Unduh PDF Unduh PDF

Idealnya, tidak ada wanita yang rela dijadikan pasangan selingkuh. Faktanya, toh masih banyak wanita yang mengizinkan dirinya terjebak dalam posisi tersebut. Anda salah satunya? Secara emosional, mengakhiri hubungan dengan pria beristri tidaklah semudah yang dibayangkan, terutama jika Anda masih menyayanginya. Jika Anda benar-benar ingin melakukannya, pikirkan alasannya baik-baik. Apakah pasangan Anda selalu berjanji akan meninggalkan istrinya demi membangun hidup baru bersama Anda? Atau apakah dia terus-menerus menggantungkan Anda sampai Anda lelah? Pastikan Anda sudah menyiapkan mental dan alasan-alasan yang logis. Setelah kesempatan untuk berbicara berdua dengannya datang, sampaikan keinginan Anda selugas dan seefektif mungkin.

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Mempersiapkan Diri untuk Mengakhiri Hubungan

Unduh PDF
  1. Jika Anda masih belum yakin dengan keputusan tersebut, cobalah menuliskan daftar alasan yang menurut Anda logis dan tepat. Misalnya, Anda mungkin merasa frustrasi karena dia tidak mampu meninggalkan istrinya, merasa bersalah karena dia terus-menerus membohongi Anda dan keluarganya, atau merasa marah karena sudah menjadi “wanita idaman lain” di hubungan orang lain. Memikirkan alasan-alasan tersebut dapat membantu mengingatkan Anda bahwa mengakhiri hubungan adalah keputusan yang tepat. Berbekal alasan yang kuat, Anda juga akan lebih siap untuk mengomunikasikan keputusan tersebut kepadanya. [1]
    • Banyak alasan klise yang kerap digunakan pria beristri untuk membenarkan perilaku selingkuhnya, pun membenarkan alasannya untuk tidak meninggalkan istrinya. Misalnya, “Aku belum menceraikannya karena memikirkan anak-anakku”, atau “Aku dan istriku sudah tidak tidur bersama. Lagi pula, kami juga sudah lama tidak berhubungan seksual”. [2]
    • Meski Anda pernah memercayai alasan tersebut, seiring berjalannya waktu Anda pasti akan merasa lelah dan frustrasi karena dia tidak juga meninggalkan istrinya (meski dia juga mengaku stres dan tidak bahagia dalam hubungan pernikahannya). Oleh karena dia terus-menerus menarik Anda ke lingkaran yang sama dengan alasan yang sama klisenya, tandanya Andalah yang harus membuat keputusan.
  2. Menceritakan situasi Anda kepada mereka sepertinya memang bukan pilihan yang tepat. Namun percayalah, mereka bisa memberikan dukungan yang Anda butuhkan. Menghabiskan waktu berkualitas dengan sahabat dan kerabat juga dapat memperbaiki perspektif Anda terhadap hubungan yang sedang Anda jalani, sekaligus mengingatkan Anda bahwa Anda masih memiliki hubungan yang bermakna di luar perselingkuhan tersebut. [3]
    • Jika Anda memiliki kerabat atau sahabat yang tepercaya, ceritakan perasaan Anda, pun keputusan Anda untuk mengakhiri hubungan tersebut kepada mereka. Terkadang, mengekspresikan emosi dan perasaan kepada orang-orang yang mampu bersimpati dapat membantu Anda menemukan motivasi di balik keputusan yang Anda buat. Selain itu, Anda juga akan merasa didukung untuk meninggalkan hubungan tersebut.
    • Anda merasa tidak nyaman jika harus berbagi perasaan kepada orang lain? Tidak masalah, tuliskan saja perasaan dan pikiran yang mengganjal di sebuah buku harian. Belajar memahami emosi yang Anda tuliskan mampu membantu Anda menyiapkan diri sebelum mengakhiri hubungan dengan pasangan. Selain itu, buku harian adalah “tempat sampah” yang tepat jika Anda terlalu malu atau takut untuk berbagi kepada orang lain.
  3. 3
    Kembalilah berfokus pada kebutuhan dan prioritas Anda. Persiapkan diri dengan berfokus pada kebutuhan dan prioritas Anda. Rawat diri Anda dengan menyantap makanan yang sehat , berolahraga secara teratur, dan tidur 8-9 jam setiap malamnya . Anda juga bisa mencoba menerapkan teknik manajemen stres seperti meditasi atau yoga. Menjaga diri baik-baik adalah langkah pertama yang harus Anda lakukan untuk melanjutkan hidup – secara emosional dan jasmaniah – pascamengakhiri hubungan. [4]
    • Alih-alih menghabiskan waktu untuk menganalisis apa yang salah, berfokuslah untuk menggali hobi baru atau mengasah kemampuan Anda. Letakkan karier dan kesehatan Anda di atas segala-galanya, termasuk di atas hubungan Anda dengan si pria beristri. Ini dapat menolong Anda untuk merasa lebih kuat, stabil, dan mandiri.
    KIAT PAKAR

    Klare Heston, LCSW

    Pekerja Sosial Klinis
    Klare Heston adalah pekerja sosial klinis independen berlisensi. Dia mendapatkan gelar Master dalam bidang pekerjaan sosial dari Virginia Commonwealth University pada 1983.
    Klare Heston, LCSW
    Pekerja Sosial Klinis

    Pemulihan pascaputus membutuhkan waktu dan kesabaran. Klare Heston, pekerja sosial, mengatakan, "Jika Anda memutuskan bahwa pasangan Anda tidak baik bagi diri Anda, yang harus dilakukan adalah memberitahunya dan mengakhiri hubungan. Mungkin Anda masih mencintainya pada saat itu, dan itu tidak masalah. Anda bisa melupakannya dengan memutus semua ikatan dengannya dan lebih sering mengunjungi teman atau keluarga. Singkirkan jauh-jauh semua yang bisa mengingatkan Anda terhadap dirinya selagi Anda dalam masa pemulihan."

    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Memutuskan Hubungan

Unduh PDF
  1. 1
    Tentukan waktu dan lokasi yang tepat, pastikan Anda bisa berbicara empat mata dengannya. Memutuskan hubungan adalah topik yang menyulitkan, jadi pastikan Anda memilih waktu dan lokasi yang tepat, serta memungkinkan Anda untuk berbicara empat mata dengannya (misalnya di taman atau kedai kopi terdekat). Pilih lokasi yang netral dan tidak terlalu ramai agar Anda berdua mampu saling bicara dan mendengarkan.
  2. 2
    Ekspresikan diri Anda dengan tenang dan jelas. Berhubung Anda yang ingin memutuskan hubungan, Andalah yang harus bertanggung jawab untuk mengontrol jalannya percakapan. Sampaikan keinginan Anda dengan jelas dan jaga suara Anda agar tetap tenang dan terkontrol. Jika Anda bersikap emosional, kemungkinan dia akan merasa perlu menenangkan Anda dan bisa “melarikan diri” dari topik utama. Menggunakan nada bicara yang tenang dan jelas menunjukkan keseriusan Anda untuk mengakhiri hubungan dengannya.
    • Misalnya, awali dengan berkata bahwa Anda perlu mendiskusikan hubungan kalian, serta menyampaikan ketidakbahagiaan dan ketidaknyamanan yang Anda rasakan dalam hubungan tersebut. "Aku ingin membicarakan hubungan kita. Hubungan ini tidak membuatku bahagia dan aku rasa status hubungan kita perlu dipikirkan kembali".
  3. 3
    Gunakan ujaran “Aku”. Agar ucapan Anda lebih mudah dipahami, berfokuslah untuk menggunakan ujaran “Aku”, seperti “Aku merasa kau tidak berkomitmen terhadap hubungan ini, dan aku merasa tidak nyaman menjadi orang ketiga dalam hubunganmu”, atau “Menurutku hubungan ini harus kita akhiri. Semua kebohongan ini membuatku lelah”.
    • Pada titik ini, pria yang sudah beristri akan mencoba mengubah pikiran Anda atau menyampaikan alasan-alasan klise yang sudah pernah dia sampaikan sebelumnya. Abaikan responsnya dengan memberikan alasan yang jelas mengenai keputusan Anda; pastikan pula dia tahu bahwa Anda tidak akan berubah pikiran. Menggunakan ujaran “Aku” menunjukkan pertanggungjawaban perilaku Anda, sekaligus menunjukkan bahwa Anda tidak menuduh atau menyalahkannya terhadap situasi yang terjadi. Dengan melakukannya, niscaya situasi percakapan akan tetap terkontrol dan tidak berkembang menjadi perdebatan yang sengit.
  4. 4
    Tegaskan keinginan Anda untuk mengakhiri hubungan tersebut. Setelah menyampaikan keputusan Anda untuk mengakhiri hubungan, tunjukkan ketegasan Anda dengan mengabaikan seluruh alasan yang mungkin disampaikan pria tersebut. Jika dia terus-menerus mencoba memengaruhi Anda, segera tinggalkan percakapan tersebut. [5]
    • Misalnya, Anda bisa berkata, “Tidak ada gunanya berdebat. Aku tidak akan berubah pikiran, jadi kuharap kau mau menghargai keputusanku dan tidak menghubungiku lagi dengan cara apa pun. Kurasa kita sama-sama butuh waktu untuk menerima keputusan ini".
    • Anda juga bisa memutuskan segala bentuk komunikasi dengannya. Selain memberikan waktu agar dia mampu menerima keputusan Anda, memutuskan komunikasi juga mencegah Anda tergoda untuk kembali kepadanya. Jangan menelepon dan mengangkat teleponnya; jangan pula mengirimkan pesan atau membalas pesannya. Jika Anda melakukannya, dia akan menyadari bahwa keputusan Anda serius. Selain itu, Anda juga akan terbantu untuk melanjutkan hidup setelahnya.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 55.494 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan