Unduh PDF Unduh PDF

Pembentukan bekuan darah di kaki juga dikenal dengan istilah deep vein thrombosis (DVT) atau trombosis vena dalam. DVT adalah kondisi serius yang membutuhkan perhatian medis karena bekuan bisa mengencer dan menuju paru-paru sehingga menyebabkan emboli paru atau pulmonary embolism (PE), yang berakibat fatal. Emboli paru dapat membunuh penderitanya dengan cepat jika embolus cukup besar, dengan statistik menyatakan 90% penderita meninggal dalam beberapa jam pertama. Kehadiran emboli kecil jauh lebih umum dan berhasil diatasi dalam mayoritas kasus. Walaupun DVT tidak menunjukkan tanda, dengan mengidentifikasi gejala dan mendapat pertolongan medis yang tepat, Anda bisa mendeteksi bekuan darah di kaki. [1]

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mengenali Gejala DVT

Unduh PDF
  1. Oleh karena bekuan dapat menghalangi aliran darah, darah akan menumpuk. Terganggunya aliran darah karena adanya bekuan ini dapat mengakibatkan bengkak pada kaki. [2] Kadang, gejala DVT hanya ditunjukkan oleh pembengkakan.
    • Ketahui bahwa bengkak umumnya hanya terdapat di satu kaki meskipun juga bisa berada di lengan.
    • Raba kaki dengan pelan dan bandingkan dengan kaki yang sehat. Pembengkakan mungkin kecil saja dan tidak terasa oleh sentuhan, tetapi Anda bisa mengetahuinya dengan memakai celana, perlengkapan olahraga, atau sepatu bot tinggi.
    • Pastikan Anda juga mengecek dan merasakan pembuluh darah di kaki. [3]
  2. Banyak penderita DVT yang juga mengalami sakit dan nyeri di kaki. Dalam banyak kasus, mereka menggambarkan perasaan itu seperti kram atau kejang otot. [4]
    • Buat catatan kapan kaki terasa nyeri atau sakit untuk mengecualikan penyebab lain seperti cedera. Tulis apakah kram atau kejang otot terjadi selama atau setelah berolahraga, atau ketika Anda hanya berjalan atau duduk. Mungkin Anda hanya merasakan nyeri ketika berdiri atau berjalan. [5] Dalam banyak kasus, rasa sakit mulai dari betis dan menyebar dari sana. [6]
  3. Dalam beberapa kasus, kaki atau lengan terasa hangat saat disentuh. Ketika mengecek gejala lain, letakkan tangan di tiap bagian kaki untuk mengetahui apakah satu bagian terasa lebih hangat daripada yang lain. [7]
    • Ketahui bahwa rasa hangat mungkin hanya pada area yang bengkak atau sakit. Akan tetapi, sebaiknya rasakan seluruh kaki supaya Anda bisa lebih mudah mendeteksi bagian yang hangat versus bagian yang suhunya tidak berbeda. [8]
  4. Kulit kaki yang mengalami DVT juga menunjukkan perubahan warna. Bagian kulit yang kemerahan atau kebiruan dapat mengindikasikan adanya bekuan darah. [9]
    • Ketahui bahwa perubahan warna ini mungkin terlihat seperti memar yang tidak hilang-hilang. Pastikan Anda memperhatikan apakah warnanya berubah atau tetap merah atau biru. Jika tidak berubah, bisa jadi itu tanda adanya bekuan darah.
  5. Bekuan darah di kaki mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda yang jelas terlihat atau terasa. [10] Akan tetapi, jika seluruh atau sebagian bekuan mengencer dan memasuki paru-paru, Anda mungkin mengalami gejala yang berkaitan dengan pernapasan. Jika mengalami salah satu gejala berikut, segera cari bantuan medis: [11]
    • Sesak napas tiba-tiba
    • Rasa sakit yang tajam ketika bernapas, yang makin parah saat bernapas dalam
    • Detak jantung sangat cepat
    • Batuk tiba-tiba, yang mungkin disertai darah atau lendir
    • Pusing atau sakit kepala [12]
    • Pingsan
  6. Hampir semua orang dapat mengalami bekuan darah di kaki. Ada banyak faktor risiko yang berkontribusi pada DVT. Risiko Anda mungkin lebih tinggi jika memiliki satu atau beberapa faktor risiko berikut: [13] [14]
    • Pernah operasi apa saja, tetapi khususnya operasi di panggul, abdomen, pinggul, atau lutut
    • Merokok
    • Minum pil KB
    • Patah tulang paha
    • Menjalani terapi penggantian hormon
    • Harus beristirahat di tempat tidur untuk waktu lama
    • Cedera
    • Kelebihan berat badan atau obesitas
    • Hamil atau melahirkan
    • Mengidap kanker
    • Menderita penyakit radang usus
    • Mengalami gagal jantung atau serangan jantung
    • Ada riwayat pribadi atau keluarga
    • Pernah terkena strok
    • Berusia di atas 60 tahun
    • Duduk untuk waktu lama, khususnya saat berkemudi atau terbang
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Mendapatkan Diagnosis Medis

Unduh PDF
  1. Satu-satunya cara pasti untuk mengetahui apakah Anda memiliki bekuan darah di kaki adalah dengan diagnosis medis. Jika mengalami gejala bekuan darah di kaki tanpa tanda-tanda PE, jadwalkan janji dengan dokter sesegera mungkin. Pastikan klinik atau rumah sakit tahu alasan Anda supaya mereka bisa membuatkan jadwal tanpa ditunda lagi. Dokter akan melakukan pemeriksaan penuh, tes diagnostik, dan meresepkan atau menyarankan perawatan yang tepat berdasarkan kondisi Anda. [15]
    • Jawab semua pertanyaan dokter tentang gejala Anda, dan kapan dimulai serta apa yang bisa membuat gejala makin parah atau membaik. Pastikan dokter tahu obat apa saja yang Anda minum, apakah Anda pernah menjalani perawatan kanker, atau baru menjalani operasi atau mengalami cedera. [16]
  2. Sebelum menyarankan tes lain yang lebih mendalam, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda DVT yang mungkin tidak terdeteksi oleh Anda. Kaki Anda akan diperiksa. Selain itu, dokter juga akan mengukur tekanan darah dan mendengar detak jantung dan paru-paru. [17]
    • Sampaikan apakah ada bagian pemeriksaan yang menimbulkan rasa sakit, seperti sakit ketika mengambil napas dalam sementara dokter mendengarkan detak jantung dan paru-paru Anda dengan stetoskop.
  3. Dokter mungkin menyarankan tes tambahan untuk menentukan apakah Anda mengalami DVT atau menentukan seserius apa kondisinya. Tes diagnostik yang paling umum untuk DVT adalah: [18]
    • Ultrasound , yang merupakan tes DVT paling umum. Prosedur ini mengambil gambar vena dan arteri di kaki supaya dokter dapat memeriksa bekuan dengan lebih baik.
    • Tes D-dimer , yang mengukur substansi dalam darah yang dilepaskan ketika bekuan mengencer. Level tinggi mengindikasikan bekuan darah vena yang dalam.
    • Pemindaian spiral CT dada atau ventilasi/perfusi (VQ) untuk mengecualikan kasus emboli paru.
    • Venography , yang dilakukan apabila ultrasound tidak memberikan diagnosis jelas. Prosedur ini melibatkan suntikan pewarna dan sinar X yang menerangi vena. Sinar X dapat mengindikasikan apakah aliran darah melambat, yang merupakan tanda adanya bekuan vena yang dalam.
    • Pemindaian magnetic resonance imaging (MRI) atau computer tomography (CT) untuk mengambil gambar organ. Tes ini tidak biasa untuk DVT, tetapi lebih umum untuk diagnosis PE.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Merawat Bekuan Darah di Kaki

Unduh PDF
  1. Jika Anda sudah didiagnosis DVT, dokter akan berusaha menghambat pembesaran bekuan darah, mencegah bekuan pecah dan bergerak ke paru-paru, dan mengurangi kemungkinan pembentukan bekuan lain. Cara paling umum yang dilakukan dokter adalah meresepkan antikoagulan, atau pengencer darah. Obat ini tersedia dalam bentuk pil, suntikan di bawah kulit, atau intravena. [19] Pasien DVT akut harus rawat inap untuk menjalani terapi antikoagulan.
    • Pastikan Anda bertanya tentang pengecer darah yang harus diminum. Dua tipe paling umum adalah warfarin dan heparin . Awalnya, mungkin Anda mulai dengan heparin dan kemudian dilanjutkan dengan warfarin . Warfarin diberikan dalam bentuk pil dan mungkin mendatangkan efek samping seperti sakit kepala, ruam, dan kerontokan rambut. Heparin tersedia dalam berbagai bentuk, dokter akan mendiskusikan opsi terbaik untuk Anda. Heparin juga memiliki efek samping seperti perdarahan, ruam kulit, sakit kepala, dan sakit perut. [20]
    • Ketahui bahwa dokter mungkin meresepkan heparin dan warfarin sekaligus. Mungkin Anda juga akan diresepkan pengecer darah suntik seperti enoxaparin (Lovenox), dalteparin (Fragmin), atau fondaparinux (Arixtra). [21]
    • Patuhi instruksi dokter supaya pengobatan Anda tepat guna. Minum obat melebihi atau kurang dari dosis akan mendapatkan efek samping serius. Periksakan diri setiap minggu untuk tes darah atau sesuai saran dokter.
  2. Beberapa orang tidak bisa minum pengecer darah atau antikoagulan tidak efektif untuk mengatasi bekuan darah. Dalam kasus ini, dokter mungkin menyarankan prosedur memasukkan filter ke dalam vena cava , yang merupakan pembuluh darah balik besar di abdomen. Filter ini dapat mencegah bekuan yang pecah di kaki supaya tidak bergerak ke paru-paru. [22]
  3. Kasus DVT parah membutuhkan obat bernama trombolitik, yang juga disebut pemecah bekuan. Obat ini menghancurkan bekuan, yang biasanya dilakukan tubuh secara alami bersamaan dengan obat-obatan lain. [23]
    • Ketahui bahwa trombolitik berisiko tinggi menyebabkan perdarahan, dan karena itulah hanya diberikan pada kasus parah atau mengancam nyawa. [24]
    • Ketahui bahwa karena keseriusan itu, trombolitik hanya diberikan di unit perawatan intensif rumah sakit. Dokter akan memberikan obat ini melalui infus atau kateter yang ditempatkan langsung ke dalam bekuan.
  4. Sebagai pelengkap perawatan DVT, dokter mungkin menyarankan Anda memakai stoking kompresi. Stoking ini dapat mencegah bengkak serta penumpukan dan pembekuan darah di kaki. [25]
    • Dapatkan stoking yang ukurannya disesuaikan oleh dokter atau penyedia alat kesehatan. Ini memastikan Anda mendapat cukup tekanan supaya efektif mencegah bekuan. Stoking semua ukuran mungkin tidak seefektif stoking yang secara khusus dibuat untuk Anda.
    • Pakai stoking selama dua sampai tiga tahun, jika memungkinkan.
  5. Trombektomi adalah tipe operasi yang digunakan untuk mengangkat bekuan dari kaki. Prosedur ini dilakukan pada kasus-kasus langka, seperti jika bekuan sangat parah, memburuk, atau tidak bereaksi pada obat. [26]
    Iklan

Peringatan

  • Jangan mengabaikan gejala bekuan darah, DVT, atau PE, atau menunda bertemu dokter. Anda mungkin membutuhkan perawatan segera meskipun gejala tidak parah. Ada risiko kesehatan memburuk atau bahkan kematian jika Anda tidak mendapat perawatan yang tepat. [27]
Iklan
  1. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/deep-vein-thrombosis/basics/symptoms/con-20031922
  2. https://www.stoptheclot.org/learn_more/blood_clot_symptoms__dvt.htm
  3. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/deep-vein-thrombosis/basics/symptoms/con-20031922
  4. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/deep-vein-thrombosis/basics/risk-factors/con-20031922
  5. https://www.stoptheclot.org/know-your-risk.htm
  6. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/deep-vein-thrombosis/basics/symptoms/con-20031922
  7. https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/magazine/issues/spring11/articles/spring11pg20-21.html
  8. https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/magazine/issues/spring11/articles/spring11pg20-21.html
  9. https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/magazine/issues/spring11/articles/spring11pg20-21.html
  10. https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/magazine/issues/spring11/articles/spring11pg20-21.html
  11. https://www.stoptheclot.org/learn_more/blood_clot_treatment.htm
  12. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/deep-vein-thrombosis/basics/treatment/con-20031922
  13. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/deep-vein-thrombosis/basics/treatment/con-20031922
  14. http://www.cdc.gov/ncbddd/dvt/diagnosis-treatment.html
  15. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/deep-vein-thrombosis/basics/treatment/con-20031922
  16. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/deep-vein-thrombosis/basics/treatment/con-20031922
  17. http://www.cdc.gov/ncbddd/dvt/diagnosis-treatment.html
  18. https://www.stoptheclot.org/learn_more/blood_clot_symptoms__dvt.htm

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 1.109 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan