Unduh PDF Unduh PDF

Paprika memiliki beragam varietas, mulai dari yang manis dan renyah sampai yang kecil dan pedas. Baik Anda menanamnya dari biji maupun membeli bibit tanaman yang sehat, Anda bisa menanam berbagai varietas paprika di halaman rumah! Ikuti langkah-langkah di artikel ini untuk mengetahui cara menyiapkan kebun, menanam paprika, dan merawatnya sampai beberapa tahun mendatang.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menyiapkan Lahan

Unduh PDF
  1. 1
    Pilih varietas yang diinginkan. Terdapat beragam jenis paprika di pasaran, dan Anda bisa memilihnya berdasarkan warna, ukuran, dan tingkat kepedasannya.
    • Paprika lonceng (dinamakan juga paprika manis) merupakan varietas yang paling ringan. Paprika ini tersedia dalam warna oranye, kuning, merah, dan hijau, yang biasanya berukuran satu kepalan tangan. Anda bisa menyantapnya dalam keadaan mentah atau menambahkannya pada hidangan.
    • Paprika pedas tersedia dalam beragam varietas (di Indonesia biasanya disebut "cabai besar"). Paprika pedas yang paling ringan adalah paprika anaheim , tetapi jenis yang terkenal adalah cabai jalapeno dan serrano . [1]
  2. 2
    Pilih lokasi penanaman. Gunakan area yang mendapatkan sinar matahari secara penuh, dengan drainase yang baik.
    • Paprika harus ditanam di bawah paparan sinar matahari penuh. Meskipun begitu, Anda juga bisa menanamnya di bedeng yang terkena sedikit naungan. Hindari menanamnya di tempat yang mendapatkan naungan secara terus-menerus.
    • Apabila lahan di halaman banyak mengandung batu, atau mengalami banjir saat hujan, sebaiknya Anda menanam paprika di pot atau bedeng kebun/ raised bed (bidang tanah yang ditinggikan dengan pinggiran dari kayu atau bata).
  3. Paprika tumbuh dengan subur pada tanah dengan pH antara 6,2 dan 7,0. Meskipun begitu, Anda tetap bisa menanamnya pada tanah dengan pH tinggi karena paprika bisa tumbuh pada lahan yang agak basa.
    • Ini memang opsional, tetapi berguna agar Anda bisa menerapkan strategi yang paling efektif untuk menjaga agar tanah dan tanaman tetap sehat.
  4. 4
    Gunakan pengubah unsur tanah agar lahan di halaman tetap sehat dalam waktu yang lama. Pupuk akan memengaruhi jumlah nutrisi yang ada di dalam tanah, sedangkan pengubah unsur tanah ( amendment ) akan memperbaiki berbagai aspek yang terkait dengan kondisi fisik tanah, termasuk kadar pH. Apabila tanahnya cenderung asam, tambahkan sedikit kapur pertanian beberapa bulan sebelum penanaman, kemudian ujilah pH-nya untuk kali kedua untuk memastikan kadarnya sudah ideal. Jika tanah terlalu basa, tambahkan lumut gambut atau belerang pertanian. [2]
  5. Campurkan kompos pada tanah, buang bebatuan, dan hancurkan bongkahan tanah yang berukuran besar.
    • Berbagai jenis pupuk, misalnya tepung ikan, kotoran ayam, atau pupuk buatan pabrik bisa didapatkan di toko pertanian.
    • Singkirkan gulma yang Anda jumpai agar tidak mengganggu pertumbuhan paprika.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Menyemai Biji Paprika

Unduh PDF
  1. Tergantung varietasnya, paprika memerlukan waktu tumbuh yang berbeda-beda sehingga Anda harus mencari informasinya. Paprika pedas membutuhkan waktu yang lebih lama (kira-kira 12 minggu untuk mencapai tingkat kematangan), sedangkan paprika lonceng akan mencapai tingkat kematangan dalam waktu kira-kira 8 minggu.
    • Jika Anda tinggal di negara dengan 4 musim, ketahuilah bahwa paprika tidak bisa tumbuh pada tanah yang dingin atau membeku. Jadi, Anda harus menanamnya ketika cuacu sudah cukup hangat.
    • Guna mendapatkan suhu tanah yang baik, tanam paprika di lahan minimal 1 bulan sesudah hari terakhir embun beku ( frost ). Cari tahu waktu embun beku terakhir di area Anda melalui internet atau instansi terkait di daerah Anda.
    • Tentukan tanggal yang Anda anggap sesuai dengan suhu tanah yang diperlukan agar paprika bisa tumbuh, lalu hitung mundur dari tanggal tersebut ke 8 hingga 10 minggu sebelumnya. Tanggal ini akan digunakan sebagai saat awal untuk menyemai biji. Di negara dengan empat musim, akhir Mei merupakan waktu yang tepat untuk menanam paprika, dan ini berarti Anda harus mulai menyemai biji di awal Maret.
  2. Dengan merendamnya, bagian penutup biji akan mudah pecah sehingga proses pertumbuhannya menjadi lebih cepat. Rendam biji di dalam air selama sekitar 2 hingga 8 jam, atau hingga biji tersebut tenggelam ke bagian dasar wadah perendaman.
    • Siapkan satu cangkir teh kamomil encer untuk mensterilkan biji dan memecah lapisan kulit biji.
    • Jika tidak ada teh kamomil, Anda bisa mencampur 2 sdm. hidrogen peroksida dengan 1 cangkir air hangat untuk merendam bijinya.
  3. Biji ini akan terus berada di wadah ini hingga siap ditanam. Jadi, jangan ragu untuk menggunakan wadah apa pun yang tersedia, tidak perlu yang mewah dan bagus.
    • Untuk memudahkan prosesnya, gunakan wadah persemaian buatan pabrik untuk menanam biji. Anda juga bisa menggunakan wadah dari plastik atau karton bekas makanan dengan membuat lubang di bagian bawahnya. [3]
    • Masukkan kerikil atau bebatuan kecil di bagian dasar wadah, kemudian tutupi dengan media tanam.
    • Tanam biji paprika di bawah permukaan tanah dengan jarak antarbiji sekitar 1 cm, lalu siram media tanam hingga basah.
  4. Paprika memerlukan banyak sinar matahari, dan tempat di jendela ruangan tidak menyediakan sinar matahari dalam jumlah yang mencukupi. Untuk menggantikannya, Anda bisa menggunakan lampu berukuran besar (tidak perlu panas), dan letakkan sedekat mungkin dengan tempat persemaian.
  5. 5
    Pindahkan bibit ke pot baru jika sudah mulai tumbuh daun. Jika bibit telah tumbuh 2 pasang daun sejati, pindahkan bibit tersebut dari wadah persemaian ke pot yang berukuran 5-10 cm yang telah diberi media tanam. Tempatkan tanaman di bawah cahaya hingga mencapai tinggi 10-15 cm.
    • Daun sejati merupakan daun yang terdapat pada tanaman paprika yang telah berukuran penuh, dengan bentuk yang besar dan runcing. Ini kebalikan dari kotiledon bulat yang muncul saat biji mulai bertunas di saat awal.
  6. Paprika merupakan tanaman yang ringkih dan harus dikenalkan dengan lingkungan luar ruangan yang dingin secara bertahap sebelum Anda menanamnya di lahan.
    • Dua minggu sebelum Anda memindahkan paprika ke luar ruangan, kenalkan tanaman pada lingkungan di luar ruangan secara bertahap.
    • Mulailah dengan meletakkan bibit di luar ruangan selama beberapa jam sehari, di tempat yang tidak terkena angin dan sinar matahari langsung. Secara perlahan tingkatkan waktu di luar ruangan saat tanaman terus tumbuh.
    • Jangan membiarkan paprika tetap di luar ruangan selama semalam hingga Anda selesai melakukan penyesuaian iklim.
  7. Apabila ketinggian bibit telah mencapai sekitar 10 hingga 15 cm, tanaman tersebut telah siap untuk ditanam di lahan. [4]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menanam Paprika

Unduh PDF
  1. Beri jarak antartanaman sebesar 40-60 cm, dan pasang ajir (tiang penopang) untuk membantu tanaman berdiri tegak, apabila perlu.
    • Poses ini berlaku untuk semua bibit, baik Anda memulainya dari biji maupun bibit tanaman yang Anda beli di penjual bibit.
    • Tanam paprika dengan kedalaman yang sama ketika tanaman tersebut tumbuh di pot.
    • Berilah jarak antarbaris tanaman paprika sekitar 25–40 cm. [5]
  2. Tanahnya bisa kering di waktu tertentu dan Anda harus menyiraminya secara teratur agar tanaman menghasilkan buah yang besar dan segar. Berilah air dalam jumlah yang cukup untuk membasahi tanah hingga mencapai akar.
  3. Ini untuk menambah nutrisi yang akan membantu pertumbuhan paprika, dan mencegah tumbuhnya gulma yang mengganggu akar.
    • Mulsa yang bagus untuk paprika adalah jerami dan cacahan rumput.
    • Tambahkan mulsa setebal 5 cm ke seluruh bagian tanah di sela-sela dan sekeliling tanaman.
  4. Apabila ada gulma yang tumbuh di antara mulsa, gunakan tangan untuk mencabut gulma tersebut secara perlahan agar tidak merusak akar paprika. Gulma akan merebut ruang dan nutrisi tanaman paprika sehingga Anda harus membuangnya dari area tersebut.
  5. Beberapa tanda yang menunjukkan bahwa tanaman memerlukan pupuk adalah pertumbuhan lambat atau daun menjadi pucat. Gunakan pupuk dengan kandungan nitrogen yang tinggi, misalnya emulsi ikan atau pupuk organik cair ( compost tea ), dan sebarkan secara merata pada area penanaman. Ikuti petunjuk yang ada di kemasan pupuk, dan siram tanaman terlebih dahulu agar pupuk tidak hilang karena terbilas air.
  6. Pada umumnya, Anda memerlukan waktu kira-kira 2 bulan untuk memanen paprika. Agar paprika terus menghasilkan buah di awal musim, panen paprika sebelum buah mencapai puncak kematangan.
    • Nanti, ketika tanaman sudah mendekati akhir musim produksi, biarkan buahnya matang sedikit lebih lama sebelum Anda memanennya. Makin dalam warnanya, makin matang buahnya.
    • Panen paprika dengan memotong di bagian atas tangkai. Jika ditarik dengan tangan, batang dan akar tanaman paprika yang rapuh bisa rusak.
    • Di negara 4 musim, jika embun beku hampir tiba, petik semua buah walaupun belum matang. Semua buah yang ada akan rusak jika terkena embun beku. [6]
  7. Iklan

Tips

  • Apabila Anda ingin menanam paprika dari bibit (bukan biji), pilih bibit berwarna gelap dan memiliki batang yang kuat. Jangan memilih bibit yang telah berbuah karena tanaman ini cenderung menghasilkan sedikit buah dalam jangka panjang.
  • Anda bisa memasang lembaran kardus secara melingkar di sekitar pangkal batang paprika untuk mencegah serbuan ulat gerayak.
  • Pasang penutup panas ( hot cap ) di atas tanaman yang masih kecil apabila cuaca sedang dingin dan turun hujan.
  • Melakukan pergantian tanaman dan memilih jenis paprika yang kuat merupakan pertahanan terbaik untuk melawan penyakit yang biasa menyerang paprika.
Iklan

Peringatan

  • Suhu yang panas di atas 32 °C bisa membuat tanaman paprika terganggu. Jika Anda mengalami masalah yang terkait dengan suhu panas, tanam paprika di area yang terdapat tanaman tinggi untuk memberi naungan ketika cuaca sedang panas dan terik.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 20.887 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan