Unduh PDF Unduh PDF

Kecelakaan akibat sengatan listrik disebabkan oleh arus listrik yang masuk melalui tubuh. Dampak sengatan listrik beragam dari sekadar kesemutan hingga kematian seketika. Mengetahui apa yang harus dilakukan saat menghadapi sengatan listrik dapat menyelamatkan nyawa.

Bagian 1
Bagian 1 dari 4:

Mengamankan Sekitar

Unduh PDF
  1. Segera berusaha menyelamatkan korban mungkin adalah reaksi pertama Anda, namun jika ancaman sengatan listrik masih ada, Anda mungkin hanya akan melukai diri sendiri. Jadi, berhentilah sejenak kemudian perhatikan dan lihatlah adanya ancaman bahaya di sekitar. [1]
    • Periksa sumber sengatan listrik. Perhatikan apakah korban masih bersentuhan dengan sumber listrik. Ingatlah bahwa listrik dapat mengalir dari tubuh korban ke tubuh Anda.
    • Jangan pernah menggunakan air, sekalipun ada api di sana karena air dapat menghantarkan listrik.
    • Jangan pernah memasuki tempat dengan peralatan listrik yang menyala jika lantai di sana basah.
    • Gunakan alat pemadam api khusus untuk api yang dipicu listrik. Alat pemadam api seperti ini berlabel alat pemadam C, BC, atau ABC. [2]
  2. Anda harus menelepon layanan darurat sesegera mungkin. Semakin cepat Anda menelepon, akan semakin cepat pertolongan tiba. Jelaskan situasi yang terjadi setenang dan sejelas mungkin saat menelepon. [3]
    • Jelaskan bahwa kondisi darurat yang terjadi melibatkan sengatan listrik sehingga tim penolong yang diberangkatkan dapat menyiapkan segala sesuatunya.
    • Berusahalah untuk tidak panik. Pikiran yang tenang akan membantu Anda menyampaikan informasi yang dibutuhkan.
    • Berbicaralah dengan jelas. Layanan darurat membutuhkan informasi yang akurat dan jelas. Berbicara terlalu cepat mungkin akan membuat mereka salah paham dan akibatnya waktu yang berharga akan terbuang percuma. [4]
    • Berikan alamat dan nomor telepon Anda dengan jelas.
    • Sebagian besar negara mempunyai nomor telepon layanan darurat yang mudah diingat. Inilah beberapa di antaranya:
      • Indonesia – 112
      • USA – 911
      • UK – 999
      • Australia – 000
  3. Jika bisa dilakukan dengan aman, matikan sumber arus listrik. Jangan berusaha menyelamatkan korban yang berada di dekat jaringan listrik bertegangan tinggi. [5] Anda sebaiknya mematikan arus listrik langsung dari kotak daya atau sekring pemutus arus listrik. Ikuti langkah berikut ini untuk mematikan listrik dari kotak sekring:
    • Buka kotak sekring. Carilah kenop berbentuk persegi panjang di bagian atas kotak.
    • Pegang dan balik kenop ini ke posisi sebaliknya, mirip seperti sakelar lampu.
    • Cobalah nyalakan lampu atau perangkat listrik lainnya untuk memastikan bahwa listrik sudah padam.
  4. Jangan sentuh tubuh korban sekalipun menggunakan pelindung yang tidak menghantarkan listrik jika listrik belum dipadamkan. Setelah Anda memastikan tidak ada lagi listrik yang mengalir, gunakan batang karet atau kayu, atau bahan nonkonduktor lainnya untuk menjauhkan korban dari sumber listrik. [6]
    • Contoh bahan yang tidak menghantarkan listrik meliputi kaca, porselen, plastik, dan kertas. Karton adalah pilihan contoh lain bahan yang tidak menghantarkan listrik sekaligus mudah ditemukan yang dapat Anda gunakan. [7]
    • Konduktor merupakan bahan yang dapat menghantarkan arus listrik meliputi tembaga, aluminium, emas, dan perak. [8]
    • Jika korban tersambar petir, tubuhnya aman untuk disentuh.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 4:

Menolong Korban

Unduh PDF
  1. Meletakkan korban sengatan listrik dalam posisi ini akan memastikan jalan napasnya tetap terbuka. [9] Ikuti langkah berikut ini untuk meletakkan korban dalam posisi pemulihan dengan benar:
    • Letakkan lengan yang dekat dengan tubuh Anda tegak lurus dengan tubuhnya.
    • Letakkan tangan lainnya di samping kepala. Punggung tangannya harus bersentuhan dengan pipi.
    • Tekuk lutut yang terjauh secara tegak lurus.
    • Miringkan tubuh korban. Lengan kanannya seharusnya akan menyangga kepalanya.
    • Angkat dagu korban dan periksa jalan napasnya.
    • Dampingi korban dan amati napasnya. Setelah berada dalam posisi pemulihan, jangan gerakkan tubuh korban karena dapat memperparah cederanya.
  2. Tubuh korban akan segera mendingin. Anda sebaiknya berusaha menyelemuti korban dengan penghangat untuk menjaga suhu tubuhnya. [10] Tunggui korban hingga pertolongan darurat tiba.
    • Jangan selimuti tubuh korban jika ada luka berukuran besar atau luka bakar yang belum ditangani.
    • Pasangkan selimut dengan lembut pada tubuh korban.
    • Saat pertolongan darurat tiba, beri tahukan informasi yang Anda ketahui. Jelaskan mengenai sumber bahaya dengan cepat. Beri tahukan luka pada tubuh korban yang Anda lihat dan waktu kecelakaan terjadi. Jangan coba mengganggu petugas saat mereka mulai bekerja.
  3. Berbicaralah dengan korban untuk mengetahui kondisinya lebih lanjut. Anda akan lebih bisa membantu jika mengetahui kondisinya lebih banyak. Perhatikan baik-baik responsnya dan bersiaplah untuk menyampaikan informasi ini ke petugas penolong saat mereka tiba. [11]
    • Perkenalkan diri dan tanyakan kepada korban apa yang telah terjadi. Tanyakan apakah ia kesulitan bernapas dan merasakan sakit.
    • Tanyakan lokasi sumber rasa sakitnya. Hal ini mungkin dapat mengidentifikasi luka atau luka bakar.
    • Jika korban tidak sadarkan diri, periksa jalan napas dan dengarkan aliran napasnya.
  4. Periksalah tubuh korban dari kepala lalu ke leher, dada, lengan, perut, dan kakinya. Perhatikan adanya luka bakar atau cedera lainnya yang tampak jelas. Laporkan cedera ini ke petugas penolong saat mereka tiba. [12]
    • Jangan mengubah posisi atau menggerakkan bagian tubuh korban yang terasa sakit atau terluka, dan jangan sentuh luka bakarnya. Menggerakkan tubuh korban dapat memperparah cedera.
  5. Jika korban mengalami pendarahan, berusahalah untuk menghentikan atau melambatkan aliran darah yang keluar. Gunakan lap bersih untuk menekan lukanya. Teruslah menekan luka korban hingga pendarahannya berhenti. [13]
    • Jangan lepaskan lap yang terkena darah. Namun, beri lapisan lagi di atasnya.
    • Tinggikan bagian tubuh yang mengalami pendarahan melebihi jantung. Jangan gerakkan bagian tubuh korban jika Anda menduga ada tulang yang patah.
    • Setelah pendarahannya berhenti, ikat erat-erat lap yang menutup luka.
    • Tunggulah pertolongan darurat tiba dan beri tahukan cedera korban dan apa yang telah Anda lakukan untuk menanganinya.
  6. Jika Anda menyadari kondisi korban berubah atau jika Anda melihat ada luka baru yang timbul, hubungi layanan darurat lagi untuk meminta panduan lebih lanjut. Menginformasikan kondisi terkini korban ke layanan darurat akan membantu mereka meresponsnya dengan lebih baik. [14]
    • Jika kondisi korban memburuk, operator layanan mungkin akan memprioritaskan Anda.
    • Jika korban berhenti bernapas, operator layanan darurat akan memandu Anda memberikan CPR. Jangan panik, cukup ikuti semua panduan yang diberikan operator.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 4:

Memberikan CPR dengan Aman tanpa Latihan

Unduh PDF
  1. Walaupun tenaga kesehatan profesional akan memeriksa tanda-tanda ini pada korban, mengetahui tingkat respons korban dan menyampaikannya ke tim penolong mungkin akan bermanfaat. Tingkat kesadaran sering kali dikelompokkan dalam 4 kategori: [15]
    • A, alert . Hal ini berarti korban sadar, bisa berbicara, dan menyadari kondisi sekitarnya.
    • V, voice responsive . Hal ini berarti korban dapat merespons pertanyaan, namun ia mungkin tidak terlalu menyadari apa yang sedang terjadi.
    • P, pain responsive . Hal ini berarti korban menunjukkan respons terhadap rasa sakit.
    • U, unresponsive . Hal ini berarti korban tidak sadarkan diri dan tidak merespons pertanyaan atau bereaksi terhadap rasa sakit. Jika korban tidak sadarkan diri, Anda dapat memberikan CPR. Jangan berikan CPR pada korban yang masih bernapas dan sadar. [16]
  2. Dalam kondisi darurat, Anda harus memeriksa jalan napas ( airway ), pernapasan ( breathing ), dan sistem sirkulasi ( circulatory system ) korban sebelum memberikan CPR. Tindakan ini juga dikenal sebagai ABC. Anda dapat memeriksa ketiganya dengan melakukan langkah sebagai berikut: [17]
    • Periksa jalan napas korban. Perhatikan adanya sumbatan atau tanda-tanda kerusakan di sana.
    • Amati apakah korban bernapas spontan. Perhatikan apakah korban dapat bernapas dengan normal. Untuk mengetahuinya, dekatkan telingan Anda dengan hidung dan mulut korban, kemudian dengarkan suara napasnya. [18] Jangan pernah memberikan CPR jika korban bernapas atau batuk.
    • Mulai berikan CPR jika korban tidak bernapas. Jika pasien tidak bernapas, Anda harus segera memberikan CPR. [19]
  3. Anda dan korban harus berada dalam posisi yang tepat untuk tindakan CPR. Ikuti langkah berikut ini untuk memastikan kalian berdua berada dalam posisi yang tepat untuk tindakan CPR: [20]
    • Baringkan korban secara telentang dan sandarkan kepalanya ke belakang.
    • Berlututlah di dekat bahu korban.
    • Letakkan tumit tangan di tengah-tengah dada korban, di antara putingnya.
    • Letakkan tangan yang lain di atas tangan yang pertama. Luruskan siku tangan dan posisikan bahu tepat lurus dengan telapak tangan.
  4. Setelah memosisikan diri dengan baik, Anda sekarang bisa mulai menekan. Tekanan dapat membuat korban tetap hidup dan mengalirkan darah beroksigen ke otaknya. [21]
    • Gunakan berat tubuh bagian atas dan bukan hanya lengan Anda untuk menekan dada korban ke bawah.
    • Tekan paling tidak 5 cm.
    • Tekan dengan kuat, dengan laju sekitar 100 tekanan setiap menitnya. Lanjutkan hingga korban dapat bernapas kembali atau pertolongan darurat tiba.
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 4:

Mengobati Luka Bakar

Unduh PDF
  1. Seseorang yang mengalami luka bakar ringan akibat sengatan listrik harus mendapat pertolongan medis. Jangan mencoba mengobati korban sendiri. Hubungi layanan darurat atau bawalah korban ke rumah sakit terdekat.
  2. Luka bakar mempunyai karakteristik khusus yang dapat membantu Anda mengenalinya. Perhatikan cedera pada tubuh korban yang memiliki salah satu atau beberapa ciri berikut ini: [22]
    • Kulit yang memerah.
    • Kulit yang mengelupas.
    • Kulit yang melepuh.
    • Pembengkakan.
    • Kulit yang memutih atau menghitam.
  3. Listrik biasanya masuk ke dalam tubuh dari satu tempat dan keluar dari bagian lainnya. Periksa tubuh korban sebisa mungkin. Setelah mengetahui cedera yang dialaminya, dinginkan luka bakar dengan air dingin selama 10 menit. [23]
    • Pastikan air yang Anda gunakan bersih untuk menghindari infeksi bakteri.
    • Jangan gunakan es, air es maupun air panas, ataupun krim dan cairan berminyak lainnya pada luka bakar. Kulit yang terbakar sensitif terhadap suhu ekstrem, sedangkan krim dapat mengganggu penyembuhannya.
  4. Melepaskan perhiasan dan pakaian dari sekitar luka bakar adalah langkah yang penting untuk mencegah cedera semakin parah. Sebagian pakaian atau perhiasan korban mungkin masih panas akibat sengatan listrik dan terus melukai korban. [24] . [25]
    • Jangan coba melepaskan pakaian yang meleleh atau lembaran tisu yang menepel di luka.
    • Jangan gunakan selimut biasa untuk melindungi tubuh korban luka bakar karena dapat menyebabkan infeksi.
  5. Menutup luka bakar akan membantu mencegah kondisinya semakin parah dan mengurangi risiko infeksi. Cobalah gunakan bahan-bahan berikut ini untuk menutup luka bakar: [26]
    • Kain kasa steril
    • Lap bersih
    • Hindari penggunaan handuk dan selimut. [27]
    • Jangan gunakan plester dengan perekat.
  6. Setelah korban stabil, Anda harus mendampingi dan mencoba menenangkannya. Jangan lupa untuk menyampaikan informasi baru ke layanan darurat jika Anda menangani luka bakar korban.
    • Bawalah selalu telepon Anda kalau-kalau ada orang yang harus dihubungi secepatnya. Pantau kondisi korban sebisa mungkin dan jangan tinggalkan ia sendirian.
    Iklan

Tips

  • Berusahalah untuk tetap tenang.
  • Berikan informasi sebanyak yang Anda bisa kepada layanan darurat.
  • Dampingi korban dan pantau kondisinya.
  • Informasikan perubahan kondisi korban kepada layanan darurat.
  • Jangan pernah bekerja dengan listrik sendiri. Rekan kerja dapat menyelamatkan nyawa Anda jika terjadi kecelakaan.
Iklan

Peringatan

  • Selalu pastikan aliran listrik sudah dipadamkan sebelum memberikan pertolongan kepada korban.
  • Jangan berikan es, mentega, salep, obat, perban kapas, atau plester perekat ke luka bakar. [28]
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 6.467 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan