Unduh PDF Unduh PDF

Mendorong seseorang untuk lebih membuka diri kepada Anda memang tidak mudah, terutama jika jenis kelamin Anda berdua berbeda. Secara khusus, dibutuhkan kesabaran dan pemahaman yang luar biasa besar untuk meningkatkan kedekatan dan kedalaman relasi dengan seorang teman wanita, kerabat wanita, maupun sosok yang Anda sukai. Itulah mengapa, Anda perlu terlebih dahulu mempelajari berbagai kiat untuk menjadi pendengar yang aktif dan memahami cara wanita berkomunikasi demi membangun relasi yang bermakna dengan mereka.

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Memahami Teknik Berkomunikasi yang Efektif

Unduh PDF
  1. 1
    Jadilah pemimpin di awal percakapan. Jika wanita yang Anda ajak mengobrol sedikit pemalu, tidak ada salahnya menguasai bola percakapan, setidaknya sampai dia terlihat lebih nyaman. Misalnya, bicarakan beberapa hal mengenai diri Anda, lalu manfaatkan topik tersebut untuk mengajukan pertanyaan yang bersifat personal kepadanya. Kemungkinan, metode tersebut akan membuatnya merasa lebih relaks dan bersedia membuka diri dengan mengikuti arahan Anda.
    • Misalnya, ceritakan hobi berlibur Anda, lalu ajak dia berandai-andai seperti dengan berkata, “Kalau kamu bisa pergi ke mana pun menggunakan pesawat pribadi, kira-kira kamu kepingin ke mana?”
  2. Salah satu langkah awal yang harus ditempuh untuk mendorong wanita agar mau lebih membuka diri adalah dengan melatih kemampuan mendengarkan secara aktif. Dengan demikian, Anda menunjukkan bahwa kata-katanya penting dan bermakna, dan itu merupakan salah satu kunci untuk mendorongnya agar mau lebih membuka diri kepada Anda.
    • Selalu lakukan kontak mata selagi obrolan berlangsung, dan jangan lupa memberikan isyarat verbal maupun nonverbal untuk menunjukkan bahwa Anda memperhatikannya. Misalnya, cobalah mengangguk, tersenyum, atau tertawa pada saat-saat yang tepat. Selain itu, ulangi kembali kata-katanya untuk menunjukkan bahwa Anda benar-benar memahami maksudnya. [1]
    • Hindari gangguan dalam proses berkomunikasi. Jauhkan ponsel atau laptop Anda selagi proses komunikasi berlangsung. Jika ada yang menelepon Anda, abaikan itu, kecuali konteksnya benar-benar penting. [2]
    • Jika ada kata-katanya yang tidak Anda pahami, jangan ragu untuk bertanya. Namun, setidaknya tunggulah sampai dia selesai berbicara sebelum berkata, “Boleh dijelaskan lagi, nggak ? Aku kayaknya masih belum benar-benar paham." [3]
  3. Ingat, perilaku menghakimi justru akan membuat orang lain enggan mendekatkan dirinya kepada Anda. Itulah mengapa, jika ingin mendorong wanita untuk lebih membuka dirinya kepada Anda, hindari kebiasaan menghakimi, terlebih di dalam percakapan.
    • Wanita dan pria memiliki cara berkomunikasi yang berbeda. Salah satu perbedaan yang paling nyata, wanita tidak selalu membutuhkan pendapat atau nasihat ketika mengomunikasikan keluhannya. Dengan kata lain, mereka umumnya hanya ingin mengekspresikan perasaan dan berusaha memahami pemikirannya melalui proses mengeluh tersebut. Itulah mengapa, sebaiknya jangan memberikan nasihat jika tidak diminta! Alih-alih, cukup dengarkan keluhannya dan berusahalah memahami perasaannya. [4]
    • Menunjukkan ketidakberdayaan artinya berani mengekspresikan pemikiran dan perasaan yang membuat seseorang merasa malu atau tidak nyaman. Agar teman wanita Anda berani bersikap demikian, tegaskan kepadanya bahwa perasaannya, sekalipun yang negatif, adalah emosi yang wajar dan boleh diekspresikan tanpa perlu takut dihakimi.
  4. Kepada lawan bicara, tegaskan bahwa Anda sangat menghargai keputusannya untuk berbagi cerita dan pengalaman kepada Anda. Terkadang, seseorang merasa tidak aman untuk membuka dirinya karena tidak ingin membebani orang lain. Oleh karena itu, jelaskan kepada lawan bicara bahwa Anda sangat menghargai kesediaannya untuk berbagi, terutama karena melakukannya da[at membuat hubungan Anda berdua terasa lebih nyaman, sehat, dan terbuka. [5]
  5. Ketika mengobrol dengan teman wanita Anda, jangan lupa mengajukan pertanyaan terbuka untuk mempererat kedekatan di antara Anda berdua. Secara khusus, ada 36 pertanyaan yang menurut psikiater, ampuh meningkatkan keintiman dan kedalaman hubungan di antara komunikator dan komunikan.
    • Beberapa pertanyaan sangat efektif untuk mencairkan kekakuan suasana, seperti, “Kalau kamu bisa makan malam sama siapa pun, kira-kira kamu mau makan malam sama siapa dan apa alasannya?” Jika diajukan secara bertahap dan berurutan, pertanyaan tersebut akan bergerak dari skala yang ringan ke skala yang lebih serius. Seiring berjalannya waktu, Anda dapat menyentuh pertanyaan yang lebih dalam dan serius seperti, “Apa ingatan terburukmu?” dan “Bagaimana pandanganmu tentang hubunganmu dengan orang lain?" [6]
    • Daftar pertanyaan yang lebih lengkap bisa dengan mudah Anda temukan di internet. Pastikan Anda menanyakannya secara berurutan, ya! Idealnya, dibutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk mengajukan seluruh pertanyaan tersebut. [7]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Memahami Proses Komunikasi

Unduh PDF
  1. Pada dasarnya, pria dan wanita memiliki kecenderungan untuk berkomunikasi dengan cara yang berbeda. Meski pengelompokkan tersebut tidak berlaku untuk semua orang, secara umum, identitas gender memang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap cara berkomunikasi seseorang.
    • Sebagian besar wanita memiliki kecenderungan untuk mengeluh ketika merasa frustrasi, sementara sebagian besar pria lebih suka untuk menawarkan solusi sedari awal. Mengakar kepada perbedaan tersebut, pahamilah bahwa jika seorang teman wanita sedang mengekspresikan kekesalan atau kesedihannya, Anda tidak perlu berusaha menawarkan solusi jika tidak diminta. Alih-alih, cukup dengarkan keluhannya dan tunjukkan pemahaman serta rasa empati Anda terhadap masalah yang dialaminya. [8]
    • Sebagian besar wanita terbiasa mengeksplorasi pemikirannya selagi berbicara. Oleh karena itu, jika teman wanita Anda mengucapkan kalimat yang terdengar bertentangan atau membingungkan, jangan menyinggungnya! Kemungkinan besar, dia pun tahu bahwa pemikirannya sedang kusut. Dengan mengekspresikannya, dia justru berharap pemikiran tersebut dapat terurai dengan lebih baik. Dalam situasi tersebut, berikan dia waktu untuk berbicara, bahkan untuk meracau sekalipun, dan jangan mencoba memperjelas maksudnya. [9]
  2. Sesekali, Anda pasti akan menemukan topik percakapan yang berat atau sulit untuk diperbincangkan dengan teman wanita atau pasangan. Itulah mengapa, tidak ada salahnya mempelajari cara melibatkan diri secara lebih aktif agar percakapan yang menyulitkan dapat berlangsung dengan lebih efektif.
    • Jadwalkan waktu mengobrol yang spesifik dan sampaikan tujuan Anda. Apa sih , yang sebetulnya ingin Anda capai dari percakapan tersebut? Masalah apa yang sesungguhnya ingin Anda selesaikan? [10]
    • Jika ada masalah yang terjadi dalam hubungan Anda berdua, pertanggungjawabkan kesalahan Anda. Ingat, tidak ada hubungan yang berlangsung satu arah. Artinya, Anda juga harus belajar untuk memahami, bukan hanya ingin dipahami. Jangan pernah berusaha menjustifikasi perilaku Anda yang ternyata merugikan pihak lain! [11]
    • Bersabarlah. Rasa frustrasi dan tidak sabar adalah emosi yang normal di dalam percakapan. Namun, jika Anda mampu mengesampingkan emosi negatif tersebut dan lebih berfokus untuk mencapai resolusi, niscaya masalah apa pun yang mewarnai percakapan dapat diatasi dengan lebih efektif. [12]
  3. Sadari hal-hal yang mampu memengaruhi emosi dan reaksi Anda, agar orang lain pun terbantu untuk membuka dirinya dengan lebih mudah kepada Anda. Mengapa seseorang perlu belajar untuk memahami kebutuhkan, keinginan, ketakutan, dan ekspektasinya sendiri? Karena ketidaktahuan akan faktor-faktor yang dapat memicu munculnya rasa marah, takut, atau tidak aman hanya akan membuat Anda kesulitan untuk memperlakukan orang lain dengan baik. [13]
    • Jadilah diri sendiri di hadapan orang lain. Ingat, segala bentuk kepalsuan pasti akan disadari oleh lawan bicara Anda dan mendorongnya menjauh.
    Iklan

Tips

  • Berproseslah perlahan. Jangan tergesa-gesa dalam bertindak karena sejatinya, dibutuhkan waktu dan proses yang tidak sebentar untuk menjalin keintiman dengan orang lain.
  • Tegaskan keinginan Anda untuk menjalin relasi yang sehat dan positif dengannya. Pahamilah bahwa sebagian besar orang, terutama wanita, dapat mengomunikasikan maksudnya dengan lebih terbuka jika merasa lawan bicara mereka tertarik untuk menjalin persahabatan atau hubungan yang bersifat romantis.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 1.570 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan