PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Wanita yang selama ini menjalin hubungan cinta dengan Anda ternyata mengikat janji sehidup sematinya dengan pria lain. Hal tersebut dapat menjadi “kejutan” yang menyakitkan, tergantung kepada hubungan Anda dengannya. Ada kemungkinan Anda akan mengalami beragam emosi. Untungnya, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk memulihkan diri saat terpukul karena sang kekasih menikahi pria lain. Selain itu, Anda juga bisa memfokuskan diri untuk bangkit dan kembali menjalani hidup, serta menangani sisa-sisa luka akibat pengkhianatan yang dialami. [1]

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menghadapi “Kejutan”

PDF download Unduh PDF
  1. Anda mungkin terpukul dan terluka saat mendengar berita tersebut. Meskipun rasanya tidak mungkin untuk tidak langsung menghubunginya, berusahalah untuk menahan diri. Terlepas dari luka batin yang Anda rasakan, ingatlah bahwa ia sudah membuat keputusannya sendiri. [2]
    • Tahan diri untuk tidak mengiriminya pesan. Jika Anda tidak bisa berhenti memikirkan hal-hal yang ingin dikatakan, hubungi sahabat terdekat yang bisa diajak berbicara. Anda juga bisa menuliskan perasaan yang ada jika mau.
    • Berhenti mengikutinya, batalkan pertemanan, atau hindari interaksi dengannya di media sosial.
    • Jangan sampai Anda tergoda mengunjungi profil media sosialnya. Jika Anda pada akhirnya tergoda, jangan langsung merasa kesal terhadap diri sendiri. Hentikan apa yang Anda lakukan dan cari aktivitas lain.
  2. Jangan menunjukkan reaksi secara berlebihan . Dalam situasi ini Anda memang diperlakukan secara tidak adil, tetapi jangan lakukan apa pun yang didorong oleh rasa dendam. Tentu saja Anda tidak boleh melakukan sesuatu yang berbahaya atau ilegal. Selain itu, Anda juga tidak boleh mengatakan atau melakukan sesuatu yang tidak terpuji. Jangan menghubunginya secara terus-menerus untuk mempertanyakan keadilan atau moralitasnya. [3]
    • Saat merasa dikhianati, biasanya Anda akan melihat situasi dari satu sudut pandang terkait siapa yang salah. Jangan biarkan pikiran dan perasaan yang muncul di awal mengarahkan perilaku Anda.
    • Jangan berbuat onar atau bersikap histeris. Ini artinya Anda perlu menghindarinya jika kemungkinan Anda akan menunjukkan tanggapan emosional yang berlebihan saat bertemu dengannya.
    • Jika Anda kesulitan menjaga emosi dan diri, jalani rutinitas harian seperti biasa. Kegiatan berulang yang terstruktur dapat menjadi sesuatu yang menenangkan, terutama saat Anda merasa tertekan.
    • Jangan jadikan minuman beralkohol dan obat-obatan sebagai pelarian. Selain tidak sehat, keduanya bisa mendorong Anda berperilaku dalam cara yang mungkin disesali. Sebagai gantinya, cobalah tenangkan diri melalui latihan pernapasan dalam, meditasi , lari, atau aktivitas lain yang dapat memusatkan pikiran pada diri sendiri.
  3. Sekali lagi, hal ini tidak lantas menghapus luka yang Anda rasakan. Namun, Anda bisa mulai memahami pentingnya bangkit dari luka yang ada dan kembali menjalani hidup. Anda sudah mendengar berita traumatis, dan pengalaman tersebut memungkinkan Anda untuk menghadapi kenyataan pahit secara lebih tegar dan bangkit dari keterpurukan. [4]
    • Jika pendekatan yang lebih blak-blakan dirasa lebih tepat, ingatkan diri sendiri bahwa Anda tidak memiliki pilihan dalam situasi ini. Anda harus bangkit dan sadar bahwa pada akhirnya Anda bisa pulih, meskipun hal tersebut terasa tak memungkinkan untuk saat ini.
    • Berbanggalah saat Anda berhasil bertahan. Saat bayang-bayangnya muncul setelah Anda cukup lama tidak memikirkannya, berikan selamat kepada diri sendiri karena sudah berhasil bangkit dan menjalani hidup, meskipun mungkin Anda merasa tidak bisa melakukannya.
  4. Meskipun terdengar berat, apa yang Anda alami kemungkinan memicu duka yang mendalam. Berduka sendiri merupakan sebuah proses yang harus dilalui dan pada momen ini, Anda membutuhkan dukungan tambahan dari orang lain. Hubungi sahabat atau anggota keluarga, terutama mereka yang pernah melewati perpisahan yang pahit. [5]
    • Fokuskan waktu Anda untuk diluangkan bersama orang-orang yang bisa membuat Anda berbahagia. Para pendengar yang baik dengan sikap positif adalah sosok terbaik untuk membantu Anda pulih. Selain itu, pastikan Anda juga dikelilingi oleh orang-orang yang memungkinkan Anda untuk berbicara secara jujur, tanpa takut dihakimi atau dikritik.
    • Cari teman-teman baru. Saat berkencan, biasanya orang-orang menyadari bahwa jaringan sosialnya mengecil. Kondisi ini bisa memburuk jika sebagian besar teman Anda juga berteman dengan sang kekasih. Jangan ragu untuk menghubungi orang-orang yang Anda sukai, kemudian rencanakan aktivitas sederhana dan perhatikan apakah Anda bisa langsung berteman akrab dengannya.
    • Jangan ragu meminta bantuan secara terang-terangan. Anda bisa mengatakan, misalnya, “Hei! Bolehkah aku bercerita tentang sesuatu? Kurasa aku akan merasa lebih lega dan aku akan menghargai saranmu."
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Bangkit dan Melanjutkan Hidup

PDF download Unduh PDF
  1. Salah satu hal tersulit dalam perpisahan dengan pasangan adalah mengikhlaskannya. Meskipun salah satu pihak telah bangkit, Anda mungkin masih terpaku dan berandai-andai. Namun, ingatkan diri sendiri bahwa ada beberapa alasan yang membuat hubungan tersebut tidak berhasil. [6]
    • Bercerminlah kepada perasaan Anda saat masih berkencan dengannya. Sering kali, kita terlalu sering memikirkan hal-hal manis dalam hubungan sebelumnya. Mungkin saja selama ini Anda pun mempertanyakan hubungan yang dijalani.
    • Terimalah bahwa ia telah bangkit dan melupakan Anda. Mungkin Anda masih menyimpan harapan bahwa segala sesuatunya akan baik-baik saja, dan Anda masih memiliki kesempatan untuk menjalin hubungan dengannya. Memang menyakitkan untuk melepaskan atau merelakan mimpi-mimpi tersebut, tetapi pernikahannya merupakan jawaban telak atas semua pertanyaan yang tersisa. Hubungan Anda dengannya telah berakhir.
    • Meskipun Anda tidak yakin bahwa hubungan tersebut memang ditakdirkan untuk berhasil, menjadi pihak yang ditinggalkan tetap menyakitkan. Namun, ingatkan diri sendiri bahwa Anda masih terpaku kepadanya karena munculnya jarak yang jauh dengannya secara tiba-tiba.
  2. Setiap orang pasti memiliki hal-hal yang ingin dilakukan, dicoba, atau dipahami. Pilih satu atau dua aktivitas yang ingin Anda coba atau lebih sering lakukan. Sebagai contoh, coba kunjungi pusat kebugaran tiga kali seminggu, dan bukan hanya seminggu sekali. Sebagai alternatif, pilih hobi baru untuk dijalani.
    • Coba pilih kegiatan yang aktif dan kreatif. Anda bisa menafsirkan kegiatan ini seluas mungkin. Intinya, tetap aktif membantu tubuh dan pikiran Anda terasa lebih baik, dan adanya pelampiasan kreatif menjadi jalan bagi Anda untuk mengungkapkan emosi yang dirasakan.
    • Sebagai contoh, yoga atau meditasi terpandu tidak hanya membuat Anda merasa lebih baik, tetapi juga memungkinkan Anda untuk bertemu orang-orang baru. Aktivitas sederhana mingguan bisa membuka jalan untuk bertemu kelompok teman dan menjalani gaya hidup baru!
    • Mungkin selama ini Anda ingin bermain gitar. Manfaatkan kesempatan ini untuk mencobanya! Anda bisa mencari orang-orang untuk belajar dan berlatih bersama dengan menghubungi toko musik terdekat, atau melakukan pencarian grup musik di internet.
  3. Contoh sederhananya adalah liburan. Buat grup surel atau pesan singkat, undang teman-teman, dan ajukan beberapa usulan perjalanan liburan di akhir pekan. Pilih tempat yang relatif dekat untuk memudahkan orang-orang (serta tidak menguras banyak biaya). Tentukan tanggal di akhir pekan satu bula lebih awal. Dengan demikian, Anda dan teman-teman yang lain bisa merencanakan perjalanan tersebut. Tentunya, akan ada sesuatu yang Anda nantikan di bulan depan!
    • Jika Anda tidak bisa merencanakan perjalanan liburan, undang teman-teman untuk datang ke rumah di akhir pekan dan meluangkan waktu bersama. Aktivitas mengasyikkan seperti maraton permainan video dapat mengalihkan pikiran dan membuat Anda merasa lebih tenang.
  4. Terkadang, yang Anda butuhkan adalah kesadaran yang “kejam”. Manfaatkan kebebasan yang ada saat ini untuk memfokuskan diri pada tujuan hidup. Saat Anda mulai memikirkannya, segera alihkan perhatian. Pilih tujuan yang ingin dicapai dan setiap kali pikiran tentangnya muncul, pikirkan sesuatu yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, dan mulai ambil langkah.
    • Saat mencari tujuan hidup yang lain, coba temui orang-orang baru. Daripada menunggu untuk bertemu seseorang, mulailah lebih sering memperkenalkan diri kepada orang-orang yang Anda sukai. Hal ini lebih mudah dilakukan, terutama saat Anda berada di acara-acara yang berkaitan dengan sesuatu yang disukai atau diminati.
  5. Beberapa hal menakutkan yang mungkin Anda hadapi saat ditinggal menikah oleh kekasih adalah beragam keraguan pada diri. Mungkin Anda mulai mempertanyakan kemampuan diri untuk mempercayai seseorang atau menjaga hubungan. Hilangkah keraguan tersebut dengan mengencani orang lain. [7]
    • Manfaatkan kebebasan yang ada saat ini! Namun, tidak berarti Anda harus langsung menjalin hubungan yang lebih serius. Sebenarnya, Anda tidak boleh langsung terikat dalam hubungan serius. Namun, Anda tentu saja bisa berkenalan dengan barista manis yang selalu Anda kagumi.
    • Jika Anda merasa dikhianati dan kesulitan memberikan kepercayaan kepada orang lain hingga tidak siap berkencan, luangkan waktu untuk mengelola emosi yang dirasakan dan belajar memercayai orang lain lagi.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menghadapi dan Mengelola Emosi

PDF download Unduh PDF
  1. Duka merupakan reaksi alami terhadap kehilangan, terutama saat Anda ditinggalkan oleh seseorang yang sangat disayangi. Tidak hanya teman hidup, cita-cita masa depan yang Anda bangun dengannya pun ikut sirna. Merasakan luka atas kehilangan seperti ini merupakan bagian penting dalam merelakan sesuatu. Selain itu, kemarahan, kesedihan, rasa lega, ketakutan, dan kebingungan yang dirasakan juga merupakan bagian dari proses pemulihan. [8]
    • Ceritakan apa yang Anda rasakan. Ada baiknya Anda bercerita mengenai apa yang sedang dihadapi saat ini, baik kepada teman maupun terapis.
    • Tulis jurnal pribadi . Menuliskan pikiran merupakan cara yang sangat ampuh untuk melepaskan emosi dan memusatkan pikiran pada diri sendiri.
    • Sadari bahwa luka yang ada akan mereda. Meskipun saat ini Anda merasa sangat terpukul, hati dan pikiran Anda pada akhirnya akan pulih. Jika setelah sekian lama suasana hati dan emosi Anda tidak kunjung membaik, sisihkan waktu untuk bertemu seseorang yang sudah terlatih dan berbicara dengannya mengenai kesehatan mental.
  2. Belajarlah memercayai orang lain lagi . Ditinggal menikah oleh kekasih mungkin membuat Anda merasa terpukul dan dikhianati. Anda mungkin bertanya-tanya apakah Anda bisa memercayai siapa pun lagi, atau enggan membuka diri untuk hubungan-hubungan baru. Ada “tugas” yang bisa Anda selesaikan bersama terapis atau sendiri agar Anda dapat pulih dan mau memercayai lagi seseorang di masa mendatang.
    • Bekerjalah bersama terapis untuk mempelajari cara memisahkan ketakutan akibat pengkhianatan yang dialami dengan hubungan di masa mendatang. Anda bisa mengenali hal-hal yang menunjukkan bahwa sosok yang berpotensi menjadi pasangan merupakan seseorang yang bisa dipercaya (mis. janji yang selalu ditepati atau reaksinya saat Anda menunjukkan sisi rapuh). [9] Perhatikan apakah ia mau bertanggung jawab atas kesalahannya dan memahami keinginan, kebutuhan, dan kondisi Anda. [10]
    • Kecurigaan setelah mengalami pengkhianatan membatasi hubungan sosial dengan orang lain dan membuat Anda kehilangan kesempatan untuk menjalin hubungan baru yang lebih baik dan memuaskan.
  3. Mungkin Anda akan merasakan emosi yang cukup berat untuk sementara waktu. Anda juga mungkin merasa dimanfaatkan, malu, atau dikhianati. Sebagian orang yang menghadapi perpisahan tak terduga sering merasa kurang cukup baik atau bahkan “terbuang”. Perhatikan apakah Anda mulai melihat diri sebagai sosok yang kurang menarik atau atraktif. Anda juga mungkin merasa ditikam, terpukul, dan marah. Pikiran-pikiran negatif yang muncul memang normal pada situasi seperti ini. Namun, berusahalah untuk tidak memendamnya dan membiarkannya tak tertangani. Memproses emosi-emosi tersebut memang sulit, tetapi jika dilakukan Anda bisa bangkit dan mulai merasa lebih baik mengenai diri sendiri. [11]
    • Pertama, rasakan emosi yang ada dan kenali apa yang dirasakan. Daripada mengalihkan perhatian dari apa yang dirasakan, coba tanyakan hal-hal ini kepada diri sendiri: “Perasaan atau sensasi apa yang kurasakan? Hal apa yang kupikirkan? Apa yang kurasakan pada tubuhku (mis. sesak pada dada, sakit perut, sakit kepala, dan lain-lain)? Apakah aku memiliki penilaian terhadap apa yang kurasakan? Apakah aku merasakan dorongan untuk melawan perasaan-perasaan tersebut? [12]
    • Biarkan diri merasakan emosi yang ada. Meskipun menyakitkan, ingatlah bahwa emosi yang ada tidak akan sampai membunuh Anda. Rasakan emosi yang muncul dan tanyakan kepada diri sendiri: “Apa yang akan terjadi jika aku merasakan emosi ini? Apakah emosi ini benar-benar tidak bisa ditoleransi? Apa yang bisa kulakukan agar emosi ini lebih mudah diterima (mis. pernapasan dalam, meditasi, relaksasi, dan lain-lain)?”
    • Tangani emosi yang ada. Sadarilah bahwa emosi-emosi tersebut muncul karena mantan kekasih Anda menikah dengan pria lain. Anda mungkin merasa tidak dicintai, tetapi hal tersebut sebenarnya tidak benar. Sebenarnya, perasaan tersebut ada karena Anda menanggapi pengalaman yang pahit. Ajari diri untuk melawan pikiran-pikiran negatif dengan mengemas ulang dan mencari bukti untuk menangkalnya.
    • Sebagai contoh, Anda mungkin selalu merasa bahwa Anda tidak akan pernah lagi bertemu dengan wanita lain. Catat semua bukti yang menunjukkan bahwa hal tersebut salah. Anda pasti pernah bertemu wanita lain yang disukai dan dicintai, bahkan sebelum mengenal sang mantan kekasih. Saat berkunjung ke kedai kopi dan melihat-lihat, Anda bisa bertemu banyak wanita yang menarik dan atraktif. Ada milyaran manusia di planet ini dan kemungkinan besar, Anda ingin berkencan dengan setidaknya salah satu dari mereka. [13]
  4. Pada momen-momen tekanan emosional, Anda mungkin masih bisa menemukan rasa lega. Sekarang Anda tidak perlu lagi bertanya-tanya mengenai hubungan yang mungkin selama ini dipenuhi keraguan. Apa pun itu, mantan kekasih Anda sudah bangkit, dan hal ini bisa memotivasi Anda untuk ikut bangkit dari keterpurukan. [14]
    • Selain itu, orang-orang sering kali tidak menyadari buruknya hubungan hingga terlepas dari hubungan tersebut. Apa Anda ingat masalah berulang yang tidak pernah terselesaikan? Sekarang Anda tidak perlu memikirkannya lagi.
  5. Selama ini, Anda mungkin mencoba menyingkirkan emosi dan perasaan kesepian dan ditinggalkan yang selalu muncul. Terkadang, Anda bisa mengalihkan perhatian atau meyakinkan diri untuk melihat sisi positif dari situasi yang ada. Namun, pikiran negatif sepertinya selalu menempel pada otak. Hal ini merupakan sesuatu yang wajar. Perasaan adalah perasaan, dan sering kali muncul secara tak terduga. [15]
    • Meskipun situasi yang ada tidak buruk dan Anda berdua sudah berpisah secara baik-baik, kenyataan bahwa ia akan merasa lebih bahagia dengan pria lain mungkin tidak bisa dilupakan begitu saja. Bisa dipahami jika Anda merasa kesal atau sedih. Reaksi seperti ini wajar, dan justru Anda sebetulnya boleh merasa kesal atau kecewa. Sebenarnya, akan lebih sehat jika Anda menerima dan merasakan emosi seperti itu daripada mencoba menekannya atau berpura-pura bahwa semuanya baik-baik saja. Proses emosi yang ada dan ambil langkah untuk merasa lebih baik, seperti berbicara kepada teman atau melemparkan bola basket ke ring untuk melampiaskan emosi.
    • Amati apakah perilaku atau sikap negatif yang ada memburuk atau terus terjadi. Jika Anda selalu merasa terpuruk, coba temui terapis.
  6. Luka akibat perpisahan memiliki pengaruh biologis yang signifikan. Setiap orang diprogram untuk memiliki rasa keterikatan yang kuat dengan pasangan romansanya. Hal ini menunjukkan potensi atau kekuatan cinta. Saat mantan kekasih secara terbuka menyatakan cintanya untuk orang lain, Anda akan merasa terluka. Coba temui terapis jika Anda kesulitan bangkit dari kesedihan atau terus terganggu oleh pikiran-pikiran apa pun.
    • Terapis pernah berbicara dengan beragam individu mengenai berbagai jenis hubungan, serta mengetahui cara membantu Anda menangani pikiran-pikiran tertentu yang muncul.
    • Terapis juga bisa membantu Anda mengonseptualisasikan kehidupan dalam cara yang lebih sehat, terarah kepada masa depan, dan membangun kebahagiaan.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 6.426 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan