Unduh PDF Unduh PDF

Serangan jantung terjadi ketika otot jantung tidak teraliri oksigen, baik sebagian maupun keseluruhan, karena pembuluh darah koroner tersumbat (melalui aterosklerosis). [1] Jumlah oksigen dan nutrisi yang tidak mencukupi membuat otot jantung menjadi mati dan tidak berfungsi, sehingga menyebabkan terjadinya serangan jantung (infarktus miokardia), gagal jantung, dan pada akhirnya kematian. Kira-kira setiap 34 detik, satu orang mengalami serangan jantung di AS. [2] Kerusakan fisik akibat serangan jantung bisa diminimalkan dengan melakukan intervensi secara lebih awal, jadi sangat penting untuk mengenali tanda-tanda serangan jantung dan membawa penderitanya ke rumah sakit dengan segera karena tindakan ini bisa meningkatkan peluang bagi korban agar bisa bertahan hidup.

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Mengenali Gejala dan Meminta Bantuan

Unduh PDF
  1. Sejumlah serangan jantung terjadi secara tiba-tiba dan intens, serta tidak menunjukkan tanda peringatan atau gejala. [3] Akan tetapi, biasanya ada sedikit petunjuk yang bisa dikenali atau dimarjinalkan. Beberapa tanda peringatan awal dari penyakit jantung di antaranya adalah tekanan darah yang tinggi, heartburn (sensasi panas dan terbakar pada dada) yang kronis, kebugaran kardiovaskular berkurang, dan perasaan tidak nyaman atau tidak sehat yang samar. Gejala tersebut bisa dimulai beberapa hari atau beberapa minggu sebelum otot jantung rusak dan membuatnya tidak berfungsi.
    • Gejala-gejala yang terjadi pada wanita sangat sulit dikenali dan sering kali terabaikan atau terlewatkan.
    • Beberapa faktor risiko utama untuk penyakit jantung, serangan jantung, dan strok di antaranya: kadar kolesterol darah yang tinggi, diabetes, hipertensi, merokok, obesitas, dan usia lanjut (usia 65 tahun ke atas). [4]
    • Serangan jantung tidak selalu mengakibatkan gagal jantung (berhentinya jantung secara total), tetapi gagal jantung pasti menandakan adanya serangan jantung.
  2. Sebagian besar serangan jantung tidak terjadi secara tiba-tiba atau "tidak bisa diantisipasi". Sebaliknya, serangan jantung biasanya dimulai secara perlahan dengan munculnya nyeri dada ringan atau rasa tidak nyaman yang terbentuk selama beberapa jam atau bahkan beberapa hari. Nyeri pada dada (sering kali digambarkan sebagai tekanan, remasan, atau rasa sakit yang kuat) terjadi di bagian tengah dada yang bisa muncul secara terus-menerus atau terputus-putus. [5] Beberapa gejala umum serangan jantung yang lain di antaranya: sesak napas, keluar keringat dingin (dengan kulit yang pucat atau berwarna kelabu), pusing atau sakit kepala, kelelahan tingkat sedang hingga berat, mual, nyeri pada perut , dan sensasi gangguan pencernaan yang parah . [6]
    • Tidak semua serangan jantung mempunyai gejala atau tingkat keparahan yang sama, jadi semuanya bisa berbeda-beda.
    • Sebagian orang juga merasakan sensasi "kematian" atau "akan terjadi kematian" yang merupakan pengalaman unik bagi orang yang mengalami serangan jantung.
    • Biasanya orang yang mengalami serangan jantung (walaupun ringan) akan terjatuh ke tanah, atau minimal menimpa sesuatu untuk mencari penopang. Penyebab nyeri dada yang lain biasanya tidak sampai membuat penderitanya terjatuh secara mendadak.
  3. Selain munculnya beberapa gejala seperti sesak napas, nyeri dada, dan berkeringat dingin, terdapat beberapa gejala yang kurang umum dalam hal karakteristik infarktus miokardia yang harus Anda ketahui untuk menaksir apakah ada kemungkinan gagal jantung. Gejala yang muncul di antaranya adalah rasa nyeri atau tidak nyaman di area tubuh yang lain, misalnya di lengan kiri (atau terkadang kedua lengan), punggung bagian tengah (tulang belakang toraks), leher bagian depan dan/atau rahang bagian bawah . [7]
    • Dibandingkan pria, wanita lebih sering mengalami gejala serangan jantung yang kurang umum, terutama nyeri pada punggung tengah, nyeri pada rahang, serta mual/muntah.
    • Beberapa penyakit dan kondisi lain bisa memiliki gejala yang mirip dengan serangan jantung, tetapi semakin sering Anda mengalami tanda-tanda dan gejalanya, semakin besar kemampuan Anda untuk mengenali apakah penyebabnya adalah serangan jantung atau bukan.
  4. Segera hubungi layanan darurat . Segera bertindak dan hubungi layanan darurat apabila Anda mencurigai ada orang yang terkena serangan jantung (ambulans: 118/119, atau nomor 112 yang penggunaannya sama dengan nomor 911 di AS, tetapi hanya tersedia di beberapa kota tertentu). Walaupun orang tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda dan gejala utama serangan jantung, menghubungi bantuan medis merupakan langkah yang sangat penting apabila ada seseorang yang terancam bahaya. [8] Layanan darurat medis bisa melakukan perawatan segera setelah mereka tiba dan telah dilatih untuk menyadarkan kembali orang yang jantungnya berhenti berfungsi.
    • Apabila Anda tidak bisa menghubungi layanan darurat karena beberapa alasan, mintalah tolong pada orang di sekitar tempat kejadian untuk menghubungi layanan darurat dan memberi tahu Anda kapan layanan darurat tiba.
    • Pasien yang mengalami nyeri dada dan serangan jantung yang dibawa oleh ambulans biasanya mendapatkan perhatian dan perlakuan yang lebih cepat ketika tiba di rumah sakit.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Menangani Korban Sebelum Bantuan Medis Tiba

Unduh PDF
  1. Sebagian besar petugas medis menyarankan untuk mendudukkan orang yang diduga terkena serangan jantung dalam "posisi W", yaitu posisi setengah berbaring (duduk dengan posisi kira-kira 75 derajat dari lantai) dengan lutut ditekuk. [9] Punggungnya harus diberi penopang, bisa dengan beberapa bantal apabila di dalam rumah atau disandarkan ke pohon apabila di luar rumah. Setelah didudukkan dalam posisi W, kendurkan pakaian di sekitar leher dan dada (misalnya dasi, syal atau kancing baju bagian atas) dan usahakan orang tersebut tetap diam dan tenang. Mungkin Anda tidak tahu apa yang membuatnya tidak nyaman, namun Anda bisa meyakinkan orang tersebut bahwa bantuan medis akan segera tiba dan Anda akan terus menemaninya hingga mereka tiba.
    • Orang tersebut tidak boleh berjalan-jalan.
    • Membuat orang yang terkena serangan jantung tetap tenang bukanlah hal yang mudah, tetapi usahakan jangan terlalu banyak berbicara atau mengajukan banyak pertanyaan pribadi yang tidak relevan. Upaya yang harus dilakukan untuk menjawab pertanyaan Anda mungkin terlalu berat baginya.
    • Sambil menunggu datangnya layanan darurat, jagalah agar pasien tetap hangat dengan menutupi tubuhnya menggunakan jaket atau selimut.
  2. Orang yang memiliki riwayat masalah jantung dan angina (nyeri pada dada dan lengan yang disebabkan oleh penyakit jantung) biasanya diberi resep obat nitrogliserin, yaitu vasodilator kuat yang membuat pembuluh darah besar menjadi relaks (membesar) sehingga darah yang mengandung oksigen bisa mencapai jantung dalam jumlah yang lebih besar. [10] Nitrogliserin juga bisa meredakan gejala serangan jantung yang menyakitkan. Penderitanya sering kali membawa nitrogliserin, jadi tanyakan apakah dia membawanya lalu bantulah orang tersebut untuk mengonsumsinya sambil menunggu datangnya layanan darurat. Nitrogliserin tersedia dalam bentuk pil kecil atau obat semprot, yang keduanya harus diberikan di bawah lidah ( sublingual ). Obat semprot ( Nitrolingual ) dilaporkan memiliki efek yang lebih cepat karena lebih cepat diserap dibandingkan pil.
    • Apabila Anda tidak tahu dosisnya, berikan saja satu pil atau dua kali semprotan nitrogliserin di bawah lidah.
    • Setelah diberi nitrogliserin, orang tersebut bisa pusing, sakit kepala, atau pingsan dengan segera, jadi pastikan posisinya aman, dalam keadaan duduk, serta tidak berpotensi terjatuh dan kepalanya terbentur.
  3. Apabila Anda atau orang yang terkena serangan jantung mempunyai aspirin, berikan obat tersebut apabila dia tidak alergi terhadap aspirin. Tanyakan apakah dia mempunyai alergi dan lihatlah gelang medis di pergelangan tangannya (jika ada) apabila dia sulit berbicara. Jika usianya lebih dari 18 tahun, berikan tablet aspirin 300 mg agar dikunyah dengan perlahan. [11] Aspirin merupakan obat antiradang nonsteroid atau NSAID ( non-steroidal anti-inflammatory drug ) yang bisa mengurangi kerusakan jantung dengan "mengencerkan" darah, yang berarti mencegah darah agar tidak menggumpal. Aspirin juga bisa mengurangi radang yang terkait dan membantu mengurangi nyeri karena serangan jantung.
    • Aspirin bisa lebih cepat diserap tubuh apabila dikunyah.
    • Aspirin bisa dikonsumsi bersamaan dengan nitrogliserin.
    • Aspirin dengan dosis 300 mg bisa didapatkan dari satu tablet aspirin untuk orang dewasa atau 2 hingga 4 tablet untuk bayi.
    • Setelah tiba di rumah sakit, pasien yang terkena serangan jantung akan diberi vasodilator, obat "pemecah gumpalan", antiplatelet dan/atau penghilang nyeri (berbahan dasar morfin) yang lebih kuat. [12]
  4. Lakukan CPR apabila orang tersebut berhenti bernapas. CPR ( cardiopulmonary resuscitation ) dilakukan dengan memberi tekanan pada dada untuk membantu mendorong darah melalui arteri (terutama ke arah otak) yang digabungkan dengan memberi pernapasan buatan (dari mulut ke mulut), untuk mengalirkan oksigen ke paru-paru. [13] Ingatlah bahwa CPR mempunyai keterbatasan dan biasanya tidak bisa memicu jantung agar berdenyut kembali, tetapi CPR bisa menyalurkan oksigen yang sangat berharga ke otak dan memberi pertolongan pertama sebelum layanan darurat datang dengan membawa defibrilator elektrik. Terlepas dari hal tersebut, tidak ada salahnya Anda mengikuti kursus CPR, setidaknya untuk mempelajari dasar-dasarnya.
    • Ketika CPR dilakukan sebelum layanan darurat tiba, orang tersebut memiliki peluang yang lebih baik untuk bertahan dari serangan jantung atau strok.
    • Orang yang tidak terlatih melakukan CPR, hanya boleh melakukan tekanan pada dada dan tidak boleh memberi bantuan pernapasan. Apabila dia tidak tahu cara melakukan pernapasan buatan secara efektif, ini hanya akan membuang-buang waktu dan energi karena dia memberikan napas buatan yang tidak benar dan tidak efektif.
    • Ingatlah bahwa waktu merupakan hal yang sangat penting saat orang yang tidak sadarkan diri berhenti bernapas. Kerusakan otak secara permanen dimulai ketika otak tidak mendapatkan oksigen setelah empat hingga enam menit, dan kematian bisa terjadi dalam waktu 4 hingga 6 menit setelah banyak jaringan mengalami kerusakan. [14]
    Iklan

Tips

  • Operator layanan darurat telah dilatih secara khusus untuk memberi petunjuk terbaik yang harus dilakukan sampai petugas layanan darurat tiba. Selalu ikuti petunjuk yang diberikan oleh operator layanan darurat.
  • Buatlah korban menjadi nyaman dan jika memungkinkan jagalah agar orang-orang di sekitarnya tetap tenang. Mintalah agar orang-orang di sekitarnya tidak panik dan/atau tidak berkerumun di sekitar korban.
  • Jangan membiarkan orang yang terkena serangan jantung sendirian, kecuali untuk meminta bantuan.
Iklan

Peringatan

  • Jangan mengemudikan kendaraan sendiri ke rumah sakit apabila Anda menduga telah terkena serangan jantung karena gejalanya bisa meningkat dan membuat Anda kecelakaan. Tindakan terbaik adalah menghubungi layanan darurat (jika memungkinkan) dan menunggu kedatangan mereka.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 4.908 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan