah. Kemudian, uraikan kembali kelompok tersebut ke dalam beberapa kategori, seperti wanita, ras minoritas, petani, kaum perkotaan, penulis, wisatawan, pebisnis, atau anak-anak. Dari sekian banyak sudut pandang yang bisa diambil, pastikan Anda memilih sudut pandang yang belum pernah dibahas oleh penulis lain.
  5. Cepat atau lambat, Anda harus memilih satu topik agar bisa memulai proses riset. Jika topik yang telah ditentukan harus diganti di tengah-tengah proses riset, jangan khawatir karena hal tersebut sangatlah normal. Faktanya, hampir semua orang melakukannya. [4]
    • Anggap saja Anda telah memutuskan untuk mendiskusikan peran petani dalam menyukseskan Revolusi Amerika. Setelah mengetahui topiknya, mulailah memformulasikan pertanyaan untuk mempersempit lingkup pembahasan Anda, seperti “Apa peran petani di awal Revolusi Amerika?”
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 5:

Menyusun Pernyataan Tesis

PDF download Unduh PDF
  1. Pada dasarnya, hipotesis adalah jawaban potensial dari pertanyaan penelitian Anda. Oleh karena itu, manfaatkan seluruh pengetahuan yang Anda miliki terkait topik tersebut untuk menentukan beberapa jawaban yang cocok dengan pertanyaan penelitian. [5]
    • Misalnya, pertanyaan “Apa peran petani dalam Revolusi Amerika?” bisa dijawab dengan beberapa cara: petani melibatkan diri secara langsung dalam upaya protes massal yang dilayangkan kepada tentara Inggris; petani menolak untuk menjual hasil panennya kepada kontingen Inggris; petani menolak upaya pendudukan tentara Inggris di pemukiman mereka; petani menolak membayar pajak.
    • Sebaiknya, siapkan pula beberapa buah pernyataan tesis sementara. Dengan demikian, jika salah satu pernyataan terbukti salah atau tidak memiliki bukti pendukung yang cukup, Anda bisa segera berganti arah.
  2. Ingat, pernyataan tesis adalah kunci sebuah makalah. Oleh karena itu, pastikan pernyataan tesis Anda telah mencakup seluruh informasi yang penting agar ketika membacanya, pembaca bisa langsung mengetahui topik utama yang akan didiskusikan di dalam makalah. [6]
    • Misalnya: Pendudukan tentara Inggris di pemukiman para petani yang malang tersebut mendorong mereka untuk memprotes kebijakan terkait pajak dan menyerang tentara Inggris.
    • Kalimat di atas mampu menjelaskan alasan di balik keputusan petani untuk melakukan revolusi, pun cara mereka melakukannya, hanya dalam satu pernyataan tesis.
  3. Terkadang, sebuah ide bisa terlihat istimewa di mata Anda, tetapi tidak terlihat demikian di mata orang lain. Oleh karena itu, mintalah bantuan orang lain untuk mengevaluasi pernyataan tesis sementara Anda sebelum proses riset dimulai. Dengan melakukannya, niscaya Anda tidak akan mengalami kebingungan atau kesulitan yang berarti ketika proses penyusunan makalah dimulai. Jika ingin, pernyataan tesis tersebut bahkan bisa Anda tunjukkan kepada pengajar di sekolah atau kampus! [7]
    • Jika pengajar meminta Anda untuk berfokus pada penyebab politis Revolusi Amerika, kemungkinan besar dia akan melarang Anda untuk melakukan riset tentang petani. Artinya, Anda tidak akan menyia-nyiakan waktu untuk meriset informasi yang tidak diperlukan nantinya.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 5:

Melakukan Riset

PDF download Unduh PDF
  1. Meski sangat bergantung kepada instruksi dari pengajar, Anda mungkin harus mencari cara sendiri untuk mengumpulkan informasi guna mendukung berbagai klaim yang diajukan di dalam makalah. Misalnya, jika akan membuat makalah atau laporan penelitian ilmiah, kemungkinan besar Anda perlu melakukan eksperimen sains serta mengumpulkan data yang dihasilkan dari eksperimen tersebut. Jika akan membuat makalah sejarah, artinya Anda perlu mengumpulkan data utama (informasi yang diproduksi pada periode waktu yang ditelaah) untuk mendukung pernyataan tesis. Jangan khawatir, data atau referensi utama tersebut bisa diperoleh dari berbagai sumber, kok. Beberapa di antaranya bahkan dicetak ulang dan dapat dengan mudah diakses di pangkalan data berbagai perpustakaan besar. [8]
    • Jika ingin menulis makalah mengenai peran petani dalam Revolusi Amerika, cobalah mengunjungi perpustakaan terdekat untuk mendapatkan berbagai dokumen pendukung yang diperlukan.
    • Jika merasa kewalahan dengan materi riset yang terlampau banyak, cobalah membuat janji temu dengan petugas riset di perpustakaan. Biasanya, petugas riset pasti mengetahui tren terbaru dalam dunia penelitian sehingga bisa membantu proses pencarian Anda. [9]
  2. Selama melakukan riset di perpustakaan atau pangkalan data daring, jangan lupa mencatat seluruh data penting yang Anda temukan, baik menggunakan laptop atau secara manual. [10]
    • Secara khusus, catat judul dokumen berikut nama penulisnya, serta seluruh informasi publikasi yang bisa Anda temukan. Nantinya, informasi tersebut perlu Anda cantumkan dalam daftar referensi di akhir makalah. Untuk mengelola pencatatan sitasi, Anda bisa menggunakan berbagai jenis program pengolah kata daring seperti EndNote , RefWorks , atau LaTEX .
    • Sediakan buku catatan khusus untuk menuliskan seluruh kutipan yang akan Anda cantumkan di dalam makalah. Pada tahap ini, mengumpulkan sebanyak mungkin kutipan adalah opsi yang tepat untuk dilakukan, sekalipun nantinya tidak semuanya bisa dipakai, terutama karena seluruh argumentasi Anda harus selalu disertai dengan bukti pendukung yang valid. [11]
  3. Cari informasi mengenai penulis dokumen untuk memastikan kredibilitasnya. Apakah dokumen tersebut ditulis oleh seseorang yang menyimpan bias tertentu? Apakah dokumen tersebut orisinal atau telah direproduksi kembali? Apakah dokumen tersebut sudah lengkap?
    • Jika ingin mengambil referensi dari situs web, selalu pilih data yang berasal dari jurnal akademis resmi, dokumentasi pemerintah, dokumentasi organisasi resmi, serta arsip publik. Ingat, artikel blog dan situs web yang tidak jelas sumbernya umumnya pantang digunakan sebagai referensi dalam makalah penelitian.
    • Kelola catatan yang ada. Urutkan catatan atau data yang telah dikumpulkan dalam susunan yang logis untuk mendukung pernyataan tesis Anda. Secara khusus, kelola data agar terlihat mengalir dari satu informasi ke informasi yang lain. Jika kembali mengacu kepada contoh makalah mengenai petani, sebaiknya letakkan catatan mengenai tentara Inggris yang bermarkas di pemukiman petani sebelum catatan mengenai aksi revolusi petani, terutama karena argumentasi utama Anda adalah bahwa peristiwa itulah yang memancing kemarahan dan aksi revolusi petani sehingga data sumbernya pun harus didiskusikan secara berurutan. [12]
  4. Apakah informasi yang terkumpul berhasil mendukung pernyataan tesis? Apakah informasi yang terkumpul mendorong Anda untuk kembali mengevaluasi hipotesis utama? Apakah informasi yang terkumpul dapat membantu memperjelas pernyataan tesis orisinal Anda? Jika iya, silakan melakukan berbagai penyesuaian yang diperlukan. [13]
    • Misalnya, jika ternyata para petani merasa keberatan dengan perilaku tentara Inggris yang menduduki pemukiman mereka dan menyantap seluruh makanan mereka, jangan lupa mencantumkan informasi tersebut di dalam pernyataan tesis.
    • Contoh pernyataan tesis: Selain menjejak tanah yang sama dengan para petani malang tersebut, tentara Inggris juga mengonsumsi sebagian besar persediaan makanan mereka. Oleh karena persediaan makanan yang ada tidak mencukupi untuk memberi makan semua orang, para petani tersebut memutuskan untuk memprotes kebijakan terkait pajak, pun untuk menyerang tentara Inggris. Berbekal peristiwa tersebut, bisa disimpulkan bahwa petani memiliki peran yang sangat besar dalam menyukseskan Revolusi Amerika.
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 5:

Memulai Penyusunan Makalah

PDF download Unduh PDF
  1. Kerangka makalah adalah alat bantu yang tepat untuk mengelola pemikiran sebelum menuangkannya ke dalam bentuk tulisan. Selain itu, kerangka makalah juga dapat membantu Anda untuk mengetahui urutan penulisan materi. Dengan memahami garis besar isi makalah, niscaya proses penulisan dapat berlangsung dengan lebih efektif dan efisien. [14]
    • Cobalah mengemas kerangka dalam bentuk daftar pertanyaan yang harus Anda jawab. Awali kerangka dengan pernyataan tesis, lalu cantumkan berbagai pertanyaan yang jawabannya dapat mendukung pernyataan tesis Anda di bawahnya, seperti "Mengapa penelitian ini penting?" dan "Penelitian terdahulu apa yang dapat mendukung pernyataan tesisku?" Kemudian, jawab pertanyaan-pertanyaan tersebut setelah melakukan riset untuk melengkapi kerangka makalah.
    • Jika ingin, kerangka juga bisa dikemas dalam bentuk prosa daring, alih-alih dalam format tanya-jawab. Letakkan header bertuliskan subjek utama setiap paragraf atau setiap bab, lalu cantumkan kutipan dan catatan penting lain menggunakan bullet point di bawahnya. Jika ingin, proses pembuatan kerangka berbentuk prosa bisa dilakukan dengan bantuan templat yang tersedia di internet. [15]
    • Teruslah melakukan riset untuk melengkapi kerangka. Selagi mengisi kerangka, jangan lupa mencatat seluruh kutipan dan/atau referensi lain yang digunakan, untuk nantinya dicantumkan dalam bibliografi.
  2. Beberapa penulis lebih suka memulai penyusunan kerangka dari fakta yang sangat umum terlebih dahulu, baru kemudian mengerucutkannya ke hal-hal yang lebih spesifik. Secara khusus, pendekatan tersebut cocok untuk Anda yang ingin memahami gambaran besar isi makalah. Jika Anda menulis tentang pentingnya komik dalam kancah literatur dunia, misalnya, cobalah mengawali kerangka dengan menekankan signifikansi komik sejak tahun 1930-an. Sementara itu, jika yang ingin Anda diskusikan di dalam makalah adalah peran petani dalam menyukseskan Revolusi Amerika, cobalah membuat pernyataan selimut mengenai penyebab pergerakan revolusi yang sangat kompleks.
    • Metode tersebut lazim digunakan oleh sebagian besar penulis makalah. Agar topik atau subjek penelitian tidak terasa “kabur”, mereka memilih untuk menulis hal-hal yang bersifat umum terlebih dahulu sebelum masuk ke topik yang lebih spesifik. [16]
    • Namun, pastikan fakta atau pernyataan umum yang digunakan tetap relevan dengan pernyataan tesis Anda, ya. Pastikan pula fakta tersebut telah disepakati oleh semua orang, terutama oleh calon audiens Anda. Tentunya Anda tidak ingin makalah tersebut dikritisi oleh pembaca sejak halaman pertama, bukan? Ingat, Anda harus mampu memerangkap kepercayaan pembaca!
    • Hindari frasa seperti “Di sepanjang sejarah” atau “Pada masyarakat modern” pada kalimat pembuka makalah. Percayalah, frasa semacam itu sudah terlalu sering digunakan sehingga terdengar sangat usang dan berisiko merusak kredibilitas Anda sebagai penulis sejak awal makalah. [17]
  3. Salah satu cara terbaik untuk mengawali makalah adalah dengan menginformasikan hasil penelitian orang lain pada topik yang Anda angkat. Misalnya, jika topik penelitian Anda adalah peran petani dalam Revolusi Amerika, cobalah mengawalinya dengan mendiskusikan hasil penelitian lain yang juga mengangkat topik serupa, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kemudian, jelaskan berbagai hal baru yang ditawarkan oleh penelitian Anda untuk melengkapi berbagai penelitian yang sudah ada. Secara khusus, jawab pertanyaan “Mengapa saya harus membaca penelitian ini?” yang mungkin sedang bersarang di benak calon audiens Anda.
  4. Jika sering membaca penelitian ilmiah, Anda mungkin pernah menemukan penulis yang mencantumkan definisi dari kamus di awal makalahnya. Terkadang, pendekatan semacam itu terasa klise karena istilah atau jargon yang dijelaskan sejatinya sudah diketahui oleh banyak orang. Namun, Anda tetap bisa menggunakannya jika merasa topik yang akan diangkat terlampau abu-abu, guna menyamakan pengetahuan audiens ketika membaca isi makalah.
    • Misalnya, jika ingin menulis makalah tentang filateli atau kebiasaan mengoleksi prangko, silakan mengawali makalah dengan mencantumkan definisi istilah tersebut yang diambil dari kamus. Namun, alih-alih sekadar menulis, “Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, filateli adalah...” cobalah mengolah kalimat standar tersebut menjadi pernyataan yang mampu menarik atau memerangkap perhatian pembaca. [18]
  5. Metode ini cocok digunakan untuk menulis makalah sejarah. Misalnya, Anda bisa mengawali makalah dengan mengisahkan cerita mengenai sebuah keluarga yang menerima serangan dari tentara Inggris ketika sedang makan roti di malam hari. Secara khusus, cerita tersebut cocok untuk mengawali makalah yang mengangkat topik mengenai peran petani di awal masa Revolusi Amerika.
    • Dengan mencantumkan kisah tersebut di awal makalah, Anda bisa kembali membacanya secara berkala selagi proses penulisan makalah berlangsung, guna memperjelas argumentasi dan menegaskan kembali pernyataan tesis. [19]
    • Alih-alih kisah nyata, Anda juga bisa mencantumkan anekdot atau fakta singkat yang menarik untuk memerangkap perhatian pembaca dan menggiring mereka menuju pernyataan tesis makalah. [20]
  6. Dalam beberapa bidang keilmuan, penulis boleh mengawali makalahnya dengan pernyataan yang bersifat analitis atau bahkan cerita singkat. Namun, metode tersebut bisa saja dianggap tidak tepat untuk digunakan dalam bidang keilmuan yang lain. Misalnya, sejarawan mungkin boleh mencantumkan cerita atau klaim umum dalam makalahnya, sedangkan pendekatan yang sama pantang dilakukan oleh ahli biologi. Jika seorang ahli biologi ingin menulis makalah mengenai proses fotosintesis batang seledri, tentunya tidak tepat jika makalah tersebut diawali dengan cerita, terutama yang tidak faktual. Anda tentu sepakat bahwa kalimat seperti "Batang seledri yang sedang berjemur terlihat dibanjiri oleh sinar matahari” adalah opsi yang buruk untuk dijadikan pembuka sebuah makalah. Yang terpenting, kenali calon audiens Anda. Siapa, sih, yang akan membaca makalah Anda? Apakah cara Anda untuk membuka makalah bisa mereka nikmati?
    • Jika masih ragu mengenai cara mengawali makalah yang baik dan benar, cobalah membaca berbagai penelitian terdahulu yang mengangkat topik serupa. Kemungkinan besar, penelitian-penelitian tersebut jauh lebih kompleks dari makalah yang sedang Anda kerjakan, tetapi toh tetap bisa memperkaya pemahaman Anda mengenai cara menyusun makalah yang baik dan benar.
    Iklan
Bagian 5
Bagian 5 dari 5:

Menyusun Draf Makalah

PDF download Unduh PDF
  1. Pada draf awal, tujuan utama Anda sebagai penulis adalah untuk menjawab pertanyaan penelitian melalui pernyataan tesis, serta mencantumkan berbagai bukti yang telah dikumpulkan pada tahap riset untuk mendukung tesis tersebut. Untuk memudahkan proses penulisan draf, sebaiknya lakukan penyuntingan hanya ketika isi draf sudah benar-benar komplet, meski kontennya belum dipoles atau masih kasar, terutama jika draf disusun berdasarkan sebuah kerangka yang solid. Jika proses penyuntingan berjalan seiring dengan proses penulisan draf, niscaya proses berpikir Anda akan terganggu.
    • Beberapa penulis mengklaim jauh lebih mudah untuk menyelesaikan isi makalah sebelum membuat pendahuluan dan penutup, terutama karena metode tersebut dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai topik atau isu yang ingin mereka perdebatkan.
  2. Namun, selalu ingat bahwa efektivitas program tersebut tidak 100%, terutama karena program tersebut tidak dapat “membaca” diksi yang saltik, kecuali jika ejaan pada diksi tersebut salah. Artinya, Anda tetap harus mengecek ejaan, gramatika, dan yang terpenting, konten, secara manual. Secara khusus, berikan perhatian lebih pada homofon, atau kata dengan lafal yang sama, tetapi memiliki ejaan dan makna yang berbeda, seperti “sanksi” dan “sangsi” yang lazim dilewatkan oleh program pengecekan ejaan.
  3. Jika Anda mengutip pernyataan atau ide orang lain di dalam makalah, jangan lupa memberikan kredit kepada mereka. Secara khusus, mintalah informasi kepada pengajar mengenai format penulisan sitasi yang digunakan. Beberapa di antaranya yang lazim digunakan adalah MLA, Chicago, dan APA; ketiganya memiliki format yang sedikit berbeda.
    • Sekali lagi, pastikan Anda tidak lupa memberikan kredit kepada penulis yang ide atau pernyataannya dikutip di dalam makalah agar tidak dituduh melakukan plagiarisme. [21]
  4. Meski sangat bergantung pada instruksi yang diberikan oleh pengajar, kemungkinan besar Anda perlu mengakhiri makalah dengan bibliografi, atau halaman khusus berisi daftar referensi yang digunakan di sepanjang makalah, baik yang dikutip secara langsung maupun tidak.
    • Secara umum, bibliografi harus disusun berdasarkan jenis referensi dan diurutkan secara alfabetis. [22]
  5. Jika perlu, cetak makalah dan lakukan proses revisi secara manual dengan bantuan bolpoin atau pensil. Beberapa penulis lebih suka membacakan isi makalah mereka dengan suara keras untuk alasan yang sama, terutama karena mendengarkan kata-kata di dalam makalah mampu memaksa otak untuk memproses kata-kata tersebut dengan cara yang berbeda. Alhasil, berbagai kesalahan yang sebelumnya terlewatkan pun dapat lebih mudah untuk ditemukan. [23]
  6. Jika memungkinkan, serahkan draf final makalah jauh sebelum tenggat penyerahan yang ditentukan, terutama jika proses pengiriman makalah dilakukan dalam jaringan. Jika semua orang mengumpulkan makalah pada jam 11.59, pangkalan data yang menampung seluruh fail tersebut rentan bermasalah dan memundurkan waktu pengumpulan makalah Anda.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 5.277 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan