Unduh PDF Unduh PDF

Ketika dihina, mungkin Anda merasa malu, terluka, atau frustrasi. Dari mana pun datangnya, entah atasan atau orang tua, hinaan bisa membahayakan. Menerima komentar jahat ataupun menanggapi dengan agresif sama-sama akan membuat situasi lebih buruk. Cara terbaik biasanya adalah mengabaikan, tetapi mungkin Anda tidak tahu caranya. Diamkan para pembenci dengan mengabaikan hinaan mereka, memikirkan tanggapan cerdas, dan menemukan cara mengakhiri kenegatifan.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Berusaha Tidak Terganggu

Unduh PDF
  1. Ketika ada orang yang menghina, biarkan pikiran Anda terbang ke tempat lain. Pikirkan apa yang ingin Anda makan nanti atau ingatlah liburan terakhir. Begitu memfokuskan lagi perhatian pada percakapan, Anda akan merasa lebih positif.
  2. Untuk hinaan yang tidak bisa diabaikan, Anda bisa menjauh. Tidak perlu duduk saja mendengarkan hinaan jika Anda tidak mau. Apabila pergi rasanya terlalu kasar, katakan bahwa Anda ingin ke kamar mandi. [1]
    • Jika atasan atau orang tua yang menghina, menjauh mungkin bukan pilihan terbaik. Dengarkan dan tanyakan apa yang mereka ingin Anda lakukan.
  3. Untuk mengabaikan orang, dengarkan musik atau tonton sesuatu di ponsel atau tablet Anda. Suara dari headphone akan menenggelamkan hinaan tersebut.
    • Cara ini sangat cocok jika Anda sedang di bus atau berjalan ke suatu tempat.
  4. Kerjakan tugas Anda. Apakah kakak Anda mulai membuat frustrasi? Abaikan dia dengan mencuci piring. Apakah ada teman yang mulai kasar? Keluarkan buku untuk dibaca. Dengan menunjukkan bahwa Anda tidak mendengarkan, dia akan berhenti mengucapkan kata-kata jahat. [2]
  5. Meskipun hinaan tidak bisa diabaikan, Anda bisa berpura-pura tidak mendengarkan. Jika dia bertanya apakah Anda mendengarnya, katakan tidak. Apabila dia mengulangi, katakan, “Kapan kamu bilang begitu? Aku enggak dengar?” [3]
  6. Apabila ada orang yang jahat kepada Anda di media sosial, hapus komentarnya. Jangan dibaca ulang, tetapi blokir pesannya atau hentikan pertemanan. Matikan ponsel atau laptop, dan istirahatlah dari gadget. Utarakan kejengkelan kepada teman atau bicarakan apa yang terjadi dengan ibu Anda. [4]
  7. Cara terpenting adalah tidak emosional. Begitu Anda menunjukkan emosi, si penghina akan tahu bahwa Anda terpengaruh dan hinaannya akan makin kejam. Rendahkan suara Anda, usahakan tidak menangis, dan tarik napas dalam. Jika Anda merasa tidak bisa tenang, menjauhlah sampai emosi sudah lebih tertata. [5]
  8. Penghinaan dapat memengaruhi kesehatan mental dan emosional. Jadi, luangkan waktu setiap hari untuk menenteramkan diri. Perhatikan kesehatan fisik dengan lari dan makan makanan bergizi. Jaga kesehatan mental dengan meditasi atau bergabung dengan komunitas spiritual. [6]
    • Rencanakan sesuatu yang merilekskan, seperti berendam air panas atau menonton acara TV favorit.
  9. Walaupun Anda bisa mengabaikan hinaan untuk sementara, otak mungkin secara tidak sadar menyerap dan mencernanya. Jika tidak diproses secara internal, hinaan dapat berkembang menjadi pemikiran negatif. Hilangkan kekuatan hinaan dengan memikirkan tanggapan positif atau bahkan lucu meskipun hanya untuk dikatakan kepada diri sendiri.
    • Misalnya, jika ada orang yang menghina pakaian Anda, bingkai ulang komentar tersebut dengan mempertanyakan sepenting apa pendapat orang itu. Dia bukan pakar mode sehingga penilaiannya tidak penting. Jika Anda juga tidak begitu mementingkan mode, katakan kepada diri sendiri, “Hei, setidaknya aku enggak pakai piama keluar rumah!”
  10. Untuk mengalahkan kenegatifan dari hinaan, buat daftar hal-hal baik tentang diri Anda. Apakah potongan rambut Anda menerima pujian? Masukkan dalam daftar. Apakah kata orang Anda pintar dalam matematika? Cantumkan juga pujian itu. [7]
    • Tulis daftar ini dalam aplikasi memo di ponsel dan bacalah untuk memperbaiki suasana hati ketika dihina.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mencari Solusi

Unduh PDF
  1. Apakah Anda harus sering bertemu dia? Jika tidak, hindari saja. Cari rute lain ke tempat tujuan. Jangan duduk di dekatnya saat istirahat makan siang. Lakukan apa saja untuk menjauh darinya asalkan nyaman bagi Anda. [8]
    • Jika tidak bisa menghindar, Anda bisa mengabaikan dia, mengajak dia bicara, atau melaporkan tingkah lakunya.
  2. Jika Anda harus bertemu orang yang suka menghina, cari teman untuk mendukung Anda. Ceritakan apa yang terjadi dan minta teman tersebut mendukung Anda jika hinaan mulai muncul. [9]
    • Katakan, “Ingat aku pernah cerita tentang Tasya? Dia juga datang ke pesta besok malam. Kamu mau datang sama aku? Aku enggak mau menghadapi dia sendirian.”
  3. Meskipun mengabaikan masalah bisa membantu, kadang orang-orang yang suka menghina perlu dikonfrontasi langsung agar berhenti. Ajak dia berbicara empat mata. Katakan bahwa Anda ingin dia berhenti menghina Anda. [10]
    • Katakan, “Terima kasih kamu mau kuajak bicara. Setiap kali rapat, kuperhatikan kamu sering menghina pekerjaanku. Walaupun aku menghargai kritik membangun, komentarmu hari ini tidak membantu. Bisakah kamu lebih positif? Kalau tidak, jangan mengkritik proyekku.”
  4. Hindari komentar acak pada kiriman dan foto Anda dengan membatasi akses dan hanya berteman dengan orang yang Anda kenal baik. Buat halaman privat agar orang lain tidak dapat mengakses informasi Anda. [11]
  5. Jika orang tersebut terus mengganggu walaupun Anda tidak melakukan apa-apa yang merugikan dia, laporkan. Jika Anda cemas tiap kali berangkat sekolah atau bekerja, laporkan kepada guru, supervisor, atau figur otoritas lainnya. Buat laporan ke sekolah atau departemen SDM.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menanggapi dengan Cerdas

Unduh PDF
  1. Daripada marah karena dihina, tertawakan saja. Tawa menyiratkan kepada si penghina bahwa kata-katanya tidak bisa mengintimidasi Anda. Tawa juga menunjukkan bahwa Anda tidak peduli dengan komentarnya. [12]
    • Akan tetapi, jika Anda berhadapan dengan atasan atau orang tua, jangan tertawa. Sebaliknya, katakan, “Kenapa Bapak merasa begitu?” atau “Jadi, apa yang harus saya lakukan?”
  2. Jika Anda merasa hinaan akan keluar, ganti topik pembicaraan. Bahas musik, film, atau acara TV terbaru. Bicarakan tentang cerita atau tugas baru di pekerjaan. [13]
    • Katakan, “Oh, aku lupa bilang. Untuk pertama kalinya aku nonton Game of Thrones kemarin! Aku suka. Aku ingat kamu pernah bilang suka seri itu juga.”
  3. Tawa dapat meringankan momen paling tegang sekalipun. Jika ada yang menghina Anda, cari sisi lucunya. Tidak perlu balas menghina. Lelucon sudah cukup untuk mencerahkan hati Anda. [14]
    • Misalnya, jika dia mengejek kacamata Anda, katakan, “Aku sudah memakai kacamata ini tujuh tahun. Masa kamu baru memperhatikan? Mungkin kamu harus pinjam kacamataku ini.”
  4. Jika Anda tidak memilih untuk menjauh atau menciptakan lelucon, terima saja dan lupakan. Tanggapi dengan singkat dan cepat agar dia tahu bahwa Anda tidak terpengaruh. Katakan “Oke” atau “Terima kasih”. [15]
  5. Cara lain untuk mendiamkan penghina adalah mengatakan sesuatu yang baik tentang dirinya. Pujian akan membuat dia terdiam karena sama sekali tidak disangka. Usahakan memberi pujian yang berkaitan dengan hinaannya kepada Anda. [16]
    • Misalnya, jika dia menghina sepatu Anda, katakan, “Aku suka sepatumu. Keren. Beli di mana?” dan tersenyum.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 11.987 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan