Unduh PDF Unduh PDF

Anda mungkin pernah mendengar moto gerakan sadar lingkungan, " Reduce, Reuse, Recycle " (kurangi pemakaian, gunakan kembali, dan daur ulang). Tiga tindakan ini berfokus pada pengurangan limbah, baik melalui penghematan bahan mentah dan energi, atau pemakaian dan daur ulang produk. Anda bisa berpartisipasi dalam mengurangi limbah dengan memperhatikan apa yang dibeli dan mempertimbangkan apa yang akan dilakukan terhadapnya setelah tidak lagi berguna. Ada beberapa kebiasaan sederhana yang bisa diterapkan untuk mengurangi konsumsi air dan listrik. Peduli lingkungan tidaklah memakan waktu, mampu menghemat biaya, dan memberikan kepuasan diri karena turut serta menjaga kelestarian lingkungan.


Metode 1
Metode 1 dari 3:

Mengurangi Pemakaian Bahan dan Energi

Unduh PDF
  1. Jauhi produk yang dijual tunggal atau dikemas satu per satu. [1] Berbelanjalah di toko yang menjual produknya dalam kemasan besar untuk gandum, kacang, buah kering, dan camilan. Bawalah kantong plastik atau wadah sendiri untuk menampung makanan dalam jumlah banyak. Selain itu, cobalah membeli makanan atau produk kebersihan dalam ukuran besar yang akan menghemat kemasan. [2]
    • Saat berbelanja di toko grosir, jangan pilih produk yang dibungkus plastik tambahan kalau tidak diperlukan. Sayuran seperti kentang, bawang, cabai, tomat, bit, dan buah-buahan semacam pisang, apel, plum, dan melon tidak membutuhkan plastik tambahan.
    • Alih-alih membeli sup kalengan atau saus pasta, cobalah memasaknya sendiri dengan panduan resep di rumah.
    • Praktikkan “ precycling ” (pradaur ulang) dengan membeli produk yang hanya terbuat dari bahan terdaur ulang. [3]
  2. Tenteng tas kanvas atau berbahan serat sintetis, ransel, atau keranjang ke toko, yang cukup menampung semua belanjaan. [4] Tas-tas ini biasanya bisa dibeli di toko itu sendiri. Anda juga bisa menggunakan kantong plastik kuat yang bisa dipakai beberapa kali.
  3. Barang sekali pakai ( disposable ) berkontribusi dalam sejumlah besar limbah di lingkungan kita. Sampah-sampah ini termasuk garpu, pisau, piring, dan cangkir plastik. Popok dan silet juga termasuk sampah sekali pakai. Oleh karenanya, sebaiknya beli produk yang akan dipakai berulang-ulang, misalnya: [5]
    • Pakailah popok kain atau nappies sebagai pengganti popok sekali pakai. Anda terpaksa membersihkan lebih sering, tetapi limbah yang dihasilkan akan berkurang.
    • Dapatkan pisau cukur yang bisa diganti alih-alih silet sekali pakai. Anda masih harus membuang pisau lama, tetapi gagangnya akan dihemat.
    • Saat berpiknik, sajikan makanan dan minuman dengan piring, cangkir, dan alat makan plastik atau kayu yang bisa dipakai ulang alih-alih yang berbahan kertas atau plastik sekali pakai. [6]
  4. Matikan atau cabut kabel daya peralatan listrik dari stopkontak kalau tidak digunakan, seperti televisi, radio, stereo, komputer, lampu, atau pengisi daya ponsel atau pemutar MP3. Usahakan untuk mencuci pakaian secara manual, dan menjemurnya di luar ruangan. Jika Anda membeli peralatan rumah tangga, seperti alat pencuci piring, mesin cuci, dan mesin pengering, pilihlah yang memiliki Energy Star. [7]
    • Ganti semua bola lampu dengan lampu fluoresen kompak (CFL) berperingkat Energy-Star yang akan menghemat biaya sampai Rp100.000 per tahun. [8]
    • Keringkan rambut dengan handuk alih-alih memakai pengering rambut.
    • Jika rumah terasa dingin, kenakan jaket atau sweter alih-alih menyalakan pemanas.
  5. Cobalah untuk mengurangi waktu mandi menjadi antara 5-10 menit. Matikan air ketika keramas atau menggosok badan. Jangan pula terlalu banyak mandi karena memboroskan air.
    • Ketika menggosok gigi, matikan keran ketika Anda membasahi dan membilas sikat gigi.
  6. Jika Anda menerima surat sampah, hubungi perusahaan pengirim untuk berhenti mengirimkannya. [9]
    • Minta tagihan elektronik alih-alih fisik untuk semua tagihan, keanggotaan, dan pembayaran periodik lainnya. Anda bisa memilihnya saat mendaftar akun.
    • Jika Anda menerima tagihan kertas, cobalah untuk menggantinya. Akses akun lewat internet atau hubungi perusahaan dengan telepon dan coba minta perubahan tipe tagihan.
  7. Cobalah untuk berjalan, bersepeda, atau menggunakan kendaraan umum untuk pergi ke sekolah atau tempat kerja. Kalau memungkinkan, belilah kendaraan listrik atau hibrida karena lebih hemat bahan bakar dan mengurangi jejak karbon yang dihasilkan ke atmosfer.
    • Aturlah pemakaian carpool dengan tetangga atau rekan kerja untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.
    • Pilih tempat tinggal yang sedekat mungkin dengan tempat kerja demi mengurangi waktu dan energi yang diperlukan untuk pulang balik. [10]
  8. Walaupun praktis, terkadang lift dan eskalator tidak diperlukan, terutama jika hanya naik atau turun 1-2 lantai. Anda tidak hanya akan menghemat listrik, tetapi juga sedikit berolahraga. Anda juga tidak akan perlu mengantre.
    • Pengoperasian eskalator dan lift memakan banyak uang. Dengan menggunakan tangga, Anda akan mengurangi biayanya (jika berada di pusat perbelanjaan) atau meningkatkan penghasilan (jika berada di gedung kantor).
    • Namun, jangan memaksakan diri jika Anda memang harus memakai lift atau elevator, misalnya karena mengalami cedera, kondisi lutut kurang baik, atau akan naik ke lantai 24.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Menggunakan Ulang Beragam Barang

Unduh PDF
  1. Simpan kotak, amplop, dan bahan pengemas lainnya dari produk yang dibeli atau diterima lewat pos. Anda bisa memakainya kembali ketika akan membungkus kado, mengirimkan sesuatu, atau mengemas barang, misalnya biji stirofoam. [11]
    • Kotak dapat memakan banyak tempat. Sediakan satu kotak untuk menyimpan semua bahan pengemas, tetapi lipat kotak lainnya sehingga tidak memakan tempat.
  2. Berbelanja di toko barang loak sangat bagus untuk menghemat energi dan bahan karena membeli barang baru. Untuk mendukung kelangsungan toko ini, biasakan membongkar isi lemari, garasi, dan rubanah untuk menemukan barang yang bisa dijual. [12]
    • Anda juga bisa menyumbangkan pakaian ke saudara. Jika ukuran pakaian kalian sama, cobalah untuk saling barter.
    • Saat menyumbangkan pakaian, pastikan kondisinya masih bagus. Jangan menyumbang pakaian usang, kotor, atau sobek.
  3. Prioritaskan produk makanan dengan kemasan stoples dan botol pakai ulang, dan ember plastik daur ulang. Bahan-bahan ini masih berguna untuk menyimpan barang. [13] Anda juga akan mengurangi limbah baterai jika memakai baterai nickel-metal-hydride (NiMH) yang bisa diisi ulang. [14]
    • Alih-alih membeli air botolan, isi botol plastik pakai ulang atau stoples kaca untuk menampung air minum. Jika Anda membeli air botolan dengan alasan kesehatan, pilih dengan kemasan terbesar untuk mengurangi limbah.
    • Gunakan saputangan dan lap kain yang dapat dicuci sebagai pengganti tisu.
  4. Dibutuhkan banyak energi dan bahan baku untuk membuat kendaraan baru. Belilah kendaraan kompak dan hemat bahan bakar untuk mengurangi limbah dan polusi yang dihasilkan. Kendaraan ini juga akan lebih hemat bahan bakar serta tidak memakan banyak ruang di jalan dan tempat parkir.
    • Carilah mobil dari tahun 1990 atau awal 2000, misalnya Honda CRX HF, Toyota Tercel atau Corolla, atau Mazda Protege. [15]
    • Membeli motor atau sepeda bekas juga akan menghemat sumber daya.
  5. Anda bisa memakainya kembali untuk membawa belanjaan atau bahkan sebagai kantong sampah. Kantong ini juga bagus untuk menyimpan produk setengah pakai di kulkas, melindungi barang rapuh atau berpotensi bocor di dalam koper, atau sekadar untuk membawa-bawa barang.
    • Pakai kantong plastik belanja sebagai tempat sampah kecil, alih-alih membeli tempat sampah baru.
    • Beberapa toko menjual kantong pakai ulang yang bagus. Pertimbangkan untuk membeli dan menyimpannya di mobil supaya bisa digunakan saat berbelanja.
  6. Kain, kertas, kardus, dan plastik semuanya bisa disulap menjadi kerajinan seni. Sebagian barang dapat menjadi dekorasi murni, misalnya kolase, dan sebagian lagi bisa serbaguna, misalnya dompet koin. Beberapa contoh di antaranya:
    • Majalah foto bekas menjadi kolase.
    • Botol plastik menjadi dompet koin.
    • Pakaian dan kemasan bekas menjadi orang-orangan sawah.
    • Kaleng stoples mason menjadi pot herba.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Memupuk Kebiasaan Berdaur Ulang

Unduh PDF
  1. Cek label kertas, plastik, dan produk logam untuk melihat apakah terbuat dari bahan daur ulang. Carilah tulisan semacam “ This product was made from 50% post-consumer recycled material ” (produk terbuat dari 50% bahan daur ulang) di kemasan. [16]
    • Sebagian barang terbuat dari bahan biodegradable (teruraikan hayati). Sebagai contoh, sebagian plastik dan sedotan terbuat dari jagung biodegradable .
  2. Sediakan tempat sampah terpisah di dekat tempat sampah biasa khusus untuk membuang kaca, plastik, dan logam daur ulang. Sediakan satu tempat sampah lagi untuk koran dan kardus, jika kota Anda mengharuskan keduanya dibuang secara terpisah.
    • Tidak semua kota mengharuskan Anda menyortir barang daur ulang. Cek peraturan daerah perihat tata cara penyortiran, waktu pengambilan, dan lain-lain.
    • Tidak semua plastik itu sama. Sebagian bisa didaur ulang sedangkan lainnya tidak. Cek angka di dasar benda plastik, lalu rujuk ke aturan pendauran ulang kota Anda.
    KIAT PAKAR

    Kathryn Kellogg

    Spesialis Hidup Berkelanjutan
    Kathryn Kellogg adalah pendiri goingzerowaste.com, sebuah situs web gaya hidup berisi cara menjalani hidup ramah lingkungan dalam bentuk langkah-langkah sederhana yang sarat muatan positif dan cinta. Kathryn adalah penulis 101 Ways to Go Zero Waste dan juru bicara hidup bebas plastik untuk National Geographic.
    Kathryn Kellogg
    Spesialis Hidup Berkelanjutan

    Perhatikan isi kotak sampah Anda untuk menemukan benda-benda apa yang masih bisa dikurangi pemakaiannya, digunakan kembali, dan didaur ulang. Kathryn Kellogg, penulis 101 Ways to Go Zero Waste , mengatakan, "Saya selalu menyarankan audit sampah untuk menemukan tempat terbaik untuk memulai proses menggunakan kembali karena barang-barang yang dibuat oleh masing-masing orang bisa sangat berbeda. Saat saya mengaudit isi bak sampah, saya baru tahu kalau saya membuang banyak tisu, sampah makanan, dan kemasan makanan. Oleh karena itu, membuat kompos adalah pilihan tepat untuk mengurangi sampah saya."

  3. Apabila tidak ada fasilitas pengangkatan barang daur ulang tidak tersedia di area Anda, carilah fasilitas daur ulang terdekat dari tempat tinggal Anda. Pastikan untuk mencatat waktu operasionalnya karena sebagian fasilitas memiliki waktu akses terbatas.
    • Sebagai contoh, coba masukkan kalimat kunci “pusat daur ulang di (nama kota atau negara)” untuk menemukan tempat daur ulang di daerah Anda.
    • Sebagian pusat daur ulang membayar mereka yang membawa barang-barang daur ulang.
  4. Lihatlah bagian FAQ ( frequently asked questions alias pertanyaan yang sering ditanyakan) pada situs web fasilitas daur ulang kota atau negara Anda. Seharusnya Anda bisa menemukan daftar bahan yang bisa dan dilarang didaur ulang. Bahan-bahan seperti stirofoam, dan sebagian plastik biasanya ditolak oleh pusat pendauran ulang.
    • Di dasar wadah plastik, cari angka yang dikelilingi tiga panah (simbol universal untuk daur ulang). Angka ini adalah Kode Identifikasi Resin SPI, yang mengindikasikan jenis plastik. [17] Semakin rendah angkanya, kemungkinan besar plastik bisa didaur ulang. [18]
  5. Komputer, ponsel, tablet, perlengkapan stereo, microwave , dan perangkat serupa lainnya mengandung logam beracun dan zat kimia lain. Sebaiknya daur ulang perangkat ini untuk mengurangi dampak lingkungannya. Cek kebijakan daur ulang perlengkapan elektronik dengan pusat fasilitas daur ulang, atau sumbangkan ke yayasan, misalnya panti asuhan atau panti jompo. [19]
    • Sebagian perusahaan komputer, misalnya Dell, menawarkan untuk menjemput komputer bekas, bebas biaya, untuk didaur ulang. [20] Hewlett-Packard mendaur ulang cartridge tinta, baterai laptop, ponsel, dan lain-lainnya. [21] Apple menawarkan gift card sebagai ganti komputer bekas. [22]
  6. Alih-alih membuang makanan yang tidak habis, dan menyingkirkan hasil pemangkasan halaman, lebih baik komposkan menjadi pupuk. Dengan demikian Anda memperoleh pupuk secara cuma-cuma dan mengurangi limbah rumah tangga. Anda bisa membeli plastik kompos di pusat perlengkapan kebun.
    • Bahan yang biasanya dikomposkan termasuk sisa sayuran dan buah-buahan, cangkang telur, rambut dan bulu, kantong teh, kotoran kuda, potongan rumput dan tanaman, serta dedaunan.
    • Hindari mengomposkan produk olahan susu, daging dan ikan, masakan, potongan ilalang, tisu, kertas terproses atau berwarna, dan abu arang. [23]
    Iklan

Tips

  • Untuk memberikan dampak yang lebih signifikan, dorong teman dan keluarga untuk turut mengurangi, memakai kembali, dan mendaur ulang.
  • Tata rambut memakai sumpit untuk menambah keunikan gaya rambut alih-alih membeli jepit rambut baru.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 6.884 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan