Unduh PDF Unduh PDF

Saat mengajarkan pelajaran renang, terdapat beberapa panduan dasar yang harus diikuti instruktur berpengalaman. Baik secara disengaja maupun alami, dasar-dasar pelajaran renang harus diberikan saat proses pembelajaran. Hal yang paling utama adalah membuat anak-anak nyaman dengan air dan bersikap tegas tetapi tidak galak saat mengajar.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Mengajarkan Dasarnya

Unduh PDF
  1. Sebelum mengajarkan cara berenang, pastikan keamanan para peserta. Jangan pernah membelakangi pemula. Sadarlah terhadap bahaya yang dapat terjadi saat berenang, misalnya tenggelam, peralatan rusak, atau terpeleset. Pastikan Anda memahami cara CPR dan pertolongan pertama terkini. Pertimbangkanlah menghadiri seminar pertolongan pertama secara teratur. [1] Prioritaskan keamanan secara umum di atas keahlian mendidik.
    • Pertimbangkan meminta pengawasan penjaga kolam saat mengajar. Dengan demikian, Anda bisa lebih fokus mengajar murid satu per satu karena ada orang lain yang mengawasi keseluruhan kolam.
    • Semua langkah di panduan ini harus diikuti beserta protokol mengajar dan keselamatan yang benar, yang biasanya dipelajari melalui program sertifikasi.
  2. anak-anak sering kali membutuhkan dorongan dan sambutan ekstra saat memasuki lingkungan asing atau mempelajari hal baru. [2] Sambut semua murid dengan hangat. Kenali mereka satu per satu, termasuk nama, cara pendekatan dan pengajaran yang disukai, serta kekuatan dan kelemahan masing-masing. Untuk dapat mengembangkan intuisi perihal kebutuhan setiap murid memang memakan waktu lama, tetapi sikap yang hangat dan bersahabat dapat mempercepat terbentuknya ikatan dengan murid.
    • Partisipasi orang tua murid sering kali efektif untuk membantu proses ini. Dengan bantuan orang tua, Anda bisa mengetahui kesulitan anak terlebih dahulu, dan anak akan cepat memercayai Anda jika tampak akrab dengan orang tua.
  3. Anak-anak sering kali cepat dan mudah belajar dalam lingkungan terstrukstur yang dapat terus memberikan umpan balik berdasarkan prestasinya. [3] Kembangkan rencana pelajaran untuk tiap sesi renang, sembari mengingat hal yang mungkin difokuskan dalam kelas berdasarkan kinerja murid. Pertimbangkan berkonsultasi dengan guru berpengalaman saat membuat rencana pelajaran, terutama jika Anda kesulitan mengajarkan anak tertentu dan kebutuhannya.
    • Rencana pelajaran Anda harus fleksibel, mudah disesuaikan, dan berisi pelajaran dan latihan yang sesuai dengan usia murid.
  4. Setiap kelas harus menyertakan sasaran yang menantang dan bisa dicapai, pujian, dan umpan balik positif. Lebih dari itu, kelas harus menyenangkan! Tidak apa melonggarkan rencana pelajaran sekali-sekali jika murid tertarik dan bersenang-senang. Bahkan, sering kali anak belajar ketika sedang bermain. [4]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mengajar Anak-Anak Kecil

Unduh PDF
  1. Usia rata-rata murid dalam kelas menentukan rencana pelajaran dan sasaran Anda. Anak yang masih kecil tidak akan menyukai tantangan tertentu yang disukai anak yang lebih tua. Misalnya, anak-anak di bawah satu tahun sebaiknya cukup diperkenalkan untuk bermain di dalam air, alih-alih dipaksa belajar berenang. [5] Sering kali guru merasa bosan mengajarkan keterampilan dasar dan langsung mengajarkan hal yang lebih menarik. Bersabar dan sadarlah terhadap kebutuhan murid Anda.
    • Anda bisa meniru guru yang lebih berpengalaman untuk melihat cara menanggapi berbagai reaksi anak. Hubungi komunitas gimnasium, kolam renang, atau pusat kebugaran untuk mencoba opsi ini.
  2. Anak-anak tidak akan menjadi perenang kompetitif sampai berusia 6-7 tahun, tetapi pembentukan teknik dalam lingkungan kelas bisa dimulai jauh sebelumnya. [6] Anak berusia 4-6 tahun dapat diajarkan latihan koordinasi dan stabilisasi di dalam air. Latihan ini akan membantu murid terbiasa dengan dasar-dasar pergerakan dalam air.
    • Keamanan dalam air juga harus menjadi pelajaran prioritas bagi murid dalam usia ini. Ajari anak untuk tidak berlari di air, berhati-hati di permukaan licin, dan mengikuti protokol saat masuk dan keluar kolam.
    • Bersabarlah. Anak-anak pada usia ini belum belajar sikap berenang. Mereka masih belajar cara berinteraksi dengan air. Tingkat minat dan kecakapan anak akan berubah dari hari ke hari.
  3. Mengapung di air adalah keterampilan fundamental untuk semua perenang. Pelajaran mengapung dapat dimulai dengan bantuan dinding kolam. Minta anak untuk berbaring telentang di air dengan kedua tumit menambat di tepi kolam. Kemudian, minta anak untuk meluruskan kaki sehingga tubuhnya mendatar di permukaan air dan menyebarkan berat badan di sepanjang tubuh. Ketika kaki anak lurus dan tubuhnya mengapung di air, minta anak bernapas dengan normal dan tetap mengapung selama mungkin.
    • Sebaiknya anak tidak dibantu mengapung dengan tangan. Jika anak sudah mahir mengapung dengan bantuan dinding kolam, lanjutkan langsung ke mengapung tanpa bantuan.
  4. Bentuk mengapung ini dapat membantu murid terbiasa memasukkan kepala dan perutnya ke dalam air. Seperti sebelumnya, anak diminta menambatkan kakinya di tepi kolam dan meluruskan kakinya. Namun, kali ini anak dalam posisi tengkurap. Jaga panggul dan bahu anak tetap di permukaan air, kemudian minta anak untuk menghirup napas dalam-dalam dan memasukkan wajah ke dalam air. Murid boleh menggunakan tangan saat mengapung, tetapi hanya untuk membantu mengangkat kepala dan menghirup napas.
    • Latihan mengapung, baik telentang maupun tengkurap dapat diubah menjadi permainan atau bagian drill . Tantanglah murid-murid untuk berlomba dan menentukan siapa yang bisa mengapung paling lama.
  5. Murid yang tahu cara mendorong dinding untuk mengapung akan paham cara menggunakan momentum untuk bergerak di dalam air. Ketika kaki masih menambat di tepi kolam, minta murid untuk mengambil napas dan mendorong dinding. Dorongan ini akan meluncurkan tubuh anak di dalam air. Minta anak untuk rileks dan merasakan kepala, kaki, dan lengan di dalam air saat meluncur sampai kehilangan momentum dan berhenti. Dengan demikian, murid akan terbiasa tenggelam dalam air dan kembali ke permukaan dengan mengapung. Anda tidak harus sekalian mengajarkan gaya renang, tetapi mendorong dinding adalah latihan yang baik untuk belajar gerakan berkelanjutan di dalam air.
    • Sebaiknya Anda mengadakan latihan ini di bagian kolam yang dangkal sehingga perenang awam dapat berdiri ketika kehilangan momentum.
    • Water noodle dan papan renang adalah alat bantu yang baik untuk latihan ini sehingga perenang berpengalaman dapat bereksperimen dengan lengan dan kaki mereka untuk terus bergerak di dalam air
  6. Sering kali, tujuan mengajarkan renang pada anak adalah untuk menanamkan disiplin, kesadaran diri, kepercayaan diri, dan rasa ingin tahu alih-alih sekadar belajar teknik renang. Berempatilah kepada murid Anda dan pahami bahwa latihan yang anak-anak hadapi masih asing dan baru di mata mereka. Pastikan pengalaman pertama mereka saat berenang tetap bersahabat, aman, dan bertanggung jawab sehingga minat belajar anak berlanjut panjang.
    • Lingkungan yang aman dapat dibangun melalui kemurahan hati pengajar. Selipkan koreksi bersama pujian, beri imbalan bagi murid yang mencoba hal baru, dan selalu ingat ketakutan atau kelemahan setiap murid.
    • Pada saat yang sama, ajarkan murid untuk bertanggung jawab atas perilaku, disiplin, dan usaha mereka. Pastikan rencana pelajaran diikuti, bahkan jika rencananya disesuaikan.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mengajarkan Anak yang Lebih Tua

Unduh PDF
  1. Anak-anak yang lebih tua, mulai dari usia 6-10 tahun, lebih cekatan dan terkooordinasi dibandingkan anak kecil. anak-anak ini dapat keluar masuk kolam sendiri dan belajar gaya renang dasar, misalnya gaya punggung atau gaya dada. [7] Walaupun pada usia ini anak belum siap menjadi perenang profesional, pelatih bisa meningkatkan ekspektasi atas perilaku, penerimaan instruksi teknis, dan stamina murid. Pelajaran yang diberikan bisa lebih terfokus, lama, mendetail, dan memperkenalkan ekspektasi lebih.
  2. Ada beberapa gaya dasar untuk berenang di air, yaitu gaya punggung, gaya kupu-lupu, dan gaya dada. [8] Tiap gaya renang ini memerlukan koordinasi gerakan di seluruh tubuh, yang berarti belajar gaya renang memakan cukup banyak waktu. Sering kali, pelatih akan memecah tiap gaya renang menjadi beberapa bagian dan mengajarkannya satu per satu. Setelah itu, semua bagian digabungkan menjadi satu gaya renang yang utuh. Pelatih dapat menggunakan metode ini untuk memperkenalkan gerakan renang dasar kepada anak-anak.
    • Pelatih dapat memecah gaya renang ke dalam beberapa cue (bagian) untuk menyederhanakan gaya renang rumit. Anak dapat mengingat beberapa cue tersebut (berupa postur atau gerakan bagian tubuh tertentu) dengan mudah dan memadukannya menjadi gaya renang yang utuh.
  3. Gaya punggung adalah gaya renang mudah yang dapat diajarkan melalui teknik tertentu. Mulai dengan meminta murid mengapung telentang dan berenang di air hanya dengan satu tangan: 25 ayunan dengan tangan kiri, kemudian 25 ayunan dengan tangan kanan. Jika gerakan ini sudah dikuasai, lengan bisa diayunkan bergantian. Jika murid sudah bisa berenang dengan mengayunkan tangan secara bergantian dalam irama tetap, kepakan kaki sudah bisa diajarkan. Ketika murid sudah menguasai cara mengayunkan lengan secara bergantian, mengepakkan kaki, dan tetap mengapung telentang, gaya punggung bisa dilakukan dengan menggabungkan teknik-teknik tersebut. [9]
  4. Jika murid sudah bisa bergerak di air dengan gaya punggung, berikan tantangan atau drill yang mengharuskan murid menerapkan teknik yang dikuasai. Tantangan ini dapat berupa berenang bolak balik atau mengelilingi tepi kolam dalam jumlah tertentu, atau balap renang antarmurid. Tantangan beracak, misalnya berenang untuk mengambil benda di dasar kolam, akan mengembangkan reaksi dan keahlian membuat keputusan.
    • Coba minta murid untuk mengurangi waktu penyelesaian tantangan atau drill . Catatlah waktu mereka untuk mendorong perkembangan murid.
  5. Cara ini serupa dengan mengajarkan gaya renang yaitu membagi-bagi gerakan menjadi beberapa cue . Metode perkembangan keterampilan dilakukan dengan mengajarkan beberapa tugas atau gerakan kecil kepada murid, yang jika sudah dikuasai, kemudian digabungkan dan diperpanjang menjadi tugas atau gerakan yang lebih besar. Metode perkembangan keterampilan akan membangun keterampilan fundamental yang sederhana, kemudian berlanjut ke keterampilan yang lebih rumit dan menentukan penguasaan teknik. [10] Penggunaan metode ini dalam pelajaran renang dapat diolah menjadi permainan yang mengembangkan keterampilan sederhana, kemudian berlanjut ke pelajaran yang lebih bersifat teknis berdasarkan keterampilan yang telah dikuasai.
    • Perkembangan keterampilan dapat digunakan secara terbuka (menggunakan bagan atau grafik yang memantau keterampilan yang diperoleh) atau digunakan secara tertutup.
  6. Seiring waktu, murid-murid semakin dewasa dan lebih berpengalaman sehingga kebutuhan struktur mereka bisa dikurangi, karena murid sudah bisa membuat keputusan sendiri dan bergantung kepada intuisi masing-masing. Struktur murid-murid mungkin bisa agak dilonggarkan supaya kebebasannya berkembang. Coba tambah tantangan untuk murid, atau berikan risiko kegagalan; sering kali kompetensi dan keterampilan murid berkembang pesat saat ditaruh di luar zona nyamannya.
    • Pada saat yang sama, tetaplah rendah hati, lembut, dan bertanggung jawab terhadap kepercayaan diri murid. Jangan pernah membuat mereka memendam kegagalan, rasa malu, atau meragukan diri sendiri.
  7. Seiring perkembangan keahlian anak, murid Anda membutuhkan dukungan lebih banyak untuk lebih mengembangkan keterampilannya. Bicara dengan orang tua murid terkait kemajuan, kelemahan, peningkatan, dan peluang aktivitas di luar pelajaran kelas Anda. Orang tua mungkin tidak memiliki keahlian atau waktu terhadap anaknya sehingga mungkin melewatkan perkembangan anak jika tidak diberi tahu.
    • Terus ingatkan orang tua perihal keamanan berenang. Banyak orang tua berasumsi bahwa jika anak telah ikut les renang, anak sudah dapat berenang sendiri. Hal ini tidak benar, semua anak-anak harus diawasi ketika berenang.
  8. Datanglah lebih awal, taati jadwal, rawat peralatan Anda dan susun dengan rapi, dan jauhi membahas masalah personal. Semakin tinggi ekspektasi yang Anda penuhi untuk diri sendiri, semakin tinggi ekspektasi yang bisa Anda harapkan dari murid.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 9.153 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan