Unduh PDF Unduh PDF

Mendadak demam ingin membuat film? Jika Anda ingin dapat segera menenteng kamera dan membuat film, Anda butuh cerita untuk dituturkan. Belajar menyulut pikiran kreatif dan mulai menulis sesungguhnya tidak harus sulit. Anda harus belajar menemukan cerita yang bagus dan mengembangkannya menjadi naskah film yang menarik dan layak digarap menjadi film pendek yang hebat.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menemukan Cerita

Unduh PDF
  1. Sebuah cerita hanya butuh benih yang dapat Anda tekuni terus sampai akhirnya tumbuh. Akankah kelak menjelma menjadi film pendek yang hebat? Mungkin, mungkin juga tidak. Pertama sekali, yang harus difokuskan di tahap awal adalah bagaimana mencetuskan sebuah gagasan lalu ikuti ke mana ia mengalir. Berikut ini beberapa metode brainstorming yang efektif untuk mencetuskan gagasan:
    • Cara yang baik untuk memulai sebuah cerita? Mulai saja menulis. Keluarkan kertas dan pensil, atau duduklah di depan komputer, lalu buat diri Anda terus menulis selama kurun waktu tertentu. Katakanlah, misalnya selama 10 atau 15 menit. Tak usah mencemaskan apakah Anda sedang menulis "cerita" atau akankah kelak tulisan itu bakal jadi film yang bagus. Pada tahap ini Anda hanya sedang mencari ide. Bisa jadi yang ditulis ini 99% sampah, tapi mungkin ada satu potongan kecil yang bisa dikembangkan menjadi cerita. Berilah gagasan pada diri sendiri.
  2. Anda hanya butuh satu letikan kecil untuk mendapatkan ide cerita. Buatlah sebuah daftar berisi gambar-gambar acak, kata pertama yang muncul di kepala Anda, misalnya: Taman Kanak-Kanak, Bandung, asbak, cat minyak, dan seterusnya. Hebat kan? Nah, ayo bikin setidaknya 20 kata, lalu mulailah coba menghubungkan kata-kata tersebut. Coba pikirkan, daftar ini mengingatkan Anda pada apa? Kelas ekstra kurikuler melukis berisi anak TK di Kemayoran? Puntung rokok menyala di studio pelukis? Mulailah dari gambaran itu dan biarkan mengalir. Temukan cerita di sekitar gambaran itu.
  3. Salah satu cara yang baik agar lancar menggulirkan ide cerita adalah dengan mulai menspekulasikan skenario-skenario aneh, mengejutkan, atau absurd, yang mungkin bisa dijalin menjadi cerita yang bagus. Misalnya, bagaimana seandainya jika semua makanan dibuat dalam bentuk pil? Bagaimana bila ternyata ayah Anda seorang mata-mata? Bagaimana jika mendadak anjing Anda bisa bicara? Bermacam plot dan karakter apik dapat muncul dari spekulasi.
  4. Salah satu cara hebat mendapatkan ide untuk film pendek adalah dengan mengadaptasi cerita yang sudah ditulis oleh orang lain. Longoklah koleksi-koleksi cerpen yang baru terbit, yang memiliki plot-plot menarik, lalu temukan satu yang tampaknya asyik buat diangkat ke film. [1]
    • Umumnya, novel sulit diadaptasi menjadi film pendek. Jadi, cobalah untuk fokus pada cerpen saja. Coba lihat "Where Are You Going, Where Have You Been?" karya Joyce Carol Oates sebagai salah satu contoh cerita pendek dengan plot menarik dan menggairahkan.
  5. Siapa bilang film pendek harus melulu fiksi? Jika ingin membuat film pendek, cobalah memfilmkan dunia di sekitar Anda dan ciptakan karya dokumenter. Temukan festival musik lokal di wilayah Anda dan tanyakan apakah Anda boleh melakukan wawancara film dengan anggota band , atau cobalah memfilmkan sobat Anda berlatih keras di bidang olah raga. Cari kisah nyata menarik yang terjadi di sekeliling Anda dan mintalah izin untuk merekamnya.
  6. Mimpi dapat memberi inspirasi bagus buat film pendek, apalagi bila Anda suka yang aneh-aneh. Jika Anda ingin mendapatkan gagasan buat sebuah mimpi, pasang weker di tengah malam agar Anda terbangun di jam segitu, lalu segera tulis plot yang didapat. Mimpi bisa menjadi sumber yang bagus mendapatkan gambar, peristiwa aneh dan dialog buat film pendek.
    • Apa yang membuat Anda takut? Mimpi seram yang bagus dapat menjadi cara yang hebat untuk memulai sebuah film horor pendek. Saat menulis naskah dan memfilmkannya, cobalah menangkap “rasa” yang sama dengan mimpi seram Anda. Lihat seri film pendek karya David Lynch berjudul “Rabbits” buat inspirasi.
  7. Sejarah sarat oleh bermacam kisah hebat dan fantastis. Bidang ilmu lainnya juga tak kalah menghasilkan: Psikologi (untuk pengembangan karakter), Geografi, dsb.
  8. Tidak ada alasan untuk tidak mengadaptasi gagasan dari film panjang ke film pendek. Anda dapat mengadaptasi dengan mengambil salah satu adegan, tema atau karakter dari film panjang itu.
  9. Dapatkah Anda menulis kalimat pendek berisi 15 kata atau kurang berisi ringkasan konsep utama serta plot dari gagasan Anda? Kalau bisa, berarti Anda sudah dijalur yang tepat. Begitu ide utama didapat, cobalah “membulatkannya”. Jelaskan film Anda sesingkat dan secepat mungkin agar Anda dapat menulis naskah terbaik daripadanya, sekaligus mampu menjelaskan kisah tersebut kepada orang lain dalam upaya merekrut aktor serta pendukung lainnya. Hindari deskripsi yang tidak jelas atau abstrak. Fokuskan pada naskah dan plot. [2]
    • Beberapa contoh sinopsis cerita yang baik, misalnya:
      • Seorang bocah menemukan makhluk planet kecil, lalu dibawa pulang.
      • Anak-anak TK mulai melukis gambar-gambar aneh sepulang sekolah.
    • Beberapa contoh sinopsis cerita yang buruk, misalnya:
      • Seorang lelaki berjuang melawan depresi.
      • Serangkaian peristiwa misterius menimpa warga kota Jakarta.
  10. Pertimbangkan apa yang Anda punya dan bagaimana mendayagunakan semua itu. Buatlah daftar setiap prop, lokasi, dan aktor yang tersedia secara lokal, dan pertimbangakan bagaimana mendayagunakan mereka menjadi sebuah cerita yang bagus, seiring Anda memulai pembuatan film pendek. Mungkin teman Anda yang rajin berlatih tinju tiga kali seminggu bisa menjadi inspirasi kisah tinju yang hebat. [3]
    • Pastikan bahwa cerita Anda memang bisa atau layak difilmkan. Peralatan dan panggung amat sangat berharga jika Anda ingin membuat film sendiri dan bekerja tanpa dukungan studio dan uang segudang. Sekali lagi ditekankan: sulit buat Anda memfilmkan opera fiksi ilmiah di gudang bawah rumah orang tua. Jadi, pastikan Anda mampu mengambil gambar yang dibutuhkan untuk membuat film yang diinginkan. Apakah Anda bisa mengambil gambar menukik dengan kamera yang diangkut kerek khusus di atas kota Yogyakarta sementara Anda tinggal di Bandung dan tidak punya uang atau kamera? Mungkin tidak. Carilah jalan keluarnya.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Mengembangkan Cerita

Unduh PDF
  1. Setiap cerita punya karakter protagonis dan antagonis yang memberi konflik dan menghadirkan ketegangan. Jika Anda tak yakin harus memilih yang mana, pikirkan dan pertimbangkan hal ini masak-masak saat mengembangkan cerita, agar jelas siapa yang harus diberi perhatian khusus dan kenapa begitu. [4]
    • Protagonis adalah karakter utama atau jagoan yang kita sukai. Sosok yang kita empatikan dan memiliki hubungan emosional dengan kita.
    • Antagonis adalah karakter, situasi, keadaan atau latar ( setting ) yang bergerak melawan protagonis, dan dengan demikian menciptakan drama. Antagonis tidak melulu harus berupa tokoh jahat berkumis melintang, tapi dapat berupa situasi sulit atau abstraksi lain.
  2. Dalam sebuah film pendek, hal ini sedikit-banyak akan menjadi pusat pertimbangan dalam hal praktikalitas dan penerapan ke cerita. Latar yang bagus mampu menghadirkan ketegangan dan drama dengan sendirinya. Masalahnya, Anda mungkin tidak akan mampu begitu saja terbang ke Bali untuk mengambil gambar adegan di pantai. Temukan tempat untuk menetapkan dan melengkapi cerita yang ingin disampaikan, tapi memang tersedia dan dapat Anda akses.
    • Cobalah bekerja dengan apa yang Anda punya. Jika Anda sadar bahwa kelak akan harus mengambil gambar di rumah orang tua, artinya akan sulit menggarap sebuah film fiksi ilmiah epik di kebun belakang dan gudang bawah. Cobalah memikirkan cerita domestik yang dapat dikerjakan secara lokal. Bayangkan kisah-kisah yang terjadi di dan seputar rumah, di kota tempat Anda tinggal. Kisah-kisah yang sesuai dengan latarnya, akan dapat digarap dengan lebih baik.
  3. Semua cerita butuh konflik agar kita mau peduli. Apa kiranya yang mampu memaku penonton untuk terus tertarik pada cerita dan film pendek Anda? Apa yang diinginkan tokoh protagonis Anda? Apa yang menghalangi sang protagonis untuk mencapainya? Jawaban atas semua pertanyaan ini adalah sumber konflik Anda. Begitu berhasil menetapkan gagasan orisinil Anda, mulailah berfokus pada hal-hal yang menciptakan konflik dalam cerita, lalu tarik-ulur semaksimal mungkin.
    • Konflik tidak harus melibatkan baku hantam atau duel pistol agar dapat dianggap sebagai drama tingkat tinggi. Yang penting adalah melibatkan konflik atau perseteruan sesungguhnya antar para karakter, lengkap dengan beban emosionalnya. Jika ada seorang anak membawa pulang makhluk planet, masalah apa kiranya yang akan dihadapi? Apa risiko yang muncul buatnya? Apa yang menarik buat kita menonton tentang anak-anak TK melukis?
    • Temukan sisi “dalam” dan “luar” dari cerita Anda. Apa yang kita tonton, itulah sisi luar: ada tokoh malang melintang di dunia dan beberapa peristiwa terjadi sepanjang perjalan tersebut. Yang membuat sebuah cerita menarik adalah sisi dalamnya. Bagaimana peristiwa tersebut merubah sang tokoh? Apa artinya buat sang tokoh? Sebuah film pendek yang baik, atau cerita apa pun, pada prinsipnya memiliki kedua elemen ini, yang terjadi atau berjalan secara simultan.
  4. Batasi cakupan cerita Anda semaksimal mungkin. Sebuah film pendek adalah penuturan kisah yang mendasar, sama dengan cerita pendek atau cerpen. Bukan novel. Bukan berarti tidak harus ambisius dan nonkonvensional, tapi film pendek harus dapat bekerja sesuai dengan keterbatasan jumlah elemen, karakter dan adegan, agar efektif.
    • Cara lain, mungkin asyik juga kalau Anda coba memaksakan diri memfilmkan cerita yang kompleks atau super panjang, sesingkat mungkin. Seperti apa kiranya “War and Peace” jika diadaptasi menjadi film pendek sepanjang sepuluh menit? Bagaimana jika keenam seri film “Star Wars” terjadi dalam 10 menit, dengan segala peralatan yang Anda punya saat ini? Bagaimana cara Anda menyiasatinya?
  5. Sebagaimana halnya segala bentuk seni, film pendek juga memiliki gagasan-gagasan basi dan cerita klise. Jika Anda belum pernah terjebak membuat yang seperti itu sebelumnya, Anda akan mampu melangkah lebih maju. [5] Hindari membuat film-film pendek klise semacam ini:
    • Seorang tokoh tampil sendirian, menatap dan berbicara pada cermin, lalu bunuh diri.
    • Hindari genre yang sudah kelewat sering dibuat dalam film pendek, misalnya jenis film noir dan gangster.
    • Apa pun yang melibatkan tokoh pembunuh bayaran.
    • Dua tokoh mendebatkan suatu hal, sampai akhirnya kemudian terungkap bahwa sebenarnya itu hanya satu karakter saja, tapi memiliki banyak kepribadian ganda.
    • Film yang diawali dengan weker berdering, disusul sang protagonis melompat bangun dari ranjang.
  6. Membuat sebuah film berdurasi berapa pun itu amat sangat sulit. Jaga agar film Anda berdurasi sependek mungkin, terutama saat Anda baru mulai merintis. Membuat film yang hebat, kuat, dramatis dan menyenangkan berdurasi tiga menit adalah keberhasilan yang serius. Cobalah membuat hal ini sampai berhasil sebelum menggarap mahakarya film gangster berdurasi 45 menit dengan adegan baku tembak dalam gerak lambat.
  7. Jika hendak membuat film, tontonlah film terlebih dahulu. Sama dengan nasihat agar jangan coba-coba menulis novel tanpa sebelumnya memelajari format novel, penting buat Anda untuk tahu dan paham bagaimana cara kerja film pendek dan apa yang dibutuhkan untuk membuat film pendek yang baik sebelum Anda mencoba membuatnya. Bukan hanya sekadar versi pendek dari film berdurasi panjang: sebuah film pendek merupakan medium unik tersendiri, lengkap dengan bermacam trik dan teknik yang menyertai. Tontonlah beberapa sebelum Anda bergerak membuat sendiri.
    • YouTube dan Vimeo adalah sumber-sumber yang hebat buat film pendek, yang jelek maupun yang bagus. Cobalah mencari tahu apakah kota tempat tinggal Anda menggelar festival film pendek–-umumnya di wilayah metro—dan tontonlah secara langsung beberapa di antaranya.
    • Video musik juga merupakan salah satu gaya film pendek yang hebat dan mungkin sudah Anda kenal. Perhatikan dan pelajari dengan seksama bagaimana video musik favorit Anda dibuat. Tonton Spike Jonze, Hype Williams, dan Michel Gondry sebagai empu-empu modern di format film semacam ini.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menulis Naskah Film

Unduh PDF
  1. Garis besar cerita tidak harus formal atau diberi nomor romawi (meski boleh saja kalau mau). Storyboard dalam hal ini biasanya digunakan untuk membantu Anda memahami pengambilan gambar seperti apa yang perlu dilakukan dalam proses selanjutnya, dan agar mendapat tema visual ala buku komik terhadap film, seiring Anda menulis naskah. Buatlah sketsa singkat tentang apa yang akan terjadi secara fisik dalam cerita, diimbuhi dialog-dialog dasar.
    • Film merupakan medium visual yang menuturkan cerita, jadi jangan murni mengandalkan dialog untuk bertutur. Dalam cerita yang baik, garis besar harus eksplisit menjabarkan sisi luar, meski sisi dalam juga tak luput diimplikasikan.
  2. Tulislah naskah film Anda. Setelah berhasil memetakan elemen-elemen dasar cerita Anda sesuai keinginan, Anda dapat mengembangkan sisanya dengan cara yang lebih sesuai naskah, lengkap dengan seluruh dialog dan arahan panggung atau adegan yang ingin disertakan dalam film. Usahakan membuatnya sespesifik mungkin, agar orang lain dapat memfilmkannya dan melihat visi filmnya sesuai dengan visi Anda sendiri.
  3. Anda mungkin punya gagasan sendiri soal ke mana hendak membawa arah cerita, namun cobalah memberi ruang untuk mengejutkan diri sendiri saat menulis naskah filmnya. Jika terpaku hanya pada satu arah saja untuk film pendek Anda, hasilnya tidak akan mengejutkan dan dapat ditebak juga oleh penonton. Saat menulis, cobalah membawanya ke arah yang Anda sendiri tidak yakin. Biarkan “kecelakaan-kecelakaan” menyenangkan terjadi dan ikuti alurnya sampai ke konklusi lain yang lebih menarik. Begitulah caranya semua cerita yang bagus ditulis.
    • Francis Ford Coppola memfilmkan lanjutan “The Outsiders” berjudul “Rumble Fish”, tanpa menuliskan naskah filmnya lebih dahulu sampai hari menjelang pengambilan gambar. Tak ada satu pun aktor di film itu yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, memberi nuansa spontan dan eksperimental.
  4. Begitu Anda selesai menulis naskah film, tunjukkan ke para sahabat, atau ke orang-orang yang sama-sama mencintai dunia film dan mampu memberi kritik membangun. Simak nasihat mereka dan cobalah merevisi naskah Anda semaksimal mungkin. Ada sejumlah sineas yang mengerjakan naskah sampai bertahun-tahun dan baru diproduksi bertahun-tahun lagi setelahnya. Membuat film memang sebuah proses yang panjang.
    • Cobalah menunjukkan naskah Anda ke calon-calon kolaborator seperti para aktor, produser, calon sutradara. Pokoknya, tunjukkan naskah ke semua pihak yang dapat membantu Anda.
  5. Tidak semua ide dapat diwujudkan saat ini. Ciptakan satu direktori khusus tempat Anda menyimpan gagasan dan biarkan mereka berkembang menjadi naskah-naskah baru di masa depan. Ada beberapa sineas yang idenya tidak bisa dibuat film sampai puluhan tahun kemudian. Film “Gangs of New York” karya Scorsese, sebelumnya hanya berupa kemungkinan saja di meja diskusi selama lebih dari 30 tahun. Simpan gagasan Anda sampai tiba waktunya hal tersebut dapat diwujudkan. Jaga agar sketsa-sketsa kecil Anda tetap rapi berdasarkan elemen-elemen berikut ini:
    • Karakter
    • Lokasi
    • Plot
    • Struktur
    Iklan


Tips

  • Buatlah satu berkas khusus untuk menyimpan ide-ide film Anda.
  • Meskipun film merupakan media visual, Anda tetap harus memikirkan koneksinya dengan media suara.
  • Bersabarlah! Ide yang bagus tidak mudah didapat. Cobalah lagi!
  • Film pendek animasi merupakan proyek film dengan dana paling minim dan lebih mudah dibuat oleh satu orang. Blender adalah perangkat lunak pembuat animasi yang 100% gratis.
  • Saat Anda mencoba merekrut aktor, manfaatkan para sahabat atau sebarkan poster tempel untuk mengumumkan, seperti pengumuman audisi atau semacam itu.
  • Tokoh protagonis jangan berubah.
  • Bersenang-senanglah! Ajak teman-teman Anda menjadi aktor, lalu duduklah di kursi dengan pengeras suara dan bentak mereka!
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 87.631 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan