Unduh PDF
Unduh PDF
Sebagai orang tua dari remaja yang bermasalah, Anda harus memiliki strategi untuk menangani perilaku si remaja dan membantunya agar bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Ini terdengar seperti tugas berat, tetapi sebenarnya tidak sulit juga. Berikut adalah beberapa hal yang harus dipertimbangkan ketika menangani hal ini.
Langkah
-
Ketahui apa yang dihadapi si remaja. Masalahnya bisa mencakup banyak hal, mulai dari masalah perilaku (pemakaian obat terlarang, masalah seksualitas, dan perbuatan melanggar hukum) hingga masalah psikologis (ego dan citra diri). Mengetahui apa yang dihadapinya adalah langkah pertama untuk membantu dalam pemulihan.
- Sebelum Anda menyelidiki, coba berkomunikasi dengan jujur dengannya (atau meminta bantuan orang lain untuk melakukan ini untuk Anda). Kalau ia tak mau membuka diri, Anda terpaksa menganalisis sendiri tanda-tanda yang ada.
-
Awasi bila ada masalah perilaku. Masalah perilaku termasuk juga jika nilainya di sekolah menurun, jika ia kehilangan minat pada hobi yang tadinya ia sukai, dan segala kegiatan mencurigakan lainnya.
- Walau ini hanya merupakan gejala dari masalah yang lebih mendalam, dengan bersikap awas Anda bisa menganalisis semua tanda-tanda sehingga lebih mengenal putra/putri Anda. Manfaatkan segala kesempatan untuk mengorek informasi dan buat catatan agar semuanya teratur.
-
Komunikasilah dengan orang-orang seputar lingkungan si remaja. Anda bisa memulai dari tetangga dan orang tua teman-temannya. Dengan begini, Anda bisa melihat gambaran besar dari situasi yang memengaruhi si remaja berikut teman-teman sebayanya.
- Selain sebagai sumber informasi yang tak ternilai, kemungkinan besar orang tua teman-temannya juga sedang menghadapi masalah serupa dan bisa menjadi sumber dukungan. Tak perlu ragu untuk membuka diri tentang kekhawatiran Anda dalam berusaha menjadi orang tua yang peduli dan terlibat dalam hidup anaknya.
-
Awasi perkembangan anak remaja Anda. Tak semua remaja bisa menjadi siswa teladan, tak semuanya akan mulai berkencan di usia yang sama, tetapi dengan mengawasi sampai di mana hidupnya, Anda bisa lebih memperkirakan arah ke depannya.
- Tak semua gejala pasti merupakan tanda-tanda masalah atau kelakuan memberontak. Namun sebagai orang tua, Anda harus tahu persis perkembangan anak remaja Anda, baik kedewasaan mental dan perkembangan fisiknya.
-
Pahami apa standar remaja "normal". Kadang tanda-tanda masalah hanya merupakan tanda bahwa si remaja sedang dalam pendewasaan. Semua remaja harus menghadapi berbagai tantangan seiring pendewasaan.
- Mengikuti tren mode itu penting bagi kebanyakan remaja. Hal ini berarti si remaja bisa saja mendadak ingin memakai pakaian yang provokatif atau mengecat rambut. Ini masih tergolong normal. Anda tidak perlu terlalu mengomelinya asal ia belum melewati batas ekstrim seperti tato.
- Perubahan penampilan bukan "lampu merah", kecuali Anda mencurigai ia melukai diri sendiri atau melihat tanda-tanda kenaikan/penurunan berat badan ekstrem.
- Seiring remaja tumbuh dewasa, mereka akan menunjukkan perilaku suka berargumen dan menentang. Tanda-tanda yang serius adalah seperti: bolos sekolah dan terlibat perkelahian atau kekerasan dalam bentuk apa pun. Hal-hal tadi sudah melewati batas normal sifat memberontak remaja.
- Perubahan suasana hati itu wajar terjadi. Mungkin sewaktu-waktu si remaja tampak kesal lalu mendadak kegirangan. Yang harus diawasi adalah bila ia terus-menerus merasa sedih, gelisah, atau tidak bisa tidur. Hal-hal ini bisa merupakan tanda-tanda depresi atau bahwa ia ditindas atau mengalami bullying .
- Kalau si remaja sempat mencoba-coba sedikit minuman keras, itu masih bisa dimaafkan. Tetapi kalau hal ini berlanjut jadi kebiasaan atau diikuti dengan masalah di sekolah atau di rumah, ini bisa jadi adalah "lampu merah".
Iklan - Mengikuti tren mode itu penting bagi kebanyakan remaja. Hal ini berarti si remaja bisa saja mendadak ingin memakai pakaian yang provokatif atau mengecat rambut. Ini masih tergolong normal. Anda tidak perlu terlalu mengomelinya asal ia belum melewati batas ekstrim seperti tato.
-
Dampingi sang remaja. Bicaralah pada mereka secara gamblang, tunjukkan bahwa Anda peduli dan ingin tahu apa yang sedang terjadi dalam hidupnya.
- Semua remaja (semua manusia bahkan) perlu merasa dikasihi. Seberapa mandiri pun seseorang dan kalaupun sepertinya ia tidak menyukai Anda, sesungguhnya orang itu masih memerlukan perhatian yang positif dan peneguhan dari Anda.
-
Dukung pengaruh yang positif dalam hidupnya. Kalau ia suka olah raga, mengikuti suatu klub, atau melakukan kegiatan positif lainnya, beri dukungan agar dia bisa maksimal dalam hal itu. Kalau si remaja tahu ia mendapat dukungan maka ia akan giat melakukan kegiatan baik tersebut.
- Anda harus menunjukkan dukungan secara gamblang. Menurut suatu riset, remaja sering kali salah menafsirkan ekspresi wajah. Ketika ditunjukkan foto-foto orang dewasa mengekspresikan berbagai emosi, para remaja sering kali mengartikannya sebagai kemarahan. [1] X Sumber Tepercaya HelpGuide Kunjungi sumber Hal ini dikarenakan para remaja menggunakan bagian otak yang berbeda dalam menafsirkan emosi.
-
Cari bantuan profesional. Mungkin si remaja tidak bisa membuka diri pada Anda, tetapi seorang terapis profesional mungkin merupakan pilihan yang baik.
- Diskusikan hal ini dengan pasangan hidup atau kerabat dekat untuk mendengar opini mereka. Kalau sepertinya diperlukan terapi, bicarakan dahulu dengan putra/putri Anda. Kalau mereka menolak, jelaskan keuntungan dari terapi dan bahwa mereka tidak akan dicap buruk hal ini, - bahkan hal ini bisa dirahasiakan.
- Pilih terapis yang berspesialisasi dalam menangani remaja bermasalah. Tiap terapis memiliki spesialisasi. Dengan melakukan riset mendalam terlebih dahulu, Anda bisa memaksimalkan efektivitas terapi bagi si remaja.
Iklan
-
Tegaskan batasan-batasan bagi anak remaja Anda. Tidak wajib menetapkan jam malam, tetapi ada baiknya si remaja tahu jam berapa harus pulang. Batasan untuk sejauh mana mereka boleh pergi dan apa yang boleh mereka lakukan akan menunjukkan kepada mereka bahwa Anda peduli atas perilaku mereka.
- Bersikaplah masuk akal dan hargai perilaku yang baik. Kalau putra/putri Anda sedang main bersama teman yang sudah Anda kenal dan ingat untuk menelepon agar Anda tahu, santai saja. Dengan melakukan itu ia sedang berupaya agar dipercaya, maka tunjukkan bahwa Anda melihat usaha baik tersebut dan menghargainya.
-
Tegaskan bahwa ada konsekuensi. Tak ada gunanya kalau Anda mengatakan ia dilarang jalan-jalan selama seminggu tetapi malam berikutnya ia sudah melayap. Pastikan batasan yang Anda buat harus ditaati.
- Berlaku konsisten. Di awal memang sulit, tetapi dengan adanya rutinitas maka Anda dan anak Anda akan terbiasa dengan aturan yang ada. Si remaja akan sadar apa akibat dari perbuatannya tanpa harus selalu diperingatkan.
-
Adakan komunikasi dengan guru dan guru BK si remaja. Kalau Anda curiga ada masalah di sekolah, mungkin guru-guru bisa memberi informasi lebih.
- Para guru semestinya tak keberatan bila pembicaraan tersebut dirahasiakan. Memberi tahu mereka bahwa perilaku anak Anda agak mengkhawatirkan bukanlah aib. Para guru juga berperan untuk membantu dan mereka tidak tahu bila ada masalah di rumah.
-
Berikan ruang privasi bagi si remaja. Mereka butuh cukup waktu untuk memutuskan mau jadi apa. Kalau mereka mengurung diri di kamar, itu bukan kiamat. Berikanlah waktu.
- Ini terutama peting bila anak remaja Anda rentan terhadap kemarahan. Mereka perlu waktu menenangkan diri. Menuntutnya minta maaf ketika ia sedang kesal hanya akan memperburuk keadaan.
-
Beri mereka tanggung jawab. Bentuk tanggung jawab itu terserah Anda. Tanggung jawab bisa berupa tugas di rumah atau dengan meminta mereka jadi sukarelawan kegiatan sosial terdekat dengan imbalan tambahan uang jajan.
- Ajak si remaja untuk bekerja paruh waktu. Kalau dia tidak mencari pekerjaan paruh waktu, coba tanyakan orang-orang sekitar apakah ada lowongan atau tetangga yang butuh pertolongan.
-
Pastikan mereka aktif dalam keluarga. Pastikan Anda pun terlebih dahulu aktif! Ajak mereka membantu menyiapkan makan malam dan adakan permainan bersama keluarga secara rutin. Dengan menunjukkan pada si remaja bahwa ia bagian dari keluarga dan ia mendapat perhatian, mereka akan lebih merasa bertanggung jawab atas segala perilakunya.
- Jadilah teladan. Jika Anda selalu merambah internet dan mengirim surel ( email ) selama makan malam, si remaja akan merasa boleh meniru hal itu. Kalau Anda mau dia lebih terlibat dalam keluarga, Anda juga harus terlibat.
Iklan
-
Jaga emosi Anda. Anda tidak akan bisa membantu si remaja kalau selalu marah, mendesak, dan berlaku semena-mena. Anda ingin perubahan positif, sedangkan membiarkan emosi Anda merajalela hanya akan memperburuk keadaan.
- Coba lakukan pendekatan selain sebagai orang tua kepada anak. Remaja tak selamanya akan patuh hanya karena Anda lebih tua. Coba pikirkan bagaimana Anda akan menyelesaikan masalah tersebut bila Anda dan si remaja adalah sebaya. Bagaimana pendekatan Anda pada orang sebaya? Pikiran yang tenang akan memudahkan dalam membuat keputusan yang jelas dan paling baik.
-
Luangkan waktu bersantai. Kalau Anda sampai kurang tidur gara-gara masalah ini, Anda tidak fit untuk menghadapinya. Pada akhirnya, si remaja itu yang harus bisa menangani masalahnya sendiri, bukan Anda.
- Jangan merasa bersalah karena perlu istirahat. Penting agar Anda kembali segar dan kuat sebelum menangani masalah yang berat. Kalau Anda kelelahan, efeknya akan buruk; Anda akan lebih cepat kesal dan menyerah. Si remaja perlu agar Anda tidak menyerah. Luangkan waktu istirahat agar Anda bisa terus berjuang.
-
Selalu bersikap positif. Bisa jadi Anda yang membesar-besarkan masalah. Coba ingat-ingat masa remaja dari Anda sendiri atau teman-teman dan kerabat Anda. Sebagian besar perilaku memberontak itu hanya fase sementara. Walau Anda memang harus serius memperhatikan anak remaja Anda dan menangani masalah yang ada, tetapi dengan menyadari bahwa ini semua hanya sementara, Anda akan lebih bisa mengendalikan stres dan lebih mampu bertahan.
- Kebahagiaan itu menular. Kalau di mata si remaja itu Anda tampak kewalahan, kelelahan, dan sinis, maka ia akan kehilangan teladan. Remaja masih dalam tahap yang mana mereka perlu teladan dan semestinya itu adalah Anda.
Iklan
Tips
- Silaturahmi dengan komunitas orang tua di lingkungan setempat bisa memberi wawasan lebih tentang apa yang terjadi dengan para remaja setempat. Anda perlu tahu standar yang ada sehingga bisa mengatur ekspektasi yang realistis.
- Perlakukan anak remaja Anda sebagaimana manusia sewajarnya. Jangan memakai kekerasan, merendahkan, atau menertawakan bila dia menangis. Ada batasan jelas antara mendisiplinkan anak dan melecehkannya. Remaja perlu sosok yang bisa dipercaya, bukan seorang penindas/ bully .
- Berikan si remaja ruang privasi. Cari tahu tentang kehidupannya, tetapi jangan menuntut semua detail. Privasi secukupnya juga penting agar mereka bisa jadi diri sendiri.
Iklan
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 13.612 kali.
Iklan